Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kasus Post Partum SC Pada NY D

Di Ruang Kenanga RS Soekardjo

No Data Mayor Data Minor


1 DS : Pasien mengatakan lemas DS : pasien mengatakan nyeri saat
tidak bisa menggerakan tangan dan bergerak dan tidak diperbolehkan
kakinya bergerak
DO :
DO : kekuatan otot pasien menurun - gerakan pasien terbatas karena
Rentang gerak pasien pasien dalam program
(ROM) menurun pembatasan gerak dan dalam
proses penyembuhan pasca SC
- Fisik pasien tampak lemah

2 DS : - DS : -
DO : suhu tubuh 38,6 DO :
- kulit pasien teraba hangat
- N: 137

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)


Keperawatan Hasil (SLKI)
Gangguan Setelah dilakukan Edukasi mobilisasi
mobilitas fisik intervensi Dukungan mobilisasi
bd program keperawatan selama 1 Observasi
pembatasan x 7 jam, maka  Identifikasi adanya nyeri atau
gerak dd posisi mobilitas fisik keluhan fisik lainnya
supinasi meningkat, dengan  Identifikasi toleransi fisik melakukan
kriteria hasil: pergerakan
1. Pergerakan  Monitor frekuensi jantung dan
kaki meningkat tekanan darah sebelum memulai
2. Kekuatan otot mobilisasi
kaki meningkat  Monitor kondisi umum selama
3. Rentang gerak melakukan mobilisasi
(ROM) Terapeutik
meningkat  Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu (mis: pagar tempat tidur)
 Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis: duduk di
tempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)

Hipertermia bd Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia


respon trauma intervensi Observasi
keperawatan selama 1  Identifikasi penyebab hipertermia
x 7 jam, maka  Monitor suhu tubuh
mobilitas fisik
meningkat, dengan  Monitor kadar elektrolit
kriteria hasil:  Monitor haluaran urin
1. Panas tubuh  Monitor komplikasi akibat
menurun hipertermia
Trapeutik
 sediakan lingkungan yang dingin
 Longgarkan atau lepasakan pakaian
 Basahi dan kipasi permukaan tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami keringat
berlebih
 Lakukan pendinnginan eksternal
 Hindari pemeberian antipiretik atau
aspirin
 Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
 Kolaborasi pemeberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
Tgl/jam No. Diagnosa Tindakan keperawatan & hasil/respon Paraf
keperawatan pasien
29-july- Gangguan  Mengdentifikasi adanya nyeri atau
2023/ mobilitas fisik bd keluhan fisik lainnya
program hasil : ada nyeri pada bagian
09.35 pembatasan gerak abdomen bekas oprasi SC
wib- dd posisi supinasi  Mengdentifikasi toleransi fisik
10.10 melakukan pergerakan
wib hasil : tidak ada bagian tubuh yang
bisa digunakan untuk mobilisasi
 Memonitor frekuensi jantung dan
tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
hasil: N : 137
TD : 152/90
 Memonitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
hasil : pasien terbaring di tempat
tidur
 Menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
hasil : pasien tampak
mendengarkan
 Mengnjurkan melakukan mobilisasi
dini
hasil : pasien mau melakukan
kegiatan mobilisasi ketika sudah
dianjurkan oleh dokter selesai
dalam pembatasan gerak
 Mengajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan (mis: duduk
di tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi)
hasil : pasien memperhatikan setiap
gerakan yang diajarkan dan tidak
bisa mencobanya karena dalam
masa pembatasan gerak

29-july- Hipertermia bd  Mengidentifikasi penyebab


2023/ respon trauma hipertermia
12.05 hasil : respon trauma akibat oprasi
wib -
SC
12.38
wib  Memonitor suhu tubuh
hasil : panas terkini 28,9 c
 Memonitor haluaran urin
hasil : 600 cc 24 jam
 Menyediakan lingkungan yang
dingin
hasil : suhu ruangan 19 c
 Melonggarkan atau lepasakan
pakaian
hasil : pakaian pasien diganti baju
tipis
 Membasahi dan kipasi permukaan
tubuh
hasil : pasien dikipasi oleh
saudaranya
 Memberikan cairan oral
hasil : pasien diberi minum
 Mengganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
keringat berlebih
hasil : linen diganti
 Melakukan pendinnginan eksternal
hasil : kompres dingin di bagian
dahi )
 Menganjurkan tirah baring
Kolaborasi pemeberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
hasil : pasien diberi obat
paracetamol melalui intravena

Tgl/jam No.diagnosa keperawatan (SOAP) Paraf

29-july- Gangguan mobilitas fisik Subjektif : pasien mengatakan


2023 bd program pembatasan masih lemas dan nyeri linu saat
11.15 wib gerak dd posisi supinasi bergerak
Objektif : pasien tampak bisa
mobilisasi dengan mengunakan
anggota tubuh karena dalam
program pembatasan gerak
Analisa : masalah belum
teratasi
Planning : intervensi
dilanjutkan

29-july- Hipertermia bd respon Subyektif : pasien mengtakan


2023 trauma tubuhnya masih hangat
13.10 objektif : suhu pasien turun
37,6 c, Nadi 98 /mnt dan kulit
pasien masih terba hangat
analisa : masalah belum
teratasi
planning : intervensi
dipertahankan

Anda mungkin juga menyukai