Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan
pusing, ektremitas atas dan bawah dextra mengalami kesulitan bergerak dan lemah, terjadi
penurunan kekuatan otot. Pasien tampak berbicara pelo dan bibir moncong. Semua aktivitas
pasien dibantu sebagian oleh keluarganya. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan
TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 18x/menit. Pasien terdiagnosis
medis stroke non hemoragik.
Asuhan Keperawatan
1. Diagnosis Keperawatan
Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) b.d Gangguan Neurimuskuler d.d Ektremitas atas dan
bawah dextra mengalami kesulitan bergerak dan lemah, terjadi penurunan kekuatan otot,
tampak berbicara pelo dan bibir moncong, semua aktivitas pasien dibantu sebagian oleh
keluarganya.
3. Implementasi
Hari /
Diagnosis
Tanggal / Implementasi
Keperawatan
Jam
Gangguan Selasa, 1) Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
Mobilitas Fisik 24/10/2023 lainnya
(D.0054) 08.30 WIB 2) Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
4. Evaluasi
Hari /
Diagnosis
Tanggal / Evaluasi
Keperawatan
Jam
Gangguan Selasa, S:
Mobilitas Fisik 24/10/2023 1) Pasien mengatakan kaki dan tangan kanan kaku
(D.0054) 14.00 WIB sehingga sulit digerakkan
2) Pasien dan keluarga mengatakan sudah faham
tujuan dan prosedur mobilisasi setalah dijelaskan
oleh perawat
O:
1) Keadaan umum tampak baik
2) Kesadaran composmentis
3) TTV:
Tekanan darah 140/90 mmHg
Nadi 90 x/menit
Suhu 36,6℃
Pernafasan 20 x/menit
4) Sendi kaku
5) Bicara pelo dan bibir mencong
6) Pasien mampu melakukan mobilisasi dengan
bantuan keluarga dan perawat
7) Keluarga tampak antusias membantu pergerakan
pasien
A: Gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1) Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai mobilisasi
2) Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisas
3) Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
(misal. pagar tempat tidu)
4) Fasilitasi melakukan pergerakan, Jika perlu
5) Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
6) Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
7) Anjurkan melakukan mobilisasi dini
8) Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (misal. duduk di tempat tidur, duduk
di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)