1. The Critically Ill Patient masalah yang aktual dan potensial mengancam kehidupan
pasien dan membutuhkan obvservasi dan intervensi mencegah komplikasi.
2. The Critically Care Nurse membutuhkan perawat yang profesional untuk perawatan
pasien kritis. Perawat dalam praktik kep kritis dalam pengaturan dimana pasien butuh
pengkajian yang kompleks, terapi intensitas tinggi dan intervensi berkesinambungan
kewaspadaan keperawatan
3. The Critically Care Environment ruang perawatan intensif adalah lingkungan yang
berpotensi memusuhi pasien yang rentan thd sakit kritis. Selain stres fisik akibat
penyakit, nyeri, obat penenang, intervensi, dan ventilasi mekanik, ada stress psikologi
dan psikososial yang dirasakan oleh pasien
Prinsip Keperawatan Kritis
Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat dan dapat
menyebabkan kematian
1. Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada
pasien beresikokrtitis atau pasien yang berada dalam keadaan kritis dapat
membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan peluang
sembuh
2. Comprehensive critical care Department of Health – Inggris
merekomendasikan untuk memberikan perawatan kritis sesuai filosofi
perawatan kritis tanpa batas, yaitu kebutuhan pasien kritis harus dipenuhi di
manapun pasien berada di dalam rumah sakit
3. Pasien kritis memerlukan pencatatan medis berkesinambungan dan
monitoring penilaian setiap tindakan yang dilakukan.
Penyebab pasien membutuhkan ICU
Ancaman infeksi (risiko), seperti luka bakar atau sepsis, membutuhkan perawatan
intensif untuk mengontrol tekanan dan mempertahankan perfusi jantung, otak,
paru, ginjal.
Pasien dengan masalah metabolik, seperti ketidakseimbangan elektrolit karena
diabetes, gagal ginjal, ketidakseimbangan asam basa yang membutuhkan
monitoring intensif dan titrasi pengobatan untuk mengontrol dan mencegah
komplikasi.
Pasien pasca bedah jantung terbuka, bedah thoraks, bedah otak, bedah abdomen
(laparatomi), bedah ortopedi dimasukkan ke ICU karena membutuhkan monitoring
intensif
Standar Minimun Pelayanan Instalasi
Perawatan Intensive
Tujuan Perawatan Intensif
Menyelamatkan kehidupan
Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi melalui
observasi dan monitoring yang ketat disertai kemampuan
menginterpretasikan setiap data yang di dapat dan melakukan tindak
lanjut.
Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempertahankan kehidupan.
Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien.
Mengurangi angka kematian pasien kritis dan mempercepat proses
penyembuhan pasien
Peran dan Fungsi Perawat Kritis
Peran formal Perawat Critical Care
Bedsite nurse peran dasar dari keperawatan kritis. Hanya mrk yang selalu bersama ps
24 jam, dalam 7 hari seminggu
Pendidik critical care mengedukasi pasien
Case manager mempromosikan perawat yang sesuai dan tepat waktu
Manager unit atau departemen (kepala bagian) menjadi pengarah
Perawat klinis spesialis dapat membantu membuat rencana askep
– Sakit kritis merupakan kejadian yang tiba2 dan tidak diharapkan serta
membahayakan hidup bagi pasien dan keluarga yang mengancam keadaan
stabil
– Stress dan penyakit merupakan efek dari kondisi kritis terhadap pasien
– Stres didefinisikan sebagai suatu stimulus yang mengakibatkan
ketidakseimbangan fungsi fisiologis dan psikologis
– Hubungan antara stres, ansietas, dan mekainsme koping adalah kompleks dan
ditunjukkan secara kontinyu dalam berbagai situasi keperawatan kritis
Efek kondisi kritis pada pasien
a. Ancaman ketidakberdayaan
b. Kehilangan kendali
e. Rasa isolasi
Stres
Stresor dapat berupa: fisiologis (trauma, biokimia, atau lingkungan),
psikologis (emosional, pekerjaan, sosial, atau budaya)
Rasa takut dan kecemasan
Peralihan tanggung jawab
Masalah keuangan
Tidak adanya peran sosial
Isu End of Life Pasien Kritis
Isu End of Life Pasien Kritis
Gagal napas dan syok yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah untuk memenuhi
kebutuhan organ vital seperti otak, ginjal, jantung.
Multiple organ dysfunction syndrome (MODS) merupakan problem patologis di unit
keperawatan kritis yang menjadi penyebab kematian.
Tidak adekuatnya aliran darah pada jaringan tubuh menjadikan sel kekurangan oksigen. Pada
keadaan hipoksia tubuh melakukan metabolisme tanpa menggunakan oksigen (anaerob)
disertai asidosis, hiperkalemia, dan iskemia jaringan.
Perubahan secara dramatis pada organ vital menunjukkan pelepasan dari toxin hasil
metabolisme dan kerusakan enzim. Ini adalah proses yang menjelaskan bahwa sudah
terjadinya MODS
American Association of Critical Nursing
mempublikasikan Kompetensi dasar untuk
meningkatkan kualitas askep end of life
6. Kolaborasi antar anggota tim kesehatan lain saat sedang melaksanakan peran keperawatan
pada asuhan end of life
7. Gunakan alat yang standar yang didasari ilmu pengetahuan untuk mengkaji gejala dan
tanda yang diperlihatkan pasien saat kematian
8. Penggunaan data dari pengkajian gejala untuk membuat rencana tindakan, pada
manajemen gejala menggunakan standar pendekatan tradisional
9. Mengevaluasi dampak dari terapi tradisional, komplementer, dan teknologi berpusat pada
hasil akhir pasien
10. Mengkaji terapi dari berbagai sudut pandang meliputi kebutuha fisik, psikologis, sosial dan
spiritual untuk meningkatkan kualitas askep
Peran perawat dalam keperawatan end
of life
Memberikan dukungan perawatan fisik
Mengatasi semua gejala penyakit
Memberikan perawatan fisik dengan memandikan pasien
Merawat area tekan
Memberikan analgesik dan sedasi
Peran perawat advokasi : Mendengarkan, memahami keinginan, membantu dalam
pembuatan keputusan yang dibutuhkan, mendukung pilihan keluarga terhadap
perawatan pasien
Tahapan perawatan end of life
Dampak perawatan end of life
terhadap perawat