(FRAKTUR FEMUR )
NUR SYAFIKA (21806054)
HARDIANTI (21806042)
BUCE YULIANUS DOKAINUBUN (21806036)
Pengertian
Fraktur dibagi menjadi fraktur terbuka dan fraktur tertutup. /ertutup bila tidak terdapat hubungan
antara fragmen tulang dengan dunia luar. Sedangkan fraktur terbuka bila terdapat hubungan antara
fragmen tulang dengan dunia luar oleh karena perlukaan di kulit.
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan.
Fraktur merusak kontinuitas tulang penyebabnya tekanan luar yang datang berlebih, dibandingkan
dengan yang diserap oleh tulang (Asikin,M dkk, 2013, p. 68).
Fraktur femur merupakan hasil dari trauma dengan gaya yang tinggi. Meskipun kebanyakan fraktur
femur tertutup, perdarahan ke dalam jaringan lunak di paha mungkin mengakibatkan kehilangan darah
yang signifigkan. Fraktur femur dapat menimbulkan pemendekan dan angulasi ke longitudinal akibat
tarikan otot dan spasme (Noor, 2016, p. 478).
Ketika terjadi patah tulang, periosteum dan vaskularisasi serta saraf dan korteks, marrow, dan
jaringan lunak yang membungkus tulang mengalami kerusakan. Perdarahan akan terjadi akibat
kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medulla bagian tulang. Jaringan tulang akan
berdekatan ke bagian tulang yang patah. Terjadi jaringan nekrosis menstimulasi respons inflamasi
yang ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih.
Kejadian ini yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya (Rosyidi, 2013, p. 36)
Komplikasi
. Komplikasi dini
1) Syok
2) Symdrom kompartemen
3) Sindrom embuli lemak
4) Iskemik
. Komplikasi lanjutan
1) Malunion
2) Deloyed linion
3) Non union
4) Kekakuan sendi
Pemeriksaan Diagnostik
a. Rontgen
b. Scan tulang scan/MR I tomogram
c. Arteriogram
d. Hitung darah lengkap
e. Kreatinin
f. Profil koagulasi perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah
transfusi atau cedera hati. (Marilyn Doengoes, 1999).
PENATALAKSANAAN
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan sekarang
Klien datang ke IGD di RSUD Arjawinangun pada tanggal 18 Juli 2020, jam 09.00
dengan kondisi yang parah akibat kecelakaan mobil. Saat dikaji klien mengeluh
sakit di kaki kiri, klien mengatakan nyerinya seperti diremas-remas, klien
mengeluh sakitnya saat beraktifitas, klien lebih banyak diam di tempat tidur,
saat dikaju skala nyeri dari 1 – 10 klien mengatakan nyerinyta berada di No. 8
Analisa data
Data
Penyebab
DS:
- Klien mengeluh sakit pada bagian kaki kiri Trauma
- Pasien mengeluh nyeri seperti diremas-remas Terputusnya
DO: kontinuitas
- Ekspresi wajah klien meringis kesakitan jaringan
- Skala nyeri 8
- Pasien terlihat cemas Pengeluaran
- Pasien sangat berkeringat epineprin dan
non epineprin
- Pasien tampak menahan nyeri dengan meremas alat
tenun
Masalah
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusanya
kontinuitas jaringan
Lanjutan
Data Penyebab
DS: Adanya Timbul
- Klien mengeluh tidak bisa beraktivitas rasa nyeri yang
sendiri bertambah bila
bergerak
- Pasien mengatakan nyeri hilang
timbul karena gerakan
Klien membatasi
DO: gerak tubuhnya
- setiap gerakan selalu dibantu
Cemas
Masalah
Gangguan rasa aman cemas b.d
kurang pengetahuan
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman b.d Tupan: - Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan
terputusnya kontinuitas jaringan - Menyatakan nyeri hilang/ tirah baring
DS: berkurang
- Klien mengeluh sakit bagian kaki Tupen:
kiri - Setelah dilakukan intervensi - Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena
DO: 2x24 nyeri berkurang dengan
- Skala nyeri 8 kriteria hasil
- Ekspresi wajah klien meringis ke - Ekspresi wajah pasien tidak - Beri obat sebelum perawatan aktivitas
sakitan meringis kesakitan
- Skala nyeri berkurang menjadi 5 - Lakukan dan awasi rentang gerak aktif/pasif
- Lakukan kompres dingin/ es 24 – 48 jam
pertama
- Berikan obat sesuai indikasi
Lanjutan
2. Kurangnya aktivitas mobilitas Tupan: - Kaji derajat immobilitas yang dihasilkan
fisik b.d nyeri - Aktivitas/mobilitas fisik oleh cedera/pengobatan dan dan perhatian
DS: terpenuhi persepsi pasien terhadap immo-bilisasi
- Klien mengeluh tidak bisa Tupen: - Bantu/dorong perawatan diri atau
beraktifitas -Setelah dilakukan tindakan kebersihan seperti mandi.
DO: selama 2x24 jam klien bisa
- Klien tampak selalu dibantu gerak/kakinya dapat bergeser. - Awasi TD dengan memikirkan aktifitas
jika beraktifitas atau kebersihan seperti mandi
- Ubah posisi secara periode dan dorong
untuk latihan bentuk napas dalam
- Dorong peningkatan masukan cairan
sampai 2000-3000 ml/hari termasuk air asam
- Beri penjelasan pada keluraga tentang
kondisi klien
Lanjutan
Gangguan rasa cemas b.d Tupan: - Kaji tingkat kecemasan keluarga klien
kurang pengetahuan - Gangguan rasa aman cemas
DS: teratasi - Beri penjelasan pada keluarga tentang
- Klien selalu menanyakan Tupen: kondisi klien
tentan keadaannya - Kondisi klien berangsur baik - Ajarkan pada kleuarga untuk selalu
DO: setelah dilakukan tindakan beradoa dan mesnuport klien agar cepat
- Klien kelihatan bingung dan keperawatan selama 2x24 jam sembuh
cemas dengan kriteria: - Beri reinforcement positif bila keluarga
- Ekspresi wajah klien tampak dapat menjelaskan kembali tentang kondisi
tenang klien
- Keluarga mengerti menegani
kondisi klien
TERIMAKASIH