KEPERAWATAN GERONTIK
Dosen Pengampu :
Dr. Shinta Silaswati, S.Kp., M.Sc
Disusun Oleh
Nama : Siska Noor Rofika
NIM : 0432950318049
Seorang wanita, usia 87 tahun, datang dengan penurunan kesadaran yang memberat sejak satu hari yang
lalu. Sejak tiga hari lalu pasien sulit dibangunkan dan lebih banyak tidur saja. Jika diberi makanan
Pasien mengunci mulut sehingga tidak ada asupan yang masuk.
Pasien lebih sering tidur sejak kurang lebih tiga bulan yang lalu. Makan dan minum perlu disuapi.
Pasien juga makin sering diam dan lebih sering berada pada posisi meringkuk ke sebelah kanan dan
marah karena kesakitan bila diganti posisi tidurnya. Kadang pasien juga marah jika dimandikan. Pasien
juga makin sering lupa dan sulit diajak komunikasi yang makin memberat seiring waktu.
Sejak tiga tahun yang lalu pasien sudah berbaring di tempat tidur saja. Ini terjadi sejak pasien jatuh dan
dinyatakan patah tulang paha kanan. Keluarga pasien tidak membawa pasien ke dokter saat itu karena
menganggap pasien sudah terlalu tua. Sebelumnya pasien juga sudah jatuh berulang kali dan tampak
tidak stabil jika berjalan namun keluarga menganggapnya itu karena ia sudah tua.
Pasien adalah janda dengan empat anak, anak pertama, ketiga, dan keempat adalah perempuan. Anak
ketiga dan keempat sudah meninggal dunia karena sakit. Anak pertama pasien sudah sakit-sakitan.
Pasien tinggal dengan anak kedua yang merupakan satu- satunya anak laki-laki namun anaknya sibuk
bekerja. Pasien selama ini dirawat oleh pembantu rumah tangga di rumahnya. Terdapat gangguan
pendengaran dan pasien sudah disarankan menggunakan alat bantu dengar namun pasien menolak.
Pasien sudah pernah operasi katarak kedua mata 8 tahun yang lalu.
Selama ini pasien diketahui mengidap hipertensi dan diabetes, minum obat amlodipin 1x5 mg (obat
hipertensi), ramipril 1x5 mg (anti hipertensi), candesartan 1x16 mg (anti hipertensi), metformin
3x500mg (obat DM), acarbose 3x500 mg (obat DM), simvastatin 1x 20 mg (menurunkan kolesterol),
alprazolam 1x0,5 mg kalau tidak bisa tidur, multivitamin 1x1 tab, asam folat 1x1 (suplemen Penunjang
fungsi otak), natrium diklofenak 2x50 mg kalau nyeri (mengurangi inflamasi), vitamin D 1x1000 IU
(mencegah osteoporosis), kalsium 1x1000 mg (unt tulang, kontraksi otot, pembeku darah), omeprazole
1x40 mg (mengatasi gangguan lambung), sukralfat 3x10 ml (untuk tukak lambung, ulkus duodenum),
prebiotik 1x1 tab (menetralkan microbiota usus). Pasien kontrol ke dokter tidak teratur. Obat-obatan
ini sudah dikonsumsi sejak 1 tahun lalu, setelah pasien dirawat karena infeksi paru-paru.
Saat masuk rumah sakit, tampak sakit berat, kesadaran GCS E3M3V2, TD 100/70, FN 120x irregular,
RR 24x/menit, saturasi O2 95%.
Pemeriksaan fisik: tampak kurus, mata cekung, lidah kering, bunyi jantung I dan II irregular, rhonki
positif basah kasar, terdapat keterbatasan lingkup gerak sendi saat ekstensi dan fleksi di kedua sendi
tangan dan kaki, terdapat ulkus berukuran 4x3x6cm dasar otot di regio sakrum, ulkus multipel beragam
berkisar 2-3cm di maleolus lateral kanan , dan SIAS kanan, sebagian terdapat pus. Edema pretibial
bilateral (+), tungkai kanan lebih bengkak dan kemerahan. NGT: kehitaman. EKG (terlampir). CT scan:
kesan atrofi serebri, infark lakunar akut. Pemeriksaan laboratorium: Hb 10 mg/dL, leukosit 12.500
mg/dL, Ureum 86/creatinin 1,9, GDS 213.
PERTANYAAN :
1. Jelaskan daftar masalah keperawatan pada pasien ini berdasarkan SDKI dan Sindrom Geriatri.
No SDKI Sindrom Geriatri
1. Gangguan mobilitas fisik (immobilisasi) b/d Immobility (imobilitas)
kerusakana integritas tulang (fraktur femur) d/t
mengeluh sulit menggerakan ekstremitas,
kekuatan otot menurun, rentang gerak (ROM)
menurun
2. Buat asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif untuk pasien tersebut (gunakan 3D).
Pengkajian :
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. X
Umur : 87 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
b. Keluhan Utama :
Penurunan kesadaran berat sejak satu hari yang lalu. Sulit dibangunkan sejak 3 hari yang lalu
dan lebih banyak tidur. Pasien tidak mau makan.
c. Riwayat Kesehatan :
› Riwayat Kesehatan Sekarang
Penurunan kesadaran berat sejak satu hari yang lalu. Sulit dibangunkan sejak 3 hari
yang lalu dan lebih banyak tidur. Pasien tidak mau makan. Pasien makin sering diam
dan sering berada pada posisi meringkuk ke sebelah kanan. Sulit diajak komunikasi.
Pelupa. Impairment of hearing. GCS 8, TD 100/70 mmHg, N 120x/menit irreguler,
RR 24 x/menit, SpO2 95%
› Riwayat Kesehatan terdahulu
Patah tulang paha kanan, hipertensi, diabetes, operasi katarak 8 tahun yang lalu,
infeksi paru-paru.
› Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada
d. Pemeriksaan Fisik
Kepala : mata cekung, lidah kering
Dada : bunyi jantung 1 dan II ireguler, paru-paru ronkhi positif basah kasar
Punggung : ulkus berukuran 4x3x6cm dasar otot di regio sakrum
Ektremitas : keterbatasan lingkup gerak sendiri saat ekstensi dan fleksi di kedua sendi
tangan dan kaki, tungkai kanan lebih bengkak dan kemerahan, , ulkus multipel beragam
berkisar 2-3cm di maleolus lateral kanan , dan SIAS kanan, sebagian terdapat pus. Edema
pretibial bilateral (+)
e. Pemeriksaan Laboratorium
CT-Scan : kesan atrofi serebri, infark lakunar akut
Hb : 10 mg/Dl
Leukosit : 12.500 mg/Dl
Ureum/Kreatinin : 56/1,9
GDS : 213
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum
makan
2. Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan
5. D.0017 Manajemen SLKI L.02014 S: Siska
Risiko perfusi peningkatan Setelah dilakukan Keluarga Ny.x Noor
serebral tidak tekanan tindakan mengatkan R
efektif b/d intrakranial keperawatan bahwa Ny.x
Hipertensi (SIKI I.06198) selama pasien telah
dirawat, mengonsumsi
DS: Observasi diharapkan obat anti-
Keluarga Ny.x 1. 1.Identifikasi perfusi serebral hipertensi
mengatkan bahwa penyebab meningkat sejak 1 th yang
Ny.x telah peningkatan dengan lalu
mengonsumsi obat tekanan Kriteria Hasil :
anti-hipertensi sejak
intrakranial. 1. Kesadaran O:
1 th yang lalu 2. Monitor membaik. Tekanan darah
tekanan 2. Tekanan terpantau
DO: darah. darah normal
Tekanan darah 3. Monitor membaik. 130/90mmHG
terpantau normal penurunan 3. Refleks saraf
130/90mmHG tingkat membaik. A:
kesadaran. Risiko perfusi
Farmasi : serebral tidak
Terapeutik 1. Amlodipi efektif
1. Minimalkan n 1x5 Mg
stimulus 2. Ramipril P:
dengan 1x5 Mg Intervensi
menyediakan 3. Candesart Dilanjutkan
lingkungan an 1x16
yang tenang Mg
2. Berikan 4. Simvastati
posisi semi n 1x 20 M
fowler g
3. Pertahankan
suhu tubuh
normal
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
sedasi dan
antikonvuls
an, jika
perlu
2. Kolaborasi
pemberian
diuretic
osmosis,
jika perlu
3. Kolaborasi
pemberian
pelunak
tinja, jika
perlu
6. D.0139 Perawatan L.14125 S: Siska
Risiko gangguan Integritas Kulit Setelah dilakukan Keluarga Ny.x Noor
integritas kulit atau (SIKI I.11353) tindakan Mengatakan R
jaringan b/d keperawatan 1 ada luka
penurunan mobilitas Observasi kali 24 jam, decubitus di
d/t keterbatasan 1. Identifikasi diharapkan area punggung
lingkup gerak sendi penyebab integritas kulit dan matakaki
saat ekstensi dan gangguan dan jaringan kanan
fleksi di kedua integritas meningkat O:
sendi tangan dan kulit (mis. dengan 1. Terlihat
kaki Perubahan Kriteria Hasil : luka
sirkulasi, a. Sensasi kulit decubitus
DS: perubahan membaik. (ulkus
Keluarga Ny.x status nutrisi, b. Kemerahan berukuran
Mengatakan ada peneurunan menurun. 4x3x6cm
luka decubitus di kelembaban, c. Nyeri dasar di
area punggung dan suhu menurun. regio
matakaki kanan lingkungan sacrum,
ekstrem, Farmasi : ulkus
DO: penurunan Gentamicin multiple
1. Terlihat luka mobilitas) beragam
decubitus (ulkus berkisar 2-
berukuran Terapeutik 3cm di
4x3x6cm dasar 1. Ubah posisi maleolous
di regio sacrum, setiap 2 jam lateral
ulkus multiple kanan),
beragam berkisar jika tirah dan
2-3cm di baring terdapat
maleolous lateral 2. Gunakan push.
kanan), dan produk 2. Push sudah
terdapat push. berbahan dibersihka
2. Push sudah petrolium n, luka
dibersihkan, luka atau minyak tampak
tampak bersih pada kulit bersih
kering A: Risiko
3. Perawatan gangguan
Luka integritas kulit
decubitus dan atau jaringan
Debridement P: Intervensi
dilanjutkan
Edukasi
1. Anjurkan
menggunakan
pelembab
(mis. Lotin,
serum)
2. Anjurkan
minum air
yang cukup
3. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
4. Anjurkan
meningkat
asupan buah
dan saur
Kolaborasi
1. Pemberian
salep
antibiotic
(Gentamicin)
3. Jika pasien mengalami perbaikan kemudian dipulangkan, jelaskan rencana asuhan yang tepat
untuk pasien dengan melihat kondisi di atas (buatkan discharge planning)
C. Aturan diet/nutrisi:
Memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Konsumsi produk olahan susu tanpa lemak atau
rendah lemak. Memperbanyak konsumsi ikan, daging unggas, kacang-kacangan, biji-bijian,
minyak sayur dan makanan yang berasal dari gandum. Batasi konsumsi makanan yang tinggi
lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans.
D. Obat-obat yang masih diminum:
1. Amlodipin 1x5 Mg
2. Ramipril 1x5 Mg
3. Candesartan 1x16 Mg
4. Metformin 3x500mg,
5. Acarbose 3x500 Mg
6. Simvastatin 1x 20 Mg
7. Multivitamin 1x1 Tab
8. Asam Folat 1x1
9. Vitamin D 1x1000 Iu
10. Kalsium 1x1000 Mg
11. Paracetamol 3 X 500 Gr
E. Aktivitas dan Istirahat : Istirahat minimal 6-8 jam sehari, lakukan aktivitas fisik ringan seperti
jalan kaki, jalan kaki di tempat, perenggangan tubuh, dll.
F. yang dibawa pulang (Hasil lab, Foto, ECG, obat, dan lain-lainnya) :
1. CT scan: kesan atrofi serebri, infark lakunar akut.
2. Pemeriksaan laboratorium:
- Hb 10 mg/dL,
- leukosit 12.500 mg/dL,
- Ureum 86/creatinin 1,9
- GDS 213
Lain-lain :
Bekasi
Pasien/Keluarga Perawat
( NyX ) ( Siska Noor R )
Pasien perempuan 61 tahun datang dengan penurunan kesadaran bertahap sejak 6 hari SMRS, yang
bergantian dengan episode gelisah dan meracau. Pasien memiliki keluhan batuk dan demam 10 hari
SMRS. sejak 3 bulan lalu pasien mengalami stroke dengan sequalae hemiparesis kiri, dan sejak itu
imobilisasi serta mengalami ketergantungan berat. Sejak 3 bulan lalu pasien sudah pernah mengalami
perawatan di rumah sakit dengan masalah serupa sebanyak 3 kali. Sejak 2 bulan lalu pasien diketahui
ada pembekuan darah di jantung dan lengan kiri. Pasien memiliki diabetes, gangguan fungsi ginjal, dan
hipertensi sejak 5 tahun lalu, serta dikatakan penyakit jantung kongestif 1 tahun lalu. Sejak 3 bulan lalu,
pasien mengalami penurunan ADL. Berat badan juga menurun awalnya 60 kg menjadi 55 kg dalam
tiga bulan terakhir.
Pada pemeriksaan fisik awal didapatkan kesadaran pasien kompos mentis fluktuatif somnolen,
diselingi episode meracau, katarak bilateral, paresis N. VII sinistra sentral , terdapat rhonki basah kasar
bilateral, hemiparesis sinistra, serta edema di lengan kiri. Kekuatan motorik ekstremitas atas:
5555/0000, ekstremitas bawah 5555/1122
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis, neutrofilia, dan peningkatan procalcitonin,
yang kemudian membaik selama perawatan. Didapatkan juga hipoalbuminemia, hipokalemia, kadar d-
dimer yang tinggi. Pada rontgen thoraks didapatkan gambaran infiltrat di kedua lapang paru. Hasil CT
scan brain terakhir dengan gambaran ensefalomalasia kortikal-subkortikal lobus occipital bilateral,
terutama kiri, serta gambaran infark lama di periventrikel lateral kanan, thalamus kanan, dan kapsula
interna kanan.
Selama perawatan kesadaran pasien sudah membaik, anemia gravis sudah teratasi, stroke
iskemik sudah lewat masa akut 2 minggu dan tanpa komplikasi, dan infeksi paru perbaikan
Pasien direncanakan menjalankan home care.
PERTANYAAN :
1. Jelaskan daftar masalah keperawatan pada pasien ini (gunakan SDKI dan Sindrom Geriatri).
No SDKI Sindrom Geriatri
1. Gangguan Mobilitas fisik b/d gangguan Immobilisasi
neuromuskular ditandai dengan keterbatasan
melakukan keterampilan motorik, keterbatasan
ROM.
2. Gangguan Komunikasi Verbal b.d gangguan Intelectual impairment (demensia)
neuromuskuler ditandai dengan afasia
3. Defisit Nutrisi b/d ketidakmampuan cerna Inanition (malnutrisi)
makanan d/t berat badan menurun awalnya 60 kg
menjadi 55 kg, mengalami penurunan Adl
4. Risiko Perpusi Serebral Tidak Efektif b/d
neurologis d/t pasien mengalami hipertensi sejak
5 tahun lalu
5. Risiko Gangguan Integritas Kulit b.d penurunan
mobilitas
2. Buat asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif untuk pasien tersebut (gunakan 3D).
Pengkajian fisik
a. Identitas Pasien :
Nama : Ny. x
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
b. Keluhan utama : penurunan kesadaran bertahap sejak 6 hari SMRS, yang bergantian
dengan episode gelisah dan meracau. Pasien memiliki keluhan batuk dan demam 10 hari
SMRS.
c. Riwayat Kesehatan :
- Riwayat Kesehatan sekarang :
pasien mengalami penurunan kesadaran bertahap sejak 6 hari SMRS, yang bergantian
dengan episode gelisah dan meracau. Pasien memiliki keluhan batuk dan demam 10
hari SMRS.
- Riwayat Kesehatan terdahulu :
Sejak 3 bulan lalu pasien sudah pernah mengalami perawatan di rumah sakit dengan
masalah serupa sebanyak 3 kali. Sejak 2 bulan lalu pasien diketahui ada pembekuan
darah di jantung dan lengan kiri. Pasien memiliki diabetes, gangguan fungsi ginjal, dan
hipertensi sejak 5 tahun lalu, serta dikatakan penyakit jantung kongestif 1 tahun lalu.
Sejak 3 bulan lalu, pasien mengalami penurunan ADL. Berat badan juga menurun
awalnya 60 kg menjadi 55 kg dalam tiga bulan terakhir.
- Riwayat Kesehatan keluarga :
tidak ada
d. Pemeriksaan fisik :
- Kesadaran : kompos mentis fluktuatif somnolen
- Kepala : paresis N. VII sinistra sentral
- Mata : katarak bilateral
- Paru-paru : rhonki basah kasar bilateral
- Ektremitas : kekuatan motoric ektremitas atas 5555/0000, ektremitas bawah
5555/1122, Hemiparesis sinistra, serta edema di lengan kiri
e. Pemeriksaan labolatorium :
- CT-scan : ensefalomalasia kortikal-subkortikal lobus occipital bilateral, gambar infark
lama di periventrikal lateral kanan, thalamus kanan, dan kapsula interna kanan
- Leukositosis
- Neutrofilia
- Procaicitonin
- Pada rontgen thoraks didapat gambar infiltrat di kedua lapangan paru
Terapeutik:
1. Pertahankan
sterilitas
system
pemantauan
2. Pertahankan
posisi kepala
dan leher
netral
3. Dokumentasi
hasil
pemantauan
Edukasi:
1. Jelaskan
tujuan dan
presedur
pemantauan
2. Informasi
hasil
pemantauan,
jika perlu
5. (D.0139) (I.1353) (l.14125) S: Siska
Risiko Gangguan Perawatan Integritas Kulit Keluarga Ny. x Noor
Integritas Kulit b.d Integritas Kulit dan Jaringan Mngatakan R
penurunan mobilitas Observasi: Setelah dilakukan pasien pernah
1. Mengidentifik Tindakan mengalami
DS : asi dan keperawatan stroke dengan
Keluarga Ny. x merawat kulit selama sequalae
Mngatakan pasien untuk …X24jam hemiparesis
pernah mengalami menjaga diharapkan kiri sehingga
stroke dengan keutuhan, Perawatan mengalami
sequalae kelembaban Integritas Kulit immobilisasi
hemiparesis kiri dan mencegah dapat diatasi ketergantungan
sehingga perkembanga dengan kriteria berat
mengalami n hasil:
immobilisasi mikroorganis - Elastisitas O:
ketergantungan me meningkat Terpantau
berat - Hidrasi tidak ada luka
Terapeutik: meningkat masalah luka
DO : 1. Ubah posisi - Pefusi A:
Terpantau tidak ada tiap dua jam jaringan Risiko
masalah luka jika tirah meningkat Gangguan
baring - Kerusakan integritas
2. Gunakan jaringan P:
produk menurun Intervensi di
berbahan - Kerusakan lanjutkan
petroleum Lapisan Kulit
atau minyak - Nyeri
menurun
pada kulit
kering
3. Gunakan
produk
berbahan
ringan/alami
dan
hipoalergik
pada kulit
sensitive
4. Hindari
produk
berbahan
dasar alcohol
pada kulit
kering
Edukasi:
1. Anjurkan
mengunakan
pelembab
2. Anjurkan
minum air
yang cukup
3. Anjurkan
meningkataka
n asupan
nutrisi
Anjurkan
meningkatka
n asupan
buah dan
sayur
3. Jelaskan rencana asuhan yang tepat untuk pasien untuk jangka pendek dan jangka panjang
Diagnosa 1 (diagnosa prioritas)
No. Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Pendek
1. Setelah dilakukan intervensi selam 3x24 Setelah dilakukan asuhan keperawatan
jam diharapkan tingkat mobilitas fisik dalam 1x24 jam kecemasan menurun dan
meningkat kelemahan fisik menurun
1. Pergerakan ekstremitas meningkat
2. Kekuatan otot meningkat
3. Rentang gerak (ROM) meningkat
4. Kelemahan fisik menurum
Pasien laki-laki usia 79 tahun, datang seorang diri ke poli IPD RSUK dengan keluhan kedua kaki
bengkak sejak 1 bulan terakhir. Bengkak terutama jika duduk lama atau setelah melakukan aktivitas.
Kadang sesak setelah aktivitas, sesak di malam hari tidak ada, tidak ada mengi. Keluhan nyeri dada
atau jantung berdebar tidak ada. Kadang-kadang merasa mual dan ada nyeri di ulu hati. Sejak 3 bulan
lalu, BAK agak sulit dikendalikan, kadang-kadang mengompol sebelum sempat ke WC, BAK lebih
sering , 3-4 x saat malam hari. Tidak ada nyeri saat BAK atau BAK berdarah.
Penurunan berat badan ada 7 kg dalam 1 tahun terakhir ( 56 kg menjadi 49 kg). Nafsu makan baik,
namun makan tidak teratur sejak istrinya pergi ke luar negeri karena tinggal bersama anaknya. Pasien
saat ini tinggal sendiri dan setiap membeli dari tempat makan di luar. Aktivitas sehari-hari mandiri,
namun sudah tidak kuat naik tangga atau berjalan jauh. Pasien tidak mengetahui adanya riwayat
hipertensi atau diabetes melitus, terakhir kontrol 2 tahun terakhir. Penglihatan agak kabur , pendengaran
masih baik. Sejak pandemi, pasien tidak pernah ke dokter.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 156/80 mmHg, denyut nadi 68 kali/ menit,
reguler, frekuensi napas 16 kali/menit, suhu badan 36 0C. Berat badan 49 kg, tinggi badan 160 cm.
Pemeriksaan fisik didapatkan shadow test mata kanan dan kiri positif, JVP 5+0 cmH2O, paru dan
jantung normal, terdapat terdapat pitting edema kedua tungkai bawah simteris.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb : 14 mg/dl, lekosit 9400/ul, trombosit 345.000 /ul, Gula
darah sewaktu 234, Natrium 132 meq/L, kalium 3.5 meq/L, Ureum : 34, creatinin : 1.9 mg/dl, SGPT :
20 IU/L. Pada urinalisis didapatkan hasil agak keruh, darah samar +1,protein +2, lekosit esterase+1,
nitrit +, kristal negatif. EKG didapatkan sinus rhtym, dengan LVH. Pada rontgen toraks didapatkan
kardiomegali.
Pertanyaan :
1. Jelaskan daftar masalah keperawatan pada pasien ini (SDKI)
1) Gangguan imobilitas fisik b.d nyeri
2) Defisi nutrisi b.d factor psiklogis
3) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
4) Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d disfungsi pancreas
5) Gangguan presepsi sensori b.d gangguan pengelihatan
2. Jelaskan asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif untuk pasien tersebut (gunakan 3D).
A. Pengkajian fisik
a. Identitas pasien
Nama : Tn. X
Umur : 79 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
b. Keluhan utama : kedua kaki bengkak sejak 1 bulan terakhir
c. Analisa data
1. Data subjektif :
› kedua kaki bengkak sejak 1 bulan terakhir
2. Data objektif :
› TD : 156 / 80 mmHg
› Suhu : 36 C
› Respirasi : 16 x / menit
› Nadi : 68 x / menit
› Tinggi badan : 160 cm
› Berat badan : 49 kg
› Shadow test mata kanan dan kiri positif, JVP 5+0 cmH2O
› Hb : 14 mg/dl
› Leukosit 9400/ul,
› Trombosit 345.000 /ul,
› Gula darah sewaktu 234,
› Natrium 132 meq/L,
› Kalium 3.5 meq/L,
› Ureum : 34,
› Creatinin : 1.9 mg/dl,
› SGPT : 20 IU/L.
› Pada urinalisis didapatkan hasil agak keruh, darah samar +1,protein +2, lekosit
esterase+1, nitrit +, kristal negatif.
› EKG didapatkan sinus rhtym, dengan LVH.
› Pada rontgen toraks didapatkan kardiomegali
Terapeutik :
a. fasilitasi aktivitas ambulasi
dengan alat bantu
b. fasilitasi melakukan
mobilitas fisik
c. libatkan keluarga dalam
melakukan ambulasi
Edukasi :
a. jelaskan prosedur ambulasi
b. anjurkan mellakukan
ambulasi dini
c. ajarkna melakukan ambulasi
sederhana
2. Defisit nutrisi b.d Manajemen Nutrisi (I.03119) Status Nutrisi (K.03030)
factor psiklogis Observasi : Setelah dilakukan
a. identifikasi status nutrisi pemeriksaan 2x24 jam klien
b. identifikasi makanan yang membaik dengan kriteria
disukai hasil :
c. identifikasi kebutuhan kalori a. Porsi makan
dan nutrien dihabiskanmeningkat
Terapeutik :
a. fasilitasi menentukan
program diet
b. sajikan makanan yang
menarik dan suhu yang
sesuai
c. berikan makanan yang tinggi
serat agar terhindar dari
konstipaasi
d. berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Edukasi :
a. ajarkan diet yang di
programkan
b. Kolaborasi
c. -kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan jika perlu
3. Intoleransi aktivitas Manajemen Energi (I.05178) Toleransi Aktivitas
b.d kelemahan Observasi : (L.05047)
a. identifikasi gangguan fungsi Setelah dilakukan tintdakan
tubuh yang mengakibatkan keperawatan selama 1x 24
kelelahan jam intoleransi aktivitas
b. monitor kelelahan fisik membaik
c. monitor lokasi dan KH :
ketidaknyamanan selama a. Toleransi aktivitas
melakukan aktivitas membaik
b. Tingkat keletihan
Terapeutik : menurun
a. berikan aktivitas distraksi
yang menenangkan
b. fasilitasi duduk di sisi
c. tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah dan berjalan
Edukasi :
a. ajarkan tirah baring
b. anjurkan melakukan
aktivitas secara beertahap
c. ajarkan strategi koping daam
mengatasi kelelahan
Kolaborasi :
a. kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
4. Ketidakstabilan Manajemen Hiperglikemia Kestabilan kadar glukosa
kadar glukosa darah (I.03115) darah (L.03022)
b.d disfungsi Observasi : Setelah dilakukan tindakan
pancreas a. identifikasi kemungkinan keperawatan selama 1x 24
factor penyebab jam maka ketidakstabilan
hiperglikemia gula darah membaik
b. monitor kadar glukosa darah KH :
c. monitor keton urin kadar a. Kestabilan kadar glukosa
analisa gas darah, elektrolit, darah membaik
tekanan darah ortostatik dan b. Status nutrisi membaik
frekuensi nadi c. Tingkat pengetahuan
meningkat
Terapeutik :
a. berikan asupan cairan oral
b. konsultasi dengan medis jika
tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
Edukasi :
a. anjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/Dl
b. anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri
c. ajarkan pengelolaan diabetes
Kolaborasi :
a. kolaborasi pemberian insulin
5. Gangguan presepsi Minimalisasi Rangsangan Persepsi sensori (L.09083)
sensori b.d gangguan ( I.08241) Setelah dilakukan tintdakan
pengelihatan Observasi : keperawatan selama 1x 24
a. periksa status mental,status jam intoleransi aktivitas
sensori,dan tingkat membaik
kenyamanan Kriteria hasil :
a. verbalisasi melihat
Terapeutik : bayangan meningkat
a. diskusikan tingkat toleransi
misalnya bising,terlalu
terang
b. batasi stimulus lingkungan
c. jadwalkan aktivitas harian
dan waktu istirahat
Edukasi :
a. ajarkan cara meminimalis
stimulus
Kolaborasi :
a. kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruhi presepsi
stimulus
C. EVALUASI
O:
- aktivitas klien
tampak dibantu
keluarga
- saat makan klien
nampak dibantu
keluarga
-
A : masalah teratasi
sebagian intoransi
aktivitas
P : intervensi dilanjutkan
- melakukan
terapi aktivitas
- melakukan
manajemen
program latihan
Ketidakstabilan kadar S: Jumat, 11 Juni Siska Noor R
glukosa darah b.d - Pasien 2021
disfungsi pancreas mengatakan tidak
bias mengontrol
pola makan
- Pasien
mengatakan
sering merasa
Haus
- Pasien Sering
buang aiar kecil
sebanyak ± 10 x
- Keluarga klien
mengatakan klien
minum obat
O:
- (Gula darah
puasa,284)
- Klien tampak
tidak bias
mengontrol pola
makan
- Klien tampak
lelah
- Klien tampa
sering buang air
kecil
- Klien tampak
sering minum
A:
- Masalah belum
tertasi
Ketidakstabilan
gula darah
P : intervensi
dilanjutkanMelakukan
manajemen
hiperglikemia
Gangguan presepsi S : klien mengatakan Jumat, 11 Juni Siska Noor R
sensori b.d gangguan penglihatannya buram 2021
pengelihatan O : klien terlihat jarang
keluar ruangan
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja PPNI. 2018 Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI
Tim pokja PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI