Anda di halaman 1dari 21

“Asuhan Keperawatan

Stroke Non Hemoragik”


Risa Octavianty
181030100072
Definisi Stroke Non Hemoragik

Stroke Non Hemoragik yaitu tersumbatnya pembuluh darah


yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau
keseluruhan terhenti (Nurarif Huda, 2016). Tidak terjadi
perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia
dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder (Wijaya & Putri
2013).
Etiologi

Stroke Non Hemoragik terjadi karena tersumbatnya


pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak
sebagian atau keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh
aterosklerosis yaitu penumpukan kolesterol pada dinding
pembuluh darah atau bekuan darah yang telah menyumbat
suatu pembuluh darah ke otak (Pudiastuti, 2011).
Manifestasi klinis
Manifestasi Klinis Menurut (Nurarif Huda, 2016), manifestasi klinis stroke
sebagai berikut:

• Tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan separuh badan


• Tiba-tiba hilang rasa peka
• Bicara pelo
• Gangguan bicara dan bahasa
• Gangguan penglihatan
• Mulut mencong atau tidak simetris ketika menyeringai
• Gangguan daya ingat
• Nyeri kepala hebat
• Vertigo
• Kesadaran menurun
• Proses kencing terganggu
• Gangguan fungsi otak
..\pathwayyyy\Pa
thway Stroke Non
Hemoragik.pdf
Pengkajian
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab/Keluarga
Nama Pasien : Tn.H Nama : Ny.A
Tempat tanggal lahir : Demak , 19 Maret 1976 Umur : 40 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMA
Agama : Islam Pekerjaan : Ibu RT
Pendidikan : STM Alamat : Serpong
Pekerjaan : TNI Hubungan dengan Pasien : Istri
Status Perkawinan : Kawin Status Perkawinan : Kawin
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Serpong
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik
Tanggal Masuk RS : 18 April 2020
Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama saat Pengkajian Pasien mengeluh kaki dan tangan kanan mengalami
kelemahan untuk bergerak dan bicara pelo.

b. Riwayat Kesehatan Sekarang ˗ Alasan masuk RS : Pasien mengalami penurunan


kesadaran dan mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kanan. ˗ Riwayat Kesehatan
Pasien : Pasien mengatakan memiliki penyakit Hipertensi tahun 2018. Pasien lalu ke
IGD RSU Tangerang Selatan dan kemudian pasien dirawat.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu ˗ Pasien mengatakan pernah menjalani rawat inap di


ruang penyakit dalam RSU TANGSEL kurang lebih 3 bulan yang lalu dengan diagnose
hipertensi , pasien belum pernah menjalani tindakan operasi. ˗ Pasien mengatakan tidak
mempunyai elergi makanan minuman maupun obat.
Pemeriksaan Tanda-
tanda Vital

TD : 170/100 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 36,5◦Celsius
RR : 18x/menit
Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : Gangguan Neuromuskular Gangguan Mobilitas Fisik
Pasien mengatakan kaki dan tangan kanan Ekstermitas Kanan
mengalami kelemahan untuk bergerak
DO :
Pasien tampak kesusahan menggerakan
anggota badan
Pasien mengalami penurunan otot
Tampak sesekali aktivitas klien dibantu
oleh keluarga.
Pemeriksaan tanda – tanda vital :
TD : 170/100 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 36,5◦Celsius
RR : 18x/menit
Lanjutan
No Data fokus Etiologi Problem

2. DS : Hipertensi Resiko Perfusi Serebral


Keluarga klien mengatakan klien Tidak Efektif
mengalami penurunan kesadaran.
DO :
Pasien tampak penurunan
kesadaran
GCS : 4
KU : Lemah
TTV
TD : 170/100 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 36,5◦Celsius
RR : 18x/menit
CT-Scan : ICH (intracerebral
hemmorrhage) putamen sinistra
(Slice 6-9, ukuran L.K 2,1 X
3,8 cm, Hu64,88)
Lanjutan
No Data fokus Etiologi Problem

3. DS : Gangguan Gangguan komunikasi


Keluarga klien mengatakan klien sulit Neuromuskular verbal
berbicara
DO :
Klien tampak kesulitan berbicara
Klien tampak pelo
Klien tampak kurang jelas saat
berbicara
Diagnosa
Keperawatan
Gangguan Mobilitas Fisik b.d Gangguan
Neuromuskular Ekstermitas Kanan

Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif b.d


Hipertensi

Gangguan Komunikasi Verbal b.d Gangguan


Neuromuskular
INTERVENSI
KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
Neuromuskular Ekstermitas Kanan selama 1 x 24 jam diharapkan mobilitas Identifikasi toleransi fisik melakukan
fisik meningkat dengan kriteria hasil : pergerakan
Pergerakan ekstermitas meningkat (5) Monitor frekuensi jantung dan
Kekuatan otot meningkat (5) tekanan darah sebelum memulai
Rentang gerak (ROM) meningkat (5) mobilisasi
Kaku sendi menurun (5) Monitor kondisi umum selama
Kelemahan fisik menurun (5) melakukan mobilisasi
Terapeutik :
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu (mis. Pagar tempat
tidur)
Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
perlu
Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan.
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. Duduk
ditempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi.
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

2. Resiko Perfusi Serebral Tidak Setelah dilakukan tindakan Observasi :


keperawatan selama 1 x 24 jam Monitor tekanan darah
Efektif b.d Hipertensi diharapkan perfusi serebral monitor nadi (frekuensi,
meningkat dengan kriteria hasil : kekuatan, irama)
Tingkat kesadaran meningkat (5) monitor pernapasan
Kognitif meningkat (5) (frekuensi, kedalaman)
Tekanan intrakranial menurun identifikasi penyebab
(5) perubahan tanda-tanda vital
Nilai rata-rata tekanan darah Terapeutik :
membaik (5) Dokumentasikan hasil
Kesadaran membaik (5) pemantauan
Tekanan darah sistolik membaik Edukasi :
(5) Jelaskan tujuan dan prosedur
Tekanan darah diastolik membaik pemantauan
(5) Informasikan hasil
Refleks saraf membaik (5) pemantauan, jika perlu
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
3. Gangguan Komunikasi Verbal b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
selama 1 x 24 jam diharapkan komunikasi Monitor kecepatan, tekanan,
Gangguan Neuromuskular verbal meningkat dengan kriteria hasil : kuantitas, volume dan diksi bicara
Kemampuan berbicara meningkat (5) Monitor proses kognitif, anatomis,
Kesesuaian ekspresi wajah/tubuh dan fisiologis yang berkaitan dengan
meningkat (5) bicara
Afasia menurun (5) Terapeutik :
Disfasia menurun (5) Sesuaikan gaya komunikasi dengan
Pelo menurun (5) kebutuhan (mis. Berdiriri didepan
pasien, dengarkan dengan seksama,
tunjukkan satu gagasan atau
pemikiran sekaligus, bicaralah dengan
perlahan sambil menghindari teriakan,
gunakan komunikasi tertulis, atau
meminta bantuan keluarga untuk
memahami ucapan pasien)
Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bantuan
Ulangi apa yang disampaikan pasien
Berikan dukungan psikologis
Edukasi :
Anjurkan pasien berbicara perlahan
Ajarkan pasien dan keluarga proses
kognitif, anatomis dan fisiologis yang
berhubungan dengan kemampuan
berbicara
Kolaborasi :
Rujuk ke ahli patologi bicara atau
terapis
Implementasi
keperawatan
Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Gangguan Mobilitas 14.00 • Mengidentifikasi toleransi fisik S : Risa
Fisik b.d Gangguan melakukan pergerakan Pasien mengatakan sudah
• Memonitor frekuensi jantung
Neuromuskular bisa menggerakan anggota
dan tekanan darah sebelum
Ekstermitas Kanan memulai mobilisasi badan nya
• Memonitor kondisi umum
selama melakukan mobilisasi O :
• Memfasilitasi aktivitas Pasien tampak sudah bisa
mobilisasi dengan alat bantu menggerakan anggota
(mis. Pagar tempat tidur)
badan
• Memfasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu
• Melibatkan keluarga untuk A :
membantu pasien dalam Masalah teratasi
meningkatkan pergerakan.
• Menjelaskan tujuan dan P :
prosedur mobilisasi
Intervensi di hentikan
• Menganjurkan melakukan
mobilisasi dini
• Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus dilakukan
(mis. Duduk ditempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi.
Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Resiko Perfusi Serebral 15.00 • Memonitor tekanan S : - Risa
Tidak Efektif b.d darah
Hipertensi • Memonitor nadi O :
(frekuensi, kekuatan, Tanda-tanda vital pasien
irama) normal
• Memonitor pernapasan TD 120/70 mmHg
(frekuensi, kedalaman) Nadi : 80x/menit
• Mengidentifikasi Suhu : 36,5 celcius
penyebab perubahan Respirasi : 22x/menit
tanda-tanda vital
• Mendokumentasikan A :
hasil pemantauan Masalah Teratasi
• Menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan P :
• Menginformasikan hasil Intervensi dihentikan
pemantauan, jika perlu
Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf

Gangguan Komunikasi 16.00 • Memonitor kecepatan, tekanan, S : Risa


kuantitas, volume dan diksi
Verbal b.d Gangguan Pasien mengatakan
bicara
Neuromuskular • Memonitor proses kognitif, berbicaranya sudah tidak
anatomis, dan fisiologis yang pelo
berkaitan dengan bicara
• Menggunakan metode
komunikasi alternative (mis.
Menulis, berkedip, papan O :
komunikasi dengan gambar atau Pasien tampak berbicara
huruf, isyarat tangan, dan dengan normal
computer)
• Memodifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bantuan A :
• Mengulangi apa yang Masalah teratasi
disampaikan pasien
• Memberikan dukungan psikologis
• Menggunakan juru bicara jika P :
perlu Itervensi dihentikan
• Menganjurkan pasien berbicara
perlahan
• Mengajarkan pasien dan
keluarga proses kognitif,
anatomis dan fisiologis yang
berhubungan dengan
kemampuan berbicara.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai