Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

FRAKTUR TERTUTUP

DISUSUN OLEH :

Andri Nurcahya
Dewi Aryani
Enrico Chiesa
Erni Novidianti
Fika Ikhsanti N
Nur Asmah A
Ramadan Yuda Pratama
Riska Harmelinda
Rosalia Indah P
Yukarinarita Auzan

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2022
KASUS 1

Seorang perempuan 35 tahun mengalami Kecelakaan 2 jam sebelum masuk RS klien


tertabrak motor ketika menyebrang jalan klien tiba di UGD dengan di antar supir taksi
klien sadar saat kejadian .trauma kepala, leher dan punggung disangkal. Saat ini
mengeluhkan nyeri berat di betis kiri dengan skala nyeri 7. Hasil pemeriksaan fisik tampak
angulasi, ekimosis dan bengkak di area tibia sinistra serta akral teraba dingin, perdarahan
eksternal (-), CRT >3 detik. Hasil TTV didapatkan TD : 100/70mmHg, N: 120x/menit,
RR : 24x/menit, S : 36,5°c,
FORMAT PENGKAJIAN KGD DI RUANG UGD

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Nama Nn. Y
Usia, Jenis Kelamin 35 Tahun / wanita
Tgl masuk RS 4-03-2022
Diagnosa medik Fraktur Tibia Sinistra Tertutup
Klien mengeluh nyeri berat di betis kiri sampai ke jari kaki, nyeri
saat kaki digerakkan dan dirasakan sejak dari tempat kejadian
Keluhan utama
kecelakaan kurang lebih 2 jam yang lalu, klien mengatakan nyeri
seperti di tusuk-tusuk, dan skala nyeri 7.
Klien mengalami kecelakaan lalu lintas tertabrak motor ketika
menyebrang jalan raya, diantar supir taksi ke RS dengan keadaan
Riwayat
perjalanan sadar.
penyakit

Survey primer: Airway : Tidak terdapat sumbatan jalan napas

Breathing : Napas spontan, RR: 24x/menit, otot bantu nafas (+),

bunyi nafas vesikuler. SpO2 : 93%

Circulation: Nadi teraba cepat dan lemah, CRT= >3 detik.


Terdapat ekimosis di area tibia sinistra, dan akral dingin, TD :
100/70 mmhg, N : 120x/menits, suhu 36.5o C.

Disability : Kesadaran composmentis, GCS: 15, nyeri tekan pada


tibia sinistra, betis kiri nyeri hebat saat digerakkan.
Exposure : terdapat luka lecet di bagian siku sebelah kiri. Terdapat
fraktur di bagian tibia sinistra disertai bengkak

Survey Sekunder

Pengkajian Nyeri

 P : Klien mengatakan nyeri saat digerakan


 Q : klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk tusuk
 R : Nyeri terasa di betis kiri
 S : Skala nyeri 7
 T : Nyeri terasa terus menerus

 Pain : skala nyeri 7


 Pulse : 120x/menit
 Palor : pucat
 Paralisis : pasien bisa menggerakan kakinya
 Parestesia : kebas

Kepala : Bentuk kepala normal, tidak ada perdarahan atau memar

Wajah : Bentuk wajah simetris, tidak ada perdarahan atau


memar, ekspresi wajah meringis

Mata : konjungtiva ananemis, pupil isokor, sclera anikterik

Telinga : Tidak terdapat perdarahan,

Hidung : Bentuk hidung normal dan tidak terdapat perdarahan

Mulut : Mukosa bibir kering

Daftar masalah 1. Nyeri Akut berhubungan dengan Pergeseran Fragmen Tulang


Nyeri Akut berhubungan dengan Pergeseran Fragmen Tulang

Diagnosa
keperawatan
(prioritas)

Analisa Data

Data Masalah Etiologi

Data Subjektif Nyeri Akut Pergeseran Fragmen


1. Klien mengatakan nyeri berat Tulang
pada betis kiri
2. Klien mengatakan nyeri semakin
terasa saat bergerak dan nyeri
berkurang saat istirahat
3. Klien mengatakan nyeri nya
seperti tertusuk tusuk, dengan
skala nyeri 7

Pasien mnegatakan kaki terasa kebas

Pengkajian Nyeri
 P : Klien mengatakan nyeri
saat digerakan
 Q : klien mengatakan nyerinya
seperti tertusuk tusuk
 R : Nyeri terasa di betis kanan
 S : Skala nyeri 7
 T : Nyeri terasa terus menerus

Data Objektif

1. Klien tampak meringis kesakitan


2. Skala nyeri 7
3. Hasil pemeriksaan fisik tampak
angulasi dan ekimosis dan
bengkak di area tibia dekstra ,
perdarahan eksternal (-).
4. TTV : TD 100/90 mmHg, N
120x/mnt, RR 24x/mnt, S
36,5⁰C.
5. Pucat
6. pasien tampak bisa menggerakan
kakinya

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi


Hasil

Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri


tindakan keperawatan Observasi
Definisi: selama 1 jam masalah
- Identifikasi skala nyeri
Nyeri akut b/d
Pengalaman sensori dan Pergeseran fragmen - Identifikasi lokasi,
emosional tidak tulang teratasi ditandai karakteristik, frekuensi dan
dengan kriteia hasil :
menyenangkan yang intesitas nyeri
muncul akibat kerusakan - Klien tidak - Identifikasi respon nyeri non
mengeluh nyeri
jaringan aktual atau - Hasil ttv dalam verbal
potensial atau yang batas normal
digambarkan sebagai
Terapeutik
kerusakan (International
Association for the Study - Pertahankan imobilisasi
of Pain); awitan yang bagian yang terkena dengan
tiba-tiba atau lambat dari cara pembidaian
intensitas ringan hingga
Kolaboratif
berat dengan akbir yang
dapat diantisipasi atau Kolaborasi pemasangan oksigen
Kolaborasi pemasangan kateter
diprediksi. Kolaborasi pemberian analgetik
Yang berhubungan Pembidaian
dengan:
Observasi
- Agen fisik (mis.,
spasme otot, gerakan - Monitor area distal yang
fragmen tulang, terkena cedera yaitu pulsasi
edema, cedera nadi, pengisian kapiler pada
jaringan lunak, alat bagian yang cedera
traksi/imobilitas) - Identifikasi material bidai
- Psikologis (mis., strs, yang sesuai
ansietas) Terapeutik

- Meminimalkan pergerakan,
terutama bagian yang cedera
- Berikan bantalan
(padding)pada bidai
- Pasang bidai dengan prinsip
yang tepat yaitu jika patah
ditulang harus melewati dua
sendi dan jika patah di sendi
yaitu harus melewati dua
tulang
- Pasang bidai tidak terlalu
kencang
- Gunakan kedua tangan untuk
menopang area cedera
Edukasi

- Jelaskan prosedur dan tujuan


pembidaian
- Jelaskan tanda dan gejala
syndrome kompartemen (5P,
pulseless, paratesia, pain,
paralysis dan palor) jika
terdapat tanda tersebut segera
lapor kepada petugas
kesehatan
- Anjurkan membatasi gerak
pada area cedera.
Daftar Pustaka

Brunner, Suddarth.2015.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 vol.3.Jakarta:EGC.

Nurarif, Amin Huda. Hardhi Khusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction Publishimg Yogyakarta

Christofer Jhonatan 2017."Laporan Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Sdr. A dengan
diagnosa medis Close Fracture Manus (D) di IGD RS Kristen Mojowarno Jombang". Sekolah
tinggi ilmu kesehatan WIllian Booth.Surabaya

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. ( 2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP
PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP
PPNI

99

Anda mungkin juga menyukai