Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN RHEUMATOID ARTHRITIS

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Andini Larasati (1903011)
2. Eka fitria rahmasari (1903025)
3. Nikmatunazilah (1903041)
4. Novi setyorini (1903043)
PENGERTIAN
Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit sistematik yang bersifat
progresif, yang cenderung menjadi kronis dan menyerang sendi serta
jaringan lunak. Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit autoimun
dimana, secara simetris, persendian (biasanya sendi tangan dan kaki)
mengalami peradangan sehingga menyebabkan terjadinya
pembengkakan, nyeri, dan kerap kali menyebabkan kerusakan pada
bagian dalam sendi (Iskandar Junaidi, 2012).
Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronis
yang tidak diketahui penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan dan
proliferasi membran sinovial yang menyebabkan kerusakan pada tulang
sendiri, ankilosis dan deformitas (Kushariyadi, 2012).
Penyebab / fakta predisposisi
Hingga saat ini, penyabab pasti Rheumatoid Arthritis belum diketahui.
Ada yang mengatakan bahwa Rheumatoid Arthritis disebabkan oleh
mikroplasma, virus, dan sebagainya, tetapi hal itu belum tentu terbukti
karena ada beragam faktor lain yang turut mempengaruhinya,
termasuk kecenderungan genetika, yang bisa mempengaruhi reaksi
autoimun. Bahkan, ada beberapa jenis Rheumatoid Arthritis yang
berhubungan dengan kondisi stres yang berat, seperti kehilangan
pasangan hidup (suami/istri) secara tiba-tiba (Kushariyadi, 2012).
reaksi faktor R dg antibody, reaksi peradangan nyeri

Pathway faktor metabolik, infeksi dg

kecenderungan virus

kekakuan sendi synovial menebal kurangnya


informasi

hambatan mobilitas fisik panus defisiensi


pengetahuan

ansietas

nodul infiltrasi dalam os,

sobcondria

deformitas sendi hambatan nutrisi pada

kartilago artikularis

gangguan citra tubuh

kartilago nekrosis kerusakan kartilago dan

tulang

erosi kartilago
Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 12
September 2021 di ruangan IGD, Rumah Sakit medika
secara alloanamnesa atau autonamnesa. Pengkajian PEMERIKSAAN FISIK
preopertaif, pascaopertaif dan postopertaif .
Pemeriksaan fisik pada atrtritis
IDENTITAS PASIEN : rheumatoid dibagi menjadi dua
a. Nama pasien : Tn. T yaitu pemeriksaan umum (status
b. Tanggal lahir / Umur : 6 maret generalisata) untuk mendapatkan
c. Jenis Kelamin : Laki – laki. gambaran umum dan
d. Agama : Islam. pemeriksaan setempat (lokalis)
e. Alamat : kaliwungu selatan
f. Pekerjaan : Wiraswasta.
g. No RM : 13-17-297856
h. Diagnosa medis :
i. Tanggal masuk : 12 September 2021
Analisa Data
NO  DATA INTERPRETASI PROBLEM
(SIGN/SYMPTOM) (ETIOLOGI) (MASALAH)

1  DS : Pasien mengeluh sendi kaku, mengalami kesemutan, Kekuatan sendi Gangguan mobilitas
 
kekuatan otot menurun   fisik
 
 
       
 
  DO : Pasien tampak lemah    
.
  TD : 120/ 70 mmHg  
 
  RR : 20x/mnt  
  N : 130x/mnt  
 
 
S : 360C  
 
 
 
 
2 DS : Pasien mengatakan mengalami penurunan BB karena tidak Faktor psikologis Defisit nutrisi
nafsu makan (keenggangan untuk
  makan)
 
DO : Pasien tampak lemah
 
Diagnosa Keperawatan

• 1. Gangguan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi d.d pasien mengeluh


sendi kaku, mengalami kesemutan, kekuatan otot menurun pasien
tampak lemah TD : 120/70mmHg, RR : 20x/mnt, N : 130x/mnt, 36oC
• 2. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis (keenggangan untuk makan) d.d
pasien mengalami penurunan BB karena tidak nafsu makan, pasien
tampak lemah.
TTD
NO  TUJUAN &Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan (SIKI)
Rencana Keperawatan DP (SLKI)
1. Dukungan mobilisasi :  
 
Setelah dilakukan perawatan selama 1x24jam (T)  
  diharapkan gangguan mobilitas fisik (S) membaik  
  Observasi:  
  (M,A)  
  Mobilitas fisik membaik dg kriteria hasil : - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan  
   
  - Kekuatan otot meingkat (M,A) / S - Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi  
  - ROM meningkat (M,A) / S Terapeutik:
 
   
  - Kaku sendi menurun (M,A) / S  
 
- Kelemahan fisik menurun (M,A) / S - Fasilitas melakukan pergerakan, jika perlu  
   
  - Libatkan keluarga untuk membantu paien dalam  
  meningkatkan pergerakan  
 
     

 
   
 
    kolaborasi :  
     
 
  - Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi  
   
    - Anjurkan melakukan mobilisasi dini  
  - Ajarkan mobilisasi sederhana yyang harus dilakukan  
   
   
 
     
   
2.   Manajemen Nutrisi  
Setelah dilakukan perawatan selama 1x24jam (T)  

diharapkan defisit (S) membaik (M,A) Observasi :  


 
Status nutrisi membaik dg kriteria hasil : - Identifikasi status nutrisi  
 
- BB membaik (M,A) / S - Identifikasi kebutuhan dan jenis nutrisi  
-  
- IMT membaik (M,A) / S Monitor asupan makanan
 
- Nafsu makan membaik (M,A) / S - Monitor berat badan  
 
  Terapeutik :  
   
 
  - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein  
  - Berikan suplemen makanan  
   

. Kolaborasi :  
 

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan


jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Catatan Keperawatan NO  HARI & IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TANDA
DP TANGGAL TANGA
PUKUL N

1. Minggu, 12 Sep 2021 Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan DS : pasien mengatakan bersedia Novi
    pergerakannya  
  09.00 DO : pasien tampak kooperatif  
       
       
  10.00 Monitor kondisi umum selama melakukan  
DS : pasien mengatkan bersedia
    mobilisasi  
    DO : pasien tampak kooperatif  
      Novi
       
 
     
DS : pasien mengatakan bersedia
  11.00 memfasilitasi melakukan pergerakan  
    DO : pasien tampak kooperatif  
       
       
   
   
      Novi
 
    DS : pasien mengatakan bersedia  
    mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus  
  13.00 dilakukan DO : pasien tampak kooperatif  
     
         
     
       
       
 
    Novi
  Senin, 13 sep 2021 Mengidentifikasi status nutrisi DS : pasien mengatakan bersedia  
  08.00  
      DO : pasien tampak kooperatif  
     
     
   
NO  HARI & TANGGAL RESPON TANDA  
Catatan Perkembangan DP PUKUL PERKEMBANGAN TANGAN
1. 13 september 2021 S : pasien mengatakan gangguan Novi
  pukul 10.00 mobilitas fisiknya sudah membaik  
    O : TD : 120/70mmHg  
    N : 130x/mnt  
    S : 360C  
    RR : 20x/mnt  
    A : masalah gangguan mobilitas fisik  
    teratasi  
    P : hentikan intervensi  
       
      Novi
2. 13 September 2021 .S : pasien mengatakan nafsu makan  
  pukul 13.30 bertambah dan makan teratur  
    O : pasien tampak lebih segar, BB naik  
    A : masalah defisit nutrisi teratasi  
    P : hentikan intervensi  
     
     
     
   
   
   
   
   
   
 
 
 
 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai