Anda di halaman 1dari 5

TUGAS I

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
DIABETES MELLITUS

Dosen Pengampu :
Ns. Yusrini M. Kep. Sp. Kep J

Disusun Oleh
Kelompok 9
1. Dhea Rinanda Elvariani (0432950318010)
2. Diena Salsyabila (0432950318012)
3. Mutia Alfiah (0432950318035)
4. Nadia Alfiana (0432950318037)
5. Siska Noor Rofika (0432950318049)

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI KEPERAWATAN S-I


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
Jl. RA Kartini No.66, RT.003/RW.005, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bks, Jawa Barat
17113

2021
I. PENGOBATAN KONVENSIONAL DIABETES MELLITUS
EFEKTIVITAS TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK TERHADAP KADAR GULA
DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS
A. TUJUAN
Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB) adalah terapi dimana pasien ditempatkan dalam
suatu tabung dengan tekanan 2,4 ATA dan menghirup oksigen murni 100%. Menurut
teori Toricelli dalam tekanan udara 1 ATA komposisi yang terkandung dalam udara
adalah Nitrogen (N2) 79% dan Oksigen (O2) 21%, begitu juga dalam sistem
pernafasan manusia. TOHB menyediakan kandungan oksigen (O2) 100% yang
dibutuhkan oleh tubuh. Secara fisiologis, apabila seluler kekurangan O2 akan
menyebabkan mitokondria tidak dapat mengubah glukosa menjadi energi yang
dibutuhkan dalam melakukan aktivitas.

B. EFEKTIFITAS
Pemberian terapi oksigen hiperbarik selama 40 menit, efektif dalam menurunkan
kadar gula darah pada pasien DM dengan nilai probilitasnya 0,000 < 0,05.

C. KEUNTUNGAN
Menurut Tjokroprawiro (2007), seorang penderita DM yang memiliki kadar gula
darah tinggi dalam jangka panjang akan menaikan kadar kolesterol dan trigliserida,
yang akan menyebabkan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Apabila
penderita sudah mengalami aterosklerosis maka aliran darahnya akan tidak lancar dan
tubuh kekurangan oksigen. TOHB berguna untuk membantu tubuh memenuhi kadar
oksigen, pada kondisi udara bebas dengan tekanan udara 1 ATA jumlah kadar
oksigen berkisar 20%. Jumlah oksigen dalam hemoglobin 20,1 % dan oksigen dalam
plasma darah 0,32%.
Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Zaetun, Kerti dan Srigede tahun 2015, jika
diberikan oksigen murni 100% pada tekanan 1 ATA, oksigen dalam hemoglobin tetap
20,1 % dan oksigen dalam plasma darah meningkat menjadi 2,14%. Ketika tekanan
udara dinaikan hingga 3 ATA, jumlah oksigen dalam plasma meningkat tiga kali lipat
menjadi 6,42%. Dengan meningkatnya kadar oksigen dalam tubuh dapat
memperbaharui pembuluh darah, mendorong meningkatnya pertumbuhan sel, dan
meningkatkan daya tahan sel darah putih (leukosit).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Azhar (2015), manfaat terapi oksigen
hiperbarik dalam menurunkan kadar gula darah adalah dengan meningkatkan
metabolisme aerob dan menurunkan kadar HbA1c yang dapat membantu mengontrol
kadar gula darah pasien DM tipe 2.

D. KEKURANGAN
sampel tidak dikontrol jumlah kalori makanan yang dikonsumsi sebelum mengikuti
terapi dan waktu lama menderita DM tipe 2 pada tiap sampel tidak sama.

E. KELEBIHAN
Adapun yang menjadi kelebihan dari penelitian ini adalah semua responden memiliki
jenis kelamin yang sama yaitu wanita dan semua responden yang menggunakan
hipoglikemik oral diberhentikan selama ±12 jam sebelum terapi dilakukan.

II. PENGOBATAN KOMPLEMENTER DIABETES MELLITUS


1. PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHDAP KADAR GULA DARAH
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II
A. TUJUAN
Terapi Akupresur bisa mengaktifkan glucose-6-phosphate (salah satu enzim
metabolisme karbohidrat) dan bisa berefek pada hipotalamus. Akupresur bekerja
pada pankreas untuk meningkatkan sintesis insulin, meningkatkan salah satu
reseptor pada sel target, dan mempercepat penggunaan glukosa didalam sel,
sehingga hasilnya adalah menurunkan kadar gula yang ada di darah.
B. EFEKTIFITAS
Sensitifitas insulin akan baik ditambah dengan meningkatnya GLUT 4 sehingga
menyebabkan kapasitas untuk membawa glukosa serta pemakaian glukosa dalam
sel juga akan semakin meningkat (Patil dan Pardhesi, 2011).
C. KEUNTUNGAN
Terapi Akupresur memperlancar sirkulasi peredaran darah tubuh, penyempitan
impuls syaraf terkurangi, pertahanan tubuh menjadi kuat dan membuat
kesejahteraan serta kesehatan tubuh.
D. KEKURANGAN
Tidak ada kekurangan.
E. KELEBIHAN
1. Teknik Akupresur mudah dipelajari dan dapat diberikan dengan cepat, biaya
murah dan efektif untuk mengatasi berbagai gejala.
2. Terapi Akupresur menjadi pilihan yang disarankan diantara komplementer
lainnya, karena bersifat sederhana dan mudah di terapkan bagi perawat

2. PENGARUH DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KADAR GULA DARAH


PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II
A. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Daun Sirih Merah
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
B. EFEKTIFITAS
Efektivitas Daun Sirih Merah Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II, ditemukan ada efektifitas daun sirih merah
untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus (p value =
0,000). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Meilita, 2013) yang
mengatakan bahwa rebusan daun sirih merah mampu menurunkan kadar gula
darah pada penderita Diabetes Mellitus.
C. KEUNTUNGAN
Rebusan daun sirih merah terbukti efektif dalam menurunkan kadar gula darah
karna pada daun sirih merah banyak kandungan yang dapat berpengaruh terhadap
kadar gula darah seperti isoflavon.
D. KEKURANGAN
Terdapatnya pengaruh pemberian rebusan daun sirih merah (piper crocatum)
terhadap perubahan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II
bahwa adanya penurunan kadar gula darah secara signifikan pada kelompok
intervensi setelah pemberian rebusan daun sirih merah. Adapun responden yang
kadar gula darahnya tidak mengalami penurunan atau tetap pada kadar gula darah
awal pengukuran disebabkan oleh faktor usia dimana berdasarkan hasil penelitian
ditemukan 75% responden berusia >50 tahun, 50% adalah laki-laki dan 50%
lainnya perempuan, serta pekerjaan paling didominasi oleh pedagang dan ibu
rumah tangga sebanyak 31,2%, selain itu disebabkan karna pola hidup responden
yang tidak sehat seperti pola makan dan aktivitas sehari-hari.
Pada kelompok intervensi,
E. KELEBIHAN
Kosumsi daun sirih merah yang mengandung isoflavon tidak hanya menurunkan
kadar glukosa tetapi juga mengurangi kejadian katarak akibat diabetes
mellitus.Selain itu, isoflavon dalam daun sirih merah juga mampu.

DAFTAR PUSTAKA
Peni, I. A. V. W. (2017). Efektivitas Terapi Oksigen Hiperbarik Terhadap Kadar Gula Darah
Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Skolastik Keperawatan, 3(1), 19.
https://doi.org/10.35974/jsk.v3i1.578

Iris, A. (2016). Jurnal Kesehatan Medika Saintika. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 11(1), 33–
38. https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Masithoh, R. F., Ropi, H., & Kurniawan, T. (2016). Pengaruh Terapi Akupresur terhadap Kadar
Gula darah Pada Pasien Diabetes Melitus tipe II. Journal Of Holistic Nursing Science, 3(2),
26–37. http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing/article/view/872

Anda mungkin juga menyukai