Anda di halaman 1dari 26

Pengaruh Determinan Sosial Kesehatan Terhadap

Jumlah Kejadian Stunting Di Wilayah Kecamatan


Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi Tahun 2022
• Anisa Dita Adelia : 020319600
• Dyah Anggraini : 020319609
• Fivi Syntia Dewi : 020319616
• Hanisah Oktavianie : 020319617
• Imas : 030319620
• Indah Nurislamiyah S : 020319622
• Naina Indah : 020319628
• Putri Nursafitri : 020319635
• Yoga Prasetio : 020319646
Topik Penelitian
Topik penelitian adalah pokok dari penelitian atau pembicaraan dalam penulisan
artikel ilmiah. Menurut kemenkes stunting yaitu merujuk pada kondisi tinggi anak yang
lebih pendek dari tinggi badan seumurannya. Stunting dapat terjadi lantaran kekurangan
gizi dalam waktu lama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Sedangkan
menurut Eko Putro Sandjojo, 2017. Stunting (balita pendek) adalah masalah kurang gizi
kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat
pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi dari
mulai janin dalam kandungan dan baru Nampak saat anak berusia dua tahun.
Dalam penelitian ini juga mencari tau tentang determinan social. Pada prinsipnya
determinann social adalah sejumlah variable yang tergolong dalam factor social, seperti
budaya, politik, ekonomi, Pendidikan, factor biologi dan perilaku yang mempengaruhi
status Kesehatan individu,
Dengan adanya dua variable tersebut maka topik penelitian yaitu menganalisis
pengaruh determinan social Kesehatan terhadap jumlah kejadian stunting di wilayah
kecamatan cikarang selatan Kabupaten Bekasi tahun 2022.
2
itle. P5
B oo k T
Latar Belakang
Prevelensi stunting indonesia berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PSG)
2016 mencapai 27,5 %. Menurut WHO,masalah kesehatan masyarakat dapat
dianggap kronis bila prevelensi stunting leih dari 20 %. Artinya, secara nasional
masalah stunting diindonesia tergolong kronis, terlebih lagi dari 14 provinsi yang
prevelensinya melebihi angka nasional. anak yang terhambat. Sampai saat ini
stunting merupakan salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian.
Prevalensi nasional untuk kurang gizi kronis (stunting) berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 pada anak usia 6—12 tahun sebesar
35.6%, angka ini tergolong tinggi untuk tingkatan kesehatan masyarakat. Sementara
untuk tingkat nasional, provinsi Nusa Tenggara Timur menempati urutan pertama
prevalensi stunting tertinggi yakni sebesar 58.4%. Dengan demikian, masalah gizi
kronis (stunting) masih tetap tinggi di provinsi NTT.
Berdasarkan data, Kabupaten Bekasi didapati angka kejadian stunting dengan
kategori prevalensi tinggi (39,7%).
Apa itu determinan sosisal?
Determinan sosial adalah faktor-faktor
penentu secara sosial di dalam masyarakat.
Pada prinsipnya determinan sosial adalah Determinan sosial kesehatan
sejumlah variabel yang tergolong dalam faktor merupakan proses yang membentuk
sosial, seperti; budaya, politik, ekonomi,
perilaku di dalam masyarakat. Perilaku
pendidikan, faktor biologi dan perilaku yang
adalah semua kegiatan yang dilakukan
mempengaruhi status kesehatan individu atau
masyarakat. Determinan sosial berkontribusi
manusia baik yang dapat diamati
terhadap kesenjangan kesehatan di dalam langsung maupun yang tidak dapat
kelompok masyarakat yang disebut determinan diamati oleh pihak luar. Perilaku
sosial kesehatan dan mempengaruhi kesehatan seseorang terbentuk dari pengetahuan,
baik secara langsung maupun tidak langsung, sikap dan praktek atau tindakan yang
sehingga dapat menjadi tolak ukur status dimiliki (Notoatmodjo, 2012).
kesehatan masyarakat.
Lanjutan~
Balita Pendek (Stunting) adalah status gizi
Sehubungan dengan salah satu tujuan yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U
pembangunan milenium atau Millenium dimana dalam standar antropometri penilaian
Development Goals (MDGs), Indonesia status gizi anak, hasil pengukuran tersebut
berupaya untuk menurunkan angka kematian berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD
anak. Anak- anak terutama bayi sangat rentan sampai dengan -3 SD (pendek/ stunted) dan <-
terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak 3 SD (sangat pendek / severely stunted).
sehat yang dapat menyebabkan kematian. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis
Kematian bayi juga turut menjadi tolak ukur yang disebabkan oleh asupan gizi yang
derajat kesehatan dan pembangunan manusia, kurang dalam waktu cukup lama akibat
sehingga determinaan sosial kesehatan yang pemberian makanan yang tidak sesuai dengan
mempengaruhi risiko kematian bayi perlu kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai
diidentifikasi. Kunci dari model kelangsungan janin masih dalam kandungan dan baru
hidup anak terletak pada identifikasi nampak saat anak berusia dua tahun
sekumpulan variabel yang menyebabkan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
peningkatan risiko kematian anak (Bapenas, 2016).
2010)
lanjut
Stunting yang telah tejadi bila tidak diimbangi dengan catch-up growth
(tumbuh kejar) mengakibatkan menurunnya pertumbuhan, masalah stunting
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan
meningkatnya risiko kesakitan, kematian dan hambatan pada pertumbuhan
baik motorik maupun mental. Stunting dibentuk oleh growth faltering dan
catcth up growth yang tidak memadai yang mencerminkan ketidakmampuan
untuk mencapai pertumbuhan optimal, hal tersebut mengungkapkan bahwa
kelompok balita yang lahir dengan berat badan normal dapat mengalami
stunting bila pemenuhan kebutuhan selanjutnya tidak terpenuhi dengan baik
(Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, 2017;
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).

2
itle. P5
Book T
Keran
gka
Kon s
DETERMINAN
SOSIAL
ep
Sebab


Politik Kesehatan
• Suprastruktur
• Kawasan Pembangunan
INDEPENDEN • Tingkat Partisipasi
VARIABEL
• Tingkat Kematangan Keberdayaan
• Tingkat Kendali Masayarakat dalam Pembangunan
• Keterlibatan Berbagai Stakhoders
Pengaruh determinan • Motir Keberdayaan dalam Pembangunan Kesehatan
sosial kesehatan • Peran Kader Kesehatan Sebagai Agent Of Changes
terhadap jumlah
kejadian stunting • Kepemilikan Masayarakat dalam Upaya Pembangunan

Kejadian Stunting
DEPENDEN
VARIABEL
Akibat
Keran
Menurut Sari Priyanti & Agustin Dwi Syalfina (2018) dalam jurnal yang gka
berjudul DETERMINAN SOSIAL TERHADAP KEJADIAN STUNTING Teori
PADA ANAK USIA DI BAWAH LIMA TAHUN

 Pendidikan Ibu
 Sosial Ekonomi
 LILA Ibu
 Komplikasi Kehamilan
Kejadian Stunting
 Panjang Badan Lahir
 BBLR
Populasi

Populasi adalah jumlah kseseluruhan dari satuan-satuan atau individu-


individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut
dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-
benda, dst. (Djarwanto, 1994: 420). Dalam penjelasan tersebut, penelitian ini
dilakukan di 4 desa yaitu desa Cibatu total RW sebanyak 15, Desa Pasir Sari
sebanyak 9 RW, Desa Ciantra 16 RW dan Desa Serang 10 RW. Dengan total
keseluruhan dari 4 desa adalah 50 RW.
Karena dalam penelitian ini menggunakan Teknik random sampling maka
dari 50 RW tersebut setiap anggota populasi yang berpartisipasi dalam sampling
memiliki kesempatan yang sama untuk menjadu anggota sampel.
Sampel

Dalam istilah penelitian, sampel adalah sekelompok orang, benda, atau


barang yang diambil dari populasi yang lebih besar untuk pengukuran.
Sampel harus mewakili populasi untuk memastikan bahwa kita dapat
menggeneralisasi temuan dari sampel penelitian ke populasi secara
keseluruhan.
Jika pada slide sebelumnya sudah ditetapkan bahwa populasinya
sebanyak 50 RW. Dari 50 rw setelah dilakukan Pengambilan data ternyata
didapatkan sebanyak 34 sampel yang dinyatakan datanya lengkap.
Pengambilan data dilakukan dengan memberikan quisioner yang berisikan
tentang data pribadi dan pertanyaan terkait instrumen penelitian.
PERHITUNGAN
SAMPEL
RUMUS ISSAC & Dik:
MICHAEL X²= 2,706
N= 50
P= 0,5
Q= 0,5
d²= 10%=
S = Sampel
X² = Chi Square (Chi Kuadrat)
N = Populasi
P = Proporsi (Peluang benar)
Q = Peluang salah
D² = Derajat kebebasan (tingkat kesalahan) biasnya menggunakan 0,05 (5%)
Jawaban
S
S=
S=
S=
S = 28,9 (29 orang)
Teknik Sampling

Teknik yang digunakan dalam penelitian


ini adalah teknik purposive sampling.
Teknik purposive sampling
merupakan teknik pengambilan sampel
yang dilakukan secara tidak acak.
Dalam pengambilan sampelnya, peneliti
telah menetapkan ciri-ciri tertentu terlebih
dahulu terhadap objek yang akan
dijadikan sampel, sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Proses Pengumpulan Data
Pembagian Tim Hasil Pengumpulan
Enumerator Data

Step 1 Step 2 Step 3 Step 4

Pengurusan Pengumpulan
Perizinan Data/Pengisian
Instrumen
Step
Peng 1
urusa
Periz n
inan
Proses Editing
Proses Coding
Processing
Cleaning
Pada tahapan cleaning ini dilakukan
pengecekan Kembali data yang sudah
ter-entry. Melihat apakah ada kesalahan
atau tidak
Jika ada data seperti pada tabel di
samping, untuk variabel B3 yang
bernilai 3, mestinya berdasarkan koding
B3 kodenya hanya antara 1 sampai 2.
berarti saat meng-entry data ada
kesalahan. Maka diharuskannya
melakukan proses cleaning
Tabel
Produ Korelasi
ct M o
me nt
Output 1 Uji Validasi
Setelah melakukan koding lalu
keluarlah hasil atau output 1. di
output yang pertama dianalisis
Kembali, dilihat mana data yang
valid dan mana yang tidak valid.
Didapatkan jumlah responden
34 dilihat dari R Tabel 5% yaitu
0,339
Output 2 Uji Validitas
Pada output ke 2 ini memasukan
data yang sudah valid
Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas,
didapatkan dari hasil Cornbach’s
Alpha yaitu sebesar 0,904 dari 23
pertanyaan. Setelah itu bandingkan
dengan standar uji reability
menunjukan hasil sangat tinggi.
Kesim
p ulan
Determinan sosial yang merupakan factor resiko terhadap kejadian
stunting yaitu suprastruktur, Kawasan pembangunan, tingkat partisipasi,
tingkat kematangan keberdayaan, tingkat kendali masyarakat dalam
pembangunan, motif keberdayaan dalam pembangunan Kesehatan, peran
kader Kesehatan sebagai agent of changes, kepemilikan masyarakat
dalam upaya pembagunan.
Dengan melakukan analisis penelitian dan di dapatkan data yang
valid, dinyatakan nilai hasil uji reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,904. lalu
dilihat pada kriteria tingkat reliabilitas termasuk kedalam kriteria
sangakat tinggi
Doku
m e nta s
i
Than
k You
Fo r Y
o
Atten ur
tions

Anda mungkin juga menyukai