REPUBLIK INDONESIA
SURAT EDARAN
NOMOR : SE- 7 /MBU/05/2021
TENTANG
PENCEGAHAN KORUPSI DAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI
TERKAIT HARI RAYA DI LINGKUNGAN GRUP BADAN USAHA MILIK NEGARA
A. Umum
Perayaan hari raya keagamaan atau hari besar lainnya merupakan tradisi bagi masyarakat
Indonesia untuk meningkatkan religiusitas, menjalin hubungan yang baik antar sesama, dan
saling berbagi utamanya kepada pihak yang membutuhkan. Perayaan tersebut agar
dilaksanakan secara sederhana, disiplin protokol kesehatan khususnya menghindari
terjadinya kerumunan, peka terhadap kondisi lingkungan sosial, dan mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Surat Edaran ini mencakup seluruh Direksi, Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas, Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, dan karyawan di
lingkungan Grup BUMN, serta pihak-pihak lainnya yang terkait.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2020 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
3. Surat Edaran Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Nomor 13 Tahun 2021
tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Terkait Hari Raya.
E. Isi
1. Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, Organ Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, dan karyawan Grup BUMN dilarang memberi dan/atau
menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya.
2 Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, Organ Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, dan karyawan Grup BUMN yang menerima gratifikasi
yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya
wajib melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan gratifikasi
tersebut.
3. Permintaan dana dan/atau hadiah sebagai Tunjangan Hari Raya (THR) atau sebutan
lain dengan makna yang sama oleh Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas,
Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, dan karyawan Grup BUMN,
baik secara individu maupun mengatasnamakan institusi kepada masyarakat,
perusahaan, dan/atau penyelenggara negara dan Aparatur Sipil Negara/ASN baik
secara tertulis maupun tidak tertulis, merupakan perbuatan yang dilarang dan dapat
berimplikasi pada tindak pidana korupsi.
4. Penerimaan gratifikasi berupa bingkisan makanan yang mudah rusak dan/atau
kadaluarsa dapat disalurkan sebagai bantuan sosial ke panti asuhan, panti jompo, atau
pihak yang membutuhkan, dan melaporkan kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
(UPG) pada institusi masing-masing disertai penjelasan dan dokumentasi
penyerahannya. Selanjutnya UPG melaporkan rekapitulasi penerimaan tersebut
kepada KPK.
5. Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, Organ Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, dan karyawan Grup BUMN dilarang menggunakan
fasilitas dinas untuk kepentingan pribadi dan/atau kelompok, selain untuk kepentingan
kedinasan.
6. Direksi .../3
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
-3-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Mei 2021
MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA