i
YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA
JAKARTA PUSAT
2021
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang nyeri
dada dan penanganannya bagi para pembaca dan juga bagi kami sebagai penulis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih para dosen pengajar pada mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini, sehingga
tugas pembuatan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membagi sebagian pengetahuannya demi kelancaran pembuatan makalah ini
hingga selesai. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena
itu, kami sangat berterimakasih dan menerima atas segala kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini dan makalah yang akan kami buat dikemudian hari. Terima
kasih.
ii
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan Makalah.........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.............................................................................................................................3
A. Definisi Nyeri Dada........................................................................................................................3
B. Penyebab Nyeri Dada.................................................................................................................3
C. Gejala Nyeri Dada......................................................................................................................4
D. Macam – Macam Nyeri Dada........................................................................................................5
E. Penanganan Nyeri Dada.................................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
diarahkan, maka perlu juga lebih dulu mengenal macam – macam jenis nyeri dada yang
disebabkan oleh berbagai penyakit lain
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian nyeri dada?
2. Apa saja penyebab nyeri dada?
3. Apa saja gejala nyeri dada?
4. Apa saja macam-macam nyeri dada?
5. Apa saja penanganan pada nyeri dada?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian nyeri dada.
2. Mengetahui penyebab nyeri dada.
3. Mengetahui gejala nyeri dada.
4. Mengetahui macam-macam nyeri dada.
5. Mengetahui penanganan pada nyeri dada.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Secara harfiah angina pektoris (biasanya disebut sebagai angine) berarti “nyeri dada”. Angina
terjadi secara tiba – tiba ketika beraktivitas berat mengharuskan arteri meningkatkan suplai
darah ke jantung. Arteri yang menyempit atau obstruksi tidak dapat memberikan suplai yang
diperlukan. Akibatnya otot jantung terbebani (Rosdahl & Kowalski, 2017).
Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan episode atau tertekan di
depan dada akibat kurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung
tidak adekuat atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat (Ns. Reny
Yuli Aspiani, 2016).
Angina pektoris adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri dada atau
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit arteri koronaria. Pasien dapat
menggambarkan sensasi seperti tekanan, rasa penuh, diremas, berat, atau nyeri (Morton, D,
C, & B, 2013).
Nyeri dada adalah kondisi ketika dada terasa seperti tertusuk, perih, atau tertekan. Nyeri ini bisa
terjadi di dada sebelah kanan, sebelah kiri, atau dada tengah. Nyeri dada tidak boleh
diabaikan, karena bisa jadi merupakan gejala dari serangan jantung.
Nyeri dada dapat berlangsung sangat singkat atau terjadi selama berhari-hari, tergantung pada
penyebabnya. Untuk mendapat penanganan yang tepat, segera periksakan diri ke dokter,
terutama bila nyeri menjalar ke lengan, leher, rahang, dan tembus ke belakang, serta diiringi
sesak napas dan keringat dingin.
1. Faktor penyebab
3
a. Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh tiga faktor: faktor
pebuluh darah: aterosklerosis, spasme, dan ateritis, faktor sirkulasi: hipotensi, stenosis
aorta, dan insufisiensi aorta, dan faktor darah: anemia, hipoksemia, dan polisitemia
b. Peningkatan curah jantung dapat disebabkan oleh aktivitas emosi, makan terlalu
banyak, anemia, hipertiroidisme.
c. Peningkatan kebutuhan oksigen miokard dapat disebabkan oleh kerusakan miokard,
hipertrofi miokard, hipertensi diastolik.
2. Faktor predisposisi
a. Emosi atau berbagai emosi akibat sesuatu situasi yang menegangkan, mengakibatkan
frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan
darah, dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat.
b. Kerja fisik terlalu berat dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan
oksigen jantung.
Penyebab nyeri dada sangat bervariasi. Namun, kondisi ini akan sangat berbahaya bila
disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti:
4
C. Gejala Nyeri Dada
Rasa nyeri dada yang dialami setiap orang, baik orang muda maupun lansia, dapat berbeda-
beda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berbagai variasi keluhan nyeri dada
meliputi:
Nyeri dada terasa di sebelah kanan, kiri, tengah, atau seluruh bagian dada.
Nyeri hilang timbul yang berlangsung beberapa menit, atau nyeri yang berlangsung
lama dalam hitungan jam hingga terus menerus.
Nyeri yang terasa seperti tertusuk, terbakar, atau seperti ditekan.
Nyeri dada yang memburuk bila beraktivitas.
Nyeri dada yang membaik atau memburuk ketika posisi tubuh berubah.
Nyeri yang semakin meningkat saat menarik napas atau batuk.
Nyeri yang menjalar ke bagian tubuh lain.
Orang yang mengalami nyeri dada juga dapat mengalami keluhan lain sesuai penyakit yang
dialaminya, seperti mulut terasa pahit, sulit menelan, batuk, atau timbul ruam pada kulit.
A. Nyeri dada pleuritik Nyeri dada pleuritik biasa lokasinya posterior atau lateral. Sifatnya
tajam dan seperti ditusuk. Bertambah nyeri bila batuk atau bernafas dalam dan berkurang bila
menahan nafas atau sisi dada yang sakit digerakan. Nyeri berasal dari dinding dada, otot, iga,
pleura perietalis, saluran nafas besar, diafragma, mediastinum dan saraf interkostalis. Nyeri
dada pleuritik dapat disebakan oleh : - Difusi pelura akibat infeksi paru, emboli paru,
keganasan atau radang subdiafragmatik ; pneumotoraks dan penumomediastinum.
B. Nyeri dada non pleuritik Nyeri dada non-pleuritik biasanya lokasinya sentral, menetap
atau dapat menyebar ke tempat lain. Plaing sering disebabkan oleh kelainan di luar paru.
5
Obat untuk melebarkan pembuluh darah jantung, seperti nitrogliserin.
Obat yang mengurangi produksi asam lambung, misalnya penghambat pompa proton.
Obat pengencer darah, seperti aspirin atau heparin.
Obat penghancur gumpalan darah, misalnya streptokinase.
Obat antidepresan, seperti fluoxetine.
Obat nyeri dada karena batuk, misalnya obat pereda batuk atau obat antituberkulosis.
Metode ini dilakukan oleh dokter jantung, yang bertujuan untuk meningkatkan aliran
darah jantung dengan melebarkan pembuluh darah yang tersumbat, menggunakan
balon dan ring.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nyeri dada merupakan gejala yang dapat ditimbulkan oleh berbagai macam penyakit.
Salah satu jenis nyeri dada adalah angina pektoris yang merupakan gejala dari
penyakit jantung dan memerlukan pemeriksaan klinis lebih lanjut di rumah sakit.
Didapatkan bermacam-macam jenis angina antara lain angina stabil, angina tak stabil
dan angina prinzmetal. Sebagian besar penderita angina ini kelainannya disebabkan
oleh factor koroner yang obstruktif. Pada penyakit jantung tertentu atau penyakit
lainnya juga dapat menyebabkan angina non koroner yaitu angina yang timbul bukan akibat
kelainan koroner. Pemeriksaan angina umumnya meliputi pemeriksaan EKG, test exercise,
radionuklid scanning, ehokardiografi dan arteriografi koroner. Penanganan angina umumnya
adalah dengan obat-obatan yaitu nitrat, beta-bloker dan ca-antagonis: dengan bedah koroner
(CABG) dan angioplasti (PTCA).
Untuk pemeriksaan dan penanganan angina dapat ditingkatkan sebagai berikut: penderita
dengan angina stabil segera diberikan terapi dengan obat-obatan. Bila efektif dilakukan
pemeriksaan lanjutan dengan test exercise dan ehokardiografi. Bila test positif pada beban
rendah, angiografi harus dilakukan. Pada kasus berat seperti kelainan cabang utama kiri dan
kelainan 3 pembuluh darah dilakukan CABG. Pada kasus sedang yaitu kelainan 1 atau
pembuluh darah dilakukan CBAG atau PTCA. Penderita yang tidak berhasil dengan obat-
obatan dilakukan angiografi tanpa test exercise lebih dulu seperti halnya pada angina tak
stabil.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anwar T.B. 2004. Nyeri Dada. e-USU Repository, Universitas Sumatera Utara.
Bickley, L.S. 2012. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan BATES, edisi 8. Jakarta : EGC.
Husniawati, N. (2019). Studi analisis gaya hidup terhadap risiko penyakit tidak menular.