Si
TIM SPI RSUD KAB. JOMBANG
Disampaikan pada :
Pelatihan “ Sterilisasi Sentral (CSSD/ Central Sterile Supply Departement ) ”
Jombang, 04 - 07 Juni 2022
Tujuan Pembelajaran
Peserta mampu menginternalisasi sadar anti korupsi dan
menjauhkan diri dari perilaku korupsi
.
APA ITU
KORUPSI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1999
TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
BAB II
TINDAK PIDANA KORUPSI
Pasal 2 Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
Pasal 3 Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2001
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Pasal13 Setiap orang yang memberi hadiah atau janji kepada pegawai
negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat
pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji
dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut
KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
Setiap orang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan Negara atau perekonomian negara
SUAP MENYUAP
by :
Russy
PEMERASAN
GRATIFIKASI ?
SALAH SATU DARI TUJUH JENIS BESAR
TINDAK PIDANA KORUPSI
GRATIFIKASI ?
UU No. 20 Tahun 2001 PASAL12B
AKAR DARI KORUPSI
ETOS KERJA
SIKAP
NILAI INTI
1
2
3
1
2
1
3
TR
E
Menyadari bahwa hal-
hal kecil itu
penting
Bertang
gung Menciptakan bdaya
jawab saling
Menep percaya
Jujur namunati Peduli terhadap
rendah Hatijanji kebaikan yang lebih
besar
Mempekerjakan-
Orang-orang 0
9 1 Konsist
berintegritas en
0
Bagaimana
Gratifikasi Di CSSD ??
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN
WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN INSTANSI
PEMERINTAH
Zona Integritas Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan
atau predikat yang diberikan kepada K/L dan Pemda
yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat
(komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui
upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor penentu
pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM. Terdapat enam komponen pengungkit
Manajemen perubahan bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan
konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture
set) individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan
tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas. Target yang ingin dicapai
melalui program ini adalah:
a.Meningkatnya komitmen seluruh jajaran pimpinan dan pegawai unit kerja
dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
b.Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada unit kerja yang
diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
c.Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya
resistensi terhadap perubahan.
Indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan penguatan pengawasan :
1.Pengendalian Gratifikasi
a) unit kerja telah memiliki public campaign tentang pengendalian
gratifikasi;
b) unit kerja telah mengimplementasikan pengendalian gratifikasi.
2.Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)
a) unit kerja telah membangun lingkungan pengendalian;
b) unit kerja telah melakukan penilaian risiko atas unit kerja;
c) unit kerja telah melakukan kegiatan pengendalian untuk
meminimalisir risikoyang telah diidentifikasi;
d) unit kerja telah mengkomunikasikan dan mengimplementasikan SPI
kepada seluruh pihak terkait
Indikator peningkatan kualitas pelayanan publik
1.Standar Pelayanan
a) Unit kerja telah memiliki kebijakan standar pelayanan;
b) Unit kerja telah memaklumatkan standar pelayanan;
c) Unit kerja telah memiliki SOP
d) Unit kerja telah melakukan reviu dan perbaikan SOP