Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


Laporan Bina Keluarga Tn. S di Ds.Kemantren, RT. 15, RW. 03, Kecamatan
Jabung, Kabupaten Malang

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Stase Komunitas

Oleh:
Yuliani Rohmawati
NIM: 190070500111047

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan
dalamkehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang
memulaikehidupannya. Keluarga membentuk suatu hubungan yang sangat erat
antaraayah, ibu, maupun anak. Hubungan tersebut terjadi dimana antar
anggotakeluarga saling berinteraksi. (Soerjono, 2004).Keluarga juga penting
membantu dalam mencapai target pembangunan kesehatan yang baik, hal ini
sesuai dengan teori Profil Kesehatan Indonesia (2013) keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari sekelompok orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dan biasanya memiliki hubungan
darah atau perkawinan, dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga
memiliki fungsi yang sangat strategis dalam mempengaruhi status kesehatan
diantara anggotanya. Diantara fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat yaitu
memenuhi kebutuhan gizi dan merawat serta melindungi kesehatan para
anggotanya. Anak dan ibu merupakan dua anggota keluarga yang perlu
mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Penilaian
terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting
untuk dilakukan. Hal tersebut disebabkan Angka Kematian Ibu dan Anak
merupakan dua indikator yang peka terhadap kualitas fasilitas pelayanan
kesehatan. Kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud termasuk
aksesibilitas terhadap fasilitas pelayanan kesehatan itu sendiri.
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) penurunan AKI
per 100.000 kelahiran hidup akan dicapai dengan program pembangunan SDGs
(SuintainableDevelopment Goals) yaitu pada poin ketiga dari 17 poin utama
untuk menurunkan AKI sebanyak ¾ jumlah perempuan yang meninggal selama
hamil dan melahirkan pada tahun 2016. Hasil survey penduduk antar sensus
(SUPAS) di Indonesia tahun 2015 menunjukkan AKI mengalami penurunan
menjadi 305/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 22,23/1.000
kelahiran hidup, artinya AKI dan AKB masih jauh dari target SDGs 2016. SDGs
2016 menargetkan AKI di Indonesia dapat diturunkan menjadi 70/100.000
kelahiran hidup, sedangkan AKB adalah 12/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes,
2015).
AKI di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 sejumlah 291 jiwa, sedangkan
pada tahun 2014 AKI mencapai 642 jiwa. Dari data tahun 2014 sampai 2015
didapati AKI menurun. Penyebab langsung AKI di Propinsi Jawa Timur yaitu
eklamsia / preeklamsia 36,29%, infeksi 22,90%, perdarahan 21,81%, jantung
12,93%, dan penyebab lain 6,07%. AKB di Propinsi Jawa Timur tahun 2015
sebesar 154 jiwa (Dinkes Propinsi Jawa Timur, 2015).
Kompetensi bidan di Indonesia bahwa asuhan kebidanan merupakan
penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah
dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah
lahir serta keluarga berencana (KepMenkes RI no.369 tahun 2007). Hal ini
didukung dengan rencana strategis menteri kesehatan dari salah satu prioritas
pembangunan kesehatan pada tahun 2010-2016 yaitu peningkatan kesehatan
ibu, bayi, balita, dan Keluarga Berencana (KB) (Kemenkes, 2010).
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis melakukan pendekatan dengan
binaan pada keluarga karena masalah ini dapat didukung oleh beberapa faktor
terutama faktor dukungan keluarga itu sendiri.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan Asuhan Kebidanan pada keluarga secara komprehensif dengan
memperhatikan tingkat pendidikan, ekonomi dan sosial budaya setempat
dalam tatanan komunitas melalui pendekatan menejemen kebidanan dan
didasari oleh konsep keterampilan dan sikap profesional bidan dalam
kebidanan komunitas.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku seluruh anggota keluarga Tn. S.
2. Menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku serta
menentukan prioritas masalah kesehatan pada keluarga Tn.S.
3. Menyusun strategi pelayanan yang berkaitan dengan kebidanan pada
keluarga Tn. S secara berkesinambungan untuk pemecahan permasalahan
kesehatan yang telah ditetapkan sebagai masalah prioritas.
4. Menggerakan dan meningkatkan peran serta anggota keluarga.
5. Melakukan pelayanan kebidanan pada keluarga Tn. S sesuai dengan
startegi pelayanan yang telah dibuat berdasarkan prioritas masalah.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa kebidanan dapat berpartisipasi secara aktif dalam
menyukseskan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas
melalui bina keluarga
2. Mahasiswa kebidanan mampu mengaplikasikan pengetahuan medis
praktisnya pada keluarga sebagai bukti darma bakti sosial dalam bidang
kesehatan.
3. Mahasiswa kebidanan dapat melatih kemampuan sosialisasinya secara
aktif dalam hubungannya dengan masyarakat secara langsung.
4. Mahasiswa kebidanan mampu menimba pengalaman dalam praktek
mengatasi berbagai masalah kesehatan dalam masyarakat.
1.3.2 Bagi Masyarakat
Masyarakat desa setempat mendapatkan pelayanan kesehatan secara
aplikatif dan bersifat sosial yang dari semuanya ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas kesehatan diri dan lingkungan secara optimal.
1.3.3 Bagi Institusi Kesehatan
Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa S1
Kebidanan dan sebagai acuan mata kuliah kebidanan komunitas
1.3.4 Bagi Profesi Kesehatan Khususnya Kebidanan
Peningkatan keterampilan tenaga kesehatan dalam Asuhan Kebidanan
Komunitas dalam Bina Keluarga secara komprehensif melalui pendekatan
manejemen kebidanan dan didasari oleh konsep ketrampilan dan sikap
professional bidan dalam kebidanan komunitas untuk keluarga.

1.4 Sasaran
Memberikan Asuhan Kebidanan Komunitas pada masalah keluarga Tn. S
di RT 15, RW 03, Dusun Sumberjo, Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan,
Kabupaten Madiun.

1.5 Ruang Lingkup


Memberikan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga yang meliputi :
1. Penyuluhan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
2. Pemantauan kesehatan ibu seperti pelayanan Keluarga Berencana dan
kesehatan reproduksi pada PUS.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan.
BAB 2
PROFIL KELUARGA BINAAN

2.1 Profil Keluarga Tn. S


2.1.1 Data dan Identifikasi
Tanggal Pengkajian : 19 Maret 2020
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama KK : Tn. S
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Ds. Kemantren, RT. 15, RW.03, Ds. Sambirejo, Kec.
Jabung, Malang
2. Nama Anggota Keluarga
No Nama Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama Ket
1. Tn. S 39 th L Suami SD Petani Islam PUS
Peugas
Ny. Sr
2. 36 th P Istri SMP Kebersihan Islam PUS
PKM
An.
3. 16 th L Anak SMK Pelajar Islam -
YM
2,5 Belum
4 An. YR L Anak - Islam -
th Sekolah
Ibu
5 Ny. K 68 th P SD Tukang Pijat Islam -
Mertua

3. Genogram

Keterangan :
: Suami
: Istri
: Anak
: Hubungan Suami Istri
: Hubungan Anak
: Ibu Kandung
4. Kebiasaan Sehari – Hari
1) Kebiasaan tidur

Tn. S Tidur siang jarang, tidur malam 6-8 jam/hari tidur nyenyak
Ny. Sr Tidur siang tidak pernah, malam hari 5-6 jam, tidur nyenyak
An. YM Tidur siang 1-2 jam, tidur malam 7-8 jam, tidur nyeyak
An. YR Tidur siang 2-3 jam, tidur malam 7-8 jam, tidur nyeyak
Ny. K Tidur siang 1-2 jam, tidur malam 6-8 jam, tidur nyenyak

2) Kebiasaan makan
Makan 2-3 kali/hari, porsi sedang, menu nasi, sayur, lauk tahu
Tn. S
tempe, kadang ayam dan ikan. Minum 7-8 gelas/hari.
Makan 2-3 kali/hari, porsi sedang, menu nasi, sayur, lauk tahu
Ny. Sr
tempe, kadang ayam dan ikan. Minum 7-8 gelas/hari.
Makan 3 kali/hari, porsi sedang, menu nasi, sayur, lauk tahu
An. YM
tempe, kadang ayam dan ikan. Minum 6-8 gelas/hari.
Makan 3 kali/hari, porsi sedang, menu nasi, sayur, lauk tahu
An. YR tempe, kadang ayam dan ikan. Minum 3-4 gelas/hari. Minum
susu 1-2 botol/hari
Makan 2-3 kali/hari, porsi sedang, menu nasi, sayur, lauk tahu
Ny. K
tempe, kadang ayam dan ikan. Minum 6-7 gelas/hari.

3) Pola eliminasi

Tn. S BAK 4-5 kali/hari, BAB 1 kali/hari, tidak ada keluhan


Ny. Sr BAK 4-5 kali/hari, BAB 1 kali/hari, tidak ada keluhan
An. YM BAK 4-5 kali/hari, BAB 1 kali/hari, tidak ada keluhan
An. YR BAK 3-4 kali/hari, BAB 1 kali/hari, tidak ada keluhan
Ny. K BAK 4-5 kali/hari, BAB 1 kali/hari, tidak ada keluhan

4) Kebersihan perorangan/personal hygiene


Mandi 2-3 kali/hari, gosok gigi 2-3 kali/hari, ganti pakaian
Tn. S
dalam 2-3 kali/hari, keramas 2-3 kali/minggu
Mandi 2-3 kali/hari, gosok gigi 2-3 kali/hari, ganti pakaian
Ny. Sr
dalam 2-3 kali/hari, keramas 2-3 kali/minggu
Mandi 2-3 kali/hari, gosok gigi 2-3 kali/hari, ganti pakaian
An. YM
dalam 2-3 kali/hari, keramas 2-3 kali/minggu
Mandi 2 kali/hari, gosok gigi 2-3 kali/hari, ganti pakaian dalam
An. YR
2-3 kali/hari, keramas 2-3 kali/minggu
Mandi 2-3 kali/hari, gosok gigi 2-3 kali/hari, ganti pakaian
Ny. K
dalam 2-3 kali/hari, keramas 2-3 kali/minggu

5) Pola kebiasaan Kesehatan

Tn. S Jika sakit periksa ke Puskesmas


Ny. Sr Jika sakit periksa ke Puskesmas
An. YM Jika sakit periksa ke Puskesmas
An.YR Jika sakit periksa ke Puskesmas
Ny. K Jika sakit periksa ke bidan praktek atau Puskesmas

6) Penggunaan waktu senggang


Berkumpul dengan keluarga, nonton TV , silaturahmi dengan
Tn. S
tetangga
Berkumpul dengan keluarga, nonton TV, silaturahmi dengan
Ny. Sr
tetangga, membersihkan rumah
Berkumpul dengan keluarga, nonton TV, bermain bersama
An. YM
teman
Berkumpul dengan keluarga, nonton TV, bermain bersama
An. Mu
teman
Berkumpul dengan keluarga, nonton TV, silaturahmi dengan
Ny. K
tetangga, membersihkan rumah

7) Rekreasi keluarga
Rekreasi tidak pernah dilakukan
8) Keadaan sosial ekonomi
Keluarga mengatakan bahwa penghasilan didapatkan dari kepala keluarga
dan ibu yang bekerja sebagai petugas kebersihan Puskesmas. Banyaknya
pemasukan dan pengeluaran seimbang. Kebutuhan hidup sehari-hari dapat
terpenuhi
5. Situasi Lingkungan
a. Kepemilikan rumah : Rumah pribadi
b. Jenis rumah : Permanen
c. Atap rumah : Genteng
d. Lantai rumah : Keramik
e. Ventilasi : Jendela cukup, pencahayaan baik
f. Kebersihan dan kerapian : Bersih dan rapi
g. Pembuangan sampah : Dibakar
h. Sumber air : PDAM
Saluran pembuangan air : Terbuka
i.
limbah (SPAL) terbuka
j. Jamban : Ada
k. Kandang ternak : Tidak ada
l. Pemanfaatan perkarangan : Tidak memilki pekarangan
Pemanfaatan fasilitas : Bidan Praktek dan Puskesmas
m.
kesehatan
Keluarga mempunyai : BPJS
n.
Ansurasi Kesehatan Keluarga

6. Keadaan Kesehatan Keluarga


Ibu kandung Ny.Sr yaitu Ny.K memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Saat
ini ibu, suami, dan anak tidak ada keluhan.
7. Riwayat KB
Ibu saat ini menggunakan KB suntik 3 bulan selama 2,5 tahun, keluhan
menstruasi menjadi tidak teratur dan berat badan terus bertambah.
8. Fungsi Keluarga
Suami sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan utama dalam
keluarga serta pencari nafkah utama. Istri sebagai ibu yang mengasuh
anak, mengurus seluruh kebutuhan keluarga dirumah, dan membantu
mencari nafkah suami dengan bekerja di Puskesmas. Kedua anak
melakukan tugasnya sebagai pelajar.
9. Stress dan Koping
Berdoa dan mendekatkatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa
10. Komunikasi
Komunikasi dapat terjalin lancar antar anggota keluarga, ibu sudah berada
dirumah saat anaknya pulang sekolah, hubungan dengan kedua anaknya
bak, sehari-hari menggunakan bahasa jawa.
11. Transportasi
Menggunakan 2 motor sebagai alat transportasi
12. Data Terfokus - Pasangan Usia Subur (Keluarga Berencana)
a. Apakah PUS sudah ikut KB : YA
b. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan :KB suntik 3 bulan
c. Efek samping/ masalah : haid tidak teratur
dan peningkatan berat badan
d. Lama menggunakan alat kontrasepsi : 2,5 tahun
e. Tempat Pelayanan KB tersebut : Bidan
f. Kembangkan informasi lain
- Alasan tidak mengikuti KB :-
- Keluhan setelah ikut KB : haid tidak teratur
dan berat badan terus bertambah
- Pengetahuan tentang manfaat : ibu mengetahui KB
digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan
- Peran keluarga terhadap KB : ibu berdiskusi
dengan suami dalam pemilihan metode kontrasepsi
- Pengetahuan tentang pemeriksaan kanker rahim : Kurang
- Pemeriksaan kanker rahim : Belum
2.1.2 Deskripsi Keluarga
Keluarga ini tinggal dalam satu rumah terdiri dari 2 KK, dimana Ny.Sr
tinggal bersama dengan ibu kandung, suami dan kedua anaknya. Keluarga
Ny. Sr tinggal dalam satu rumah dengan keadaan rumah yang harmonis. Suami
bekerja sebagai petani, berangkat bekerja pagi hari dan pulang di saat dhuhur.
Setelah dhuhur biasanya suami berangkat ke sawah lagi sampai pukul 16.00.
Suami memiliki kebiasaan merokok dan minum kopi. Suami sering merokok
didalam rumah,dalam sehari suami bisa menghabiskan 3-4 gelas kopi. Tidak
pernah sakit maupun mengeluh sakit. Ibu bekerja sebagai petugas kebersihan
Puskesmas, berangkat bekerja pukul 07.00 dan pulang setelah dhuhur.
Biasanya sekitar pukul 16.00 ibu kembali ke Puskesmas kembali untuk
memasakkan makanan pasien rawat inap.
Saat ini Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan selama 2,5 tahun, selama
pemakaian menstruasi menjadi tidak teratur dan berat badan bertambah. Ibu
berencana ingin ganti KB suntik 3 bulan tetapi masih bingung karena
keterbatasan pengetahuan ibu tentang jenis-jenis kontrasepsi dan kelebihan
maupun kekurangan dari masing-masing kontrasepsi. Ibu tidak mengetahui
pentingnya pemeriksaan kanker serviks dan tidak pernah melakukan
pemeriksaan kanker serviks. Anak pertama kelas XI SMK dan anak kedua
belum sekolah, tidak ada masalah pada kedua anaknya, namun ibu
mengatakan bahwa kedua anaknya sering jajan. Untuk status imunisasi kedua
anaknya lengkap. Ibu Ny. Sr memilki riwayat penyakit hipertensi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan


Tanggal Pengkajian : 19 Maret 2020
Tempat : Rumah Tn. S
Pukul : 1430

.1.1 Data Objektif


Data dan Identifikasi
1. Tn. S
Postur Tubuh : normal
TTV :
TD : 120/80 mmHg, N : 80x/mnt, S : 36,5 oC, RR : 20x/mnt
2. Ny. Sr
Postur Tubuh : normal
TTV :
TD : 120/80 mmHg, N : 82 x/mnt, S : 36,6 oC, RR : 20x/mnt
BB ; 72 kg
Wajah :simetris, tidak pucat, tidak oedem
Mata :konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus
Hidung :bersih, tidak ada secret
Telinga :bersih, dan tidak ada secret
Mulut dan Gigi :mukosa merah muda, tidak ada karies, ada gigi
berlubang
Leher :tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan
vena jugularis.
Dada :simetris, tidak ada retraksi dinding dada, payudara
simetris, normal, tidak ada benjolan.
Abdomen :tidak terdapat luka bekas operasi, terdapat linea nigra
Genetalia :tidak terkaji
Ekstremitas :simetris proporsional, tidak varises, tidak odema
3. An. YM
Postur Tubuh :tegak
TTV :
TD : 110/80 mmHg, N : 88 x/mnt, S : 36,6 oC, RR : 20x/mnt
4. An. YR
Postur Tubuh : tegak
TTV :
N : 88 x/mnt, S : 36,7 oC, RR : 24x/mnt
Wajah : simetris, tidak pucat, tidak ada kelainan
Mata : tidak anemis, sclera tidak ikterus
Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada kelainan
Telinga : bersih, simetris, tidak ada secret, tidak ada kelainan
Mulut dan Gigi :bersih, mukosa bibir lembab, gigi bersih.
Leher :tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
bendungan pada vena jugularis, tidak terdapat
pembesaran kelenjar limfe
Dada :tidak ada retraksi dinding dada, simetris, tidak ada
kelainan
Genetalia :tidak terkaji
Ekstremitas :proporsional, gerak aktif
Bayi dan Balita
1) Balita 1-5 tahun
a. Jumlah balita dalam keluarga : 1
b. Umur Balita : 2 tahun
c. Berat badan : 11 kg
d. Apakah balita masih minum Asi : tidak
e. Umur balita tersebut disapih : 2 tahun
f. Status gizi (lihat KMS) : baik (BB digaris hijau)
g. Pola makan : teratur
h. Jenis makanan yang diberikan : makanan pokok + protein + sayur/
buah, susu kotak
i. Kebiasaan jajan : iya
j. Riwayat kesehatan 1 bulan terakhir : An. YR mengalami batuk, pilek,
panas pada akhir bulan Februari kemarin.
k. Pemberian tablet vit. A : sudah, 2 kali/ tahun
l. Pengadaan makanan untuk balita : masak sendiri
m. Pemberian makanan tambahan : susu
n. Makanan pantangan balita : tidak ada
2) Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan bayi/ balita menurut ibu :
Normal
b. Ibu/ keluarga mengetaui cara-cara menstimulasi dan mendeteksi
tumbuh kembang pada bayi/balita : Iya
c. Informasi tentang stimulasi dan deteksi dini tumbang dari : Posyandu
d. Observasi perkembangan bayi/balita (sesuai dengan umur anak) :
Bayi/balita berusia 2-3 tahun :
- Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegagan selama paling sedikit dua
hitungan : bisa
- Meniru membuat garis lurus : bisa
- Menyatakan keinginan paling sedikit dua kata : bisa
- Menyatakan keinginan buang air kecil dan buang air besar : bisa
5. Ny. K
Postur Tubuh : tegak
TTV :
TD : 160/100, N : 84 x/mnt, S : 36,7 oC, RR : 20x/mnt
Wajah : simetris, tidak pucat, tidak ada kelainan
Mata : tidak anemis, sclera tidak ikterus
Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada kelainan
Telinga : bersih, simetris, tidak ada secret, tidak ada kelainan
Mulut dan Gigi :bersih, mukosa bibir lembab, tidak ada gigi berlubang
dan berkarang
Leher :tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
bendungan pada vena jugularis, tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe
Dada :tidak ada retraksi dinding dada, simetris, tidak ada
kelainan
Genetalia :tidak terkaji
Ekstremitas :tidak ada kekakuan sendi, tidak ada oedema, proporsional
.2 Analisis Data
Masalah yang ditemukan pada keluarga yaitu Ny. Sr mengeluhkan haid tidak
teratur dan berat badan terus bertambah selama menggunakan KB suntik 3
bulan. Ny. Sr berencana ingin ganti KB tetapi masih belum memilki pilihan
metode kontrasepsi apa yang cocok, dikarenakan keterbatasan pengetahuan
Ny. Sr mengenai jenis-jenis KB dan kelebihan maupun keterbatasan dari
masing-masing KB. Suami dari Ny. Sr yaitu Tn. S sering merokok di dalam
rumah. Dari segi lingkungan dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan
perhatian keluarga tentang merokok kurang, sehingga bidan harus
bekerjasama dengan keluarga untuk membahas masalah yang timbul dan
memikirkan alternatif pemecahan masalahnya. Selain itu ibu dari Ny. Sr juga
mengalami hipertensi dimana TD 160/100 mmHg. Dalam hal ini intervensi
yang dapat diberikan bidan sebagai langkah awal adalah memberikan KIE
terkait jenis-jenis KB termasuk keuntungan dan keterbatasan dari masing-
masing KB, KIE terkait hipertensi dan bahaya merokok.
.3 Rumusan Masalah
1. Ny. Sr ingin ganti KB tetapi belum memilki pilihan metode kontrasepsi yang
cocok karena keterbatasan pengetahuan
2. Ibu dari Ny. Sr yaitu Ny.K mengalami hipertensi
3. Suami dari Ny. Sr sering merokok di dalam rumah
.4 Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah dengan metode PEARL

Daftar Skor Prioritas


No
Masalah A B C D Masalah

1
1 1 6 7 5 100

2 2 6 6 5 90 2

3 3 4 5 5 70 3

D : Prioritas skor
D= ⌠A + (2 x B) ⌡ x C
A : Besaran ranking masalah kesehatan
B : Keseriusan masalah kesehatan
C : Potensial tindakan dapat dilakukan
.5 Tabel POA
No Masalah Upaya Kegiatan Tujuan Sasar Target Sumber Daya Indikator Evaluasi Penanggung
Tenaga Alat
Kesehatan Kesehatan an Keberhasilan Jawab
1 Ny. Sr ingin Memberikan BINKEL Meningkatkan PUS Ny. Sr Mahasis Leafl Ibu memahami Follow up Yuliani R
ganti KB dan KIE mengenai pengetahuan ibu dan Tn. S wa eat jenis-jenis keputusan metode
tidak tau jenis-jenis KB terkait jenis-jenis profesi kontrasepsi dan kontrasepsi
kontrasepsi dan kontrasepsi kebidan dapat pengganti yang
apa yang keuntungan termasuk an UB menentukan akan ibu gunakan
cocok untuk maupun efektivitas, pilihan
dirinya kelebihan KB. kelebihan dan kontrasepsi
keterbatasan, pengganti
cara pemakaian
dari masing-
masing
kontrasepsi
sehingga ibu
dapat
menentukan
pilihan
kontrasepsi
pengganti apa
yang cocok untuk
dirinya
2 Ibu Ny. Sr Memberikan BINKEL Meningkatkan Lansia Ny. K Mahasis Leafl Ibu mengerti Follow up kepada Yuliani R
mengalami pengetahuan pengetahuan ibu wa eat penjelasan ibu tentang
hipertensi, terkait diit bagi terkait diit/nutrisi profesi yang diberikan hipertensi dan cara
kurang hipertensi untuk penderita kebidan dan bersedia mengatasinya
mengetahui hipertensi an UB mengikuti diit
pengaturan hipertensi,
diit/nutrisi serta tekanan
yang baik darah
terkontrol/ tidak
ada keluhan
3 Suami Ny. Sr Memberikan BINKEL Meningkatkan Seluru Tn. S, Ny. Mahasis Leafl Tn. S tidak Follow up Yuliani R
merokok di pengetahuan pengetahuan h Sr, Ny. K, wa eat merokok di kesediaan Tn. S
dalam rumah dan informasi keluarga keluar dan An. profesi dalam rumah untuk tidak
terkait bahya mengenai bahaya ga YM kebidan merokok di dalam
merokok di merokok di dalam an UB rumah
dalam rumah rumah

Anda mungkin juga menyukai