Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny.

R DENGAN BAYI
BARU LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG DAHLIA
RSIA KARAPAN BUNDA
KAB. BANDUNG
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktek klinik keperawatan anak
Dosen Pembimbing: Hj. Diana Ulfah, S.Kp

Oleh :
Intan Nursyahidah (4180180020)

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG


PROGRAM STUDY DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN PADA ANAK

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : By. Ny. R
Tempat, tanggal, lahir : 18 Agustus 2020
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Moh. Hatta, Bandung
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 18 Agustus 2020
Tanggal Pengkajian : 19 Agustus 2020
Dx Medis : bblr
No RM : 01.01.12345
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama Ayah : Tn. J
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Moh. Hatta, Bandung
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. R
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Moh. Hatta, Bandung
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
No. Telepon : 022724951202
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Bayi menangis lemah, reflek hisap belum ada, berat bayi lahir sangat
rendah yaitu 1060 gram
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi lahir pada tanggal 18 Agustus 2020 di RSIA Harapan Bunda Kota
Bandung secara spontan di usia kehamilan 30 minggu dengan berat bayi
yaitu 1060 gram. Selain itu setelah bayi lahir tidak langsung menangis
dengan nilai apgar score 4-5-6 (asfiksia sedang), oleh karena itu sekarang
bayi dipindahkan ke ruang perinatology untuk tindakan lebih lanjut.
4. Riwayat masuk RS
Ibu masuk RS pada tanggal 18 agustus 2020 pukul 12.00 WIB, di
karenakan air ketuban ibu pecah sebelum persalinan
5. Riwayat Kehamilan
a. Prenatal
Ibu pasien mengatakan selama hamil memeriksakan kehamilannya di
bidan tiap 2 bulan sekali. Selama kehamilan ibu mengalami malnutrisi
dan ditemukan riwayat penyakit kehamilan TORCH, G: 3 P: 1 A: 2
b. Intra Natal
Bayi lahir secara spontan diusia kehamilan 30 minggu, ditandai
dengan mual muntah hingga diare, kontraksi setiap 10 menit, ketuban
pecah sebelum persalinan, perdarahan vagina, lama persalinan 1 jam
dan bayi lahir pada jam 14.45 wib. Panjang bayi 34 cm dan berat bayi
1060 gram.
c. Post Natal
Setelah kelahiran bayi sempat tidak menangis dan langsung di pasang
kanul O2 dengan resusitasi selama 3 menit dengan nilai apgar score 4-
5-6, keadaan lemah, nafas tidak teratur.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga

7. Riwayat Imunisasi
Bayi baru lahir baru saja dibeikan:
- Imunsisasi hepatitis B 0, yang diberikan 12 jam setelah bayi lahir
- Imunisasi DPT, yang diberikan pada bayi baru lahir untuk mencegah
dari penyakit difteri, pertusis dan tetanus
8. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Bayi lahir secara premature dengan berat bayi 1060 gram, maka dari itu
pertumbuhan dan perkembangan bayi memerlukan proses agak lama
9. Pola Aktivitas Sehari – hari

Jenis ADL Saat dirumah Saat di RS


1. Nutrisi
a.Makan dan minum
 Frekuensi Belum 3 jam sekali
 Jenis Belum Susu Formula
 Jumlah Belum 30 cc
 Keluhan Tidak ada Terpasang selang OGT

2. Pola Eliminasi
a.BAB
 Frekuensi Belum 3 – 5 x/ hari
 Warna Belum Hitam
 Konsistensi Belum Lembek, cair, bau khas
feses bayi
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
b.BAK
 Frekuensi Belum 6 jam sekali ganti
pempers
 Warna Belum Warna khas feses
 Jumlah Belum ± 100 cc
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Istirahat / Tidur
a.Siang dan malam
 Lama tidur Belum 20-22 jam
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
4. Personal Hygiene
a.Mandi
 Frekuensi Belum Belum
 Keluhan Tidak ada Keadaan belum stabil
b.Keramas
 Frekuensi Belum Belum
 Keluhan Tidak ada Keadaan belum stabil
c.Gosok Gigi
 Frekuensi Belum Belum
 Keluhan Tidak ada Masih bayi
a. Gunting kuku
 Frekuensi Belum Belum
Tidak ada Tidak ada
 Keluhan
Belum Belum bisa
4. Aktifitas

10. Peran dan hubungan:


Keluarga mengatakan anak akan diasuh oleh orang tuanya sendiri, dan
selama ini ibu bayi menengok ke ruag perinatology
11. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum
b. Pemeriksaan Antopometri
TB : 34 cm
BB : 1060 gram
Lingkar Kepala : 23cm
Lingkar Dada : 26 cm
c. Tingkat Kesadaran : composmentis
d. Tanda – tanda Vital
T :
P : 132x/mnt
R : 40x/mnt
S : 36,2 C
e. Kepala : fontanel anterior lunak, rambut hitam
f. Wajah dan Leher : simetris
g. Mata : simetris antara kiri dan kanan, sclera tidak
ikterik
h. Hidung : terpasang C-PAP ventilator 2 lt/mnt
i. Telinga : simetris antara kanan dan kiri, tidak ada les
j. Mulut : reflek hisap belum ada, terpasang selang OGT,
mukosa kering
k. Dada : simetris, tidak da lesi
l. Jantung
- inspeksi : tampak ictus cordis
- palpasi : ictus cordis teraba dengan getaran
- perkusi : tidak terkaji
- auskultasi : BJ dan II regular, tidak terdengar gallop
m. Paru
- inspeksi : gerakan pernafasan kanan dan kiri simetris,
RR 40x/mnt
- palpasi : rabaan gerak pernafasan simetris
- perkusi : redup/ dullness
- auskultasi : ronchi
n. Abdomen
- inspeksi : pusar inserasi ditengah, buncit, terpasang infus
umbilical
- auskultasi : peristaltic usus 18x/mnt
- palpasi : lunak, tidak ada pembesaran hati/limfa
- perkusi : timpani
o. punggung : bentuk tulang belakang semi fleksi
p. Genitalia : jenis kelamin perempuan, labia mayora belum menutupi labia
minora, anus paten
q. Ekstremitas
- Ekstremitas Atas : lengkap, tidak ada kelainan
- Ekstremitas Bawah : lengkap, tidak ada kelinan, kaki kanan
terpasang SPO2 akral sedikit dingin
r. kulit : warna kulit putih agak kemerahan, tidak ikterik, turgor
kulit <3 detik
s. Data Psikologis
1) Status Emosi
Bayi akan menangis atau merengek ketika ia merasa lapar
2) Kecemasan
Ibu bayi terlihat cemas dengan keadaan bayinya saat ini
3) Pola Koping
Pasien menangis saat merasa lapar, tidak nyaman, dan saat kotor
4) Gaya Komunikasi
Komunikasi bayi hanya meangis, salah satunya ketika bayi merasa
lapar, tidak nyaman dan saat kotor

t. Laboratorium
Hari/tanggal Jenis pemeriksaan Hasil satuan Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 15,9 g/dl 12,0 – 16,0
Hematocrit 49,50 % 37 – 47
Jumlah eritrosit 4,14 /ul 4,2 – 5,4
Jumlah leukosit 24,7 /ul 4,8 – 10,8
Jumlah trombosit 249 /ul 150 - 400
Kimia klinik
Natrium 137,0 Mmol/L 134,0 – 147,0
Kalium 5,30 Mmol/L 3,50 – 5,20
Calcium 1,20 Mmol/L 1,12 – 1,32

3) Program dan Rencana Pengobatan


- PO ferlin drop 1x0 3cc
- O2 nasal kanul 0,5 liter/mnt
- susu formula bblr 8x30 cc/hari melalui selang OGT
- termoregulasi incubator suhu 34 C
- infus umbilical 5%
u. AnalisaData
N Data Etiologi Masalah
o
1. DS: ibu bayi mengatakan
Bayi menangis lemah, lahir Jaringan lunak subkotis Resiko hipotermi
di usia 30 minggu, berat tipis
bayi lahir sangat rendah
yaitu 1060 gram

DO:
Akral sedikit dingin
Lahir premature 30 minggu
BBLR 1060 gram
Suhu tubuh 36,2 C

2. DS: ibu bayi mengatakan Prematuritas dan system Resiko infeksi


bayi lahir di usia 30 imun yang tidak adekuat
minggu dan berat bayi
hanya 1060 gram
DO:
Keadaan umum lemah
Lahir premature 30 minggu
BBLR 1060 gram
Suhu tubuh 36,2 C
Leukosit 24,7 /uL
3. DS: ibu bayi mengatakan Prematuritas, Ketidakseimbangan
reflek hisap bayi lemah ketidakmampuan nutrisi: kurang dari
DO: mengabsorbsi nutrisi kebutuhan tubuh
Terpasang selang OGT
Reflek hisap lemah
BBLR 1060 gram
Terpasang infus umbilical
D5%
DS: ibu bayi mengatakan
saat bayi lahir keadaan Penumpukan cairan di Ketidakefektifan jalan
4. lemah, nafas tidak teratur. rongga baru nafas
DO:
Terpasang ventilator 2
lt/mnt
RR 40 x/mnt
Perkusi paru dullness
Auskultasi paru ronchi

B. Diagnosa Keperawatan
1. resiko hipotermi b/d jaringan subkotis tipis
2. resiko infeksi b/d prematuritas dan system imun yang tidak
adekuat
3. ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d
prematuritas, ketidakmampuan mengabsorbsi nutrisi
4. ketidakefektifan jalan nafas b/d penumpukan cairan di rongga
pasru

C. Intervensi
No Intervensi
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan Intervensi Rasional
1. resiko hipotermi b/d Setelah - pantau suhu - sebagai acuan
jaringan subkotis tipis dilakukan setiap 3 jam penatalaksanaan
tindakan sekali tindakan
keperawatan - atur suhu - mengikuti
3x24 jam. incubator program yang
Hipotermi tubuh sesuai di anjurkan
stabil dengan indikasi
kriteria hasil: - hindarkan
 Suhu bayi kontak
tubuh langsung
normal dengan
36 – 37,5 sumber
c dingin/panas
 Akral - ganti popok
hangat bila basah
 Bayi
tidak
menggigil
2. resiko infeksi b/d Setelah - pantau tanda - sebagai acuan
prematuritas dan system dilakukan dan gejala penatalaksanaan
imun yang tidak adekuat tindakan infeksi suhu, tindakan
keperawatan leukosit, bb - memberi
3x24 jam. Tidak - batasi kenyamanan
terjadi infeksi, jumlah pada pasien
dengan kriteria pengunjung - agar tidak
hasil: - gunakan terjadinya
- tidak ada tanda teknik aseptic infeksi pada
– tanda infeksi selama pasien
- jumlah leukosit berinteraksi - menjaga
dalam batas dengan pasien incubator agar
normal 5000- - bersihkan tetap terjaga
10000 incubator kebersihanya
secara berkala - mencegah
- berikan penyebaran
antibiotic infeksi
sesuai dosis
dokter
3. ketidakseimbangan Setelah - monitor BB - mengetahui
nutrisi: kurang dari dilakukan pasien perkembangan
kebutuhan tubuh b/d tindakan - pasang nutrisi bayi
prematuritas, keperawatan selang OGT - membantu
ketidakmampuan 3x24 jam. - kaj suplai nutrisi
mengabsorbsi nutrisi Kebutuhan kemampuan untuk tubuh
nutrisi terpenuhi, reflek hisap - indikasi bayi
kriteria hasil: - monitor mampu
- BB seimbang asupan intake menyerap
2500 – 3500 dan output nutrisi
gram cairan - mengatur
- reflek hisap - kolaborasi keseimbangan
kuat dengan ahli cairan pada
- intake ASI gizi untuk pasien
adekuat pemberian - asupan nutrisi
nutrisi bayi bisa
tercukupi
4. ketidakefektifan jalan Setelah - observasi - Sebagai acuan
nafas b/d penumpukan dilakukan TTV, cuping penatalaksanaan
cairan di rongga pasru tindakan hidung, tindakan
keperawatan retraksi dada - mensuplai O2
3x24 jam. Jalan - berikan dalam tubuh
nafas adekuat, terapi O2 - memberikan
dengan kriteria lt/mnt rasa nyaman
hasi: - posisikan pasien
- pernafasan pasien semi - jalan nafas
adekuat 16- fowler tidak ada
30x/mnt - jaga sumbatan
- perkusi paru kepatenan
sonor jalan nafas:
- auskultasi suction
vesikuler
- tidak ada
penunpukan
cairan diparu

D. Implementasi
Tanggal & jam Implementasi Dp ke Paraf
19/08/2020 - memantau suhu setiap 3 jam sekali I £
08.10 Hasil: bayi terlihat tenang
08. 15 - mengatur suhu incubator sesuai
indikasi
Hasil: suhu incubator hangat
08. 25 - menghindarkan bayi kontak langsung
dengan sumber dingin/panas
Hasil: ibu bayi mengangguk
- mengganti popok bila basah
08.30 Hasil: bayi menangis setiap ppoknya
di ganti
20/08/2020 - membatasi jumlah pengunjung II £
08.05 Hasil: keluarga pasien mengerti
08. 15 - menggunakan teknik aseptic selama
berinteraksi dengan pasien
Hasil: setiap pengunjung termasuk
keluarganya mengerti
08. 30 - membersihkan incubator secara
berkala
Hasil: incubator bersih dan steril
09.00 - memberikan antibiotic sesuai dosis
dokter
Hasil: dapat mengurangi resiko infeksi
21/08/2020 - memonitor BB pasien III £
09.00 Hasil: bb bayi meningkat
09.05 - memasang selang OGT
Hasil: selang OGT terpasang
09.20 - mengkaj kemampuan reflek hisap
Hasil: keampuan hisap lemah
09.30 - memonitor asupan intake dan output
cairan
Hasil: diit yang diberikan habis, dan
tidak ada residu
09.45 - mengkolaborasi dengan ahli gizi
untuk pemberian nutrisi
Hasil: nutrisi bayi terpenuhi
22/08.2020 - mengobservasi TTV, cuping hidung, IV £
08.30 retraksi dada
Hasil: TTV mulai stabil
08.48 - memberikan terapi O2 lt/mnt
Hasil; sesak agak berkurang
08.56 - memposisikan pasien semi fowler
Hasil: bayi menangis
09.05 - menjaga kepatenan jalan nafas:
suction
Hasil: jalan nafas mulai bersih

E. EVALUASI
Tanggal & jam No. DP SOAP Paraf
19/08/2020 I S: berat bayi bertambah £
08.10 dan suhu tubuh bayi
mulai stabil
O: BB: 2000 gram, suhu
36,5 C
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
20/08/2020 II S: BB bayi mulai stabil £
08.05 dan jumlah leukosit
mulai stabil
O: BB: 2000 gram,
jumlah Leukosit 9,4 /uL
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
21/08/2020 III S: asupan nutrisi bayi £
09.00 terpenuhi
O: BB: 2000 gram.
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
22/08/2020 IV S: nafas bayi mulai stabil £
08.30 O: RR 30x/mnt
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai