Kelompok 8 / 4B
Alvianita Mulya Putri (1130017047)
Fyan Ramdhan Ghiffary (1130017053)
Nayli Sa’adah Arifin (1130017056)
Setia Cholifah Nurrahman (1130017068)
Firda Fitri Anggraini (1130017078)
POKOK BAHASAN
ETIOLOGI DAN
DEFINISI PATOFISIOLOGI WOC
FAKTOR RISIKO
TINJAUAN
MATRIKS
KASUS
DEFINISI REUMATOID ARTRITIS
JENIS
USIA GENETIK SUKU
KELAMIN
BERAT
BADAN
PATOFISIOLOGI REUMATOID ARTRITIS
1. Nyeri sendi, nteri tekan, bengkak, atau kaku selama enam minggu atau lebih
2. Kekakuan pagi selama 30 menit atau lebih
3. Lebih dari satu sendi terpengaruh
4. Sendi kecil (pergelangan tangan, sendi tangan dan kaki tertentu) terasa sakit
5. Sendi yang sama di kedua sisi tubuh terasa sakit
6. Seiring dengan rasa sakit, banyak orang mengalami kelelahan, kehilangan nafsu makan
dan demam ringan.
BEBERAPA CARA RA DAPAT MEMPENGARUHI ORGAN DAN
SYSTEM TUBUH:
1. Mata. Mata menjadi kering, nyeri, kemerahan, tidak tahan terhadap cahaya yang terlalu
terang, dan timbulnya gangguan penglihatan.
2. Mulut. Mulut menjadi kering dan gusi iritasi atau infeksi.
3. Kulit.Timbulnya nodus reumatoid-benjolan kecil di bawah kulit di atas daerah tulang.
4. Paru – paru. Peradangan dan jaringan parut bisa menyebabkan sesak napas.
5. Darah dan pembuluh darah. Pada darah bisa menyebabkan anemia, sedangkan pada
pembuluh darah menyebabkan peradangan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan
kerusakan pada syaraf, kulit, dan organ tubuh lainnya.
KOMPLIKASI REUMATOID ARTRITIS
Sindrom
Komposisi tubuh terowongan Penyakit paru-
Masalah jantung
tidak normal karpal (Carpal paru
Tunnel Syndrome)
Limfoma
Reumatoid
Arthritis
PEMERIKSAAN PENUNJANG REUMATOID ARTRITIS
Tes darah
Orang dengan reumatoid arthritis sering memiliki tingkat sedimentasi eritrosit yang
meningkat (ESR atau sed rate) atau C-reactive protein (CRP), yang dapat
mengindikasikan adanya proses inflamasi dalam tubuh. Tes darah umum lainnya
berguna mencari faktor reumatoid dan antibody peptide citrullinated (anti-PKC).
Tes pencitraan (Imaging)
Pemeriksaan sinar-X dilakukan untuk membantu melacak perkembangan reumatoid
arthritis di persendian dari waktu ke waktu. Tes MRI dan USG dapat membantu
menilai tingkat keparahan penyakit di tubuh.
PENATALAKSANAAN REUMATOID ARTRITIS
1. Konsumsi Obat
2. Perlindungan Sendi
3. Diet
4. Penanganan Psikososial
5. Penanganan Seksual
6. Fisioterapi
7. Operasi
KASUS
Pada pasien Ny. J berusia 47 tahun berjenis kelamin perempuan beragama Islam
beralamat di Kecamatan Tuminting pergi ke Rumah Sakit karena sudah 7 hari
mengeluh nyeri dan kaku di bagian sendi jari-jari tangan dan pergelanggan tangan rasa
seperti di tusuk-tusuk, tangan sulit digerakan sehingga susah bergerak, kurang nafsu
makan dan mual. Pasien juga sering mendapat bantuan dari orang lain dalam menjalankan
aktivitasnya, sering bangun di malam hari dan merasa tidak nyaman. Dari pemeriksaan
didapatkan suhu tubuh : 37 C, denyut nadi : 60 kali /menit, pernafasan : 18 kali /menit
dan tekanan darah : 90/70 mmHg. Dari hasil laboratorium didapatkan Tes serologi
(diagnostik imunologis): ESR meningkat, FR : >1:80 Positif (80%) , JDL Anemia sedang,
LED: 85 mm/h.
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS: Pasien mengalami peradangan Domain 12 : Kenyamanan
1. Pasien mengatakan nyeri dan kaku pada sendi-sendi jari – jari sendi Kelas 1 : Kenyamanan Fisik
tangan rasa seperti di tusuk-tusuk. Diagnosa :
2. Pasien mengatakan sering terbangun di malam hari. 00132
3. Pasien merasa tidak nyaman. Nyeri Akut
DO: Definisi:
1. Pasien kelihatan kelelahan. Pengalaman sensori dan emosional tidak
2. Pasien kelihatan meringis. menyenangkan berkaitan dengan kerusakan
3. KU: Lemah jaringan actual atau potensial, atau yang
4. TTV: digambarkan sebagai kerusakan, awitan yang
Suhu tubuh : 370 C tiba-tiba atau lambat dengan intensitas ringan
Denyut Nadi : 60 kali /menit hingga berat, dengan berakhirnya dapat di
Pernafasan : 18 kali /menit antisipasi atau diprediksi, dan dengan durasi
Tekanan Darah : 90/70 mmHg kurang dari 3 bulan.
1. Edema pada sendi digiti manus, warna kemerahan.
DS: Pasien mengalami Domain 4
1. Pasien merasa tidak nyaman. deformitas skeletal, Aktivitas/Istirahat
2. Pasien mengatakan susah nyeri, ketidaknyamanan, Kelas 2
bergerak. intoleransi aktivitas, dan Aktivitas/Olahraga
penurunan kekuatan Diagnosa:
DO:
otot 00085
1. Pasien terlihat gelisah
Hambatan Mobilitas Fisik
2. Pasien terlihat membatasi
Definisi:
aktivitas geraknya.
Keterbatasan dalam gerakan fisik
KU: Lemah
atau satu atau lebih ekstremitas
TTV:
secara mandiri dan terarah
a. Suhu tubuh : 37 C
b. Denyut Nadi : 60 kali /menit
c. Pernafasan : 18 kali /menit
d. Tekanan Darah : 90/70 mmHg
Edema pada sendi digiti manus, warna kemerahan.
Skala nyeri 7
Pemeriksaan diagnostik:
ESR: meningkat
DS: Pasien mengalami Domain 6
1. Pasien mengatakan perubahan kemampuan Persepsi Diri
tangannya sulit digerakan untuk melaksanakan Kelas 3
dan kaku. tugas-tugas umum, Citra Tubuh
1. Aktivitas normal peningkatan Diagnosa :
(makan,mandi,bab,bak,dll) penggunaan energy, dan 00118
dibantu oleh orang lain. ketidakseimbangan Gangguan Citra Tubuh
mobilitas Definisi:
DO:
Konfusi dalam gambaran mental
1. Pasien kelihatan tidak
tentang diri-fisik individu
berdaya.
1. Pasien sering ketergantungan
pada orang lain.
1. TTV:
a. Suhu tubuh : 370 C
b. Denyut Nadi : 60 kali /menit
c. Pernafasan : 18 kali /menit
d. Tekanan Darah : 90/70
DIAGNOSA KEPERAWATAN
08.40 penampilan.
5. Memonitor apakah pasien bisa
melihat bagian tubuh mana yang
berubah.
MATRIKS
No. Judul dan Peneliti Populasi Intervensi Komparasi Hasil Waktu/Dosis
Sampel Pemberian
1. Hubungan Derajat Subjek dalam Intervensi dalam Dalam Sebanyak 145 Pada penelitian
Aktivitas Penyakit penelitian ini penelitian ini penelitian ini pasien pasien RA ini tidak ada
dengan Depresi Pada adalah proporsi yakni pasien yang menggunakan di poli pemberian
Pasien Rheumatoid kejadian depresi terdiagnosis pembandingan Reumatologi perlakuan hanya
Arthritis pada pasien RA di Raberdasarkan hubungan Departemen Ilmu untuk
RSCM sebesar Kriteria America antara derajat Penyakit Dalam dibandingkan
E Mujadjadid. 2017 35.9% College of aktivitas RSCM hearts media lama
Rheumatology penyakit diikutkan sakit pada
depresi penelitian inisial. penelitian yaitu
3 tahun
2. Predictor Fatigue Subjek dalam Intervensi Dalam Indeks skor Perawatan
Subjective Antara penelitian ini dalam penelitian ini komposit. optimal
Individu dengan adalah 73 orang penelitian ini menggunaka Karena kelelahan
Rheumatoid dengan RA yakni korelasi n model faktornya beban terkait RA
Arthritis kolerasi antara antara “terbaik” untuk CES-D serta gejala
kelelahan dan kelelahan dan untuk (0,91), depresi lainnya
Bruche A. Huyser. variable lain variabel lain memprediksi AIMS subskala termasuk
2017 dan predictor diperiksa dan kelelahan (0,84), dan perawatan
kelelahan prediktor subskala depresi psiko sosial
ditentukan kelelahan SCL-90-RA eksplisit
dengan ditentukan (0,84) berada di dengan
beberapa dengan atas nilai batas a manajemen
analisis regresi beberapa priori 0,5 dan medis
berganda analisis kira-kira standart
besarnya sama
3. Five Balance in the Subjek dalam Intervensi dalam Dalam penelitian RA masih dianggap Terapi RA obat
Management of penenlitian ini adalah penelitian ini adalah ini menggunakan sebagai penyakit yang anti inflamasi
Rheumatoid Arthritis dilakukan pada hubungan antara model jaringan tak tersembubkan untuk mengontrol
manusia lebih tua struktur dan fungsi penyakit sistem kekebalan pengaruh
Shengrong Zou. 2017 dari 18 tahun sistem yang berdasarkan tubuh yang kompleks. peradangan.
kompleks jaringan yang Glukokortirkoid
kompleks penting
untuk analisis dan
pengobatan
penyakit RA
4. Kolerasi antara Faktor Subjek dalam penelitian Intervensi dalam Dalam penelitian ini Sebagian besar subjek Sebagian besar subjek
Reumatoid dan Vascular Cell ini adalah pada semua penelitian ini yakni menggunakan model pada penelitian ini adalah (91,3%) telah
Adhesion Molecule-1 pada etnik dan ras di seluruh dengan desain potong- analisis korelasi perempuan (95,7%) mendapatkan terapi
Pasien Artritis Reumatoid Tanpa dunia dengan prevalensi lintnag pada populasi dilakukan dengan dengan rerata usia subjek disease-modifying
Sindroma Metabolik total sekitar 1-2% dari pasien RA menggunakan analisis adalah 44,43 (Simpang anti-rheumatic drungs
populasi, di Indonesia kolerasi Spearman Baku [SB] 13,26) tahun (DMARD) yaitu
Reza Yogaswara. 2018 prevalensi RA sekitar dengan program dengan onset usia usia Metotreksat (MTX)
0.2-0.3% SPSS 20.0 for saat mulai timbulnya dan sulfasalazin
windows gejala RA adalah 40,19
(SB 12,80) tahun
5. Faktor-faktor yang Wilayah kerja Berdasarkan survei Dalam penelitian Berdasarkan Dalam mencegah
berhubungan dengan Puskesmas Beo penderita lebih ini lebih sering penelitian ini adalah 7 kekambuhannya
kekambuhan penyakit mengatakan sering terjadi pada orang orang perempuan dengan pendidikan
Rematik di wilayah terdapat 15 lansia mengkonsumsi obat- yang mempunyai diantaranya sering pada pasien
Puskesmas Beo Kabupaten yang sering obatan di warung aktivitas mengalami mengenai penyakit
Talaud mengalami berlebihan dan ngilu/nyeri pada saat rematik seperti:
kekambuhan berat beraktivitas istirahat, dan
Fera Bawarodi. 2017 rematik latihan spesifik
yang bermanfaat
dalam
mempertahankan
fungsi sendi, dan
menjaga pola
makan yang baik
dengan
mengurangi
asupan purin yang
tinggi
TERIMAKASIH