Anda di halaman 1dari 13

STUDI KASUS

KLIEN POST AMPUTASI OS CRUIS SINISTRA

Disusun untuk memenuhi tugas

Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah

Oleh :

VINA FITRIYANA

NIM : J210170073

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021
STUDI KASUS

KLIEN POST AMPUTASI OS CRUIS SINISTRA PADA Tn.S

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien : Tn. S
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
2. Keluhan utama
Nyeri
3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. S dirawat di ruang bedah dengan post operasi amputasi os cruris sinistra
hari pertama. Operasi amputasi dilakukan karena pasien mengalami fraktur
terbuka sela 3 hari dan jaringan tulang sudah mengalami pembusukan dan
kehilangan fungsinya. Klien mengeluh nyeri daerah kaki kiri yang diamputasi,
takut dan tidak dapat digerakkan. Tanda-tanda vital (TD: 130/90 mmHg, S:
37,5℃, N: 90x/menit, RR: 22x/menit)
4. Pengkajian Pola Fungsional

a. Nutrisi/Metabolik
Pasien hanya menghabiskan seperempat porsi makan dari rumah sakit, pasien
nampak pucat dan lemah.
b. Aktivitas/latihan
Pasien saat ini takut melakukan pergerakan dan semua kebutuhannya dibantu
oleh keluarga dan perawat.
c. Tidur/istirahat
Keluarga menceritakan bahwa klien mengalami kesulitan tidur dan mudah
terbangun dari tidurnya saat malam hari.
d. Persepsi diri
Klien tampak murung dan tidak banyak bercerita dengan keluarganya. Klien
menolak teman dan keluarga yang akan menengoknya dengan cara
membelakangi siapa saja yang mengajak bicara.

5. Pengkajian head to toe


Tanda-tanda vital :
TD : 130/90 mmHg
N : 90x/mnt
RR : 22x/mnt
S :37,5oC
IMT :22,4 (normal)
BB :65kg
TB :170cm
Kepala :
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada sakit kepala
Mata :
Konjungtiva :Anemis
Pernafasan :
Respirasi : 22x/menit
Sirkulasi :
Ditemukan bengkak, memerah disekitar area fraktur, tenderness, kassa tampak
sedikit terdapat rembesan darah area luka operasi dan hangat.
Neurosis :
Tingkat kesadaran : Compos mentis
Muskolaskeletal :
Nyeri : P : Luka post amputasi
Q : Nyeri terasa berdenyut dan panas
R : kaki kiri (os cruis sinistra)
S : skala nyeri 6
T : hilang timbul

Kekuatan otot ekstremitas atas : 5/5


Kekuatan otot ekstremitas bawah :5/2
Kemampuan melakukan aktivitas : Terjadi penurunan rentang gerak pada area
yang fraktur.
Kulit :
Integritas : Baik
6. Pemeriksaan penunjang (Hasil laboratorium)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Hemoglobin 8 gr/dl Pria: 14-18
Wanita:12-16
Leukosit 9500 x 103/mm2 Pria/ Wanita:5-10
Glukosa 80 Mg/dL 70-150
sewaktu
7. Terapi Obat

Nama Terapi Dosis


RL 20tpm
ketorolac 30mg/8j
cefriaxon 1gr/8j

B. Analisa Data

No Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS: Agen cidera fisik Nyeri akut
- Klien mengatakan
nyeri pada bagian
kaki yang
diamputasi
- Klien mengatakan
takut dan tidak dapat
digerakkan
- P : Luka post
amputasi
Q : Nyeri terasa
berdenyut dan panas
R : kaki kiri (os cruis
sinistra)
S : skala nyeri 6
T : hilang timbul
DO:
- Tingkat kesadaran
Composmenits
- Terjadi Tenderness
- Terdapat luka post
op amputasi
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 90x/menit
RR :22x/menit
Suhu : 37,5 °C
-

2. DS: Perubahan struktur / Gangguan citra tubuh


- Klien mengatakan bentuk tubuh
pasien menolak
teman dan keluarga
yang akan
menengoknya
dengan cara
membelakangi siapa
saja yang mengajak
bicara
DO:
- Klien tampak
murung dan tidak
banyak bercerita
- Tampak bagian kaki
kiri hilang akibat
amputasi
3. DS : Efek prosedur Resiko infeksi
- Pasien mengeluh invasif
nyeri pada daerah
post amputasi
DO :
- Tampak bengkak
dan memerah
disekitar area fraktur
- Terjadi tenderness
- Kassa tampak sedikit
terdapat rembesan
darah area luka
operasi
- Teraba hangat

- TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 90x/menit
RR :22x/menit
Suhu : 37,5 °C

4. DS: Perubahan status Ansietas


- keluarga kesehatan
mengatakan bahwa
pasien mengalami
kesulitan tidur dan
mudah terbangun
dari tidurnya saat
malam hari
- pasien mengatakan
takut
- kelurga mengatakan
pasien tidak mau
dijenguk
- pasien mengatakan
takut menggerakan
ekstremitas pada
bagian post op
amputasi
DO:
- pasien tampak
murung
- pasien mengalami
gangguan pola tidur
- tampak luka post op
amputasi pada
ekstremitas pasien
- ADL pasien dibantu
keluarga dan
perawat

5. DS: Nyeri Gangguan pola tidur


- Keluarga
mengatakan pasien
mengalami kesulitan
tidur dan mudah
terbangun dari
tidurnya saat malam
hari
DO:
- Tampak pasien post
op amputasi pada
kaki kiri
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 90x/menit
RR :22x/menit
Suhu : 37,5 °C

6. DS: Faktor mekanik Kerusakan integritas


- pasien mengeluh kulit
nyeri pada kaki yang
dioperasi semakin
nyeri saat
digerakkan sehingga
takut untuk
menggerakkanya,
skala nyeri 6 (0-10),
nyeri terasa
berdenyut, terasa
panas dan hilang
timbul
DO:
- tenderness
- riwayat fraktur
terbuka
- tampak luka post op
amputasi
- Tampak
- ditemukan
bengkak, memerah
disekitar area
fraktur,

7. Ds : Gangguan Hambatan mobilitas


- Pasien mengeluh muskuloskeletal fisik
nyeri pada luka
post amputasi
- Pasien mengeluh
sulit
menggerakkan
area fraktur
- Pasien mengeluh
takut
menggerakkan
ekstremitas area
post op amputasi
Do :
-
Tampak terjadi
penurunan rentang
gerak
- Kekuatan otot
ekstremitas atas 5/5
dan ekstremitas
bawah 5/2
- ADL dibantu oleh
keluarga dan
perawat
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur atau bentuk tubuh
3. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
4. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
6. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik.
7. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal
D. Intervensi

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Dx
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 O:
agen cidera fisik Jam diharapkan a. Identifikasi skala
a. Tingkat nyeri menurun nyeri
b. Kontrol nyeri meningkat b. Observasi adanya
dengan kriteria hasil: petunjuk non verbal
a. Keluhan nyeri berkurang mengenai
b. Melaporkan bahwa nyeri ketidaknyamanan
berkurang dengan c. Identifikasi
menggunakan pengetahuan tentang
manajemen nyeri nyeri
c. Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, N:
frekuensi, dan tanda a. Berikan teknik non
nyeri) farmakologi untuk
d. Menyatakan rasa mengurangi nyeri
nyaman setelah nyeri (relaksasi,distraksi,
berkurang guide imagery, terapi
music, terapi
bermain)
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (suhu,
cahaya, bising)
c. Fasilitasi istirahat
dan tidur

E:
a. Berikan informasi
mengenai nyeri
seperti penyebab
nyeri, berapa lama
nyeri dirasakan
b. Ajarkan teknik non-
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
C:
Kolaborasi
pemberian analgetik

2. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan tindakan O:


berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 a. Identifikasi
perubahan struktur atau jam diharapkan citra tubuh harapan citra
bentuk tubuh
meningkat dengan kriteria tubuh berdasarkan
hasil : tahap
a. Respon nonverbal perkembangannya
perubahan tubuh b. Identifikasi
yang positif perubahan citra
b. Mampu tubuh yang
mengidentifikasi mengakibatkan
kekuatan personal isolasi social
c. Mempertahankan N:
interaksi sosial a. Diskusikan
perubahan tubuh
dan fungsinya
b. Diskusikan
perbedaan
penampilan fisik
terhadap harga diri
c. Diskusikan
kondisi stress
yang
mempengaruhi
citra tubuh
d. Diskusikan cara
mengembangkan
harapan citra
tubuh secara
realistis
E:
a. Jelaskan pada
keluarga tentang
pengobatan,
perawatan
b. Anjurkan
mengungkapkan
gambaran diri
terhadap citra
tubuh
c. Latih
mengungkapkan
kemampuan diri
kepada orang lain
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan O:
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 Monitor tanda dan
efek prosedur invasif Jam diharapkan Tingkat gejala infeksi local dan
infeksi menurun dengan sistemik
Kriteria hasil : N:
1. Pasien bebas dari tanda a. Cuci tangan
dan gejala infeksi sebelum dan
2. Menunjukkan sesudah kontak
kemampuan untuk dengan pasien dan
mencegah timbulnya lingkungan pasien
infeksi b. Berikan perawatan
3. Jumlah leukosit dalam kulit pada area
batas normal edema
4. Menunjukkan perilaku c. Pertahankan
hidup sehat tekhnik aseptic
E:
a. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
b. Anjurkan
meningkatkan
nutrisi
c. Ajarkan cara
mencuci tangan
dengan benar
d. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
C:
Kolaborasikan pemberian
antibiotic

4. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan O:


dengan perubahan keperawatan selama 3x24 a. Identifikasi
status kesehatan jam diharapkan kontrol diri tingkat kecemasan
ansietas meningkat dan N :
tingkat ansietas menurun a. Bantu pasien
dengan kriteria hasil mengenal situasi
a. Pasien mampu yang
mengidentifikasi dan menimbulkan
mengungkapkan kecemasan
gejala cemas b. Dorong pasien
b. Mengidentifiksasi, untuk
mengungkapkan dan mengungkapkan
menunjukkan teknik perasaan,
untuk mengontrol ketakutan,
cemas persepsi
c. Vital sign dalam batas c. Pahami perspektif
normal pasien terhadap
Postur tubuh, ekspresi wajah, stress
bahasa tubuh dan tingkat d. Temani pasien
aktivitas menunjukkan untuk memberikan
berkurangnya kecemasan
keamanan dan
takut
e. Dorong keluarga
untu menemani
anak
f. Dengarkan dengan
penuh perhatian
E:
Instruksikan
kepada pasien
untuk
menggunakan
teknik relaksasi
C:
Kolaborasikan dengan
dokter terkait pemberian
obat untuk mengurangi
kecemasan
5. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan O:
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 a. Identifikasi pola
nyeri jam diharapkan pola tidur
membaik dengan kriteria aktivitas dan tidur
hasil : b. Identifikasi faktor
a. Jumlah jam tidur pengganggu tidur
meningkat c. Identifikasi
b. Pola tidur, kualitas makananan/minu
tidur meningkat man yang
c. Mampu mengganggu tidur
mengidentifikasi hal- N:
hal yang mampu a. Modifikasi
meningkatkan tidur lingkungan
b. Batasi tidur siang
jika perlu
c. Fasilitasi
menghilangkan
stress sebelum
tidur
d. Lakukan prosedur
untuk
meningkatkan
kenyamanan
e. Sesuaikan jadwal
pemberian obat
E:
Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
6. Kerusakan integritas Setelah dilakukan O:
jaringan berhubungan intervensi selama 3x24 a. Identifikasi penyebab
dengan faktor mekanik. jam diharapkan : integritas gangguan
kulit dan jaringan meningkat integritas kulit
dengan kriteria hasil: b. Monitor karakteristik
a. Perfusi jaringan luka (warna,
meningkat ukuran, bau)
b. kerusakan jaringan b. Monitor tanda-
menurun tanda infeksi
c. perdarahan menurun N:
d. kerusakan lapisan a. Pertahankan
menurun teknik steril saat
e. sensasi membaik melakukan
f. tekstur membaik perawatan luka
b. Ganti balutan
sesuai jumlah
kebutuhan
c. Bersihkan luka
dengan cairan
NaCL
E:
a. Anjurkan minum air
yang cukup
b. Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi

C:
Kolaborasi pemberian
antibiotic
7. Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan O:
fisik berhubungan keperawatan selama 3x24 a. Monitor vital sign
dengan gangguan jam diharapkan mobilitas sebelum / sesudah
musculoskeletal
meningkat dengan kriteria latihan dan lihat
hasil : respon pasien saat
a. Aktivitas fisik pasien latihan
meningkat b. Kaji kemampuan
b. Mengerti tujuan dari pasien dalam
peningkatan mobilitas monilisasi
c. Memverbalisasikan N:
perasaan dalam a. Dampingi dan
meningkatkan kekuatan bantu pasien saat
dan kemampuan mobilisasi dan
berpindah pantu penuhi
d. Memperagakan kebutuhan ADLs
penggunaan alat bantu pasien
untuk mobilisasi (walker) b. Latih pasien
dalam pemenuhan
kebutuhan ALDs
secara mandiri
sesuai
kemampuan
c. Berikan alat bantu
jika pasien
memerlukan
d. Bantu pasien
untuk
menggunakan
tongkat saat
berjalan dan
cegah terhadap
cedera
E:
Ajarkan kepada pasien
tentang teknik ambulasi

Anda mungkin juga menyukai