Anda di halaman 1dari 7

APENDISITIS

DI SUSUN OLEH :
BUCE YULIANUS DOKAINUBUN
(21806036)
PENDAHULUAN

Apendisitis adalah salah satu kasus kegawatdaruratan di bagian


abdomen dengan keluhan utama nyeri perut kanan bawah yang
menetap dan semakin bertambah nyeri. Keluhan awal penyakit
ini hampir menyerupai keluhan gastritis yaitu nyeri uluhati yang
kemudian berpindah dan menetap di perut kanan bawah.
Diagnosis ditegakkan dengan mengenal tanda dan gejala penyakit
ini sejak dini untuk menghindari perburukan dari apendisitis akut
menjadi apendisitis perfotrasi yang menimbulkan peritonitis.
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks
vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang
paling sering, apendiks disebut juga umbai cacing, istila usus bun
tu yang selama ini di kenal dan digunakan di masyarakat kurang
tepat, karena yang merupakan ususbuntu sebenarnya adalah
sekum. Apendiks dapat mengenai semua umur baik laki-laki
maupun perempuan. (Sabiston, 2001 ; Soybel, 2003).
Etiologi Apendisitis
Terjadinya apendisitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Namun terdapat banyak sekali faktor pencetus terjadinya penyakit ini.
Diantaranya obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks. Obstruksi
pada lumen apendiks ini biasanya disebabkan karena adanya timbunan
tinja yang keras ( fekalit), hipeplasia jaringan limfoid, penyakit cacing,
parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur. Namun
yang paling sering menyebabkan obstruksi lumen apendiks adalah
fekalit dan hiperplasia jaringan limfoid. (Irga, 2007).
Patofisiologi
Apendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat atau
tersumbat kemungkinan oleh fekolit (massa keras dari faeces) atau benda
asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan
nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif, dalam beberapa
jam terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya
apendiks yang terinflamasi berisi pus.
 
Laporan kasus

Seorang laki-laki berusia 28 tahun dikonsulkan oleh seorang dokter umum dikota
batu ke spesialis bedah dengan diagnosis kerja nyeri perut kanan bawah yang
menetap, penderita sudah dirawat selama 4 hari di RS Hasta Brata tingkat IV kota
batu dengan diagnosis awal infeksi saluran kemih (ISK) dan penderita telah
mendapatkan terapi antibiotik dan analgetik selama 4 hari. Hasil pemeriksaan
laboratorium awala didapatkan peningkatan leukosit sebesar 12.800/mm3 dan pada
pemeriksaan urine didapatkan leukosit (+), sedangkan hasil laboratorium lainnya
dalam batas normal, sampai hari ke lima penderita masih mengeluh nyeri dibagian
perut kanan bawahnya, sehingga dokter umum tersebut berinisiatif melakukan
pemeriksaan ultrasonografi (USG) di perut kanan bawah pasien. Dari hasil
pemeriksaan tersebut di dapati adanya bayangan tubular buntu dengan koleksi cairan
di sekitarnya yang lebih mengarah kepada suatu apendisitis.
 
Penanganan kegawatdaruratan pre hospital
• Pada kasus yang di ambil tidak di sertakan penanganan apa yang di lalukan sebelum
pasien dilarikan ke rumah sakit.

Penanganan kegawatdaruratan intra hospital dan Treatment


• Pemberian antibiotic dan analgetik untuk mengatasi nyeri,kemudian dokter akan melakukan
ultrasonografi (USG)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai