Anda di halaman 1dari 12

NAMA : ALFANDA SAINTLY LAMAWITAK

NIM : P07120322005

MATA KULIAH : METODOLOGI KEPERAWATAN

1. Seorang pria usia 35 tahun dirawat diruangan penyakit dalam RSUD Merauke, dari hasil
pengkajian didapatkan data klien mengatakan di kaki kirinya merasa nyeri bila dilakukan
pergerakan, adanya kelemahan otot, klien lemah, adanya gangguan integritas kulit,
adanya antropi pada psiko motorik, mengalami keletihan, cemas, adanya gelisah.

Tentukan

a) Pengkajian

-Tetapkan data DS dan DO

b) Tetapkan prioritas keperawatan, terdiri dari :

-Diagnosa

-Tujuan

-Kriteria

c) Buatkan rencana keperawatan


d) Buatkan satu prosedur tindakan dari rencana tindakan yang direncanakan.

2. Seorang laki-laki 58 th datang ke rumah sakit ke rsud merauke dengan diagnosis


gangguan paru obstruktif kronik, dari hasil pengkajian klien mengatakan bahwa dia
merasa sesak napas saat berjalan, klien juga mengatakan jantungnya seperti berdebar-
debar, merasa lelah sepanjang waktu, klien terlihat tremor dan susah makan.
Tentukan
a) Pengkajian
-DS :
-DO :
b) Diagnosa, Tujuan & Kriteria hasil
c) Perencanan keperawatan
d) Buatlah prosedur keperawatan
3. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa keluarganya ke rumah sakit. Dari hasil
pengkajian klien mengeluh tidak kuat berdiri, tidak mau makan, perutnya rasa mual,
sudah 12 kali buang air besar encer dan tidak bisa beraktivitas, hasil pemeriksaan
didapatkan mukosa mulut kering, kurang elastis, mata cekung, peristaltik usus 14x/mnt,
badannya agak berbau, rambut acak-acakan.
a) Buatlah klasifikasi data
- DS:
- DO:
b) Diagnosa
c) Buatlah perencanaan keperawatan
(meliputi tujuan, kriteria, dan rencana keperawatan, serta rasionalnya)
d) Buat satu prosedur kebutuhan dasar manusia dari perencaan tersebut.

JAWAB
1.
a) Pengkajian

NO. DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Klien mengatakan di kaki kirinya Adanya kelemahan otot, klien lemah, adanya
merasa nyeri bila dilakukan pergerakan. gangguan integritas kulit, adanya antropi pada
psiko motorik, mengalami keletihan, cemas,
adanya gelisah.

b) Diagnosa, Tujuan & Kriteria hasil

NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN LUARAN INTERVENSI


KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik b.d. Setelah dilakukan Intervensi utama :
penurunan masa otot tindakan keperawatan Dukungan mobilitas
diharapkan mobilitas Observasi
fisik meningkat  identifikasi
dengan kriteria hasil : adanya
1. Peningkatan keluhan fisik
ekstremitas lainya
meningkat(5)  identifikasi
2. Kekuatan otot toleransi fisik
meningkat(5) melakukan
3. Rentang gerak pergerakan
(ROM)  monitor
mmeningkat(5) frekuensi
4. Nyeri menurun(5) jantung dan
5. Kecemasan tekanan darah
menurun(5) sebelum
6. Kelemahan fisik memulai
menurun.(5) mobilisasi
 monitor
kondisi umum
selama
melakukan
mobilasi
Terapeutik
 fasilitasi
melakukan
pergerakan
jika perlu
 libatkan
keluarga untuk
membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
 jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilitas
 anjurkan
melakukan
mobilisasi dini
 anjurkan
mobilisasi
sederhana
yang harus
dilakukan

c) Perencanaan Keperawatan

 SOP teknik menggunakan kruk


pengertian
kruk(alat bantu untuk berjalan) biasanya digunakan secara berpasangan yang di ciptakan
untuk mengatur keseimbangan pada saat berjalan
tujuan
1. Meningkatkan kekuatan otot penggerak sendi dan kemampuan mobilisasi
2. Menurunkan rsiko komplikasi dan mobilisasi
3. menurunkan ketergantungan pasien pada orang lain
4. menigkatkan rasa percaya diri pasien
 Prosedur pelaksanaan
a. Tahap pra interaksi
1. melakukan verifikasi data
2. mencuci tangan
3. mendekatkan alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. menjelaskan tujuan dan prosedur perlaksanaan kepada klien
3. menanyakan kesiapan klien

2.
a) Pengkajian

NO. DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Klien mengatakan bahwa dia merasa Klien terlihat tremor dan susah makan.
sesak napas saat berjalan, klien juga
mengatakan jantungnya seperti
berdebar-debar, merasa lelah sepanjang
waktu

b) Diagnosa, Tujuan & Kriteria hasil

NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN LUARAN INTERVENSI


KEPERAWATAN
1 Intoleransi aktivitas b.d ketidak Setelah dilakukan Intervensi Utama :
seimbangan suplai dan kebutuhan tindakan keperawatan Manajemen
oksigen, kelemahan, imobilitas d.d klien 3x24 jam di harapkan energi(I.05178)
mengatakan bahwa dia merasa sesak toleransi aktivitas Observasi
napas saat berjalan, meningkat dengan  identifikasi
klien juga mengatakan jantungnya Kriteria Hasil: ganguan fungsi
seperti berdebar-debar, merasa lelah tubuh yang
sepanjang waktu, 1.frekuensi nadi mengakibatkan
menurun(5) kelelahan
2. saturasi oksigen  monitor kelelahan
meningkat(5) fisik dan
3. kemudahan emosional
melakukan aktivitas  monitor pola dan
sehari-hari jam tidur
meningkat(5)  monitor lokasi
4.kecepatan berjalan dan
meningkat(5) ketidaknyamanan
5. jarak berjalan selama
meningkat(5)
6. kekuatan tubuh melakukan
bagian atas aktivitas
meningkat(5) Terapeutik
7. kekuatan bagian  sediakan
tubuh bagian bawah lingkungan
meningkat(5) nyaman dan
8. toleransi dalam rendah stimulus
menaiki tangga (mis. cahaya,
meningkat(5) suara, kunjungan)
 lakukan latihan
rentang gerak
pasif dan atau
aktif
 berikan aktivitas
distraksi yang
meenangkan
 fasilitas duduk di
sisi tempat tidur
jika tidak dapat
berpindah atau
berjalan
Edukasi
 anjurkan tira
baring
 anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
 anjurkan
menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
 ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
 kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara
meningkatkan
asupan makanan

Intervensi pendukung:
Dukungan ambulasi
(I.06171)
Observasi
 identifikasi
adanya nyeri atau
keluhan fisik
lainnya
 identifikasi
toleransi fisik
melakukan
ambulasi
 monitor frekuensi
jantung dan
tekanan darah
sebelum memulai
ambulasi
 monitor kondisi
umum selama
melakukan
ambulasi
Terapeutik
 fasilitasi aktivitas
ambulasi dengan
alat bantu(mis,
tingkat, kruk)
 fasilitasi
melakukan
mobilitas fisik,
jika perlu
 libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
Edukasi
 jelaskan tujuan
dan prosedur
ambulasi
 anjurkan
melakukan
ambulasi dini
 ajarkan
melakukan
ambulasi
sederhana yang
harus
dilakukan(mis.
berjalan dari
tempat tidur ke
kursi roda,
berjalan dari
tempat tidue ke
kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)

c) Perencanaan Keperawatan

 SOP pada intoleransi aktivitas


Tujuan
1. tingkatkan tirah baring atau duduk dan berikan obat sesuai dengan indikasi
2. berikan klien metode penghematan energy untuk aktivitas (lebih baik duduk
daripada berdiri saat melakukan aktivitas)
 Kolaborasi
1. bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
2. bantu untuk memilihaktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi, dan social
3. bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sember yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
4. bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang

3.
a) Pengkajian

NO DS DO
1. - pasein mengeluh tidak kuat berdiri, - tidak mau makan
perutnya rasa mual - sudah 12 kali buang air
besar encer
- tidak bisa beraktivitas,
- mukosa mulut kering
- turgor kurang elastis
- mata cekung
- peristaltik usus 14x/mnt
- badannya agak berbau
- rambut acak-acakan
b) Diagnosa Buatlah perencanaan keperawatan
(meliputi tujuan, kriteria, dan rencana keperawatan, serta rasionalnya)

NO DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI RASIONALISASI


. KEPERAWATAN
1. Diare b.d inflamasi Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama:
gastrointenal d.d keperawatan selama 2x24 jam Manajemem
pasien mengatakan diharapkan eliminasi vekal diare(I.03101)
tidak kuat berdiri, membaik dengan Kriteria Observasi
perut rasa mual, Hasil:  identifikasi - Mengetahui
dan BAB cair 12 1. kontrol pengeluaran penyebap penyebap dari
kali fekal meningkat(5) diare(mis. diare
2. keluhan defekasi lama inflamasi
dan sulir menurun(5) gastrointestinal,
3. mengejan saat iritasi
defekasi menurun(5) gastrointertinal,
4. distensi abdomen proses infeksi,
menurun(5) malabsorpsi,
5. teraba massa pada ansietas stress,
rektal menurun(5) efek obat-
6. urgency menurun(5) obatan,
7. nyeri abdomen pemberian botol
menurun(5) susu)
8. kram abdomen  identifikasi - Mencari tau
menurun(5) riwayat riwayat dari
9. konsistensi feses pemberian pemberian
membaik(5) makanan makanan
10. frekuensi defekasi  identifikasi
membaik(5) gejala - Mengidentifikasi
11. peristaltik usus invaginasi(mis. beberapa tanda
membaik(5) tangisan keras, gejala invaginasi
kepucatan pada
bayi)
 monitor warna, - Mengetahui
volume, beberapa warna
rekuensi, dan dan volume, serta
konsistensi tinja frekuensi tinja
 monitor tanda
dan gejala - memantau tanda
hypovolemia(mi dan gejala
s. takikardia, hypovolemia
nadi teraba
lemah, tekanan
darah turun,
turgor kuli
turun, mukosa
mulut kering,
CRT melambat,
BB menurun - mengetahui
 monitor iritasi penyebap iritasi
dan ulserasi dan ulserasi kulit
kulit di daerah
perianal - menghitung
 monitor jumlah jumlah
pengeluaran pengeluaan diare
diare
 monitor - memastikan
keamanan keamanan
penyiapan penyajian
makanan makanan
Terapeutik
 berikan asupan
cairan oral(mis.
larutan garam
gla, oralit,
pedialyte,
renalyte)
 pasang jalur
intravena
 berikan cairan
intravena(mis.
ringer laktat)jika
perlu
 ambil sampel
darah untuk
pemeriksaan
darah lengkap
dan elektrolit
 ambil sampel
feses untuk
kultur, jika perlu
Edukasi
 anjurkan
makanan porsi
kecil dan sering
secara bertahap
 anjurkan
menghindari
makanan
pembentukan
gas, pedas dan
mengandung
laktosa
 anjurkan
melanjutkan
pemberian ASI
Kolaborasi
 kolaborasi
pemberian obat
antimotilitas(mi
s. loperamide,
difenoksilat)
 kolaborasi
pemberian obat
antispasmodic
atau
spasmolitik(mis.
papaverin,
ekstra
belladona,
mebeverine)
 kolaborasi
pemerian obat
pengeras
feses(mis.
atapulgit,
smektik, kaolin-
pektin)

2. Hipovolemia b.d Setelah dilakukan asuhan Intervensi utama:


kehilangancairan keperawatan 3x24 jam di Manajemen
aktif, kekurangan harapkan status cairan hipovolemia(I.03116)
intake cairan d.d membaik dengan Kriteria Observasi
pasien BAB cair 12 Hasil:  periksa tanda Melakukan pemeriksaan
kali, mata cekung, 1. kekuatan nadi dan gejala beberapa tanda dan
mukosa mulut meningkat(5) hipovolemia(mi gejala hipovolemia
kering, turgor 2. turgor kulit s. frekuensi nadi
kurang elastis meningkat(5) meningkat, nadi
3. output urine teraba lemah,
meningkat(5) tekanan darah
4. pengisian vena menurun,
meningkat(5) membran
5. perasaan lemah mukosa kering,
menurun(5) volume urine
6. keluhan haus menurun menurun,
7. frekuensi nadi hematokrit
membaik(5) meningkat,
8. tekanan darah haus, lemah)
membaik(5)  monitor intake Melakukan pemantauan
9. membran mukosa dan output intek dan output cairan
membaik(5) Terapeutik
10. intake cairan  hitung
membaik(5) kebutuhan
cairan
 berikan posisi
modified
trendelenburg
 berikan asupan
cairan oral
Edukasi
 anjurkan
memperbanyak
asupan cairan
oral
 anjurkan
menghindari
perubahan
posisi mendadak
Kolaborasi
 kolaborasi
pmerian cairan
IV isotonis (mis.
NaCL, RL)
 kolaborasi
pemberian
cairan IV
hipotonis(mis.
glukosa 2,5%,
NaCL 0,4%)
 kolaborasi
pemberian
cairan
koloid(mis.
albumin,
plasmanate)
 kolaborasi
peberian produk
darah
- SOP DIARE
prosedur
1. petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian
2. petugas melakukan anammesa kepada pasien/keluarga pasien (jika pasien
adalah bayi atau balita)
3. petugas mencuci tangan
4. petugas melakukan pemeriksaan vital
5. petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda dehidrasi (melakukan
rujukan jika terjadi dehidrasi)
6. petugas menbuat resep untuk pasien (resep untuk dehidrasi, dan resep
untuk antibiotic jika perlu)
7. petugas memberikan konseling kepada pasien/keluarga pasien bahwa diare
adalah penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya
8. petugas mencatat hasil pemeriksaan ke dalam status pasien
9. petugas membereskan alat dan mencuci tangan

- SOP HIPOVOLEMIA
prosedur
1. anammesa
2. pemeriksaan fisik
3. pemeriksaan penunjang (bila pasien akan dirawatinapkan)
4. diagnosa banding
5. diagnosa kerja
6. KIE (komunikasi informasi edukasi
7. terapi
8. konsul DPJP bila pasien perlu di rawat inap atau rujuk (bila pasien perlu di
rujuk
9. pemberian terapi dan pemeriksaan tambahan sesuai anjuran DPJP (bila
perlu
10. memasukkan pasien ke dalam ruangan rawat ianp atau di rujuk (bila
pasien perlu di rujuk)
11. mencatat semua pemeriksaan dan tindakan secara lengkap di rekam medis

Anda mungkin juga menyukai