Anda di halaman 1dari 6

KASUS 1

Seorang laki-laki datang ke IGD dengan kecelakaan lalulintas. Terdapat robekan celna dan
pendarahan dipaha kanan atas, tampak kesakitan, wajah pucat, dan gelisah. Keluarga pasien
mengatakan kecelakaan bermotor dan tabrak mobil dari arah belakang. Hasil pengkajian pada
paha kanan terdapat luka robek sekitar 10cm. luka rembes dan keluar darah, tampak
bengkak,pasien mengeluh nyeri saat menggerakan kakinya, kekuatan otot menurun,tidak bisa
menggerakan kakinya, rom nya tampak terbatas. TTV TD 100/70 mmHg. Frekuensi nadi
105x/menit, RR 21x/menit, S 37C. hasil rontgen terdapat fraktur pada Femur Dextra.

Jelaskan masalah keperawat yang terdapat pada pasien, beserta intervensi dan criteria hasil
berdasarkan (SDKI, SIKI, SLKI)

JAWABAN:

NO. ANALISA DATA ETIOIOGI DIAGNOSA

1. DS: Agen pencedera fisik Nyeri akut


(kecelakaan lalu
Pasien meneluh nyeri saat lintas)
menggerakai kaki. Skala 8

Keluarga pasien mengatakan


kecelakaan bermotor dan ditabrak
mobil dari arah belakang

DO:

Terdapat luka robek 10cm

Terdapat luka rembes dan keluar darah

Tampak bengkak

TTV TD : 100/70

N : 105x/mnt

RR : 21x/mnt

S : 37c
NO. ANALISA DATA ETIOIOGI DIAGNOSA

P : Pasien meneluh nyeri saat


menggerakai kaki

Q : Seperti tertusuk-tusuk

R : Paha kanan

S : Skala 8

T : Saat menggerakai kaki

2. DS : Factor mekanis Gangguan integritas


(kecelakaan lalu kulit
Keluarga pasien mengatakan lintas)
kecelakaan bermotor dan ditabrak
mobil dari arah belakang

DO :

S : 37C

Tampak kesakitan

Terdapat luka robek 10cm

hasil rontgen terdapat fraktur pada


Femur Dextra

3. DS : Kerusakan integritas Gangguan mobilitas


struktur tulang fisik
pasien mengeluh nyeri saat
menggerakan kakinya

DO :

Kekuatan otot menurun

Tidak bisa menggerakan kakinya


NO. ANALISA DATA ETIOIOGI DIAGNOSA

Rom nya tampak terbatas

4. DS : Kehilangan cairan Resiko hipovolemia


secara aktif
Pasien meneluh nyeri saat
menggerakai kaki.

Keluarga pasien mengatakan


kecelakaan bermotor dan ditabrak
mobil dari arah belakang

DO :

Pasien tampak kesakitan, wajah pucat


dan gelisah

Terdapat luka robek 10cm

luka rembes dan keluar darah, tampak


bengkak

5. DS : Ketidakadekuatan Resiko infeksi


pertahanan tubuh
Keluarga pasien mengatakan primer
kecelakaan bermotor dan ditabrak
mobil dari arah belakang

DO : Kerusakan integritas
kulit
Terdapat luka robek 10cm

luka rembes dan keluar darah, tampak


bengkak

2.Jelaskan tentang PEMBIDAIAN meliputi?

•Pengertian

-Balut bidai adalah penanganan umum trauma ekstremitas atau imobilisasi dari lokasi trauma
dengan menggunakan penyangga misalnya splinting (spalk). Balut bidai adalah jalinan

bilah (rotan, bambu) sebagai kerai (untuk tikar, tirai penutup pintu, belat, dsb) atau jalinan
bilah bambu (kulit kayu randu dsb) untuk membalut tangan patah dan sebagainya.
-Balut bidai adalah tindakan memfiksasi /mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami
cidera dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fiksator
/imobilisator.

•Tujuan balut tekan dan pembidaian

1. Memperrtahankan posisi bagian tulang yang patah agar tidak bergerak

2. Memberikan tekanan.

3. Melindungi bagian tubuh yang cedera

4. Memberikan penyokong pada bagian tubuh yang cedera.

5. Mencegah terjadinya pembengkakan

6. Mencegah terjadinya kontaminasi dan komplikasi

7. Memudahkan dalam transportasi penderita.

•Apa prinsif pemasangan Bidai

1. Bersih

•Apa yang dimaksud syndrom kompartemen, ?

-kondisi yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam kompartemen otot. Sindrom


kompartemen dapat ditandai dengan nyeri otot hebat setelah cedera atau saat
berolahraga. Kompartemen adalah bagian yang terdiri dari jaringan otot, pembuluh darah,
dan saraf.

•Mengapa pasien yang terpasang bidai bisa mengalami syndrom kompartenmen ?


bagaimana cara menghindarinya

-Menghindari tekanan berlebih pada otot dan tulang. 


-Mengompres luka dengan air dingin atau es untuk mengurangi pembengkakan.

-Istirahat yang cukup.

-Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksakan kesehatan Anda secara


menyeluruh.

•Bagaimana mendeteksi / mengkaji adanya syndrom kompartemen dengan 5 P

-Pain. 

Keluhan utama pada sindroma kompartemen merupakan nyeri yang dirasakan pada daerah
yang terkena. Nyeri yang dirasakan merupakan nyeri yang merata, semakin berat dan tidak
membaik jika diberikan anti nyeri.

-Pallor. 

Perubahan suhu dan warna kulit pada daerah yang terkena menjadi hangat, pink, dan
pembengkakan dapat terjadi disertai nyeri.

-Parasthesia. 

Penurunan sensitifitas pada kulit dapat terjadi pada sindroma kompartemen, penurunan
sensasi seperti baal sampai ketahap mati rasa juga kadang terjadi pada penderita sindroma
kompartemen

-Pulseless. 

Mulai memasuki tahap akhir sindroma kompartemen atau tahap berat, denyut nadi
pembuluh darah bagian bawah dari bagian tubuh yang terkena akan menghilang yang
menandakan bahwa aliran darah tidak mencapai daerah dibawahnya. 

Misalnya, jika terjadi kemungkinan sindroma kompartemen pada paha, maka jika tidak
terdapat denyut nadi pada pembuluh darah di punggung kaki maka kemungkinan sudah
terdapat sindroma kompartemen yang cukup berat.

-Paralysis. 
Paralise atau ketidakmampuan menggerakan anggota gerak yang mengalami sindroma
kompartemen merupakan tahap akhir pada sindroma kompartemen.

Anda mungkin juga menyukai