Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM INTEGUMEN

DISUSUN OLEH :

NAMA : JAN ZABRINA

NIM : 4820128108114

KELAS/ PRODI : 1B S1 FARMASI

DOSEN PENGAMPU : DR. dr. IBRAHIM EDY SAPADA. M, Kes

MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb.

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Secar
akhusus, makalah ini membahas tentang Anatomi fisiologi manusia sistem integumen.
Makalah ini kami buat guna membantu proses pembelajaran .

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Anatomi fisiologi manusia. Selain itu, Makalahini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagipenulis. Kami mengucakan terimakasih
kepada Bapak DR. dr. Ibrahim Edy Sapada. M, Kes Selaku dosen Mata Kuliah Anatomi
fisiologi manusia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan.

Demikian makalah ini sayabuat. Semoga bermanfaat bagi kita serta para pembaca.
Saya juga berharap kritik dan saran atas ketidak sempurnaanya makalah ini, Agar saya lebih
baik lagi untuk proses kedepannya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca.

WassalamualaikumWr.Wb.

Palembang, Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Integumen berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Sistem
integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan/manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen
mencakup kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, dan sistem saraf.

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini
terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,  kelenjar (keringat dan sebasea),
dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti
“penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup
organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.

Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-
repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh
dengan dalam tubuh).
BAB II

PEMBAHASAN

A. ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM INTEGUMEN

1. Kulit

Kulit adalah organ terbesar pada tubuh manusia. Jika dibentangkan,


kulit tubuh orang dewasa diperkirakan memiliki luas sekitar dua meter
persegi. Kulit berperan membungkus organ dalam tubuh dan pelindung dari
paparan lingkungan luar yang berbahaya.

Struktur anatomi kulit manusia dan fungsinya :

 Epidermis

Epidermis adalah satu-satunya lapisan kulit yang bisa dilihat dan


disentuh. Lapisan ini terdiri dari lima jenis sel, yaitu stratum korneum,
stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum
basal. Berikut detail fungsinya.

 Stratum korneum: lapisan epidermis terluar, terbentuk dari keratin dan


berfungsi sebagai pelindung lapisan kulit yang lebih dalam.
 Stratum lusidum: terletak di bawah stratum korneum, berupa lapisan
tipis yang hanya terlihat di telapak kaki dan telapak tangan. Lapisan ini
berperan dalam tingkat fleksibilitas kulit dan mengandung protein yang
berfungsi untuk regenerasi sel kulit.
 Stratum granulosum: terletak di tengah, bekerja dengan menghasilkan
lemak dan molekul lainnya yang dapat melindungi kulit.
 Stratum spinosum: lapisan epidermis tertebal, berfungsi untuk
memproduksi keratin yang juga melapisi kulit kepala dan kuku.
 Stratum basale: lapisan epidermis terdalam. Lapisan ini mengandung
sel bernama melanosit yang menghasilkan warna kulit atau pigmen
yang dikenal sebagai melanin. Sel inilah yang membuat kulit menjadi
cokelat serta melindungi kulit dari sinar radiasi matahari.
Selain itu, pada lapisan epidermis juga ada lapisan sel non-keratinosit,
yaitu sel langerhans dan sel merkel. Sel langerhans berfungsi sebagai
sistem pertahanan kulit yang juga membantu melindungi kulit dari
patogen penyebab penyakit. Sementara itu, sel merkel berfungsi
sebagai salah satu reseptor (berguna mengenali rangsangan tertentu
yang berasal dari luar) yang membuat kulit menjadi sensitif terhadap
sentuhan.

 Dermis

Dermis adalah lapisan kedua yang terletak di bawah epidermis dengan


struktur lapisan kulit dermis lebih tebal. Lapisan ini membentuk
fondasi yang kuat untuk mendukung lapisan epidermis. Lapisan ini
memiliki kelenjar keringat dan pembuluh darah yang membantu dalam
mengatur dan mempertahankan suhu tubuh, kelenjar minyak dan
keringat, serta ujung saraf yang dapat mengirimkan sensasi berupa
sentuhan, rasa nyeri, gatal, dan suhu ke otak.

 Hipodermis

Hipodermis adalah lapisan kulit terdalam yang juga kerap disebut


sebagai lapisan subkutan atau subkutis. Hipodermis terdiri dari
jaringan kolagen dan sel lemak, bertugas untuk melindungi tubuh dari
suhu panas dan dingin. Lapisan ini juga berguna untuk melindungi
tubuh dari cedera dengan bertindak sebagai bantalan yang melapisi
tulang.

Perlu diketahui bahwa ketebalan kulit pada setiap orang berbeda-beda.


Ada yang tebal, ada juga yang tipis. Umumnya, kulit pada tubuh pria
lebih tebal dibandingkan dengan kulit wanita dan anak-anak. Namun,
ketebalan kulit juga bisa dipengaruhi genetik, ras, dan usia.
2. Kuku
Kuku adalah bagian tubuh manusia yang terdapat atau tumbuh di ujung
jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari dan memiliki pori-
pori. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi
utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf,
serta mempertinggi daya sentuh. Kuku bukan bagian dari tulang melainkan
terbuat dari protein yang disebut keratin. Keratin bukan hanya terdapat pada
kuku saja, melainkan terdapat juga pada kulit dan rambut.

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang


memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.
Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena
kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu
minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku
jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang
baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau
kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat
lamban dan rapuh.
3. Rambut

Rambut adalah salah satu adneksa kulit yang terdapat di seluruh tubuh,
kecuali telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan kuku. Walaupun rambut bisa
tumbuh di seluruh tubuh, jenis-jenis rambut tersebut berbeda. Yang pertama
adalah rambut tipe terminal, yaitu rambut dengan tekstur kasar yang
mengandung banyak pigmen. Rambut tipe terminal ini tumbuh di area kepala,
alis, bulu mata, ketiak, dan area genitalia. Rambut tipe terminal ini diproduksi
oleh folikel-folikel rambut berukuran besar yang ada di lapisan subkutis. Oleh
karena itu, diameter rambut tipe terminal ini cenderung besar, yaitu lebih dari
0.03 mm. Selain itu, ada juga rambut tipe vellus, yaitu rambut dengan tekstur
halus yang mengandung sedikit pigmen. Rambut tipe vellus ini diproduksi
oleh folikel-folikel rambut berukuran sangat kecil yang berada di lapisan kutis.
Oleh karena itu, diameter rambut tipe velus ini relatif kecil, yaitu lebih kecil
dari 0.03 mm.
Secara umum, rambut terdiri dari akar rambut dan batang rambut. Akar
rambut alias folikel, terletak di dalam lapisan dermis kulit. Akar rambut ini
dikelilingi oleh pembuluh darah yang bertugas memberikan asupan nutrisi
untuk rambut. Akar rambut terdiri dari dua bagian, yaitu umbi rambut dan
papil rambut. Umbi rambut adalah bagian luar dari akar rambut, yang mana
akan ikut tercabut jika kita mencabut rambut. Sedangkan papil rambut adalah
bagian dari akar rambut yang akan tertinggal di dalam kulit meskipun kita
mencabut rambut sampai ke bagian akar. Papil rambut inilah yang akan terus
hidup untuk menstimulasi pertumbuhan rambut. Namun demikian, papil
rambut dapat rusak jika terkena arus listrik atau bahan kimia.
Pertumbuhan rambut terjadi melalui fase-fase berikut:
 Fase anagen
Fase ini disebut juga sebagai fase pertumbuhan aktif, di mana sel-sel
matriks melalui proses mitosis untuk membentuk sel-sel baru yang
kemudian akan mendorong sel-sel yang lebih tua ke atas. Fase ini
berlangsung sekitar 2 – 6 tahun dengan kecepatan tumbuh rambut sekitar
0,35mm per-hari.
 Fase katagen
Fase ini merupakan masa peralihan yang didahului oleh penebalan
jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut
menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami pertandukan
sehingga terbentuk gada (club). Fase ini berlangsung sekitar 2 – 3 minggu.
 Fase telogen
Fase ini merupakan masa ‘istirahat’ yang dimulai dengan memendeknya
sel epitel dan berbentuk tunas kecil yang membuat rambut baru sehingga
rambut gada akan terdorong keluar. Fase ini berlangsung sekitar 100 hari.
Setelah melalui fase telogen, pertumbuhan rambut akan kembali masuk ke
fase anagen.

4. Kelenjar Keringat

Manusia memiliki 3 juta kelenjar keringat. Kelenjar keringat dapat


ditemukan di dermis, dekat permukaan luar kulit. Kebanyakan terdapat
di telapak tangan dan kaki, dan tidak terdapat di bibir. Dengan aktivitas fisik
yang berat dalam suhu hangat sampai panas, kelenjar akan mengeluarkan
sekitar 2 liter keringat lebih banyak dari biasanya.

Kulit memiliki 2 jenis kelenjar keringat: kelenjar keringat


apokrin dan merokrin. Kedua jenis kelenjar ini tersusun atas sel
mioepitel (dari bahasa Latin: myo-, "otot"), sel epitel khusus yang terletak
antara sel kelenjar dan lamina basalis di bawahnya. Kontraksi sel mioepitel
memeras kelenjar dan melepaskan sekret yang sudah menumpuk. Aktivitas
sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel mioepitel dikendalikan oleh sistem
saraf otonom dan hormon yang beredar dalam tubuh. Di samping itu, kelenjar
serumen, yang memproduksi kotoran telinga, dan kelenjar susu, sering
dianggap sebagai modifikasi kelenjar keringat. Kedua kelenjar itu tampak
sebagai susunan sel yang bundar dan mengelilingi lumen di tengah. Sel yang
mengelilingi lumen adalah epitel kubus berlapis.

5. Kelenjar Sebasea

Kelenjar sebasea adalah kelenjar penghasil sebum atau minyak di kulit


yang berukuran sangat kecil. Sebum yang dihasilkan kelenjar sebasea sering
dianggap penyebab jerawat. Padahal, memiliki fungsi yang diperlukan oleh
manusia. Fungsi kelenjar sebasea adalah bagian dari sistem integumen
membantu melindungi tubuh dari kerusakan lingkungan maupun
fisik. Anggota lain dalam sistem integumen termasuk kulit, rambut, dan
kuku.Tak ayal bila fungsi kelenjar sebasea memainkan peran penting untuk
kulit dan tubuh. Adapun fungsi kelenjar sebasea adalah sebagai berikut. 

 Menghasilkan sebum 
Salah satu fungsi kelenjar sebasea adalah menghasilkan sebum. Sebum
terdiri atas trigliserida, wax ester, squalene, dan kolesterol. Sebum
akan dikeluarkan ke permukaan kulit melalui saluran yang
menghubungkan kelenjar ke folikel rambut.

 Menjaga kelembapan kulit


Berikutnya, fungsi kelenjar sebasea adalah menjaga kelembapan
kulit. Sebum yang dihasilkan oleh kelenjar sebasea dapat membantu
membentuk lapisan yang sedikit berminyak di permukaan
kulit. Lapisan tersebut membantu kulit lebih fleksibel sehingga
mencegah hilangnya penyerapan air yang berlebihan pada
kulit. Singkatnya, minyak alami atau sebum dapat menjaga
kelembapan kulit.
 Mengatur suhu tubuh
Fungsi kelenjar sebasea lainnya adalah mengatur suhu tubuh. Fungsi
ini dilakukan dengan kelenjar ekrin penghasil keringat untuk mengatur
suhu tubuh. Misalnya, saat suhu di sekitar tubuh cenderung dingin,
sebum akan mengandung lebih banyak lipid untuk melindungi dan
melembapkan rambut serta kulit. Hal tersebut dilakukan untuk
mencegah hilangnya panas berlebih dari tubuh.

 Mencegah infeksi mikroba


Mencegah infeksi juga menjadi fungsi kelenjar sebasea. Sebum
mengandung squalene, yakni senyawa yang penting untuk mencegah
infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain. 

6. Sistem Saraf

Sistem saraf adalah sistem organ yang meregulasi atau mengatur


sistem-sistem organ tubuh yang lain. Sistem tersebut juga bertanggung jawab
atas pengetahuan dan daya ingat yang dimiliki manusia. Pada umumnya
sistem saraf berfungsi untuk mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan
alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung dengan cepat, dan kecepatan
sekresi beberapa kelenjar endokrin. Sistem saraf pada manusia memiliki sifat
mengatur yang sangat kompleks dan khusus. Sistem saraf menerima berjuta-
juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Semua rangsangan tersebut
akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan diberikan oleh
tubuh.

Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (rangsangan eksternal) dan


rangsangan dari dalam tubuh (rangsangan internal). Rangsangan eksternal
misalnya cahaya, suhu, panas, dan dingin. Sedangkan rangsangan internal
misalnya rasa lapar, haus, sakit, nyeri dan sebagainya. Untuk bereaksi
terhadap berbagai rangsangan tersebut tubuh kita memerlukan tiga komponen,
yaitu reseptor, sistem saraf dan efektor.

Reseptor atau penerima rangsangan adalah sel yang memberikan


respon terhadap rangsangan dari lingkungan eksternal maupun internal.
Kemudian, reseptor akan mengubah rangsangan yang diterima menjadi suatu
impuls saraf (aliran listrik yang terjadi karena adanya perubahan muatan
listrik) yang akan diteruskan melalui neuron (sel saraf). Pada tubuh kita, yang
berperan sebagai reseptor adalah alat indera. Di dalamnya terdapat ujung-
ujung saraf sensorik yang peka terhadap rangsangan tertentu. Saraf sensorik
berfungsi menerima rangsangan dan membawanya ke otak atau sum-sum
tulang belakang.

Sistem saraf berperan menerima, mengolah dan meneruskan hasil


olahan rangsangan ke efektor. Sistem saraf tersebar ke seluruh organ tubuh
manusia. Secara fungsional, sistem saraf dibagi menjadi bagian somatik dan
otonom. Bagian somatik berperan mengatur koorginasi struktur-struktur otot,
tulang dan kulit. Sedangkan sistem saraf otonom berperan mengatur
koordinasi otot polos, jantung dan kelenjer-kelenjer tubuh. 
BAB III

KESIMPULAN

Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan,


melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Komponen dari
Sistem ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar, yaitu 1.) Kulit, merupakan lapisan
terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu kulit tipis dan kulit tebal. 2.) Kuku,
adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel
mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung
jari. 3.) Rambut merupakan organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mamalia. kelenjar keringat. 4.) Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara
pada kulit ari dan berbentuk pori-pori halus. 5.) Kelenjar sebasea adalah kelenjar penghasil
sebum atau minyak di kulit yang berukuran sangat kecil. Sebum yang dihasilkan kelenjar
sebasea sering dianggap penyebab jerawat. Padahal, memiliki fungsi yang diperlukan oleh
manusia 6.) Sistem saraf adalah sistem organ yang meregulasi atau mengatur sistem-sistem
organ tubuh yang lain. Sistem tersebut juga bertanggung jawab atas pengetahuan dan daya
ingat yang dimiliki manusia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sipatilmuku.xyz/2019/08/pengertian-sistem-integumen-pada.html

https://www.berbagaireviews.com/2018/06/sistem-integumen-pada-manusia-
lengkap.html?m=1

https://hellosehat.com/penyakit-kulit/struktur-kulit-manusia/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kuku

https://id.wikipedia.org/wiki/Rambut

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_keringat

https://www.sehatq.com/artikel/memahami-fungsi-kelenjar-sebasea-yang-krusial-
bagi-kulit

http://pustaka.pandani.web.id/2016/02/pengertian-sistem-syaraf-reseptor-dan.html

https://text-id.123dok.com/document/z3el0oeq-makalah-sistem-integumen-dalam-
se.html

Anda mungkin juga menyukai