1. KUHP :
• Pasal 418 KUHP
• Pasal 419 KUHP
• Pasal 419 KUHP
• Pasal 423 KUHP
• Pasal 425 KUHP
• Pasal 368 KUHP
1. UU Nomor 11/ 2980 tentang Tindak Pidana Suap, Pasal 3 Penerima Suap;
2. UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Korupsi Pasal 5 ayat 1
Memberi/menjanjikan pada pegawai negeri/penyelenggaran negara dan ayat
(2) pegawai negeri atau penyelenggaran negara penerima pemberian/janji;
3. UU No. 20/2001 Pasal 11 Pegawai negeri atau penyelenggaran negara
penerima hadiah/janji padahal diketahui karena kekuasaan/kewenangan;
4. UU No. 20/2001 ayat 13 pemberi hadiah/janji pegawai negeri/penyelenggara
negara karena kekuasaan/kewenangan.
Faktor penyebab
Pungli
1. Penyalahgunaan wewenag, Jabatan atau kewenangan
seseorang;
2. Faktor mental, karakter / kelakukan dari pada seseorang
3. Faktor ekonomi; Penghasilan yang kurang mencukupi
kebutuhan hidup tidak sebanding dengan
tugas/jabatan/pekerjaan;
4. Faktor kultural dan budaya organisasi; kebiasaan yang
berjalan terus menerus atau anggapan sebagai hal
biasa/lumrah;
5. Terbatasnya sumber daya manusia;
6. Lemahnya system control; pengawasan oleh atasan dan
pengawasan internal.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBERANTASAN PUNGLI
Berdasar SE Kementerian PARB Nomor 5 Tahun 2016 langkah-langkah
pemberantasan pungli adalah :
1. Mengidentifikasi area yang berpotensi terjadi pungli dan mengambil langkah-langkah
efektif untuk memberantas pungli.
2. Menindak tegas aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat pungli.
3. Melakukan investigasi lebih mendalam untuk menjaring keterlibatan oknum-oknum
lain.
4. Meminta para kepala instansi untuk memberlakukan pengembangan sistem
pelayanan berbasis teknologi informasi untuk mengurangi hubungan langsung antara
petugas dengan masyarakat.
5. Memberikan akses yang luas pada masyarakat terhadap standar pelayanan secara
transparan.
6. Meningkatkan sistem pengawasan internal untuk mencegah praktik pungli.
7. Meningkatkan upaya dalam rangka peningkatan kualitas ASN.
8. Membuka akses yang mudah dan murah bagi masyarakat untuk melakukan
pengaduan.
SEKTOR PELAYANAN PUBLIK
RAWAN PUNGLI
1. Sektor Perizinan;
2. Sektor Perpajakan, bea dan cukai;
3. Sektor Pendidikan;
4. Hibah dan bantuan sosial (bansos);
5. Kepegawaian;
6. Pengadaan barang dan jasa;
7. Kependudukan dan catatan sipil serta;
8. Pertanahan
9. Dana Desa ( ADD )
AKAR MASALAH PUNGLI
PROSEDUR LEMAHNYA
BIROKRASI PENGAWASAN
YANG TERLALU INTERNAL
BERBELIT-BELIT
PERLU MEREFORMASI
ATAU MEMANGKAS
BIROKRASI AGAR LEBIH
TRANPARAN, EFISIEN DAN
AKUNTABEL
VISI SATGAS
TERWUJUDNYA PELAYANAN PUBLIK PADA KEMENTRIAN / LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH YANG TERBEBAS DARI PUNGUTAN LIAR
MISI SATGAS
1.
Membangun system pencegahan dan pemberantasan pungutan liar;
2.
Membangun system pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi dari kementrian/lembaga dan pihak lain yang terkait dengan menggunakan teknologi informasi;
3.
Membangun dan menginternalisasi budaya anti pungli pada tata pemerintahan dan masyarakat;
4.
Mengoordinasikan, merencanakan dan melaksanakan operasi/kegiatan pemberantasan pungli;
5.
Meningkatkan kualitas pelayanan kepada public melalui transparansi dan standarisasi pelayanan, sesuai peraturan perundang-undangan dan menghapuskan pungutan liar.
TUGAS SATGAS SABER PUNGLI
FUNGSI
TUGAS INTELIJEN
PENCEGAHAN;
MELAKSANAKAN PENINDAKAN; DAN
PEMBERANTASAN PUNGUTAN YUSTISI
LIAR SECARA EFEKTIF DAN
EFISIEN DENGAN SASARAN
MENGOPTIMALKAN SENTRA PELAYANAN
PUBLIK
PEMANFAATAN PERSONIL,
DIKEMENTRIAN/LEMBAG
SATUAN KERJA DAN SARANA A DAN PEMDA
PRASARANA, BAIK YANG
BERADA KEKUATAN
DIKEMENTRIAN/LEMBAGA KEMENTRIAN/LEMBAGA
MAUPUN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH
DAERAH DAERAH
WEWENANG SATGAS
1. Sosialisasi
1. Audit 2. Asistensi
2. Reviu 3. Bimbingan tehnis
3. Evaluasi 4. Konsultasi / advisory service /
4. Pemantauan problem solving
FUNGSI INSPEKTORAT SEBAGAI
APIP DAERAH
JASA PENJAMINAN
(Assurance Activities)
AUDIT PEMANTAUA
REVIU EVALUASI N
1. Audit
1. Evaluasi 1. Pemantauan
Operasional 1. Reviu Keuangan
Kelembagaan program/ kegiatan
/Reguler 2. Reviu Kinerja
2. Evaluasi tahun berjalan
2. Audit Kinerja 3. Reviu PBJ
Kebijakan 2. Pemantauan
3. Audit Tujuan
3. Evaluasi Kinerja TLHP
Tertentu
FUNGSI INSPEKTORAT SEBAGAI
APIP DAERAH
JASA CONSULTANSI
(Consulting Activities)
1.Sosialisasi
2.Asistensi
3.Bimbingan tehnis
4.Konsultasi / advisory service / problem
solving
KEWENANGAN INSPEKTORAT (APIP)
DALAM MENYINGKAPI PENYIMPANGAN