Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KREATIVITAS MAHASISWA

Stase Keperawatan Anak

Ruang Alamanda RS Tarakan

Disusun Oleh:

1. Yukarinarita Auzan
2. Erika Amellia
3. Ramdhaniyah
4. Laisa Laurenza
5. Melania Felayati
6. Fathin Puti

Program Profesi Ners


Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diare sampai saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan
kematian hampir diseluruh dunia dan menyerang semua kelompok usia. Diare berat
dengan kematian yang sangat tinggi terutama terjadi pada bayi dan balita (Yusriani,
2013). Di Negara berkembang kejadian diare pada balita rata-rata 2-3 kali kejadian diare
per tahun, namun dibeberapa tempat terjadi lebih 9 kali kejadian diare per tahun, dan
sekitar 15-20% waktu hidup anak dihabiskan untuk diare (Soebagyo, 2008).
Menurut catatan WHO tahun 2007, penyakit diare membunuh dua juta anak di
dunia setiap tahun. Sedangkan di Indonesia, angka kematian bayi dan anak di bawah
lima tahun hampir sepertiganya disebabkan oleh penyakit diare. Penyakit diare di
Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, hal ini
disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan banyak
kematian terutama pada anak. Angka kesakitan diare di Indonesia dari tahun ke tahun
cenderung meningkat (Soebagyo, 2008).
Menurut Soegijanto (2002) kejadian diare erat hubunganya dengan faktor sanitasi
lingkungan, keadaan gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan social ekonomi, dan
perilaku masyarakat. Menurut Ngastiyah (2005) salah satu faktor pencegahan terjadinya
diare terutama pada anak usia sampai satu sampai dua tahun, dengan memperhatikan
hygine dan sanitasi seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan,
penyajian, penyimpanan makanan dan minuman, serta sanitasi air minum. Sanitasi
lingkungan yang buruk merupakan faktor yang penting terjadinya diare (Suharyono,
2008).
Perilaku dari segi biologi kegiatan atau aktivitas makhluk hidup yang
bersangkutan. Faktor perilaku dan faktor lingkungan memegang peran lebih dari 75%
kondisi derajat kesehatan masyarakat. Pemerintah telah merencanakan gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS). Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka
germas adalah peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan kualitas
lingkungan, peningkatan edukasi hidup sehat. Membersihkan lingkungan, menggunakan
jamban, mengonsumsi sayur dan buah, melakukan aktivitas dan fisik, melakukan hidup
sehat dan bersih (PHBS) terutama perilaku hygine seperti kebiasaan mencuci tangan
dengan sabun yang benar dan tepat sebagai cara yang efektif untuk mencegah
penyebaran penyakit seperti diare. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh WHO,
mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi angka kejadian diare hingga 47%
(Kandun, 2007). Kondisi ini pendidikan keluarga mempunyai peranan yang sangat
penting, adanya penerapan perilaku hygiene didalam keluarga oleh seluruh anggota
keluarga seperti mencuci tangan dengan benar, maka salah satu penyakit seperti diare
tidak mudah menyerang (Depkes RI, 2007).

B. PERMASALAHAN
Cakupan diare yang ditemukan dan ditangani pada tahun 2015 di Kota Samarinda
85%. Presentase penderita diare yang ditangani cenderung meningkat pada tahun 2013
sebesar 92.2% dan meningkat pada tahun 2014 menjadi 117,2, begitu pula pada tahun
2015 tetap pada 117%. (Dinkes 2013) dapat dijelaskan bahwa presentasi di daerah
Samarinda cukup tinggi, kelompok melakukan penyuluhan pada daerah Kecamatan
Palaran karena tingkat kebersihan pada daerah tersebut masih kurang terjaga
kebersihannya.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua pasien atau keluarga
memahami tentang penyakit diare pada anak

b. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan Pengertian Diare
2) Menjelaskan cara penularan diare
3) Menjelaskan cara mengatasi diare dirumah
4) Menjelaskan cara pencegahan diare
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diare
Diare adalah suatu kondisi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan
kosistensi cair, lembek, bahkan berupa air saja. Bayi kurang dari 1 bulan yang masih
mengonsumsi ASI atau susu formula biasanya saat diare frekuensi BAB 5-6x/hari

B. Cara Penularan
Penularan dapat terjadi melalui air dan makanan yang telah tercemar atau
mengandung kuman dan penyebab diare karena kebiasaan hidup tidak sehat
1. Buang air besar dan tinja disembarang tempat
2. Tidak cuci tangan dengan sabun setelah selesai buang air besar
3. Menggunakan air yang kurang bersih
4. Sering memberikan susu botol bayi

C. Cara Mengatasi Diare Di Rumah


Cara mengatasi diare:
1. Berikan segera banyak minum air teh, larutan gula garam, sayur, sop, atau oralit
yang terbaik
2. Jangan dipuasakan, teruskan pemberian makan teruatam ASI dan makanan
pendamping ASI oleh bayi
3. Mencari pengobatan lanjutan pengobatan ke puskesmas, apabila tidak membaik
selama dua hari
a. Diare terus menerus
b. Ada muntah berulang
c. Demam
d. Tidak mau makan
e. Kelihatan sangat haus
f. Ada darah dalam tinja
D. Menjelaskan Cara Pencegahan Diare
Cara mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pemberian ASI dapat mencegah diare karena terjamin kebersihannya
2. Siapkan dan berikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bersih dan sehat
3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sampai bersih
4. Gunakan air bersih, cuci peralatan makan dan minum dengan baik dan bersih
5. Semua anggota keluarga BAB di jamban yang sehat
6. Berikan imunisasi campak untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak
terkena diare
BAB III
KEGIATAN

Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan


Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan  Membuka acara dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam
kepada sasaran
 Menyampaikan topik  Mendengarkan
dan tujuan pendidikan penyuluh
kesehatan kepada menyampaikan
sasaran topik dan tujuan
 Kontrak waktu untuk  Menyetujui
kesepakatan kesepakatan
pelaksanaan pendidikan waktu
kesehatan dengan pelaksanaan
sasaran pendidikan
kesehatan

10 menit Kegiatan inti  Menjelaskan materi  Mendengarkan


penyuluhan kepada penyuluh
sasaran menyampaikan
 Memberikan materi
kesempatan kepada  Menanyakan hal-
sasaran untuk hal yang tidak
menanyakan hal-hal dimengerti dari
yang belum dimengerti materi penyuluhan
dari materi yang
dijelaskan penyuluh
5 menit Evaluasi/Penutup  Memberikan  Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan yang
sasaran tentang materi diajukan penyuluh
yang sudah
disampaikan penyuluh
 Menyimpulkan materi  Mendengarkan
penyuluhan yang sudah penyampaian
disampaikan kepada kesimpulan
sasaran
 Menutup acara dengan  Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh menutup
serta terima kasih acara dan
kepada sasaran menjawab salam

Anda mungkin juga menyukai