Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

NYERI DADA DAN PENANGANANNYA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

1. ADE SUPRIYADI (1935057)


2. ATIYAH MA’JUBAH (1935065)
3. EGA PURWANTINIGSIH (1935075)
4. KARTIKA AMELIA P (1935081)
5. MAYLAN SETYA N (1935085)
6. RIFQAH NABIILAH (1935096)
7. SUCI YULIANINGSIH (1935106)

i
YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RSPAD GATOT SOEBROTO

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

JAKARTA PUSAT

2021

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan kasih sayang, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas makalah keperawatan Gawat Darurat yang berjudul “Nyeri Dada dan
Penanganannya” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang nyeri
dada dan penanganannya bagi para pembaca dan juga bagi kami sebagai penulis.

Kami mengucapkan banyak terima kasih para dosen pengajar pada mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini, sehingga
tugas pembuatan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membagi sebagian pengetahuannya demi kelancaran pembuatan makalah ini
hingga selesai. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena
itu, kami sangat berterimakasih dan menerima atas segala kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini dan makalah yang akan kami buat dikemudian hari. Terima
kasih.

ii
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 23 Februari 2022.

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan Makalah.........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.............................................................................................................................3
A. Definisi Nyeri Dada........................................................................................................................3
B. Penyebab Nyeri Dada.................................................................................................................3
C. Gejala Nyeri Dada......................................................................................................................4
D. Macam – Macam Nyeri Dada........................................................................................................5
E. Penanganan Nyeri Dada.................................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berbagai macam penyakit di Indonesia yang sangat mempengaruhi kehidupan


masyarakat Indonesia mulai dari penyakit yang menular maupun penyakit yang tidak
menular. Pada tahun 2017 penyakit tidak menular merupakan penyakit yang membunuh
40 juta orang pertahun setara dengan 70% kematian diseluruh dunia. Setiap tahun 17 juta
orang meninggal karena penyakit tidak menular sebelum mencapai usia 70 tahun
(Husniawati, 2019). Penyakit tidak menular sangat erat hubungannya dengan factor
genetik, lingkungan serta gaya hidup seperti merokok, mengonsumsi alkohol, pola diet
yang buruk serta kurangnya aktivitas fisik. Adapun penyakit tidak menular seperti
penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit pernafasan kronis, diabetes, dan sebagainya.
Dari beberapa penyakit tidak menular salah satunya terdapat penyakit kardiovaskuler
yang dapat menyebabkan nyeri dada (Warganegara, Nur, Mikrobiologi, Kedokteran, &
Lampung, 2016).
Sekitar 1-2% dari pasien yang berobat di poliklinik datang dengan keluhan utama
nyeri dada. Penyebab nyeri dada sangat banyak, antara lain, jantung, paru,
gastrointestinal, muskuloskeletal, saraf, psikiatri dan lainnya. Nyeri dada akibat kelainan
saraf yang sering dijumpai dalam klinik antara lain adalah neuralgia pasca herpes, nyeri
pasca bedah dan nyeri kanker. Nyeri dada akibat kelainan saraf tergolong nyeri
neuropatik. Nyeri neuropatik adalah salah satu bentuk nyeri yang sering bersifat kronis
dan sulit diobati, obat-obatan golongan analgesik dan anti inflamasi non steroid (OAINS)
tidak efektif. Nyeri nosiseptif atau inflamasi dan nyeri neuropatik harus dibedakan karena
tata laksananya sangat berbeda
Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak ditemukan di klinik.
Sebahagian besar penderita merasa ketakutan bila nyeri dada tersebut disebabkan oleh
penyakit jantung ataupun penyakit paru yang serius. Diagnosa yang tepat sangat
tergantung dari pemeriksaan fisik yang cermat, pemeriksaan khusus lainnya serta
anamnesa dari sifat nyeri dada mengenai lokasi, penyebaran, lama nyeri serta faktor
pencetus yang dapat menimbulkan nyeri dada. Jenis nyeri dada ini memerlukan
pemeriksaan yang lebih lanjut dan penangannan yang serius. Agar diagnosa lebih cepat

1
diarahkan, maka perlu juga lebih dulu mengenal macam – macam jenis nyeri dada yang
disebabkan oleh berbagai penyakit lain

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian nyeri dada?
2. Apa saja penyebab nyeri dada?
3. Apa saja gejala nyeri dada?
4. Apa saja macam-macam nyeri dada?
5. Apa saja penanganan pada nyeri dada?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian nyeri dada.
2. Mengetahui penyebab nyeri dada.
3. Mengetahui gejala nyeri dada.
4. Mengetahui macam-macam nyeri dada.
5. Mengetahui penanganan pada nyeri dada.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Nyeri Dada

Secara harfiah angina pektoris (biasanya disebut sebagai angine) berarti “nyeri dada”. Angina
terjadi secara tiba – tiba ketika beraktivitas berat mengharuskan arteri meningkatkan suplai
darah ke jantung. Arteri yang menyempit atau obstruksi tidak dapat memberikan suplai yang
diperlukan. Akibatnya otot jantung terbebani (Rosdahl & Kowalski, 2017).

Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan episode atau tertekan di
depan dada akibat kurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung
tidak adekuat atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat (Ns. Reny
Yuli Aspiani, 2016).

Angina pektoris adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri dada atau
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit arteri koronaria. Pasien dapat
menggambarkan sensasi seperti tekanan, rasa penuh, diremas, berat, atau nyeri (Morton, D,
C, & B, 2013).

Nyeri dada adalah kondisi ketika dada terasa seperti tertusuk, perih, atau tertekan. Nyeri ini bisa
terjadi di dada sebelah kanan, sebelah kiri, atau dada tengah. Nyeri dada tidak boleh
diabaikan, karena bisa jadi merupakan gejala dari serangan jantung.  

Nyeri dada dapat berlangsung sangat singkat atau terjadi selama berhari-hari, tergantung pada
penyebabnya. Untuk mendapat penanganan yang tepat, segera periksakan diri ke dokter,
terutama bila nyeri menjalar ke lengan, leher, rahang, dan tembus ke belakang, serta diiringi
sesak napas dan keringat dingin.

B. Penyebab Nyeri Dada


Beberapa penyebab angina pektoris menurut (Ns. Reny Yuli Aspiani, 2016), yaitu:

1. Faktor penyebab

3
a. Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh tiga faktor: faktor
pebuluh darah: aterosklerosis, spasme, dan ateritis, faktor sirkulasi: hipotensi, stenosis
aorta, dan insufisiensi aorta, dan faktor darah: anemia, hipoksemia, dan polisitemia
b. Peningkatan curah jantung dapat disebabkan oleh aktivitas emosi, makan terlalu
banyak, anemia, hipertiroidisme.
c. Peningkatan kebutuhan oksigen miokard dapat disebabkan oleh kerusakan miokard,
hipertrofi miokard, hipertensi diastolik.

2. Faktor predisposisi

a. Dapat diubah (dimodifikasi): diet (hiperlipidemia), merokok, hipertensi, obesitas,


kurang aktivitas, diabetes mellitus, pemakaian kontrasepsi oral.
b. Tidak dapat diubah: usia, jenis kelamin, ras, hereditas.

3. Faktor pencetus serangan

a. Emosi atau berbagai emosi akibat sesuatu situasi yang menegangkan, mengakibatkan
frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan
darah, dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat.
b. Kerja fisik terlalu berat dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan
oksigen jantung.

Penyebab nyeri dada sangat bervariasi. Namun, kondisi ini akan sangat berbahaya bila
disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti:

 Serangan jantung, akibat tersumbatnya seluruh aliran darah ke jantung.


 Penyakit jantung koroner, yaitu terdapat penyumbatan pembuluh darah yang menuju
ke jantung.
 Kardiomiopati, yaitu penyakit akibat otot jantung yang lemah.
 Miokarditis atau radang pada otot jantung.
 Perikarditis atau radang pada membran yang melapisi jantung.
 Endokarditis.
 Diseksi aorta, yaitu robeknya lapisan dalam pembuluh nadi terbesar.

4
C. Gejala Nyeri Dada
Rasa nyeri dada yang dialami setiap orang, baik orang muda maupun lansia, dapat berbeda-
beda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berbagai variasi keluhan nyeri dada
meliputi:

 Nyeri dada terasa di sebelah kanan, kiri, tengah, atau seluruh bagian dada.
 Nyeri hilang timbul yang berlangsung beberapa menit, atau nyeri yang berlangsung
lama dalam hitungan jam hingga terus menerus.
 Nyeri yang terasa seperti tertusuk, terbakar, atau seperti ditekan.
 Nyeri dada yang memburuk bila beraktivitas.
 Nyeri dada yang membaik atau memburuk ketika posisi tubuh berubah.
 Nyeri yang semakin meningkat saat menarik napas atau batuk.
 Nyeri yang menjalar ke bagian tubuh lain.

Orang yang mengalami nyeri dada juga dapat mengalami keluhan lain sesuai penyakit yang
dialaminya, seperti mulut terasa pahit, sulit menelan, batuk, atau timbul ruam pada kulit.

D. Macam – Macam Nyeri Dada


Ada 2 macam jenis nyeri dada yaitu:

A. Nyeri dada pleuritik Nyeri dada pleuritik biasa lokasinya posterior atau lateral. Sifatnya
tajam dan seperti ditusuk. Bertambah nyeri bila batuk atau bernafas dalam dan berkurang bila
menahan nafas atau sisi dada yang sakit digerakan. Nyeri berasal dari dinding dada, otot, iga,
pleura perietalis, saluran nafas besar, diafragma, mediastinum dan saraf interkostalis. Nyeri
dada pleuritik dapat disebakan oleh : - Difusi pelura akibat infeksi paru, emboli paru,
keganasan atau radang subdiafragmatik ; pneumotoraks dan penumomediastinum.

B. Nyeri dada non pleuritik Nyeri dada non-pleuritik biasanya lokasinya sentral, menetap
atau dapat menyebar ke tempat lain. Plaing sering disebabkan oleh kelainan di luar paru.

E. Penanganan Nyeri Dada


Pengobatan nyeri dada tergantung kepada penyebab yang mendasarinya. Beberapa jenis obat
yang dipakai untuk mengatasi nyeri dada adalah:

5
 Obat untuk melebarkan pembuluh darah jantung, seperti nitrogliserin.
 Obat yang mengurangi produksi asam lambung, misalnya penghambat pompa proton.
 Obat pengencer darah, seperti aspirin atau heparin.
 Obat penghancur gumpalan darah, misalnya streptokinase.
 Obat antidepresan, seperti fluoxetine.
 Obat nyeri dada karena batuk, misalnya obat pereda batuk atau obat antituberkulosis.

Selain obat-obatan, juga bisa melakukan tindakan medis di bawah ini:

1. Pasang ring jantung

Metode ini dilakukan oleh dokter jantung, yang bertujuan untuk meningkatkan aliran
darah jantung dengan melebarkan pembuluh darah yang tersumbat, menggunakan
balon dan ring.

2. Operasi bypass jantung


3. Operasi ini dilakukan dengan menyambungkan pembuluh darah baru sebagai jalan
pintas atau jalur alternatif dari pembuluh darah yang tersumbat.
4. Reinflasi paru-paru

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan tabung ke rongga dada, guna


mengembalikan bentuk paru-paru yang kolaps (mengempis).

5. Perbaikan diseksi aorta


Akan diperbaiki pembuluh darah yang robek dengan tindakan operasi.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nyeri dada merupakan gejala yang dapat ditimbulkan oleh berbagai macam penyakit.
Salah satu jenis nyeri dada adalah angina pektoris yang merupakan gejala dari
penyakit jantung dan memerlukan pemeriksaan klinis lebih lanjut di rumah sakit.
Didapatkan bermacam-macam jenis angina antara lain angina stabil, angina tak stabil
dan angina prinzmetal. Sebagian besar penderita angina ini kelainannya disebabkan
oleh factor koroner yang obstruktif. Pada penyakit jantung tertentu atau penyakit
lainnya juga dapat menyebabkan angina non koroner yaitu angina yang timbul bukan akibat
kelainan koroner. Pemeriksaan angina umumnya meliputi pemeriksaan EKG, test exercise,
radionuklid scanning, ehokardiografi dan arteriografi koroner. Penanganan angina umumnya
adalah dengan obat-obatan yaitu nitrat, beta-bloker dan ca-antagonis: dengan bedah koroner
(CABG) dan angioplasti (PTCA).

Untuk pemeriksaan dan penanganan angina dapat ditingkatkan sebagai berikut: penderita
dengan angina stabil segera diberikan terapi dengan obat-obatan. Bila efektif dilakukan
pemeriksaan lanjutan dengan test exercise dan ehokardiografi. Bila test positif pada beban
rendah, angiografi harus dilakukan. Pada kasus berat seperti kelainan cabang utama kiri dan
kelainan 3 pembuluh darah dilakukan CABG. Pada kasus sedang yaitu kelainan 1 atau
pembuluh darah dilakukan CBAG atau PTCA. Penderita yang tidak berhasil dengan obat-
obatan dilakukan angiografi tanpa test exercise lebih dulu seperti halnya pada angina tak
stabil.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar T.B. 2004. Nyeri Dada. e-USU Repository, Universitas Sumatera Utara.

Basuki, N. 2008. Fisioterapi Kardiopulmonal. Politehnik Kesehatan Surakarta.

Bickley, L.S. 2012. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan BATES, edisi 8. Jakarta : EGC.

Www.alodokter.com. Nyeri Dada

Husniawati, N. (2019). Studi analisis gaya hidup terhadap risiko penyakit tidak menular.

Anda mungkin juga menyukai