Anda di halaman 1dari 21

Gratifikasi

Hello!
1. Aldela Nanda Pratami (02)
2. Dessia Nadhira Ramadhanty (08)
3. Letna Helma Lantika Wisda (20)
4. Moch. Andyansyah Maulana (24)
5. Putri Nurmala Dewi (30)
1.
Pengertian Gratifikasi
Ps 12B UU No. 20/2001
• Pemberian dalam arti luas
o Uang
o Barang
o Rabat (discount)
o Komisi
o Pinjaman tanpa bunga
o Tiket perjalanan
o Fasilitas penginapan
o Perjalanan wisataa
o Pengobatan cuma-cuma
o Fasilitas lainnya.
• Harusnya bersifat NETRAL
Gratifikasi VS Suap

“Suatu gratifikasi dianggap suap


apabila terkait dengan jabatan
dan bertentangan dengan tugas /
kewajiban penerima”
⊸ ...mengenai gratifikasi sebagai tindak pidana
baru. Gratifikasi tersebut dianggap suap apabila
berhubungan dengan jabatan dan berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya sebagai pegawai
negeri atau penyelenggara Negara.
⊸ Gratifikasi tersebut tidak dianggap suap apabila
penerima gratifikasi melaporkan pada Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam
waktu yang ditentukan dan apabila tidak
melaporkan dianggap suap.
⊸ Dalam sistem pelaporan ini, untuk menentukan ada
atau tidaknya tindak pidana suap tersebut,
penerima gratifikasi yang nilainya Rp10.000.000,00
atau lebih, pembuktian bahwa pemberian bukan
suap dilakukan oleh penerima Gratifikasi, tetapi
yang nilainya kurang dari Rp10.000.000,00
pembuktian bahwa gratifikasi sebagai suap
dilakukan oleh penuntut umum.
2.
Gratifikasi dalam
Praktik
Yang Wajib dilaporkan VS Tidak Wajib

Berkaitan dengan Jabatan Tidak berkaitan dengan jabatan penerima


Penerima
⊸ Berlaku umum
⊸ Merupakan ⊸ Tidak bertentangan dengan peraturan
penerimaan yang perundang – undangan yang berlaku
dilarang / tidak sah
secara hukum ⊸ Dipandang sebagai wujud ekspresi,
ramah – tamah, penghormatan dalam
⊸ Bertentangan dengan hubungan sosial dalam batas wajar
kewajiban / tugas
pegawai negeri / ⊸ Pemberian dalam ranah adat – istiadat,
penyelenggara negara kebiasaan, dan norma yang berlaku di
masyarakat dalam batas yang wajar
Contoh yang wajib dilaporkan
⊸ terkait dengan pemberian ⊸ dalam proses komunikasi, negosiasi dan
layanan pada masyarakat pelaksanaan kegiatan dengan pihak lain terkait
⊸ terkait dengan tugas dalam dengan pelaksanaan tugas dan kewenangannya;
proses penyusunan anggaran ⊸ sebagai akibat dari perjanjian
⊸ terkait dengan tugas dalam kerjasama/kontrak/kesepakatan dengan pihak
proses pemeriksaan, audit, lain yang bertentangan dengan undang-undang;
monitoring dan evaluasi; ⊸ sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama
⊸ terkait dengan pelaksanaan atau setelah proses pengadaan barang dan jasa;
perjalanan dinas (note: di luar ⊸ dari Pejabat/pegawai atau Pihak Ketiga pada hari
penerimaan yang sah/resmi raya keagamaan;
dari instansi PN/Pn); ⊸ dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait
⊸ dalam proses dengan jabatan dan bertentangan dengan
penerimaan/promosi/mutasi kewajiban/tugasnya;.
pegawai;
Contoh yang tidak perlu dilaporkan
⊸ pemberian sesama pegawai dalam rangka
pisah sambut, pensiun, promosi jabatan, dan
⊸ pemberian karena hubungan keluarga, yaitu ulang tahun yang tidak dalam bentuk uang
kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/istri, atau tidak berbentuk setara uang yang paling
anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi, banyak Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah)
kakak/adik/ipar,sepupu dan keponakan, per pemberian per orang dengan total
sepanjang tidak memiliki konflik kepentingan. pemberian Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
⊸ pemberian terkait dengan Musibah atau dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama.
Bencana yang dialami oleh penerima, ⊸ pemberian sesama rekan kerja tidak dalam
bapak/ibu/mertua, suami/istri, atau anak bentuk uang atau tidak berbentuk setara uang
penerima gratifikasi paling banyak (cek, bilyet gori, saham, deposito, voucher,
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah); pulsa, dan lain-lain) paling banyak
⊸ hidangan atau sajian yang berlaku umum; Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per
pemberian per orang dengan total pemberian
maksimal Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama
Contoh yang tidak perlu dilaporkan (2)
⊸ prestasi akademis atau non akademis yang ⊸ penerimaan hadiah atau tunjangan baik berupa
diikuti dengan menggunakan biaya sendiri uang atau barang yang ada kaitannya dengan
seperti kejuaraan, perlombaan atau peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh
kompetisi tidak terkait kedinasan Pemerintah sesuai dengan peraturan
⊸ keuntungan atau bunga dari penempatan perundang-undangan yang berlaku; atau,
dana, investasi atau kepemilikan saham ⊸ diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar
pribadi yang berlaku umum; kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi
⊸ manfaat bagi seluruh peserta koperasi dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik
pegawai berdasarkan keanggotaan kepentingan dan tidak melanggar aturan
koperasi pegawai negeri yang berlaku internal instansi pegawai;
umum; ⊸ hadiah (tanda kasih) dalam bentuk uang atau
⊸ seminar kit yang berbentuk seperangkat barang yang memiliki nilai jual dalam
modul dan alat tulis serta sertifikat yang penyelenggaraan pesta pernikahan, kelahiran,
diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi, atau
seperti rapat, seminar, workshop, upacara adat/agama lainnya dengan batasan
konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain nilai per pemberi dalam setiap acara paling
sejenis yang berlaku umum; banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
3.
Sistem Pengendalian
Gratifikasi
Sistem Pengendalian Gratifikasi

⊸ Pembangunan SPG
⊸ Perangkat SPG
1. Etika memberi dan menerima
2. Pelaksana fungsi pengendalian
3. Komitmen Pimpinan
4. Pelaksanaan Diseminasi
5. Monitor & Evaluasi
Pembangunan SPG
Tingkat keberhasilan penegakan aturan
gratifikasi tidak terlepas dari peran KLOP.
KLOP sebagai lembaga publik memiliki
tanggung jawab untuk menciptakan
lingkungan berintegritas. Salah satu
parameter yang dapat digunakan untuk
menilai tingkat integritas dari lingkungan
KLOP adalah terimplementasinya Sistem
Pengendalian Gratifikasi.
Perangkat SPG : Etika memberi & menerima
▫ Kewajiban menolak gratifikasi yang dianggap suap
▫ Kewajiban pelaporan atas penerimaan, penolakan dan pemberian
gratifikasi
▫ Bentuk gratifikasi yang wajib dilaporkan
▫ Bentuk gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan
▫ Sikap pegawai negeri/penyelenggara negara apabila menghadapi
praktik penerimaan, penolakan dan pemberian gratifikasi
▫ Pengelolaan penerimaan dan pemberian gratifikasi yang terkait
kedinasan
▫ Mekanisme pelaporan penerimaan, penolakan dan pemberian
gratifikasi
▫ Tugas dan wewenang pelaksana fungsi pengendalian gratifikasi
▫ Perlindungan pelapor gratifikasi.
Perangkat SPG : Pelaksana fungsi Pengendalian

▫ Menerima, mereviu dan mengadministrasikan laporan


penerimaan, penolakan dan pemberian gratifikasi dari pegawai
negeri/penyelenggara negara di lingkungan instansi;
▫ Menyalurkan laporan penerimaan, penolakan dan pemberian
Gratifikasi kepada KPK untuk dilakukan analisis dan penetapan
status kepemilikan gratifikasinya oleh KPK;
▫ Menyampaikan hasil pengelolaan laporan gratifikasi dan usulan
kebijakan pengendalian gratifikasi kepada pimpinan instansi;
▫ Mengkoordinasikan kegiatan diseminasi aturan etika gratifikasi
kepada pihak internal dan eksternal instansi.
Perangkat SPG : Pelaksana fungsi Pengendalian (2)
Dengan memandang filosofi dari gratifikasi terkait kedinasan, maka penentuan
pemanfaatan dari gratifikasi yang diterima oleh instansi berada dalam lingkup
kewenangan instansi. Dalam penentuan pemanfaatan gratifikasi yang diterima oleh
instansi tersebut, perlu disusun kriteria yang menitikberatkan pada tujuan:
▫ Memutus benturan kepentingan, pilih kasih (favoritisme) maupun korupsi
invensif antara individu pegawai negeri/penyelenggara negara yang secara fisik
menerima gratifikasi terkait kedinasan dengan pihak pemberi.
▫ Mengedepankan pemanfaatan atas gratifikasi terkait kedinasan yang diterima
untuk kepentingan instansi, seperti menjadi aset instansi (dicatatkan sesuai
ketentuan yang berlaku) atau disumbangkan kepada lembaga sosial;
▫ Membangun persepsi positif dan kepercayaan masyarakat bahwa penerimaan
yang terjadi tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi pegawai
negeri/penyelenggara negara dan tidak menempatkan pegawai
negeri/penyelenggara negara sebagai pihak yang tersandera dengan kepentingan
si pemberi.
Perangkat : Komitmen pimpinan

Komitmen pimpinan KLOP yang


diwujudkan dengan contoh nyata
pelaporan gratifikasi, pengalokasian
anggaran, sumber daya manusia,
kewenangan kepada unit pengendalian
gratifikasi serta penegakan reward and
punishment atas aturan etika memberi dan
menerima gratifikasi, merupakan syarat
utama agar aturan gratifikasi dapat lebih
terimplementasi secara
berkesinambungan.
Perangkat SPG : Pelaksanaan
diseminasi aturan etika gratifikasi

Diseminasi atas aturan etika gratifikasi


sangat diperlukan untuk menjamin standar
pemahaman yang sama bagi seluruh
pemangku kepentingan. Diseminasi ini akan
berjalan lebih efektif apabila dilakukan
setelah perangkat sebagaimana disampaikan
di atas telah tersedia.
Perangkat SPG : Monitor dan evaluasi
Untuk menjaga standar kualitas dan menjamin
bahwa sistem pengendalian gratifikasi yang
dibangun tetap dapat menjawab kondisi aktual
yang ada, diperlukan kegiatan monitor dan
evaluasi secara berkala atas penerapan sistem
tersebut. Monitor dan evaluasi atas prosedur
penerimaan dan pengelolaan laporan gratifikasi,
pemutakhiran aturan dan kebijakan terkait etika
gratifikasi serta metode dan target pelaksanaan
diseminasi, merupakan obyek yang perlu
dilakukan.
want big impact?
USE BIG IMAGE

Anda mungkin juga menyukai