Semangat Rabu
AKADEMI KEPERAWATAN
ISLAMIC VILLAGE TANGERANG
ISMIA HERDIANA
18.033
-DEFINISI AMPUTASI-
Amputasi berasal dari kata “amputare” yang kurang lebih diartikan “pancung”.
Amputasi Kongenital
• Hilangnya sebagian atau seluruh lengan
atau kaki akibat bawaan yang sudah
terjadi sejak lahir
-JENIS AMPUTASI-
Amputasi di indikasikan bagi klien dengan gangguan aliran darah baik akut
maupun kronis. Pada situasi trauma akut, dimana anggota tubuhnya terputus
sebagian atau seluruhnya akan mengalami kematian jaringan. Walaupun
replantasi jari, bagian tubuh yang kecil, atau seluruh anggota tubuh. Pada
proses penyakit kronik,sirkulasi mengalami gangguan sehingga terjadi
kebocoran protein pada intersisium sehingga terjadi edema. Edema
menambah resiko terjadinya cedera dan penurunan sirkulasi. Ulkus yang ada
menjadi berkembang karena terinfeksi yang disebabkan oleh menurunnya
kekebalan yang membuat bakteri mudah berkembangbiak. Infeksi yang terus
bertumbuh membahayakan sirkulasi selanjutnya dan akhirnya memicu
gangren, dan dibutuhkan tindakan amputasi (LeMone, 2011).
-MANIFESTASI
Manifestasi Klinis KLINIS-
1. Kecepatan metabolisme
Jika seseorang dalam ke adaan imobilitas maka akan menyebabkan
penekanan pada fungsi sismatik serta penurunan katekolamin dalam
darah sehingga munurunkan kecepatan metabolisme basal.
1. Kultur luka
2. CT Scan
3. X- Ray
4. Biopsi untuk menguatkan dugaan adanya benigna./ maligna
5. Angioprafi, mengevaluasi perubahan dalam sirkulasi dan
perfusi jaringan
-PENATALAKSANAAN-
1. Terapi
Antibiotik
Analgetik
Antipiretik (bila diperlukan)
2. Medis
a. Balutan rigid tertutup
b. Balutan lunak
c. Amputasi bertahap
d. Protesis
1. Rigid Dressing
2. Soft Dressing
-KOMPLIKASI-
1. Perdarahan
2. Terjadinya nfeksi, dan
3. keruskan kulit
4. Gangguan Psikologi
PRE OP
1. Nyeri akut b/d agen pencedra biologis
2. Ansietas b.d Ancaman terhadap konsep diri
POST OP
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur
tubuh/bentuk tubuh (amputasi, trauma, luka bakar)
4. Nyeri akut b/d agen pencedra fisiologis
5. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d perubahan
sirkulasi.
6. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan
otot
No dx SLKI SIKI
1 Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan Observasi
b.d perubahan struktur tindakan 1. Identifikasi harapan citra
tubuh/bentuk tubuh keperawatan tubuh berdasarkan
(amputasi, trauma, luka diharapkan Citra tahapan perkembangan
bakar) ditandai dengan: tubuh meningkat 2. Monitor frekuensi
1. Pasien dengan kriteria hasil: pernyataan kritik
mengungkapkan • Melihat bagian terhadap diri sendiri
kehilangan tubuh meningkat Terapeutik
bagian tubuh • Menyentuh 1. Diskusikan perubahan tubuh
2. Fungsi/ struktur bagian tubuh dan fungsinya
tubuh meningkat 2. Diskusikan cara
menghilang • Verbalisasi mengembangkan harapan
atau berubah kekhawatiran citra rubuh secara realistis
3. Pasien pada penolakan/ Edukasi
mengatakan reaksi orang 1. Jelaskan kepada keluarga
tidak mau menurun tentang perawatan
mengungkapkan • Focus pda perubahan citra tubuh
kecacatan/ penampilan masa 2. Anjurkan menggunakan
kehilangan lalu menurun alat bantu (pakaian)
sebagian tubuh 3. Latih fungsi tubuh yang
dimiliki
No dx SLKI SIKI
2 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan Observasi
pencedra fisiologis tindakan 1. Identifikasi lokasi,
ditandai dengan : keperawatan karakteristik, durasi, frekuensi,
1. Pasien mengeluh diharapkan tingkat kualitas, intensitas nyeri
nyeri nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
2. Pasien tampak dengan kriteria hasil: 3. Identifikasi respon nyeri
gelisah 1. Keluhan nyeri nonverbal
3. Pasien mengatakan menurun Terapeutik
sulit tidur 2. Gelisah menurun 4. Berikan teknik
4. Nafsu makan 3. Kesulitan tidur nonfarmakologis untuk
berubah menurun mengurangi rasa nyeri
4. Nafsu makan 5. Fasilitasi istirahat tidur
membaik Edukasi
6. Jelaskan penyebab,periode
dan pemicu nyeri
7. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
8. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
9. Kolaborsi pemberian analgetik
No dx SLKI SIKI
3 Gangguan mobilittas fisik Setelah dilakukan Observasi
b/d penurunan kekuatan tindakan 1. Identifikasi toleransi fisik
otot ditandai dengan : keperawatan melakukan ambulansi
1. Pasien mengeluh diharapkan mobilitas 2. Monitor kondisi umum selama
sulit menggerakan fisik meningkat melakukan ambulansi
tangan dan kakinya dengan kriteria hasil: Terapeutik
2. Kekuatan otot 1. Pergerakan 3. Fasilitasi melakukan mobilitas
menurun ekstremitas fisik
3. Gerakan terbatas meningkat 4. Libatkan keluarga untuk
4. Fisik lemah 2. Kekuatan otot membantu pasien dalam
meningkat meningkatkan ambulansi
3. ROM meningkat Edukasi
4. Kelemahan fisik 5. Jelaskan dan tujuan prosedur
menurun ambulansi
6. Anjurkan melakukan
ambulansi dini
7. Ajarkan ambulansi sederhana
yang harus dilakukan
No dx SLKI SIKI
4 Gangguan integritas Setelah dilakukan (Perawatan Luka)
kulit/jaringan b.d asuhan keperawatan Mandiri
perubahan sirkulasi di di harapkan integritas 1. Monitor karakteristik luka
tandai dengan : kulit dan jaringan 2. Monitor tanda infeksi
1. Kerusakan jaringan meningkat dengan 3. Melakukan perawatan luka
atau lapisan kulit kriteria hasil : 4. Jelaskan tanda dan gejala
1. Perfusi jaringan infeksi
meningkat 5. Anjurkan mengkonsumsi
2. Kerusakan TKTP
jaringan dan 6. Ajarkan prosedur
lapisan kulit perawatan luka sendiri
menurun Kolaborasi
3. Nyeri menurun 1. Pemberian antibiotic, jika
4. Sensasi membaik perlu
5. Pemulihan pasca
bedah meningkat