B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN TANDA VITAL
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Denyut Nadi : 102 x/Menit
Pernapasan : 19 x/menit
Temperatur : 36,8
Tinggi Badan : -
Berat Badan :-
2. INSPEKSI/OBSERVASI
Statis :
- Pasien berbaring di tempat tidur
- Terpasang cairan intravena pada tangan kiri
- Terpasang kateter
- Ekspresi wajah pasien tampak pucat
- Adanya perban kasa yang menutupi luka ulcus diabetus pada punggng bawah
(area sacrum)
- Adanya jaringan parut pada daerah sekitar luka
- Adanya perbedaan warna kulit pada daerah di sekitar luka
- Tampak oedem pada daerah sekitar luka
Dinamis :
- Tingkat kesadaran sopor
- Pasien mampu melakukan gerakan pada AGA sisi kiri secara minimal tetapi
pada AGB sisi kiri hanya terdapat sedikit gerakan.
3. PALPASI
- Suhu terasa hangat pada daerah sekitar luka
- Terdapat pitting oedem
4. AUSKULTASI
-
5. PERKUSI
-
6. JOINT TEST
a. Gerak Pasif
Gerak (Regio) Sisi ROM Nyeri End Fell
Anggota Gerak Sinistra Full - Springy
Atas Dextra Terbatas + Springy
Anggota Gerak Sinistra Full - Springy
Bawah Dextra Terbatas + Springy
b. Gerak Aktif
7. MUSCLE TEST
(kekuatan otot, kontrol otot, panjang otot, isometric melawan tahanan/provokasi nyeri,
lingkar otot)
a. MMT
2 3
2 3
d. Pengukuran luka
Panjang : 10 cm
Lebar : 7 cm
8. KEMAMPUAN FUNGSIONAL
a. Kemampuan Fungsional Dasar
Pasien daoat melakukan gerakan pada anggita gerak sisi kiri dengan minimal dan
ROM yang terbatas
b. Aktivitas Fungsional
Pasien memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas kesehariannya seperti makan,
minum dan erawatan dirinya.
c. Lingkungan aktivitas
Pasien belum mampu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan sosial
masyarakat di sekitarnya.
9. PEMERIKSAAN SPESIFIK
National Institutes oh Health Stroke Scale (NIHSS) = Stroke dengan deficit berat
C. UNDERLYING PROCESS
Bedrest
Ganguang Metabolik
Ganguang Pernapasan
screw Penurunan kemapuan fungsional
DM
Penumpukan
sputum
Imobilisasi
Kerusakan
mikrovaskular dan
mikrovaskular Sesak nafas
Penurunan Penurunan
Nekrosis
Atropi ROM MMT
jaringan
Penurunan Kapasitas
Kerusakan Paru
Penumpuka
pembuluh darah
n cairan
Infeksi Odem
Planing fisioterapi
Nyeri
- Mengurangi Nyeri
- Stimulasi otot
- ↑ LGS
- ↑ MMT
- Mengurangi Oedem
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment
- Adanya Oedem
- Adanya nyeri
- Adanya kelemahan sisi tubuh
- Penurunan kekuatan otot
- Penurunan ROM
- Penurunan sensibilitas
- Penurunan ADL
Functional Limitation
- Pasien mengalami keterbatasan dalam kegiatan makan minum, merubah posisi
tidur dan duduk.
Disability/Participation restriction
- Pasien belum mampu mengikuti kegiatan sosial di masyarakan
E. PROGRAM FISIOTERAPI
(Tujuan jangka panjang dan Pendek, Teknologi Intervensi FT)
a. Tujuan jangka Pendek
- Mengurangi Oedem
- Mereduksi nyeri
- Meningkatkan kekuatan otot
- Meningkatkan ROM
- Penurunan sensibilitas
- Penurunan ADL
b. Tujuan jangka panjang
Mengembalikan kemampuan fungsional dan quality of life
Intervensi
1. Passive exercise : dilakukan pada AGA dan AGB baik sisi sinistra maupun sisi
dextra (1 sesi : 10 repitisi)
2. Tension Therapy
Tension Terapy yang dilakukan dengan metode Exrcise Mobilisasi pasif
yang dilakukan pada setiap sendi yang memiliki kerterlibatan pada daerah ulcus.
Tension terapy dilkaukan selama 5 menit kemudian dilepaskan 1 menit. 4 kali per
sesi dan silakukan 4 kali dalam sehari. Dilakukan selama 5 minggu.
Hasil penelitian menunjukan adanya percepatan penyembuhan tekanan ulkus.
Pada jurnal Intervention For Pressure Ulcers: A Summary Of Evidence For
Prevention And Treatment. Penelitian ini membahas tentang manajemen pada ulcer
pressur seperti
a. Electical Stimulation
Betrtujuan untuk stimulasi oto yng ada di sekitar area luka dan otot yang
mengalami kelemahan akibat stroke
Dilakukan 3 kali seminggu.
b. Education of health care
c. Foam dressing
d. Repositioning
F. RENCANA EVALUASI
-
G. PROGNOSIS
1. Quo ad vitam : Bonan
2. Quo ad sanam : dubia ad Bonam
3. Quo ad funcionam : Dubia ad Bonam
4. Quo ad cosmeticam :Dubia ad Bonam
I. EDUKASI
1. Memberi edukasi kepada keluarga pasien untuk dapat mengulang gerakan ringan
seperti yang dicontohkan terapis serta melakukan perubahan posisi pasien setiap
2 jam sekali.
2. Memberi edukasi kepada keluarga pasien untuk mengkonsumsi buah dan
sayuran segar
3. Mengedukasikan keluarga untuk dapat menjaga kebersihan dari luka pasien
4. Mengurangi konsumsi gula dan garam berlebih
5. Mengedukasikan pasien untuk tetap sabar dan semangat dalam menjalani
pengobatan ataupun terapi.
…………………, …………………………
Pembimbing,
__________________________________
NIP.