Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

MASALAH OSTEOMIELITIS

Dosen Pengajar: Enny Virda Yuniarti., S.Kep.,Ns.,M.Kes

Di susun oleh Kelompok 4 :

1. Yoan Corniusella Dewi (202001054)


2. Afika Febiana (202001056)
3. Popy Ayu Wijayanti (202001060)
4. Nurul Feby Arifiani (202001062)
5. Anggi Putri Maharani (202001063)
6. Nur Fadhila Abdina (202001065)
7. Wildan Machmud (202001066)
8. Nur Hikmah (202001070)
9. Wahyu Nevy Indrawati (202001079)
10. Wuri Mahanani (202001185)

S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Jl. Raya Jabon Km.6 Mojokerto

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah tentang “Konsep Asuhan Keperawatan Osteomielitis” tepat pada waktunya. Makalah
ini kelompok kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah
Kelompok kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tak luput dari
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
penyempurnaan penyusunan makalah kami ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

Mojokerto, 9 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii

BAB I…………………………………………………………………………………1

ASUHAN KEPERAWATAN OSTEMIELITIS…………………………………...1

1.1. Trigger Case…………………………………………………………………..1


1.2. Pengkajian…………………………………………………………………….1
1.3. Analisa Data…………………………………………………………………..5
1.4. Diagnosa Keperawatan……………………………………………………….8
1.5. Intervensi Keperawatan……………………………………………………....8

BAB II………………………………………………………………………………..14

PENUTUP……………………………………………………………………………14

2.1 Kesimpulan……………………………………………………………….......14

2.2 Saran…………………………………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………16

ii
BAB I

TRIGGER CASE

Tn.S (30 tahun) datang ke Rs. Dr. Soetomo Surabaya pada tanggal 18 Mei 2017 pukul
10.00 WIB. Tn.S mengeluh nyeri dan keluar cairan (pus) berwarna putih keruh pada tungkai
kanan bawah. Sebelumnya ‡1,5 tahun yang lalu Tn.S pernah mengalami kecelakaan lalu
lintas, saat itu Tn.S mengendarai sepeda motor lalu dari samping ditabrak oleh pengendara
sepeda motor lain. Peristiwa itu terjadi pada malam hari pukul 22.30 WIB dan kemudian
Tn.S dioperasi ORIF cruris dektra 1/3 distal pada pagi hari di rang OK RSAL Ramelan
Surabaya. Selama 1,5 tahun Tn.S mengaku luka operasi sudah sembuh dan Tn.S sudah bisa
melakukan aktivitas sehari-hari. Namun sekitar 1 minggu terakhir muncul gelembung
dibeberapa tempat baut implant, kemudian gelembung tersebut pecah dengan sendirinya dan
mengeluarkan darah. Tn.S juga mengaku tidak pernah merawat luka di poli dan menutup
luka terbuka pada tempat pemasangan implant. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan N:
110 x/menit : RR: 19 x/menit; TD: 140/90 mmHg; S: 37,2°C. Tn.S di diagnosa :
Osteomielitis kronis post ORIF cruris dektra 1/3 distal.

1
ASUHAN KEPERAWATAN
I. BIODATA
Nama : Tn. S
Usia : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Surabaya
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Status : Menikah
TanggalMRS : 18 Mei 2017 (pukul 10.00 WIB)
No. RM : 132.245.678
Diagnosa Medis : Osteomielitis kronis post ORIF cruris dektra 1/3 distal
Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2017

STATUS KESEHATAN
1. Keluhan Utama
`Keluhan nyeri dan keluar cairan (pus) berwarna putih Keruh pada tungkai Kanan
bawah
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn.S (30 tahun) datang ke Rs. Dr. Soetomo Surabaya pada tanggal 18 Mei 2017
pukul 10.00 WIB. Tn.S mengeluh nyeri dan keluar cairan (pus) berwarna putih keruh
pada tungkai kanan bawah. Tn S mempunyai riwayat pernah mengalami kecelakaan lalu
lintas ± 1,5 tahun yang lalu dan Tn.S dioperasi ORIF cruris dektra 1/3 distal. Selama 1,5
tahun Tn.S mengaku luka operasi sudah sembuh dan Tn.S sudah bisa melakukan aktivitas
sehari-hari. Sekitar 1 minggu terakhir muncul gelembung dibeberapa tempat pemasangan
implant,kemudian gelembung tersebut pecah dengan sendirinya dan mengeluarkan darah.
Tn.S juga mengaku tidak pernah merawat luka dipoli dan menutup luka terbuka pada
tempat pemasangan implant. Dengan skala nyeri P : pasien mengatakan nyeri terasa
apabila dipegang atau diraba. Q : pasien juga mengatakan Nyeri terasa panas dan cenut-

2
cenut. R : pasen mengatakan Nyeri pada tungkai kanan bawah. S : pasien mengatakan
nyeri pada Skala 7. T : pasien mengatakan Nyeri terasa sering dan terus menerus.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak pernah sakit yang samaseperti ini sebelumnya namun klien memiliki
riwayat hipertensi dan klien tidak mempunyai riwayat diabetes mellitus, riwayat alergi.
Klien memiliki riwayat trauma serta operasi ± 1,5 tahun yang lalu, dilakukan operasi
ORIF cruris dektra 1/3 distal.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita atau mengalami keluhan serupa.

PENGKAJIAN SISTEM
1. B1 (Breathing) :
DO :
a) Inspeksi : pengembangan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi,tidak ada
kelainan pada bentuk dada, RR:19x/menit
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan, gerakan dinding thorax saat
ekspirasi & inspirasi simetris.
c) Perkusi : sonor disemua lapang paru
d) Auskultasi : suara napas normal, tidak ada ronkhi dan weezing

2. B2 (Blood):
DO:
a) Inspeksi : tidak ada kelainan jantung kanan dan kiri
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan, TD : 140/90 mmHg,
N:110x/menit
c) Perkusi : suara jantung terdengar redup
d) Auskultasi : bunyi jantung S1 dan S2 tunggal, tidak ada bunyi tambahan

3. B3 (Brain)
DO:
a) Inspeksi : pasien tampak meringis, gelisah,cemas dan terlihat menahan nyeri.

3
b) Palpasi : akral hangat, S:37,2oc,CRT < 2detik

4. B4 (Bladder)
DO:
a) Inspeksi : tidak terdapat lesi pada simpisis,tidak menggunakan alat bantu
b) Palpasi : tidak terdapat adanya distensi kandung kemih,tidak ada nyeri tekan.

5. B5 (Bowel) :
DO:
a) Inspeksi : perut kanan kiri simetris, tidak ada lesi,BAB satu kali sehari pada pagi hari
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan
c) Perkusi : suara lapang perut tympani
d) Auskultasi : bising usus normal 17x/menit

6. B6 (Bone)
DS :
a) Pasien mengeluh nyeri dan keluar cairan (pus) berwarna putih keruh pada tungkai
kanan bawah.
DO :
a) Inspeksi : Terdapat luka post operasi pada tungkai kanan bawah, gelembung
dibeberapa tempt pemasangan implant, hematoma (+), warna kulit seperti kulit
sekitar agak kemerahan, pus (+),Nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+), ROM
(Range Of Movement) terbatas
b) Palpasi : Nyeri tekan (+), teraba hangat pada sekitar luka, sensasibilitas (+) normal,
saat palpasi pus (+)
Skala nyeri :
P : pasien mengatakan nyeri terasa apabila dipegang atau diraba.
Q : pasien juga mengatakan Nyeri terasa panas dan cenut-cenut.
R : pasen mengatakan Nyeri pada tungkai kanan bawah
S : pasien mengatakan nyeri pada Skala 7
T : pasien mengatakan Nyeri terasa sering dan terus menerus.

4
ANALISA DATA
Nama pasien : Tn. S

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Trauma Nyeri Akut
- Pasien mengeluh nyeri pada
tungkai kanan bawah. Fraktur terbuka
- Pasien mengatakan bahwa :
P : pasien mengatakan nyeri Kerusakan pembuluh
terasa apabila dipegang atau darah
diraba
Q : pasien juga mengatakan Invasi kuman ke tulang
Nyeri terasa panas dan cenut- dan sendi
cenut
R : pasen mengatakan Nyeri Osteomielitis
pada tungkai kanan bawah
S : pasien mengatakan nyeri Fagositosis
pada Skala 7
T : pasien mengatakan Nyeri Proses inflamasi
terasa sering dan terus menerus
Peningkatan tekanan
DO : jaringan tulang dan
- Wajah pasien tampak medula
Meringis, gelisah, menahan
sakit, dan sering mengeluh Iskemia dan nekrosis
- Terdapat luka post op pada tulang
tungkai kanan bawah
- Nadi : 110x/menit Pembentukan abses
- TD : 140/90 mmHg tulang

5
Nyeri

2 DS : Trauma Resiko Infeksi


- Tn. S mengeluh keluar cairan
berwarna putih keruh pada Fraktur terbuka
tungkai kanan bawah
- Tn. S mengaku bahwa tidak Kerusakan pembuluh
pernah merawat luka di poli darah
dan menutup luka terbuka
pada tempat pemasangan Invsi kuman ke tulang
implant dan sendi

DO : Osteomielitis
- Keluar cairan berwarna putih
keruh pada tungkai kanan Fagositosis
bawah
- Terdapat gelembung di tempat Proses inflamasi : terjadi
pemasangan implant dan kerusakan dan
mengeluarkan darah pembentukan pus
- Warna kulit sekitar luka agak
kemerahan Peningkatan tekanan
jaringan tulang

Resiko Tinggi Infeksi


3 DS : - Trauma Kerusakan
DO : Integritas Kulit
- Terdapat luka post op pada Fraktur terbuka
tungkai kanan bawah
- muncul gelembung di Kerusakan pembuluh
beberapa tempat baut darah
implant,

6
- gelembung tersebut pecah Invasi kuman ke tulang
dan mengeluarkan darah. dan sendi

Osteomielitis

Fagositosis

Proses inflamasi pada


tulang dan medula

Peningkatan tekanan
jaringan tulang

Iskemia dan nekrosis


tulang

Pembentukan abses
tulang

Involuctum
(pertumbuhan tulang
baru) pengeluaran pus
dari luka

Kerusakan Integritas
Kulit

4 DS : Trauma Ansietas
- Tn. S mengatakan bahwa
merasa cemas dan khawatir Fraktur terbuka
karena nyeri dan keluarnya

7
cairan berwarna putih keruh Kerusakan pembuluh
dan gelembung keluar dari darah
lokasi operasi dan di beberapa
tempat baut implant Invsi kuman ke tulang
DO : dan sendi
- Pasien terlihat Cemas dan
selalu bertanya apa yang Osteomielitis
dialaminya serta cara
mengatasinya Perubahan status
kesehatan

Kurang terpajan
pengetahuan dan
informasi

Ansietas

8
II. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. S

NO DIAGNOSIS
1 Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik (pembentukan abses tulang)
dibuktikan dengan Pasien mengeluh nyeri dan keluar cairan (pus) berwarna putih
keruh pada tungkai kanan bawah. Nyeri terasa panas dan cenut-cenut. pasien
mengatakan nyeri pada Skala 7. pasien mengatakan Nyeri terasa sering dan terus
menerus. Wajah pasien tampak Meringis, gelisah, menahan sakit, dan sering
mengeluh. Nadi meningkat 110x/menitdan TD meningkat 140/90 mmHg.
2 Risiko infeksi dibuktikan dengan pasien mengeluh keluar cairan berwarna putih
keruh pada tungkai kanan bawah, pasien mengaku bahwa tidak pernah merawat
luka di poli dan menutup luka terbuka pada tempat pemasangan implant, Terdapat
gelembung di tempat pemasangan implant dan mengeluarkan darah, Warna kulit
sekitar luka agak kemerahan.
3 Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan faktor mekanis (penekanan pada
tulang dan terjadi gesekan).dibuktikan dengan Terdapat luka post op pada tungkai
kanan bawah muncul gelembung di beberapa tempat baut implant, gelembung
tersebut pecah dan mengeluarkan darah.
4 Ansietas berhubungan dengan kurang informasi dibuktikan dengan pasien
mengatakan bahwa merasa cemas dan khawatir karena nyeri dan keluarnya cairan
berwarna putih keruh dan gelembung keluar dari lokasi operasi dan di beberapa
tempat baut implant. Pasien terlihat Cemas dan selalu bertanya apa yang
dialaminya serta cara mengatasinya

9
III. RENCANA KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. S

NO TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI


1. Setelah dilakukan
1. Keluhan nyeri menurun 5 Observasi :
tindakan keperawatan
2. Meringis menurun 5 1. Identifikasi lokasi,
selama 1 x 24
3. Gelisah menurun 5 karakteristik, durasi,
jam,diharapkan
4. Frekuensi nadi membaik 5 frekuensi, kualitas, intensitas
tingkat nyeri menurun.
5. Tekanan darah membaik 5 nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri
nonverbal
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri

Terapeutik :

1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Edukasi :

1. Jelaskan penyebab, periode,


dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri

10
Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2.
Setelah dilakukan 1. Kemerahan menurun 5 Observasi :
tindakan keperawatan 2. Nyeri menurun 5 1. Monitor tanda dan gejala
selama 1 x 24 jam 3. Bengkak menurun 5 infeksi local dan sistemik
diharapkan tingkat 4. Cairan berbau busuk
Terapeutik :
infeksi menurun. menurun 5
5. Kadar sel darah putih 1. Cuci tangan sebelum dan
membaik 5 sesudah kontak dengan pasien
6. Kultur area luka membaik dan lingkungan pasien
5
Edukasi :

1. Jelaskan tanda dan gejala


infeksi
2. Ajarkan cara cuci tangan
dengan benar
3. Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka /luka post op

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
3. Setelah dilakukan Observasi :
tindakan keperawatan 1. Kerusakan jaringan 1. Identifikasi penyebab
selama 1 x 24jam menurun 5 gangguan integritas kulit
diharapkan integritas 2. Kerusakan lapisan kulit
kulit dan jaringan menurun 5 Terapeutik :
meningkat. 3. Nyeri menurun 5 1. Bersihkan area tubuh dengan

11
4. Kemerahan menurun 5 menggunakan air hangat
5. Suhu kulit membaik 5 2. Gunakan produk berbahan
6. Tekstur membaik 5 ringan/alami dan hipoalergik
pada kulit sensitive
Edukasi :
1. Anjurkan minum air yang
cukup
2. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
3. Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
4. Setelah dilakukan 1. Verbalisasi khawatir akibat Observasi :
tindakan keperawatan kondisi yang dihadapi 1. Identifikasi saat tingkat
selama 1 x 24jam menurun 5 ansietas berubah
diharapkan tingkat 2. Perilaku gelisah menurun 2. Monitor tanda-tanda ansietas
ansietas menurun. 5
3. Teknan darah menurun 5 Terapeutik :
4. Frekuensi nadi menurun 5 1. Ciptakan suasana terapeutik
untuk menumbuhkan
kenyamanan
2. Pahami situasi yang membuat
ansietas
3. Dengarkan dengan penuh
perhatian
4. Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan

Edukasi :
1. Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin
dialami

12
2. Informasikan secara factual
mengenai diagnosis,
pengobatan , dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu

13
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. S

NO TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN


1 18 mei 2017
− Pasien mengatakan nyeri di tungkai kanan
10.00
bawah, terasa panas dan nyeri seperti ditusuk
tusuk, pasien juga mengatakan nyeri nya terus
menerus
− Skala nyeri 7
− Pasien tampak meringis kesakitan, gelisah.
− Pasien mengatakan nyeri apabila dipegang atau
di raba.
− Memberikan tehnik nafas dalam
− Menjelaskan ke pasien jangan sering
memegangi luka.
− Menjelaskan tehnik nafas dalam
− Menganjurkan pasien memonitor nyeri secara
berkala, apabila terasa nyeri bisa di gunakan
teknik nafas dalam
− Santagesik 3x2ml
2 18 mei 2017 − Memonitor keadaan luka pasien, terdapat keluar
10.00 cairan berwarna putih keruh pada tungkai kanan
bawah, terdapat gelembung di tempat
pemasangan implant dan mengeluarkan darah,
dan warna kulit sekitar luka agak kemerahan
− Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien dengan
menggunakan sabun dengan teknik 5langkah,

14
atau menggunakan antiseptic yang telah di
sediakan
− Menjelaskan tanda dan gejala infeksi ke pasien,
luka tampak kemerahan, luka terasa hangat,
terdapat nanah di luka pasien, suhu tubuh
meningkat
− Mengajarkan cara cuci tangan dengan benar
dengan menggunakan teknik 5langkah
− Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka /luka
post op apabila penutup luka/perban kotor
sesegera mungkin diganti.
− Berkolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
3 18 mei 2017 − Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas
10.00 kulit yang dikarenakan infeksi
− membersihkan area tubuh dengan menggunakan
air hangat
− Menggunakan produk berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada kulit sensitive
− Menganjurkan minum air yang cukup
− Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
− Menganjurkan meningkatkan asupan buah dan
sayur
4 18 mei 2017 − Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah
10.00 − Memonitor tanda-tanda ansietas
− Menciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kenyamanan
− Memahami situasi yang membuat ansietas
− Mendengarkan dengan penuh perhatian
− Menggunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
− Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi yang

15
mungkin dialami
− Menginformasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan , dan prognosis
− Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien
− Berkolaborasi pemberian obat antiansietas, jika
perlu

16
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. S

NO TGL/JAM EVALUASI
1 18 mei 2017 S : Pasien mengatakan nyeri dan keluar cairan
12.00 (pus) berwarna putih keruh pada tungkai kanan
bawah.
 P : nyeri terasa apabila dipegang atau
diraba
 Q : Nyeri terasa panas dan cenut-cenut
 R : tungkai kanan bawah
 S : Skala nyeri 7
 T : Nyeri terasa sering dan terus menerus

O:
 Nadi: 110x/menit (meningkat)
 TD : 140/90 mmHg (meningkat)
 Pasien tampak meringis
 Pasien tampak gelisah
A : Masalah Keperawatan Nyeri Akut

P : Intervensi dilanjutkan. (O:1,2,3); (T:1);


(E:1,2,3); (K:1)
2 18 mei 2017 S : Pasien mengatakan nyeri dan keluar cairan
12.00 (pus) berwarna putih keruh pada tungkai kanan
bawah.

17
O:
 Keluar cairan berwarna putih keruh pada
tungkai kanan bawah
 Terdapat gelembung di tempat pemasangan
implant dan mengeluarkan darah
 Warna kulit sekitar luka agak kemerahan

A : Masalah Keperawatan Risiko Infeksi

P : Intervensi dilanjutkan (O:1); (T:1); (E:1,3)


3 18 mei 2017 S : Pasien mengatakan nyeri dan keluar cairan
12.00 (pus) berwarna putih keruh pada tungkai kanan
bawah

O:
 Terdapat luka post op pada tungkai kanan
bawah
 muncul gelembung di beberapa tempat baut
implant,
 gelembung tersebut pecah dan
mengeluarkan darah.
 Kerusakan jaringan kulit di tungkai kanan
bawah
 Terdapat kemerahan di sekitar luka

A : Masalah Keperawatan Kerusakan Integritas


Kulit

P : Intervensi dilanjutkan (O:1); (T:1,2); (E:1,2,3)


4 18 mei 2017 S : pasien mengatakan bahwa merasa cemas dan
khawatir karena nyeri dan keluarnya cairan

18
12.00 berwarna putih keruh dan gelembung keluar dari
lokasi operasi dan di beberapa tempat baut
implant.

O : Pasien terlihat Cemas dan selalu bertanya apa


yang dialaminya serta cara mengatasinya

A : Masalah Keperawatan Ansietas

P : Intervensi dilanjutkan (O:1,2); (T:1,2,3);


(E:1,2,3)

19
BAB II

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Osteomielitis merupakan infeksi tulang atau sum-sum tulang, biasanya disebabkan oleh
bakteri piogenik atau mikobakteri. Osteomielitis bisa mengenai semua usia tetapi
umumnyamengenai anak-anak dan orang tua. Oteomielitis umumnya disebabkan oleh bakteri,
diantaranya dari spesies staphylococcus dan stertococcus. Selain bakteri, jamur dan virus juga
dapat menginfeksi langsung melalui fraktur terbuka. Tibia bagian distal, femur bagian distal,
humerus, radius dan ulna bagian proksimal dan distal, vertebra, maksila, dan mandibula
merupakan tulang yang paling berisiko terkena osteomielitis karena merupakan tulang yang
banyak vaskularisasinya. Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi 3, yaitu :
osteomielitis akut, subakut dan kronis. Gambaran klinis terlihat di atas tulang yang bisa
mengalami luka danmembengkak, dan pergerakan akan menimbulkan nyeri.

Osteomielitis menahun sering menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan lunak diatas
tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau hilang timbul dari
kulit. Pengeluaran nanah terjadi jika nanah daritulang yang terinfeksi menembus permukaan kulit
dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk dari tulang menuju kulit.Oteomielitis didiagnosis
banding dengan osteosarkoma dan Ewing sarkoma sebab memiliki gambaran radiologik yang
mirip. Gambaran radiologik osteomielitis baru terlihatsetelah 10-14 hari setelah infeksi,
yang jaringan lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau
hilang dari kulit. Pengeluaran nanah terjadi jika nanah daritulang yang terinfeksi menembus
permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk dari tulang menuju kulit.Oteomielitis
didiagnosis banding dengan osteosarkoma dan Ewing sarkoma sebab memiliki gambaran
radiologik yang mirip.

20
Gambaran radiologik osteomielitis baru terlihatsetelah 10-14 hari setelah infeksi,
yang jaringan lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau
hilang dari kulit. Pengeluaran nanah terjadi jika nanah daritulang yang terinfeksi menembus
permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk dari tulang menuju kulit.Oteomielitis
didiagnosis banding dengan osteosarkoma dan Ewing sarkoma sebab memiliki gambaran
radiologik yang mirip. Gambaran radiologik osteomielitis baru terlihatsetelah 10-14 hari setelah
infeksi, yang akan reaksi periosteal, sklerosis,sekwestrum dan involikrum.Osteomielitis dapat
diobati dengan terapi antibiotik selama 2-4 minggu atau dengandebridement. Prognosis
osteomielitis pada lama perjalanan penyakitnya, untuk prognosisnya umumnya baik, tetapi yang
kronis umumnya buruk.

2.2 Saran

Asuhan Keperawatan ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sebagai
kelompok mengharapkan kritikan dan saran dari dosen pembimbing dan teman – teman sesama
mahasiswa. Selain itu penyakit osteomilitis ini sangat berbahaya dan kita sebagai host harus bisa
menerapkan pola hidup sehat agar kesehatan kita tetap terjaga

21
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah.


Jakarta: EGC.

Doenges, E. Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan.


Jakarta: EGC.

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Muskuloskeletal.


Jakarta: EGC

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi
1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

22

Anda mungkin juga menyukai