Anda di halaman 1dari 13

RENCANA USULAN KEGIATAN

(RUK)
PROGRAM GIZI

DI SUSUN OLEH
DENI PITWARA RISKI

PUSKESMAS JAJAG
JL.PB SUDIRMAN NO 124
KABUPATEN BANYUWANGI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan RUK ini.Tidak lupa kami
ucapkan kami kepada Kepala Puskesmas Jajagsebagai pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan RUK ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan RUK ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran membangun dari
pembaca.
Dan semoga dengan selesainya RUK ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman.Amin.

Jajag, Januari 2019

Penyusun POA
Penanggung Jawab Gizi

DENI PITWARA RISKI


BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Hasil Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) tahun 2013,besaran masalah gizi pada balita di

Indonesia yaitu 19,6 % gizi kurang,diantaranya 5,7% gizi buruk,gizi lebih 11,9 %,stuntuing (

pendek ) 37,2 %.Proporsi gemuk menurut kelompok umur, terdapat angka tertinggi baik pada

balita perempuan dan laki laki pada periode umur 0-5 bulan dan 6-11 bulan dibandinkan

kelompok umur lain.Hal ini menunjujkkan bahwa sampai saat ini banyak masyarakat khususnya

ibu balita mempunyai persepsi tidak benar terhadap balita gemuk.Data masalah Gangguan

Akibat Kekurangan Iodium ( GAKI ) berdasarkan hasil survey nasional tahun 2003 sebesar 11,1

% dan menurut hasil Riskesdas 2013,anemia ibu hamil sebesar 37,1%.

Undang undang nomer 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan tujuan perbaikan

gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat.Mutu gizi akan tercapai

antara lain melalui penyediaan pelayanan mutu yang profesional.

Visi : Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang semakin optimal melalui peningkatan

akses dan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Jajag.

Misi : Mendorong kemandirian keluarga, masyarakat dan lingkungan untuk lebih sehat.

Melalui visi dan misi tersebut diharapkan pelayanan kesehatan terutama program gizi di

Puskesmas dapat berjalan dengan baik.

B.TUJUAN PENYUSUNAN RUK

1.Tujuan umum :

Tersedianya layanan Program Gizi di wilayah kerja Puskesmas Jajag

2.Tujuan khusus :

1. Melakukan surveilans gizi dan deteksi dini/penemuan kasus gizi di masyarakat


2. Melakukan kegiatan pelacakan gizi buruk di masyarakat
3. Melakukan sosilaisasi promosi,pembinaan dan fasilitasi dalam rangka mewujudkan
Kadarzi Anak Tokcer di wilayah kerja Puskesmas Jajag
4. Pembinaan dan monitoring evaluasi kegiatan KP ASI di masyarakat
5. Memberikan penyuluhan gizi dan memfasilitasi PMT Penyuluhan di Posyandu
6. Mendistribusikan PMT Pemulihan kepada sasaran di wilayah kerja Puskesmas jajag
7. Memfasilitasi kegiatan pemantauan status gizi di masyarakat dan kegiatan
Monitoring Garam Beriodium
8. Melakukan upaya pemberian ASI Eksklusif
9. Melakukan konseling Gizi
10. Pemberian Tablet tambah darah pada remaja putri dan WUS
BAB II

ANALISIS SITUASI

A. DATA

a. Data Umum
i. Peta Wilayah

Puskesmas Jajag terletak di kecamatan Gambiran, terletak di sebelah Barat ibukota


Kabupaten Banyuwangi dengan jarak 45 km dari ibukota Kabupaten.

Wilayah kerja puskesmas Jajag memiliki luas wilayah 25,45 km2.Daratan berada pada
ketinggian 70-400 m diatas permukaan laut.

Batas wilayah kerja puskesmas Jajag

 Sebelah utara : Desa Yosomulyo

 Sebelah timur : Desa Cluring

 Sebelah selatan : Desa Bangorejo

 Sebelah barat : Desa Tegalsari

ii. Kondisi Geografis

Penduduk di wilayah puskesmas Jajag sangat heterogen. Dari hasil data pendudukan
tahun 2017 tercatat jumlah penduduk wilayah Puskesmas Jajag sebanyak 29.209 jiwa
yang terdiri dari 14.408 laki – laki dan 14.801 perempuan.
iii. Data Peran Serta Masyarakat

Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya


dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di
masyarakat.Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) adalah salah satu wujud
nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu
memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti POSYANDU,
Poskestren,Poskesdes,UKS dll. Tumbuh dan berkembangnya UKBM merupakan indikator
peran serta masyarakat.

Jenis UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jajag


NO NAMA UKBM JUMLAH KET

1 Posyandu balita 36 posy 31 strata Purnama,5 Strata


Mandiri

2 Posyandu lansia 14 posy

3 POSBINDU 4 pos

3 Pos UKK 0 pos

4 Pos Kesehatan Pesantren ( Poskestren ) 2 PONPES Al-Royan,Ponpes


Darul Hikmah

5 Saka Bakti Husada ( SBH ) 2 SMAN 1 Gambiran,SMPN 2


Gambiran

6 Kelas Ibu Hamil 3 kelas Tiap Desa

7 Program Pemicuan ( CLTS ) / STBM 3 desa 1 Sudah ODF, 1 Blm ODF

8 Poskesdes 1 Desa Poskesdes Jajag

iv. Data Penduduk dan sasaran

Data Penduduk

NO Nama Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Jajag 7.352 7.585 14.937

2 Purwodadi 3.403 3.509 6.912

3 Wringinagung 3.653 3.707 7.360

Jumlah 14.408 14.801 29.209


Data Sasaran

Jumlah ibu hamil : 443 orang


Jumlah bayi ( < 1 tahun ) : 782 bayi
Jumlah Anak balita ( 1-4 tahun) : 1628 anak
Jumlah Wanita Usia Subur : 7270 orang
Jumlah Pasangan Usia Subur : 4.965 pasang
Jumlah ibu bersalin : 422 orang
Jumlah ibu Nifas : 422 orang
Jumlah Ibu meneteki : 422 orang

b. Gambaran Khusus
i. Sumber Daya Kesehatan

Sumberdaya Manusia Program Gizi

No Nama Kompetensi Jabatan


1 Deni Pitwara Riski Gizi Penanggung Jawab Program Gizi
2 Misiyem Bidan Penanggung Jawab Bidan Desa Jajag
3. Anis Novianti Bidan Penanggung Jawab Bidan Purwodadi
4. Wonten Suherni Bidan Penanggung Jawab Bidan
Wringinagung
5 Lilik Rahayu R Asisten Apoteker Penanggung Jawab Gudang Obat
6 Sugimin Perawat Penanggung Jawab UKS

Sarana Dan Prasarana

No Nama Sarana/Prasarana Sumber Dana


1 Dacin Add Desa
2. Artopometri Dinas Kesehatan
3. Food Model Dinas kesehatan
4. Leaflet Gizi JKN
5. Lembar Balik KP ASI JKN
6. PMT Pemulihan Balita KEP BOK
7. PMT Pemulihan Bumil KEK BOK
ii. Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas

Tabel. 2.1 Cakupan KinerjaProgram Gizi Tahun 2017

No. Jenis Kegiatan Target (%) Pencapaian (%) Selisih (%)

Pemberian kapsul vit A dosis


1 100% 10%
tinggi pada bayi umur 6 – 11 90,0 %
bulan.
Pemberian kapsul vit A dosis
2. 85,5% 0,5%
tinggi pada bayi umur 12 – 59 85.0%
bulan.
3 Pemberian Tablet Besi ( 90 104,8% 4,8%
100%
tablet ) pada Bumil
4 42,9% 21,9%
Ibu hamil KEK 21,0 %
5 Pemberian Tablet Tambah 51,2% 31,2%
20,0%
Darah Pada Remaja Putri
6 Pemberian PMT Pemulihan 60,0% 100,0%
60 %
pada balita kurus
7 Ibu hamil KEK yang 50,5% -35,0%
85 %
mendapat PMT pemulihan
Cakupan balita gizi buruk
8 100% 100%
mendapat perawatan sesuai 100 %
standar tatalaksana gizi.
9 Cakupan penimbangan balita 88,7% 3,7%
85 %
D/S
10 Balita naik berat badannya 93,1% 23,1%
70 %
(N/D)
11 Balita bawah garis merah 100% 0,0%
100 %
(BGM)
12 Rumah tangga mengkonsumsi 99,6% 9,6%
90 %
garam beriodium
13 0,5% 99,5%
Kunjungan pojok gizi 100%
Data hasil PKP tahun 2017
BAB III
HASIL ANALISIS

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Adapun identifikasi masalah dapat dilihat dari hasil pencapaian program Gizi pada tahun
2017 di Puskesmas Jajag dapat dilihat pada table berikut :

TABEL 3.1 IDENTIFIKASI MASALAH PROGRAM GIZI TH 2017

Capaian
No Indikator Target (%) Selisih
(%)
Pemberian kapsul vit. A dosis tinggi
1 90 % 100,0% +10%
pada bayi umur 6 – 11 bulan

Pemberian kapsul vit A dosis tinggi pada


2 85% 85,5% 0,5%
bayi umur 12 – 59 bulan

Pemberian Tablet Besi ( 90 tablet ) pada


3 100% 104,8% + 4,8 %
Bumil

4 Ibu hamil KEK 21,0 % 42,9 % 21,9

Pemberian tablet tambah darah pada


5 20,0% 51,2% 31,2%
remaja putri

6 Pemberian PMT pemulihan balita kurus 60,0 % 100,0 40,0%

Ibu hamil KEK yang mendapat PMT


7 85,0% 50,0% 35,0%
pemulihan

Cakupan balita gizi buruk mendapat


8 perawatan sesuai standar tatalaksana gizi 100% 100% 0,0%
buruk

9 Cakupan penimbangan balita D/S 85,0% 88,7% 3,7%

10 Balita naik berat badannya N/D 70,0% 93,1% 23,1%

11 Balita bawah garis merah 100% 100% 0,0%

Rumah tangga mengkonsumsi garam


12 90,0% 99,6% 9,6%
beriodium

13 Kunjungan pojok gizi 100,0% 0,5% -99,5%


Dari hasil analisis situasi dan hasil capaian 2017, maka dapat dirumuskan permasalahan Program
Gizi yang ada di Puskesmas Jajag :

1. Rendahnya capaian kunjungan pojok gizi yaitu hanya tercapai 0,5% dari target 100,0%.
Sehingga mendapatkan kesenjangan sebanyak -99,5%.

B. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Analisis penentuan permasalahan perlu ditentukan prioritas masalah agar terwujud


pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif, efesien, proporsional serta rasional
dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu: USG (Urgensi Seriousness
Growth).Sehubungan dengan permasalahan diprogram Gizi hanya satu permasalahan jadi
tidak perlu metode tersebut.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Dari hasil analisis situasi dan hasil capaian 2017, maka dapat dirumuskan permasalahan dari
program Gizi di Puskesmas Jajag adalah “Rendahnya cakupan kunjungan pojok gizi dari
target 100% tercapai 0,5% “

D. PENENTUAN AKAR PENYEBAB MASALAH


Dari rumusan masalah tersebut dapat diinventarisir penyebab dari masalah tersebut, yaitu :

1. Pemegang progam gizi merangkap sebagai bidan wilayah dan bertugas di KIA sehingga
tidak bisa fokus di program gizi.
2. Tidak adanya petugas gizi

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri factor penyebab yang berpengaruh
terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
alat analisis Ishikawa atau diagram tulangikan (Fish Bone Diagram). Beberapa akar penyebab
masalah tersebut dikelompokkan dalam factor Man (manusia), Money (dana), Material (bahan),
Methode (metode), Equipment (alat) dan Environment (lingkungan) yang dapatdilihatdalam
diagram berikut
Lingkungan
Tenaga
Petugas gizi
merangkap
sebagai bidan
wilayah

Rendahnya cakupan
kunjungan pojok
gizi tercapai 0,5%
dari target 100%

Sarana
Masyarakat

D. MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH


Pemecahan masalah dilakukan dengan tehnik sumbang saran / brain storming, peserta
diberi kesempatan memberikan sumbang saran dan diminta mengajukan alternative
pemecahan masalah secara spontan, tanpa memperhatikan kenyataan tentang sumberdaya,
tenaga, metodologi, efektifitas dan lain-lain.

E.1 PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH

ALTERNATIF
PRIORITAS
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN KET
MASALAH
MASALAH

Cakupan Tidak ada petugas gizi Pengajuan petugas gizi ke


kunjungan khusus Dinas Kesehatan
pojok gizi
1 dengan target
100% dengan
Petugas gizi merangkap Adanya petugas gizi
hanya
menjadi bidan wilayah
mencapai 0,5
E.2 PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Analisis penentuan permasalahan perlu di tentukan prioritas masalah agar terwujud


pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif, efisien, proporsional serta rasional dengan
menggunakan alat analisis manajemen yaitu USG (Urgensi Seriousness Growth).

Analisis Penentuan Prioritas Masalah


NO MASALAH U S G TOTAL
1 Tidak ada petugas gizi khusus 4 4 4 12

2 Petugas gizi merangkap menjadi bidan 4 3 3 10


wilayah

Keterangan :
1 = sangat kecil
2 = kecil
3 = sedang
4 = besar
5 = sangat besar

E.3 RENCANA TERPILIH SESUAI DENGAN RANKING PEMBOBOTAN MEER


1. Pengajuan petugas gizi ke Dinas Kesehatan

2. Adanya petugas gizi


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Untuk meningkatkan capaian hasil kegiatan pada tahun 2019 khususnya pada program
atau kegiatan yang belum mencapai target, maka diperlukan dukungan dan komitmen dari
berbagaipihak. Dukungan berupa ketersedia ananggaran yang bersumber dari BOK, APBD, JKN
dan sumber lainnya yang sah. Sedangkan dukungan ketersediaan sumberdaya kesehatan juga
diperlukan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas kerja program.

B. SARAN

Diperlukan koordinasi yang terpadu dan berkesinambungan baik dari lintas sektor
maupun lintas program dalam bentuk komitmen terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang
sesuai denganVisi dan Misi Puskesmas Jajag

BAB V

PENUTUP

Di dalam upaya melaksanakan kerja sebagai program wajib, maka kegiatan dari Program
Gizi di Puskesmas Jajag tidak bisa dilakukan oleh perorangan atau penenggung jawab program
dan kepala Puskesmas saja, akan tetapi diperlukan advokasi dengan pemegang pimpinan
tertinggi di wilayah Kecamatan, kemitraan dengan seluruh program yang ada di Puskesmas,
pengembangan bina suasana dengan seluruh lintas sektor yangada. Demikian RUK GIZI di Buat
Untuk kegiatan tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai