Anda di halaman 1dari 14

PENGOBATAN

MENGGUNAKAN MADU

IMROATUL MAHMUDAH (1130017059)


INAS NADA AFIFAH (1130017067)
DESITA INTAN T P P (1130017080)
DEFINISI MADU

Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa


manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman
(floral nektar) atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar)
atau ekskresi serangga (Gebremariam, 2014).

Secara umum Madu itu memiliki pengertian yaitu sebuah


cairan yang kental dan berwarna kuning pucat atau kuning
keemasan, yang memiliki rasa dan bau yang khas yang dihasilkan
oleh lebah madu atau sejenis serangga yang disebut dengan
tawon. Lebah penghasil madu ini termasuk dalam famili apidae
dan yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia maupun di
seluruh dunia adalah jenis lebah Apis Mallifera.
Madu termasuk makanan yang Allah Ta’ala sifati bahwa di
dalamnya terdapat obat bagi manusia dari sebagian penyakit. Hal
itu ada pada Firman-Nya Azza Wajalla:

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di


bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia". kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut
lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl: 68-
69)
Jenis – jenis Madu

1. Madu Flora atau Madu Bunga


2. Madu Embun (Honey dew)
3. Madu Ekstraflora

Cara memperolehannya madu dibagi menjadi tiga


jenis :
1. Honeycomb
2. Madu saringan atau madu peras (strained honey)
3. Madu ekstraksi
ANJURAN BEROBAT DENGAN MADU DAN
AL-QUR’AN

Artinya; Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat: madu


dan Al-Qur’an. (HR. Ibnu Majah)
Hadits di atas adalah salah satu anjuran untuk
memanfatkan sesuatu yang sudah ada, di atas di sebutkan
bawasanya madu adalah obat untuk semua penyakit dan Qur’an
adalah obat bagi semua penyakit jiwa, hal ini menunjukkan bahwa
Nabi menganjurkan kita untuk menggunakan kedua pengobatan
tersebut sebagai obat dari segala penyakit yaitu, madu dan Qur’an.
MANFAAT MADU

1. Sebagai Anti Mikroba 10. Penyakit-penyakit khas


2. Sebagai Anti Kanker perempuan
3. Sebagai Anti 11. Mengobati Luka
Pendarahan 12. Mengatasi kekurangan
4. Antibiotika Kalsium
5. Sumber Antioksidan 13. Kekebalan Tubuh
6. Obat Sakit Mata 14. Melindungi tubuh dari
7. Mencegah Katarak penyakit
8. Anemia dan Thalasemia 15. Penghilang nyeri
lambung dan usus 12 jari
9. Memperlancar Fungsi
otak 16. Mudah diserap oleh
tubuh
RANGKAIAN HUBUNGAN KHASIAT MADU
BAGI KESEHATAN
1 . Membantu Proses Pembentukan Darah
2. Menetralisir Kadar Asam Dalam Darah
3. Menguatkan Kerja Jantung Dan Lever
4. Penghilang Nyeri Lambung Dan Usus 12 Jari
5. Mengatasi Gangguan Dalam Sistem Pencernaan
6. Tidak Menimbulkan Obesitas
7. Menurunkan Kadar Kolesterol Berbahaya
8. Khasiat Madu Pada Penyembuhan Luka Kulit
Cara Pengobatan Herbal Menggunakan Madu
Secara Islam

Ibnu Sina mengatakan dalam bukunya yang berjudul Al-


Qanun fi Ath-Thibi, Ibnu sina mengatakan bahwa madu yang
manis rasanya, harum baunya, kental dan tidak cair dan lengket
yang dihasilkan pada musim bunga di musim panas dan dingin.
Disini disebutkan juga keisimewaan madu yaitu memeberikan
kekuatan lewat lubang otot, membawa kotoran dan
membawanya keluar dari tubuh (Mustikasari,2014).
Kitab Thibbun Nabawi karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah
merupakan buku yang berisi tata cara pengobatan islami ala
Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahan-bahan
herbal alami. Madu merupakan bahan herbal yang sering
dipakai dalam upaya mengobati berbagai macam penyakit.
D A L A M D U N I A K E S E H ATA N M E M A N G M A D U M E M I L I K I B A N YA K F U N G S I D A N
M A N FA AT D A L A M M E N Y E M B U H K A N B E R B A G A I P E N YA K I T, A K A N T E TA P I P E R L U
K I TA C E R M AT I K E M B A L I B AWA S A N YA A G A R M A D U T I D A K D I B E R I K A N K E PA D A
A N A K YA N G B E R U S I A 1 2 B U L A N K E B AWA H H A L I N I D I T E G A S K A N O L E H T H E
A M E R I C A N A C A D E M Y O F P E D I AT R I C S M E N YA R A N K A N A G A R M A D U T I D A K
D I B E R I K A N PA D A A N A K U S I A D I B AWA H 1 2 B U L A N ATA U 1 TA H U N . J A N G A N K A N
M A D U D A L A M B E N T U K M U R N I , M A D U YA N G S U D A H D I C A M P U R K A N PA D A
M I N U M A N D A N M A K A N A N O L A H A N P U N S A N G AT T I D A K D I S A R A N K A N . K A R E N A
D I D A L A M M A D U M U R N I M E N G A N D U N G S P O R A B O T U L I S M E YA N G B I S A
M E N Y E B A B K A N K E R A C U N A N PA D A B AY I . K O N TA M I N A S I S P O R A B O T U L I S M E
S A N G AT M U N G K I N T E R J A D I K E T I K A L E B A H M E L A K U K A N T U G A S N YA ,
M E N Y E B A R K A N P U T I K S A R I K E TA N A H D A N M E N G H I S A P S A R I B U N G A . R E S I K O
K I A N B E R TA M B A H K A R E N A B A N YA K M A D U YA N G T I D A K M E L E WAT I P R O S E S
PA S T E U R I S A S I . D A L A M H A L I N I B AY I B E L U M M E M I L I K I K E S E I M B A N G A N A S A M
YA N G D I P E R L U K A N U N T U K M E N G H A N C U R K A N D A N M E L AWA N S E T I A P R A C U N
ATA U P U N B A K T E R I YA N G M A S U K K E D A L A M P E N C E R N A A N
(MUSTIKASARI,2014).
CARA MENGONSUMSI MADU YANG
BENAR

1. Perhatikan Takaran Konsumsi Madu Sebagai


Pengganti gula
2. Waktu Terbaik Minum Madu
3. Cara Minum Madu
4. Minum Dengan Cara Duduk
RIVIEW JURNAL
 Judul : Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode
Modern Dressing Menggunakan Madu Terhadap Proses Penyembuhan Luka.
 Penulis : Edy Siswantoro
 Tahun : 2016
 Hasil : Berdasarkan hasil penelitian proses penyembuhan
luka pada pasien diabetic di Prof. Dr. Soekandar Mojosari menunjukan
bahwa dari 30 responden penelitian didapatkan proses penyembuhan luka
diabetic sebelum diberikan perawatan luka metode modern dressing
menggunakan madu, yaitu sebagian besar 14 responden (46,7%)
mengalami luka grade III. Kemudian setelah diberikan perawatan luka
metode modern dressing menggunakan madu didapatkan sebagian besar
14 responden (46,7%) mengalami luka grade II. Diharapkan dengan
kolaborasi kedua bahan madu dan metode dressing ter sebut proses
penyembuhan luka diabetik bisa lebih cepat dan optimal. Madu yang
mempunyai kadar osmolaritas tinggi sehingga dapat menghambat
per tumbuhan bakteri dan mempercepat proses penyembuhan luka sebagai
agen pengobatan topikalmadu diserap oleh kulit sehingga dapat
menyebabkan kelembapan pada kulit dan memberikan nutrisi yang
dibutuhkan untuk sakit. Perawatan luka diabetik metode modern dressing
yang dilakukan menggunakan madu dinilai sangat efektif terhadap proses
penyembuhan luka di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari dengan uji
validitas Wilxocon diperoleh hasil p = 0,001 .
 Judul : Khasiat Madu dalam Menurunkan Mukositis
Akibat Kemoterapi
 Penulis : M. Simamora, Dewi Prabawati, & Wilhelmus
Hari Susilo.
 Tahun : 2016
 Hasil : Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
kanker yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD DR. Pirngadi Kota Medan. Sekitar 40% dari
semua pasien kanker yang menjalani kemoterapi mengalami
mukositis. 75% pasien yang mengalami mukositis akibat
kemoterapi mengalami komplikasi nyeri mulut. Tindakan
keperawatan yang dipilih dengan menggunakan madu dalam
menurunkan mukositis akibat kemoterapi. Pengaruh intervensi
perawatan mulut menggunakan yang signifikan terhadap derajat
mukositis terjadi karena madu memiliki efek multi action dalam
mengurangi dan menyembuhkan mukositis.
Hal ini disebabkan karena madu ber fungsi sebagai anti anti inflamasi, anti
mikroba, anti jamur dan stimulator per tumbuhan dan perbaikan jaringan.
Sebagai agen anti inflamasi, efek sekunder pada madu sebagai anti
histamine dapat mengurangi oedema pada jaringan sehingga efektif untuk
menstimulasi proses penyembuhan dan pembentukan jaringan baru.
Berkurangnya oedema pada jaringan akan mengurangi penekanan pada
kapiler darah. Sehingga aliran oksigen dan nutrisi melalui kapiler darah
pada jaringan yang luka akan berjalan lancar. Madu juga meningkatkan
pembetukan fibroblast sehingga pembentukan jaringan baru menjadi lebih
cepat. Proses penyembuhan luka ini dipengaruhi oleh faktor usia dan status
gizi. Semakin tua usia seseorang, maka kemampuan sel untuk melakukan
regulasi juga semakin berkurang. Untuk membantu proses penyembuhan
luka diperlukan asupan nutrisi diantaranya protein, karbohidrat, lemak ,
vitamin A dan Vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang
signifikant perawatan mulut menggunakan madu terhadap penurunan
derajat mukositis pada hari ke III dan hari ke VI. Hal ini menunjukkan bahwa
perawatan mulut yang dilakukan secara teratur memberikan pengaruh
positif terhadap penurunan derajat mukositis. inter vensi menggunakan uji
Mann- Witney dan uji Wilcoxon (p<0.05).
MAACIW YAA 

Anda mungkin juga menyukai