PENCEGAHAN PRAKTEK
PUNGUTAN LIAR (PUNGLI)
OLEH
MUN GUMIRI, S. IP, M.H
INSPEKTUR INSPEKTORAT
KABUPATEN BENGKULU TENGAH
1
PENDAHULUAN
2
Definisi Pungli berdasarkan pasal 12 huruf e
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
( UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI )
3
UNSUR OBJEKTIF PUNGLI
2. Menyalahgunakan kekuasaan
1. Sektor perizinan;
2. Sektor pendidikan;
3. Hibah dan bantuan sosial (bansos);
4. Kepegawaian;
5. Dana desa;
6. Pengadaan barang dan jasa serta;
7. Peradilan.
Sektor perizinan dan hibah bantuan sosial yang paling rawan pungli karena
langsung bersentuhan dengan publik.
Di seluruh Pemerintah Daerah diharuskan untuk membentuk Tim
Pemberantasan Pungli. (amanah dari Presiden R.I. Joko Widodo)
AKAR MASALAH
PUNGLI
PROSEDUR
LEMAHNYA
BIROKRASI
PENGAWASAN
YANG TERLALU
INTERNAL
BERBELIT-BELIT
9
UNIT PEMBERANTASAN PUNGLI
SK Bupati Bengkulu Tengah 700 03 Tahun 2017
tentang Unit Pemberantasan Pungutan Liar
Kabupaten Bengkulu Tengah.
1. Intelijen
2. Pencegahan
3. Penindakan; dan
4. Yustisi.
UNIT PEMBERANTASAN PUNGLI
mempunyai wewenang :
GRATIFIKASI
15
Arti Gratifikasi dapat diperoleh dari Penjelasan Pasal
12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001,
16
Definisi di atas menunjukkan bahwa
gratifikasi sebenarnya bermakna pemberian
yang bersifat netral. Suatu pemberian
menjadi gratifikasi yang dianggap suap jika
terkait dengan jabatan dan bertentangan
dengan kewajiban atau tugas penerima.
17
DASAR HUKUM GRATIFIKASI
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi pasal 12B dan 12C.
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi Pasal 16.
3. Peraturan KPK Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaporan dan
Penetapan Status Gratifikasi.
4. Surat Edaran Menteri dalam Negeri Nomor : 061/7737/SJ tanggal 30
Desember 2014 tentang Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan Pemerintah Daerah.
5. Surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor : B-854/10-
13/02/2017 tanggal 20 Februari 2017 hal Implementasi Pengendalian
Gratifikasi pada Pemprop, Pemkab dan Pemkot se-Propinsi Bengkulu.
DASAR HUKUM GRATIFIKASI
DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH
1. PERATURAN BUPATI BENGKULU TENGAH NOMOR. TAHUN 2017
TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH (DALAM PROSES)
TUGAS :
1. Menerima, mereviu dan mengadministrasikan laporan
penerimaan, penolakan dan pemberian gratifikasi dari
pegawai/pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Tengah;
2. Menyalurkan laporan penerimaan, penolakan dan
pemberian Gratifikasi kepada KPK untuk dilakukan analisis
dan penetapan status kepemilikan gratifikasinya oleh KPK;
3. Menyampaikan hasil pengelolaan laporan gratifikasi dan
usulan kebijakan pengendalian gratifikasi kepada pimpinan
Pemerintah Kabupaten
TUGAS UPG :
KEANGGOTAAN UPG :
ESELON III SETIAP OPD (SEKRETARIS OPD
CAMAT)
KEDUDUKAN UPG
SEKRETARIAT UPG DI INSPEKTORAT KAB.
BENGKULU TENGAH
PELAKSANA PELAPORAN GRATIFIKASI DAN/ATAU
INDIKASI GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN BENGKULU TENGAH
Tugas :
Melakukan sosialisasi Pengendalian Gratifikasi pada
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-
masing.
Memantau kegiatan yang berindikasi gratifikasi pada
OPD masing-masing.
Melaporkan kegiatan yang berindikasi gratifikasi
pada OPD masing-masing kepada Unit
Pengendalian Gratifikasi.
PELAKSANA PELAPORAN GRATIFIKASI DAN/ATAU
INDIKASI GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN BENGKULU TENGAH
KEANGGOTAAN :
ESELON IV SETIAP OPD (Kasubbag Umum dan
Kepegawaian setiap OPD)
KEDUDUKAN
SEKRETARIAT/POSKO DI INSPEKTORAT KAB.
BENGKULU TENGAH
SEKRETARIAT DI MASING-MASING OPD