Disusun Oleh :
Nordiani Wati
Norhamidah
Uki Rohmadhoni
Kebidanan Reguler XV A
Palangka Raya
2014
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk sederhana.
Atas bantuan dan bimbingan semua pihak maka makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
patutlah kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Erina Eka Hatini, SST.,MPH selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan di
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.
2. Orang tua kami yang banyak memberikan motifasi dan bantuan baik moril maupun materi,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Teman sekelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kami memohon maaf jika
ada kata-kata yang tidak berkenaan dihati pembaca. Serta masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................1
A. KESIMPULAN...................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari
konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan system
kardiovaskuler, integument dan metabolism sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu
hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya.
Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi tersebut
meliputi perubahan sistem pencernaan, muskuloskeletal, kardiovaskuler, perubahan sistem integumen,
dan perubahan sistem metabolisme.
Perubahan pada sistem integumen sering terjadi perubahan pada pigmentasi pada
payudara,abdomen,vulva dan muka. Perubahan pada sistem metabolisme terjadi peningkatan
metabolisme basal, ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan berbagai masalah seperti
hiperemesis , diabetes, dll.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tidakbegitu nyaman dirasakan. Namun demikian, selama
sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan
tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan
menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai
dehidrasi tentu bukan hal yang normal lagi.
Rumusan masalah yang kami angkat yaitu mengenai sistem integumen pada ibu hamil trimester I, II, III.
Untuk mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi pada ibu hamil dalam sistem integumen pada
tiap trimester.
D.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem integumen merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, kuku,
kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".
Sistem integument berperan dalam homeostasis, proteksi, pengaturan suhu, reseptor, sintesis biokimia
dan penyerapan zat.
1. Kulit
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya
kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Kulit merupakan organ terbesar
pada tubuh, mencakup 12-15% berat tubuh dan luas permukaan mencapai 1-2 meter.
Gambar.
o Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.
o Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis : 0,5 mm.pada
daerah penis.
Kulit terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu Epidermis (lapisan bagian luar tipis), Dermis (lapisan tengah),
Subkutis (bagian paling dalam).
· Epidermis
Epidermis terdiri dari sel epitel yang mengalami keratinisasi yang mengandung bahan lemak yang
menjadikan kulit kedap air. Sel superfisial dari stratum ini secara kostan dilepaskan dan diganti. Selain
mengandung cairan berminyak. Lapisan ketiga tediri dari sel-sel yang mengandung granula yang mampu
merefraksi cahaya dan membantu memberikan warna putih pada kulit. Lapisan keempatmengandung
sel yang memproduksi melamin, suatu bahan yang bertindak sebagai perlindunganterhadap pengaruh
sinar UV. Epidermis tidak mengandung pembuluh darah, tetapi limfe bersirkulasi dalam ruang
interselular.
§ Terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
§ Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin( melindungi kulit dari sinar
matahari.
· Sel – sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu :
a. Sel merkel, fungsinya belum dipahami dengan jelas tapi diyakini berperan dalam pembentukan kalus
dan klavus pada tangan dan kaki.
b. Sel langerhans, berperan dalam respon – respon antigen kutaneus, Epidermis akan bertambah tebal
jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat
pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
Dermis merupakan lapisan dibawah epidermis. Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut,
ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat.
Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hai, tergantung pada kebutuhan
tubuh dan pengaturan suhu.
o Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
o Merupakn jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan
tulang.
o Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.
2. Rambut
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki,
penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut, yaitu:
a. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke
mata, bulu hidung (vibrissae)
Rambut terdiri dari akar (sel tanpa keratin) dan batang (terdiri sel keratin). Bagiandermis yang masuk
dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.Berlangsung
sampai dengan usia 6 tahun.90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami
fasepertumbuhan pada satu saat.
· Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks (rambut wajah, janggut,
kumis, dada, punggung, di kontrol oleh hormon Androgen)
3. Kuku
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan
transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula. Berfungsi mengangkat benda – benda kecil.
Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari. Pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18
bulan.sat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu.
Kelenjar Sebasea berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang
rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
Kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit, berfungsi melepaskan keringat sebagai reaksi penngkatan suhu
lingkungan dan suhu tubuh.
Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki,
aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri, dan lain-lain
Kelenjar Apokri terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folkel rambut.
Kelenjar ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada sklus haid.
Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri
menghasilkan bau khas pada aksila.
Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang
menghasilkan serumen(wax).
1. Trimerster I
Linea alba pada kehamila menjadi hitam dikenal sebagai linea grisea. Linea nigra adalah garis pigmentasi
dari simpisis pubisa sampai kebagian atas fundus di garis tengah tubuh. Kulit perut juga tampak seolah-
olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide. Setelah partus,
striae livide ini berubah menjadi putih disebut striae albicans. Pada seorang multigraviada sering tanpak
striae livide dan bersama dengan striae albicans.
Angioma atau telengiektasis umumnya disebut vascular spiders. Angioma adalah ujung arteriola yang
berdenyut dan sedikit menonjol, berbebtuk kecil seperti bintang atau cabang. Spiders hasil peningkatan
kadar estrogen dalam sirkulasi, biasanya ditemukan di leher, daa, lengan. Spiders juga dideskripsikan
berwarna kebiruan dan tidak hilang bila ditekan. Vascular spiders terlihat pada bulan ke-2 – ke-5
kehamilan pada 65% wanita kulit putih dan 10% wanita afrka-amerika. Biasanya hilang setelah
melahirkan.
Bercak berbatas tegas atau mottling difus yang berwarna kemerahan tanpak pada permukaan telapak
tangan 60% wanita hamil berkulit putih dan 35% wanita afrika=amerika. Epulis ialah suatu noddul
berwarna merah pada gusi yang mudah berdarah lesi ini dapat imbul pada sekitar bulan ke-3 dan
biasasanya terus memebesar seiring kemajuan kehamilan. Pertumbuhan kuku mengalami percepatan
selama masa hamil. Kulit berminyak dan acne vulgaris dapat timbul selama kehamilan. Pada wanita lain,
kulit bersih dan kulit berseri. Dapat terjadi peningkatan pertumbuhan rambut halus, tapi akan hilang
setelah kehamilan berakhir.
2. Trimester II
Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun meningkat. Pada terjadi
perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum livide atau alba, areola mammae, papila
mammae, linea nigra, pipih (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan
menghilang.
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang
juga akan mengenai daerah payudara dan paha perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum.
Pada mutipara selain striae kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau
yangmerupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit digaris pertengahan
perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang di sebut dengan linea nigra. Kadang-kadang muncul
dalam ukuran yang variasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma
gravidarum, selain itu pada areola dan daerah genetalia juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan.
Lesi-lesi ini memiliki banyak nama. Menurut Shornick (1998), penyakit ini mencakup prurigo gestasionis
dan dermatitis papular, yang tampaknya adalah varian-varian dari penyakit yang sama dan tidak spesifik
untuk kehamilan. Varian yang ringan dan lebih sering ditemukan, prurigo gestasionis, ditandai dengan
lesi-lesi kecil, gatal, dan cepat mengalami ekskoriasi yang terletak di lengan bawah dan badan. Lesi
biasanya muncul pada minggu ke 25 sampai 30, dan tidak dijumpai vesikel atau bula. Dermatitis papular,
yang diuraikan oleh Spangler dkk. Pada tahun 1962, adalah dermatitis pada kehamilan tahap lanjut yang
jarang dijumpai. Penyakit ini ditandai dengan erupsi pruntik generalisme. Lesi tampak sebagai papula-
papula lunak, berwarna merah, ungu sampai merah-coklat, dengan sebagian memiliki krusta hemoragik
di bagian tengahnya.
Prutus biasanya dapat dikendalikan dengan antihistamin dan krim kortikosteroid. Hasil perinatal
tampaknya tidak terganggu oleh sindrom ini (Vaughan Jones dan Black, 1999).
Erupsi kulit berlepuh yang gatal ini biasanya timbul pada wanita nulipara pada kehamilan tahap lanjut,
walaupun dapat juga muncul sejak awal kehamilan atau sampai seminggu postpartum. Herpes
gestasionis kadang-kadang menyertai penyakit frofoblastik gestasional. Penyakit ini, yang juga disebut
sebagai pemfigoid gestasionis, serupa dengan pemfigoid bulosa yang dijumpai pada pasien lansia (Fine,
1995). Secara imunologis, penyakit ini tidak dapat diberdakan dari pemfigoid bulosa (Nousari dan
Anhalt, 1999; Triffet dkk., 1999). Dengan demikian herpes gestasionis yang spesifik organ (Engineer dkk.,
2000).
Herpes gestasionis yang berat dapat berakibat serius, tetapi untungnya hal ini jarang dijumpai.
Ini adalah suatu erupsi pustular yang jarang dan mungkin timbul pada kehamilan tahap lanjut. Sebagian
penulis menganggapnya sebagai suatu bentuk psoriasis pustulosa yang timbul bersamaan dengan
kehamilan,s sementara penulis lain menganggapnya sebagai suatu dermatosis kehamilan ersendiri
(Arionson dan Alaska, 1995). Oumeish dkk. (1982) melaporkan seorang wanita yang mengalami
sekambuhan dermatosis ini pada sembilan kehamilannya. Pada tiga kehamilan terjadi hidrosefalus janin.
Juga terjadi dua kematian perinatal yang sebabnya tidak diketahui. Wanita ini juga mengalami lesi kulit
khas saat mendapat kontrasepsi oral estrogen-progesteron.
Tanda utama lesi impetigo herpetiformis adalah pustula-pustula steril yang terbentuk di sekeliling tepi
bercak eritematosa. Lesi-lesi eritematosa biasanya dimulai di daerah lipatan dan meluas ke perifer.
Selaput lendir biasanya terkena. Lesi histologi khasnya adalah mikroabses. Rongga mirip spons di
epidermis, yang terisi oleh neutrofil, diberi nama pustula spongiformis Kogoj.
Pruritus tidak parah, tetapi sering timbul gejala konstitusi. Selain mual, muntah, diare, serta menggigil
dan demam, sering terjadi hipoalbuminemia dan hipokalsemia. Walaupun pada awalnya steril, pustula
dapat terinfeksi sekunder setelah pecah, dan sepsis merupakan penyulit yang serius.
Terapi berupa kortikosteroid dan antimikroba sistemik untuk mengobati infeksi sekunder dan sepsis.
Penyakit mungkin menetap selama beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah melahirkan.
Morbiditas dan mortalitas janin berkaitan dengan keparahan infeksi pada ibu, tetapi mungkin terjadi
bahkan pada penyakit yang sudah terkendali (Vaughan-Jones dan Black, 1999; Wolf dkk., 1995).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada pembahasan diatas dapat kita mengambil kesimpulan bahwa pada ibu hamil memiliki perubahan
sistem integumen pada tiap trimester. Berikut perubahan yang terjadi pada ibu hamil
Perubahan yang umum :peningkatan penebalan kulit & lemak subdermal, hiperpigmentasi,
pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktifitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea,
peningkatan sirkulasi dan aktifitas vasomotor.
Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan strie-gravidarum atau tanda regangan.
Respon alergi kulit meningkat. Linea alba (garis perut) pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai
linea grisea. Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simpisis pubis sampai kebagian atas fundus di garis
tengah tubuh. Kulit perut juga tampak seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-
biruan disebut striae livide. Setelah partus, striae livide ini berubah menjadi putih disebut striae albicans.
Pada seorang multigraviada sering tanpak striae livide dan bersama dengan striae albicans Angioma atau
telengiektasis umumnya disebut vascular spiders. Angioma adalah ujung arteriola yang berdenyut dan
sedikit menonjol, berbentuk kecil seperti bintang atau cabang. Spiders hasil peningkatan kadar estrogen
dalam sirkulasi, biasanya ditemukan di leher, dada dan lengan. Spiders juga dideskripsikan berwarna
kebiruan dan tidak hilang bila ditekan. Vascular spiders terlihat pada bulan ke-2 – ke-kehamilan pada
65% wanita kulit putih dan 10% wanita afrika-amerika. Biasanya hilang setelah melahirkan. Bercak
berbatas tegas atau mottling difus yang berwarna kemerahan tampak pada permukaan telapak tangan
60% wanita hamil berkulit putih dan 35% wanita afrika=amerika.
Epulis ialah suatu noddul berwarna merah pada gusi yang mudah berdarah lesi ini dapat timbul pada
sekitar bulan ke-3 dan biasanya terus membesar seiring kemajuan kehamilan.
Kulit berminyak dan acne vulgaris (jerawat yang berlebihan) dapat timbul selama kehamilan.
Dapat terjadi peningkatan pertumbuhan rambut halus, tapi akan hilang setelah kehamilan berakhir.
Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun meningkat. Terjadi perubahan
deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum livide atau alba, areola mammae, papila mammae,
linea nigra, pipih (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang.
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang
juga akan mengenai daerah payudara dan paha perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum.
Pada mutipara selain striae kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau
yangmerupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit digaris pertengahan
perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang di sebut dengan linea nigra. Kadang-kadang muncul
dalam ukuran yang variasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma
gravidarum, selain itu pada areola dan daerah genetalia juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat kami menyadari terdapat banyak kekurangan kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki dikemudian hari.