Anda di halaman 1dari 32

KEBUTUHAN NUTRISI

Di susun oleh:
•Elinda Nur V
•Nadia Fauziawati D
•Nurul Latifah
Tujuan seminar
1. Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
2. Pengertian nutrisi
3. Kebutuhan komponen essensial : nutrisi,
protein, lemak, cairan, vitamin
4. Cara pemasangan NGT
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemenuhan nutrisi
Anatomi & Fisiologi Sistem Pencernaan
PENGERTIAN
 Nutrisi
• Menurut Supariasa (2001), Nutrisi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan,
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.
 Nutrient
• Nutrient adalah zat kimia organik dan anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan
fungsi tubuh.
Macam-macam Nutrient
Macam-macam Nutrient
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari
elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
• Fungsi: Sumber energi utama tubuh.
2. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua
sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien
kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
• Fungsi : Untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan
perbaikan jaringan tubuh.
Macam-macam Nutrient
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang
dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
• Fungsi: menyediakan energi jangka panjang,
memberikan rasa kenyang, membantu pembuatan
hormon
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat
dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai
katalisator proses metabolisme tubuh.
Macam-macam Nutrient
5. Mineral
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi
normal sebagian enzim, dan sangat penting
dalam pengendalian system cairan tubuh.
Mineral merupakan konstituen esensial pada
jaringan lunak, cairan dan rangka.
• Fungsi: - Konstituen tulang dan gigi ; contoh :
calsium, magnesium, fosfor.
- Pembentukan garam-garam yang larut
dan mengendalikan komposisi cairan tubuh
Faktor yg mempengaruhi Pola Diet :
1. Status Kesehatan : fungsi sistem pencernaan, proses
penyakit, dll
2. Kultur dan Agama
3. Usia
4. Jenis kelamin
5. Pekerjaan
6. Status Sosioekonomi
7. Pilihan Pribadi
8. Faktor Psikologis
9. Alkohol dan Obat
10. Kesalahan Informasi & Keyakinan terhadap
makanan
KEBUTUHAN NUTRISI
• Kebutuhan Kalori
• Kebutuhan Protein
• Kebutuhan Lemak
• Kebutuhan Vitamin & mineral
• Kebutuhan Cairan

Komposisi Diet :
KH : 60-75% energi (1 kkal = 4 gr KH)
Lemak : 10-25% energi (1 kkal = 9 gr Lemak)
Protein : 10-15% energi (1 kkal = 4 gr Protein)
Kebutuhan Kalori pd Anak
Holiday Sugar

• 10 kg : 100 kkal/kgBB/hari
• 11-20 kg: + 50 kkal/kgBB/hari
• > 20 kg : + 20kkal/kgBB/hari
2. Kebutuhan Protein
• Dewasa : 1 gr/kgBB/hari
• Neonatus prematur : 3 gr/kgBB/hari
• 0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari
• 2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari
• Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
3. Kebutuhan Lemak
Rata- rata 35% dari total kalori
Untuk yg obesitas : 10% dr total kalori
(pelarut vitamin)

4. Kebutuhan Vitamin
RDA lihat referensi
5. Kebutuhan Cairan

• Dewasa : 35 ml/kgBB/hari

• Mineral2 penting :
Makro : Ca, P, Mg, S, Na, K, Cl
Mikro : Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Zn, F,
Se, Mo
GGN. PEMENUHAN
NUTRISI
• Ggn. Ingesti
• Ggn. Sekresi
• Ggn. Absorbsi
• Ggn. Transportasi/distribusi
• Ggn. Metabolisme
Dampak :
<< dr kebutuhan : KEP (marasmus, kwasiorkor),
Anemia
>> dr kebutuhan : Obesitas (>20% BB ideal),
Overweight (>10% BB ideal)
1. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1.BMI (Body Mass Index)
BMI = BB
(TB/100)²
2. BB Relatif
(TB (cm) – 100) – 10%
2. RIWAYAT DIET
1. Pola kebiasaan makan
(waktu, jenis dan jumlah)
2. Makanan yang disukai, tidak disukai,
menimbulkan alergi, membahayakan
serta yang menguntungkan
3. Pembatasan makanan
(diet khusus, budaya, keyakinan)
4. Intake cairan
5. Penggunaan vitamin dan
mineral (jenis & frekuensi)
6. Problem diet (nafsu makan,
makanan yg menimbulkan diare
serta kembung)
7. Kesulitan mengunyah dan
menelan
3. RIWAYAT
KESEHATAN
1. Diabetes Melitus
2. Heart Problem
3. Tumor
4. Batu ginjal/ empedu
5. Ulcus
6. Gangguan pada intestine
7. Hiper/ hipotiroid
Pemberian Nutrisi Melalui Pipa
Penduga/Lambung.
Pemberian nutrisi melalui pipa penduga
merupakan tindakan pada pasien yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara
oral.
•Persiapan Alat dan Bahan :
•Pipa penduga dalam tempatnya
•Corong
•Spuit 20cc
•Pengalas
•Bengkok
• Plester, Gunting
• Makanan dalam bentuk cair
• Air matang
• Obat
• Stetoskop
• Klem
• Baskom berisi air (kalo tidak ada stetoskop)
• Vaselin
• Prosedur Kerja :
• Cuci tangan
• Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan
• Atur posisi semi/fowler pada pasien
• Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas
di daerah dada
• Letakkan bengkok (neirbekken) di dekat pasien
• Tentukan letak pipa penduga dengan mengukur
panjang pipa dari epigastrum sampai hidung.
Kemudian dibengkokkkan ke telinga, dan beri
tanda batasnya.
• Berikan vaselin atau pelicin pada ujung pipa dan
klem pangkal pipa tersebut, lalu masukkan melalui
hidung secara perlahan-lahan sambil pasien
dianjurkan untuk menelannya.
• Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah
masuk ke lambung dengan cara :
• Masukknya ujung selang yang diklem ke dalam
baskom yang berisi air (klem dibuka). Perhatikan
bila ada gelembung, pipa tersebut masuk ke
lambung. Setelah itu di klem atau dilipat kembali.
• Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui
pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Bila di
lambung terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah
masuk. Setelah itu, keluarkan udara yang ada di dalm
sebanyak jumlah yang dimasukkan.Setelah selesai, maka
lakukan tindakan pemberian makanan dengan memasang
corong atau spuit pada pangkal pipa.
• Pada awalnya, tuangkan dan masukkan air matang ± 15cc
melalui pinggirnya.
• Berikan makanan dlam bentuk cair yang tersedia. Setelah
itu, bila ada obat, maka asupan, kemudia beri minum, lalu
pipa pendugadiklem
• Catat hasil atau respons pasien selama pemberian makanan.
• Cuci tangan
PENGKAJIAN
1. Anthropometric Meassuremen (Pengukuran Antropometri)
Misalnya: Tinggi badan, Berat badan, Tebal lipatan kulit, Lingkar
tubuh
2. Biochemical Data (Hemoglobin, Hematokrit, Albumin)
3. Clinical Sign of nutrional status (Rambut, Kulit, Mata,
Kardiovaskuler,Otot-otot, Gastrointestinal, Aktivitas, Neurologi
4. Dietary History (Pola diet/makan, Kebiasaan makan, Makanan
kesukaan, Pemasukan cairan, Problem diet, Aktivitas fisik,
Riwayat kesehatan, Pengetahuan tentang nutrisi

,
Diagnosa
1. Kekurangan Nutrisi berhubungan dengan:
a. Peningkatan laju metabolik
b.    Asupan nutrien yang tidak adekuat dalam diet
c.    Peningkatan kehilangan nutrien melalui cairan gastrointestinal
d.    Kebutuhan energi tonggi akibat latihan yang berlebihan
2.    Perubahn nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan:
a.    Penurunan laju mertabolik
b.    Asupan nutrien dan kilokalori yang berlebihan dalam diet
c.     Latihan atau aktivitas yang tidak adekuat
3.     Perubahan nutrisi : risiko untuk lebih dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan :
a.     Pola asupan makanan yang disfungsional
b.    Gangguan hubungan dengan orang yang penting atau bermakna
c.     Gangguan menelan akibat jalan napas buatan
Perencanaan
• Tujuan:
1. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental

• Rencana Tindakan
1. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan
kebutuhan nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisi
2. Kurangi faktor yang memperngaruhi perubahan nutrisi
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan
4. Kaji tanda vital dan bising usus
5. Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin
6. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.
Perencanaan
• Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat
dilakukan dengan cara:
1. Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan
penurunan nafsu makan
2. Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering,
memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi
3. Menata ruang senyaman mungkin
4. Menurunkan stress psikologis
5. Menjaga kebersihan mulut
6. Menyajikan makanan mudah dicerna
7. Hindari makanan yang mengandung gas
Perencanaan
• Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum
dapat dilakukan dengan cara:
1. Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi
atau ditepi tempat tidur
2. Pertahankan posisi selama 10-15 menit
3. Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45
derajat untuk mempertahankan kepatenan esophagus
4. Mulai dari jumlah yang kecil
5. Anjurkan untuk membersihkan mulut, hindari makanan
pedas atau asam, makanan berserat (sayuran mentah), dan
rendam makanan kering agar lunak
Perencanaan
• Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat
dilakukan dengan cara:
1. Hindari makanan yang mengandung lemak
2. Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
3. Lakukan program olah raga
• Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum dapat
dilakukan dengan cara:
1. Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan
minuman bikarbonat rendah kalori atau ½ atau ¼ larutan hidrogen
peroksida dan air sebagai pembersih mulut
2. Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah
variasi dan kepadatan seperti jus atau sup kental
3. Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein
Implementasi
1. Pemberian Nutrisi melalui oral
2. Pemberian Nutrisi melalui pipa
penduga/lambung
3. Pemberian Nutrisi melalui parenteral
Evaluasi
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukan dengan adanya
kemampuan dalam makan, serta adanya perubahan
nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan
tidak adanya tanda kekurangan atau kelebihan berat
badan
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral
ditunjukkan dengan adanya proses pencernaan
makanan yang adekuat

Anda mungkin juga menyukai