PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tersebut dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain (Sari &
teman, karena orang lain merasa terancam oleh perilaku kekerasannya. Klien
dengan yang lain karena jika klien kambuh dapat membahayakan diri sendiri,
yang dialami oleh klien diantara gangguan jiwa yang lain. Berdasarkan hasil
secara nasional adalah 1,7%, gangguan jiwa berat di Jawa Tengah telah
mencapai 2,3 %. Menurut hasil penelitian Setiawan, Keliat & Wardani (2015)
gangguan jiwa yang paling banyak dialami pada klien dengan skizofrenia.
1
2
menunjukkan ekspresi wajah marah, mata melotot, suara keras dan bisa
melakukan kekerasan. Sari & Istichomah (2015) menyatakan tanda dan gejala
resiko perilaku kekerasan antara lain mengancam, ada ide melukai, merencanakan
tindakan kekerasan. Jika, hal ini tidak segera ditangani dapat membahayakan diri
sendiri maupun orang lain. Sehingga peran perawat sebagai pemberi asuhan
menurunkan gejala perilaku kekerasan. Salah satu cara untuk menangani resiko
Therapy (ACT).
diinginkannya dalam hidup ini. Pendekatan yang dilakukan ACT yaitu dengan
melangkah mundur dari situ. Kemudian, klien membuat komitmen dengan diri
sendiri untuk berpikir, bertindak dan berperilaku lebih positif (Hasson, 2017).
angsur hilang, jika klien melakukan ACT secara rutin. Sehingga, klien mampu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
1. Klien
2. Keluarga
sekitar.
3. Institusi
4. Penulis