Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE PADA BALITA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas &


masyarakat

Dosen Pengampu : Ade Tika Herawati, S.Kep., Ners, M.Kep

Oleh:

Intan Nursyahidah

(4180180020)

3A

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik               :  Diare
Sasaran            :  Ibu yang memiliki balita
Tempat            :  Posyandu melati
Hari/tanggal    :  Rabu, 22 April 2020
Waktu             : 30 menit. 
                       
A.    TUJUAN
1.      Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pengunjung poli anak mampu
mengetahui cara-cara pencegahan diare dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

2.      Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu:
a.       Menjelaskan kembali pengertian diare
b.      Menjelaskan tentang penyebab diare
c.       Menjelaskan tentang bahaya diare
d.      Menjelaskan cara menangani diare
e.       Menyebutkan nutrisi bagi penderita diare
f.       Menjelaskan cara pencegahan diare.

B.     METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab

C.     MEDIA
Media yang digunakan adalah power point presentation (PPT) dan leaflet.

D.    KEGIATAN PENYULUHAN


No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 Pembukaan :
Menit          Membuka kegiatan         Menjawab salam
dengan
mengucapkan salam.
         Memperkenalkan diri         Mendengarkan
         Kontrak waktu         Memperhatikan
         Menjelaskan tujuan dari penyuluhan         Memperhatikan
         Menyebutkan materi yang akan
diberikan         Memperhatikan

2. 15 Isi :
         Memperhatikan dan menjawab
Menit          Menjelaskan pengertian diare pertanyaan yang diajukan
         Memperhatikan

         Menjelaskan tentang penyebab diare          Memperhatikan


         Menjelaskan tentang penanganan diare
         Memperhatikan
         Menjelaskan tentang nutrisi bagi
penderita diare
         Menjelaskan tentang penderita diare          Mengajukan pertanyaan
3. 5 Evaluasi :
Menit          Menanyakan kepada peserta tentang
         Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada ibu yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 5 Penutup :
Menit          Mengucapkan terima kasih atas peran
         Mendengarkan
serta peserta.
         Mengucapkan salam penutup          Menjawab salam

E.     Pengorganisasian
Pembimbing : Triana Devi.H, Amd., Keb                               
Moderator                                           :  Irma Nopitasari
Penyaji                                                :  Intan Nursyahidah
Fasilitator                                            :  Nofrita
                                                                                          

MATERI PENYULUHAN
DIARE

A. DEFISIENSI DIARE
1. Definisi Diare
Diare adalah salah satu gangguan kesehatan yang lazim 
memengaruhi banyak orang. Gangguan ini adalah suatu gejala dan
bukan penyakit. Ada beberpa penyebab diare yang mungkin, tetapi
yang paling umum adalah infeksi.
Diare adalah penyebab utama penyebab utama penyakit dan
kematian anak-anak di Negara-negara berkembang, seperti India atau
Indonesia. Diare juga merupakan penyebab penting dari gizi buruk
atau malnutrisi. Ini karena anak-anak cenderung makan lebih sedikit
dalam suatu episode diare. Juga, diare dapat memengaruhi pencernaan
makanan secara buruk. Akibatnya, tubuh mungkin tidak dapat
memanfaatkan makanan dengan efektif.
Tubuh kita membutuhkan nutrien tambahan ketika menderita
infeksi apapun untuk  memerangi kuman-kuman yang menyebabkan
penyakitnya. Makanan yang tidak memadai dan pencernaan yang tidak
baik secara bersama-sama berpengaruh buruk terhadap status nutrisi
seorang anak. Diare dan atau komplikasinya dapat dicegah dengan
cara-cara yang sederhana dan efektif.
a. Faktor instrinsik
Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur,
jenis kelamin, keadaan fisiologis, kekebalan, maupun sifat-sifat
dari manusia itu sendiri.
b. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial ekonomi, termasuk
didalamnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Selain faktor-faktor diatas, sifat-sifat mikro organisme sebagai agen
penyebab penyakit juga merupakan faktor penting dalam proses timbulnya
penyakit infeksi. Sifat-sifat mikro organisme tersebut antara lain: patogenitas,
virulensi, tropisme, serangan terhadap penjamu, kecepatan berkembang biak,
kemampuan menembus jaringan, kemampuan memproduksi toksin dan
kemampuan menimbulkan kekebalan.

2. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala diare adalah mual dan muntah, panas, gelisah, suhu
badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada,
kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah
atau lendir, warna tinja menjadi kehijau-hijauan karena tercampur
empedu. Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam
(Depkes, 1992).
Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala
dehidrasi mulai nampak, yaitu: berat badan menurun, turgor
berkurang. Dapat juga terjadi dehidrasi ringan, sedang dan berat, dan
berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi dehidrasi hipotonik,
isotonik dan hipertonik (PetrusA, 1990).
3. Penyebab diare
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui
perantara hewan, kuman yang berada dalam makanan, air, melalui
tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan). Penyebab lainnya dalah :
a. Kondisi psikologis yang tidak stabil
b. Makanan yang merangsang peristaltic usus
c. Makanan pedas, dll.

4. Nutrisi pada balita


Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi
makanan yang lunak untuk membantu peristaltic usus. Bagi bayi yang
masih menyusui, ASI tetap diberikan dan nasi di encerka
5. Cara penanganan diare
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga
penderita harus diberi  cairan sebanyak mungkin untuk mengganti
cairan yang hilang. Sebagai pertolongan pertama, diberi cairan rumah
tangga seperti air tajin, air sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus
diberi cairan elektrolit berupa oralit. Jika tidak ada oralit, bisa
menggunakan larutan gula garam. Cara pembuatannya sebagai
berikut : satu sendok teh munjung gula pasir, seperempat sendok teh
mujung garam, dilarutkan dalam satu gelas air matang ( 200 cc).
Selanjutnya penderita diberi minum.
6. Pencegahan diare
a. Mencuci  tangan sebelum dan sesudah makan
b. Menutup makanan dan minuman
c. Mencuci makanan/ sayuran
d. Selalu minum air yang sudah dimasak
e. Menjaga kebersihan diri
f. Menjaga kebersihan lingkungan : Rumah, aluran air, sampah di
buang pada tempatnya dan ditutup
g. Makan makanan yang sehat / bergizi

Bila telah dialkukan upaya pertolongan  pertama namun diare masih


terus berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan
terdekat.

Anda mungkin juga menyukai