Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY,Y DX OSTEOARTHRITIS

KELOMPOK 3 B
1. RT .NININ MUFLIHAH
2. LINDA MEILANI
3. DWI ERNA KARTINI
4.DWI MERGIWATI
5.HEFTI WEDIYAWATI
6.NUR SOFIYATI
7.IRFAN NURHIDAYAT
8.LUKMANUL HAKIM
9.LISMAWATI ANGGRAENI
10.YENI SITI ROHMAH
11. LUTFI ALFIAN
12. RISKI MAULANA
1
DEFINISI

Osteoarthtritis adalah penyakit degenerasi pada lanjut usia yang


menyerang sendi serta kerusakan jaringan yang dapat berlangsung
selama bertahap hingga menahun. Penyakit ini ditandai dengan
beberapa gejala seperti deteriorasi dan abrasi sehingga
mengakibatkan hilangnya celah sendi dan munculnya tulang baru
(osteofit).

Osteoarthritis pada sendi lutut dapat


menyebabkan nyeri yang dapat mengganggu
aktivitas fisik dalam kehidupan sehari- hari
serta dapat mengurangi kualitas hidup
(Dharmawirya, 2000) dalam (Nursyarifah, etc.
2013).

2
KLASIFIKASI
OSTEARTRITIS

Tipe Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau


primer penyakit sebelumnya yang berhubungan
(idiopatik) dengan osteoarthritis

Tipe
Sekunder Tipe sekunder seperti akibat trauma , infeksi dan pernah
fraktur

4
PATOFISIOLOGI
osteoartritis

Reaksi peradangan Deformasi Sendi

Infiltrasi kedalam OS Subcondria

Hambatan nutrisi pada Kartilago Articularis

Kerusakan Kartilago tulang Tendon dan Legmen Melemah

OSTEOARTRITIS

5
PATOFISIOLOGI
Osteoartritis

Nutrisi otot Terhambat Karena Deformasi


Menipisnya Bantalan Pada Persendian
Penyempitan Ruang Sendi

Hambatan Kekuatan
Kekuatan sendi menurun
otot
Timbul Rasa Sakit
MK : Gangguan Terhambatnya Gerak
Saat Sendi Di
Mobilitas Fisik Sendi
Gerakkan

Nyeri kronis

6
Manifestasi kilinis :
1.Nyeri sendi, keluhan utama dan cenderung memiliki onset yang perlahan.
2.Hambatan gerak sendi, gangguan ini biasanya semakin berat dengan pelan-
pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.
Nyeri bertambah dengan aktifitas, membaik dengan istirahat , terasa paling nyeri
pada akhir , dan seiring dengan memburuknya penyakit, menjadi semakin parah,
sampai pada tahap dimana pergerakan minimal saja sudah menimbulkan rasa
nyeri dan biasa menganggu tidur
3.paling ringan pada pagi hari namun terjadi berulang-ulang sepanjang hari
dengan periode istirahat.
4.Krepitasi, rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang
sakit
5.sendi (deformitas)
6.gaya berjalan
7.Tanda-tanda peradangan pada sendi (nyeri tekan , gangguan gerak, rasa hangat
yang merata dan warna kemerahan).

9
Terapi non-farmakologis
Edukasi
Penjelasan kepada pasien perlu dilakukan agar pasien dapat mengetahui serta memahami tentang
penyakit yang dideritanya, bagaimana agar penyakitnya tidak beryambah semakin parah, dan
agar persendiannya tetap terpakai
Terapi fisik atau rehabilitasi
Pasien dapat mengalami kesulitan berjalan akibat rasa sakit. Tetapi ini dilakukan untuk melatih
pasien agar persendiannya tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang
sakit
Penurunan berat badan
Berat badan yang berlebih merupakan factor yang memperberat OA. Oleh karena itu, berat
badan harus dapat dijaga agar tidak berlebih dan diupayakan untuk melakukan penurunan berat
badan apabila berat badan berlebih
Terapi Farmokologis
Penanganan terapi farmakologis melingkupi penurunan rasa nyeri yang timbul, mengoreksi
gangguan yang timbul dan mengidentifikasi manifestasi- manifestasi klinis dari ketidakstabilan
sendi.

  12
KASUS

Pasien adalah seorang perempuan berinisial Ny.Y dengan umur 65 tahun, beragama islam,
status pasien janda mati, faktor pendukung pasien yaitu anak,dan cucunya. Pada saat pasien
berumur 25-50 tahun pasien bekerja sebagai petani dan mengeloa sawah Beserta Suami
semasa masih hidup
Keluhan utama Ny. y adalah Lutut kanan dan kiri klien terasa kaku dan linu- linu meskipun
tidak setiap saat kambuh. Kaku dan linunya berkurang jika dibuat istirahat dan duduk
selonjoran. Linu nya sudah dirasakan semenjak 2 tahun yang lalu saat . Keluhan yang di
rasakan selama 3 bulan terakhir Ny.Y mengatakan cemas dengan linu-linunya meskipun
tidak setiap saat muncul. Linunya sudah diberi obat gosok akan tetapi masih tak kunjung
sembuh. alternatif yang dilakukan klien hanya memberikan obat gosok saat linu dan
kakunya kambuh dibagian lutut. Riwayat penyakit Ny.y mengatakan sering sakit dan dua
bulan yang lalu Dan berinisiatif untuk memeriksakan kondisi tubuhnya ke pelayanan
kesehatan terdekat Dengan Nilai Asam Urat 7,6 mg/dl semenjak itu klien mengetahui
bahwa ia menderita asam urat yg tinggi.
 
 
 
 
 
15
DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

DS : Klien mengatakan nyeri lututnya sering terasa kaku Kondisi Muskuloskeletal Nyeri Kronis
, nyeri dan linu-linu saat melakukan aktivitas yang berlebihan Kronis SDKI Kategori Psikologis
Subkategori Nyeri dan
dan terlalu lama misalnya menyapu terlalu lama dan menekuk
Kenyamanan D.0078 Hal 174
kedua lutut saat sholat.
 
P : Aktivitas yang berlebihan dan terlalu lama.
Q : Rasanya nyut-nyut
Kedua lututnya
S : 7 (Rentang 1-10)
T : Hilang timbul
(muncul saat melakukan
aktivitas berlebih dan
hilang saat istirahat)

DO :
1. Klien tampak tidak
tenang
2. Saat linu, nyeri dan
kaku di lututnya
muncul ekspresi klien
tampak meringis
kesakitan
3. TTV :
TD : 130/90 mmHg RR :
20 x/menit Nadi :
90x/menit
Suhu : 36 C

17
DS : Ny Gangguan
eri Mobilitas
1. Klien mengatakan jika ingin membersihkan ruangan Fisik SDKI
rumahnya klien selalu dibantu oleh Anak nya Kategori
2. Klien mengatakan sekarang ia tidak bisa bergerak Fisiologis
bebas lagi karena jika terlalu capek kedua lututnya Subkategori
akan timbul rasa linu dan kaku. Aktivitas dan
3. Klien mengatakan terasa susah saat akan berdiri Istirahat D.0054 Hal
124
selepas gerakan sholat ruku dan sujud.
 
 
 
DO :
4. Gerakan terbatas
5. Kekuatan otot menurun.
6. Klien tampak susah berdiri saat mempraktekkan
gerakan sholat ruku dan sujud.

10
DS : Kurang Terpapar Informasi Ansietas
1. Klien mengatakan cemas dengan kondisi SDKI Kategori
Psikologis
kedua lutut nya yang kaku, nyeri dan linu- Subkategori
linu. Integritas Ego
2. Klien mengatakan khawatir jika kondisinya D.0080 Hal 180
yang seperti ini dapat membahayakan
kesehatannya.
3. Klien mengatakan bingung tentang cara
penanangan sakit lutut yang dideritanya.
DO :Klien tampak gelisah
TTV :
TD : 130/90 mmHg RR : 20 x/menit Nadi :
90x/menit Suhu : 36 C
Klien tampak tegang saat berkomunikasi

11
Nyeri Kronis Setelah diberikan intervensi selama Manajemen Nyeri (1.08238)
(D.0078) 3x30 menit setiap pertemuan (SIKI Hal 201)
diharapkan tingkat nyeri Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola
menurun , dengan kriteria hasil : pengalaman sensorik atau emosional yang
(SLKI Hal 145) berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
1 Keluhan nyeri dari skala 2 (Cukup fungsional dengan onset mendadak atau
Meningkat) menjadi skala 3 lambat dan berintensitas ringan hingga
(Sedang) berat dan konstan.
2.Meringis dari skala 2 (Cukup Tindakan :
Meningkat) menjadi skala 3 Observasi
(Sedang) 5. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
3.Gelisah dari skala 2 (Cukup frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Meningkat) menjadi skala 3 6. Identifikasi skala nyeri
(Sedang) 7. Identifikasi respons nyeri non verbal
8. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
Terapeutik
2. Berikan teknik nonfarmakologis
Edukasi
9. Jelaskan penyebab nyeri
10. Jelaskan strategi meredakan nyeri
11. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri seperti latihan
nafas dalam.
12
Gangguan Setelah diberikan asuhan Dukungan Mobilisasi (1.05173)
(SIKI Hal 30)
Mobilitas Fisik keperawatan selama 3x30 Definisi : Memfasilitasi
Berhubungan
menit setiap pertemuan , pasien untuk meningkatkan
Dengan Nyeri
diharapkan Gangguan Aktivitas pergerakan fisik
(D.0054)
Mobilitas Fisik dapat Tindakan :
Observasi
meningkat, dengan kriteria1. Identifikasi adanya nyeri
hasil atau keluhan fisik lainnya
: (SLKI Hal 45) Tarapeutik
1.ekstermitas dari skala 3
2. Libatkan keluarga untuk
(sedang) menjadi skala 4
membantu pasien dalam
(cukup meningkat)
meningkatkan pergerakan
2.Kekuatan otot dari skala 3 Edukasi
(sedang) menjadi skala 4
(cukup meningkat) 2. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk di
(tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)

13
Ansietas berhubungan dengan kurangnya Setelah diberikan asuhan )
terpapar informasi. keperawatan selama 3x30 menit dalam Definisi : Menggunakan teknik
(D.0080) setiap pertemuan diharapkan ansietas peregangan untuk tanda dan gejala
dapat menurun, dengan kriteria ketidaknyamanan seperti nyeri,
hasil : (SLKI Hal 132) ketegangan otot dan kecemasan.
1.Varbilisasi kebingunan dari skor 1.Identifikasi teknik relaksasi
3(sedang) menjadi skor 4 (cukup yang pernah efektif digunakan.
menurun) dan skor 5 (menurun). 2.Periksa frekuensi
2.Varbilisasi khawatir akibat kondisi nadi, tekanan darah
yang dihadapi dari skor 2 (cukup dan suhu sebelum dan
meningkat) menjadi skor 3 (sedang) sesudah latihan.
3.Monitor respon klien
dan skor 4 (cukup menurun)
terhadap teknik
3.Perilaku gelisah dari skor 2 (cukup relaksasi.
meningkat) menjadi skor 3 (sedang)
dan skor 4 (cukup menurun) Terapeutik :
1.Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
2.Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dalam analgesik
atau tindakan medis lain, jika
sesuai.
Edukasi :
3.Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan , dan jenis relaksasi misal
relaksasi nafas dalam.
4.Anjurkan mengambil posisi yang
nyaman
5.Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi
6. Anjurkan sering mengulangi
atau melatih teknik yang dipilih 14
7. Demonstrasikan dan teknik

Anda mungkin juga menyukai