Anda di halaman 1dari 9

5 Kepemimpinan Tokoh Indonesia

1.Jendral Besar Soedirman

Jenderal Besar Raden Soedirman (EYD: Sudirman; lahir 24 Januari 1916 – meninggal 29 Januari 1950
pada umur 34 tahun[a]) adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional
Indonesia. Sebagai panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia adalah sosok yang
dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda,
Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap
pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam
Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam
memimpin dan berorganisasi, dan dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam.
Setelah berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian
menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah; ia juga aktif dalam kegiatan
Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun
1937. Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar. Pada tahun
1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang, menjabat
sebagai komandan batalion di Banyumas. Selama menjabat, Soedirman bersama rekannya sesama
prajurit melakukan pemberontakan, namun kemudian diasingkan ke Bogor.

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Soedirman


melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden
Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas, yang
dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan
bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo, dan Soedirman
bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan
untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar,
sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staff. Sembari
menunggu pengangkatan, Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan Inggris dan
Belanda di Ambarawa. Pertempuran ini dan penarikan diri tentara Inggris menyebabkan semakin
kuatnya dukungan rakyat terhadap Soedirman, dan ia akhirnya diangkat sebagai panglima besar
pada tanggal 18 Desember. Selama tiga tahun berikutnya, Soedirman menjadi saksi kegagalan
negosiasi dengan tentara kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia, yang pertama
adalah Perjanjian Linggarjati –yang turut disusun oleh Soedirman – dan kemudian Perjanjian Renville
–yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah yang diambilnya dalam Agresi Militer I
kepada Belanda dan penarikan 35.000 tentara Indonesia. Ia juga menghadapi pemberontakan dari
dalam, termasuk upaya kudeta pada 1948. Ia kemudian menyalahkan peristiwa-peristiwa tersebut
sebagai penyebab penyakit tuberkulosis-nya; karena infeksi tersebut, paru-paru kanannya
dikempeskan pada bulan November 1948.

2. Sri Mulyani

Sri Mulyani, wanita kelahiran Bandar Lampung 26 Agustus 1962, kini menjabat sebagai Menteri
Keuangan. Prestasi besar sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Bank Dunia (World Bank)
periode Juni 2010 hingga Juli 2016. Sebelumnya, Sri Mulyani menjabat sebagai menteri keuangan di
tahun 2005 pada era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Nama Sri Mulyani berhasil melejit karena pemikiran dan strategi ekonominya mampu membawa
perekonomian Indonesia tetap stabil walaupun pada saat itu dunia sedang mengalami krisis
ekonomi berat pada tahun 2008. Tindakan heroik ini menjadikan Beliau sebagai wanita paling
berpengaruh di dunia ke-23 versi majalah Forbes dan Menteri Keuangan Terbaik di Asia versi
majalah Emerging Markets pada tahun 2008.

Namun dibalik segala jasa yang telah dilakukannya, Beliau terseret kasus pencairan dana Bank
Century. Sosok yang bersahaja ini disudutkan habis-habisan oleh pemerintah mengenai pemberian
izin pencairan dana sebanyak Rp6 triliun. Posisinya terancam, Ia berusaha memberikan alasan dan
pembelaan namun tidak berhasil. Akhirnya Sri Mulyani mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
menteri keuangan akibat tekanan dari segala pihak, ditambah citra dirinya sedang buruk dimata
masyarakat Indonesia akibat kasus bank Century.

Justru saat Sri Mulyani dilanda keterpurukan dan tak dipercaya pemerintah Indonesia, Bank Dunia
(World Bank) malah menawarinya posisi tinggi bekerja di World Bank sebagai Direktur Pelaksana
Bank Dunia (Managing Director of World Bank). Hal ini menjadikan Ibu Sri sebagai wanita pertama
dari Indonesia dan dunia yang menjabat posisi di World Bank. Ia pun berhasil menjadi wanita paling
berpengaruh di dunia ke-38 pada tahun 2014 versi majalah Forbes.

3.Tri Rismaharini

Lebih dikenal dengan Ibu Risma, Beliau lahir di Surabaya, 20 November 1961 dan menjadi Walikota
Surabaya wanita yang pertama pada tahun 2011. Kini Ibu Risma lanjut menjabat di periode
keduanya sebagai walikota Surabaya. Sosok beliau yang tegas, rendah hari dan merakyat menjadikan
pemimpin perempuan teladan bagi banyak orang.

Gaya kepemimpinan Ibu Risma yang jujur dan transparan membuat banyak pihak merasa dirugikan.
Ibu Risma mendapatkan tekanan dimana-mana di pemerintahan yang memaksa Ibu Risma untuk
mengundurkan diri namun Ibu Risma tidak peduli dan yakin pada pendiriannya untuk tetap
menjalani tanggung jawabnya sebagai walikota.

Puncaknya pada tanggal 31 Januari 2011, DPRD Surabaya melaporkan walikota Surabaya ini ke
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk menurunkan Ibu Risma dari jabatannya dengan alasan
melanggar peraturan dari Permendagri dan menyalah gunakan kekuasaanya. Namun, usulan itu
ditolak karena tidak cukup bukti dan data yang kuat.

Selama dibawah pimpinan beliau, kota Surabaya banyak mengalami perubahan yang positif. Tata
lingkungan yang lebih rapi dan bersih. Membuat Ibu Risma mendapatkan berhasil mendapatkan
penghargaan tertinggi Adipura 4 tahun berturut-turut dari tahun 2011-2014. Tidak hanya itu Beliau
juga berhasil menempati posisi ketiga sebagai walikota terbaik di dunia oleh The City Mayor
Foundation melalui website resminya www.worldmayor.com pada tahun 2014.
5.Moh. Hatta

Mohammad Hatta / Bung Hatta merupakan salah seorang proklamator. Sejak muda, pria kelahiran
Bukittinggi, 12 Agustus 1902 dan lulusan Belanda ini sudah dikenal sebagai aktivis dan organisatoris,
hingga jadi seorang negarawan yang sering mendampingi Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan

Bung Hatta bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia
dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah
menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Kemudian Ia mundur dari
jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Selama
menjabat sebagai wakil presiden, Hatta aktif menulis dan berbagi ilmu mengenai koperasi. Perannya
tersebut membuat beliau dijuluki sebagai Bapak Koperasi. Selain itu karena perannya yang sangat
dominan terutama saat awal kelahiran bangsa indonesia maka tak heran jika Bung Hatta termasuk
salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam kehidupan bangsa indonesia

Mohammad Hatta / Bung Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902. Ia meninggal di
Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun. Setelah wafat, Pemerintah memberikan gelar Pahlawan
Proklamator kepada Bung Hatta pada 23 Oktober 1986 bersama dengan mendiang Bung Karno. Pada
7 November 2012, Bung Hatta secara resmi bersama dengan Bung Karno ditetapkan oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional.
5 Kepemimpinan Tokoh Luar Indonesia
1.ADOLF HITLER

Adolf Hitler lahir di Braunau am Inn, Austria-Hongaria, 20 April 1889 – meninggal di Berlin, Jerman,
30 April 1945 pada umur 56 tahun) adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi (bahasa
Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP); Partai Pekerja Jerman Sosialis
Nasional) kelahiran Austria. Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan
diktator Jerman Nazi (bergelar Führer und Reichskanzler) mulai tahun 1934 sampai 1945. Hitler
menjadi tokoh utama Jerman Nazi, Perang Dunia II di Eropa, dan Holocaust.

Hitler adalah veteran Perang Dunia I dengan banyak gelar. Ia bergabung dengan Partai Pekerja
Jerman (pendahulu NSDAP) pada tahun 1919, dan menjadi ketua NSDAP tahun 1921. Tahun 1923, ia
melancarkan kudeta di Munich yang dikenal dengan peristiwa Beer Hall Putsch. Kudeta yang gagal
tersebut berujung dengan ditahannya Hitler. Di penjara, Hitler menulis memoarnya, Mein Kampf
(Perjuanganku). Setelah bebas tahun 1924, Hitler mendapat dukungan rakyat dengan mengecam
Perjanjian Versailles dan menjunjung Pan-Jermanisme, antisemitisme, dan anti-komunisme melalui
pidatonya yang karismatik dan propaganda Nazi. Setelah ditunjuk sebagai kanselir pada tahun 1933,
ia mengubah Republik Weimar menjadi Reich Ketiga, sebuah kediktatoran satu partai yang
didasarkan pada ideologi Nazisme yang totalitarian dan otokratik.

Tujuan Hitler adalah mendirikan Orde Baru hegemoni Jerman Nazi yang absolut di daratan Eropa.
Sampai saat itu, kebijakan luar dan dalam negerinya bertujuan mencapai Lebensraum ("ruang
hidup") bagi kaum Jermanik. Ia memerintahkan Jerman dipersenjatai kembali dan Wehrmacht
menginvasi Polandia pada bulan September 1939, menyebabkan pecahnya Perang Dunia II di Eropa.
Di bawah pemerintahan Hitler, pada tahun 1941 pasukan Jerman dan sekutu Eropanya menduduki
sebagian besar Eropa dan Afrika Utara. Tahun 1943, Jerman harus mempertahankan wilayahnya dan
mengalami serangkaian kekalahan dalam pertempuran. Pada hari-hari terakhir perang, saat
Pertempuran Berlin berlangsung tahun 1945, Hitler menikahi kekasih lamanya, Eva Braun. Tanggal
30 April 1945, kurang dari dua hari kemudian, keduanya bunuh diri agar tidak ditangkap Angkatan
Darat Merah, lalu mayat mereka dibakar.

Kebijakan Hitler yang supremasis dan termotivasi oleh ras mengakibatkan kematian sekitar 50 juta
orang selama Perang Dunia II, termasuk 6 juta kaum Yahudi dan 5 juta etnis "non-Arya" yang
pemusnahan sistematisnya diperintahkan oleh Hitler dan rekan-rekan terdekatnya.

Saat Perang Dunia I pecah, Hitler adalah penduduk kota Munich dan dengan sukarela berdinas
di Angkatan Darat Bayern sebagai warga negara Austria. Ditempatkan di Resimen Infanteri
Cadangan Bayern 16 (Kelompok Resimen ke-1), Hitler berperan sebagai pengirim berita di Front
Barat di Prancis dan Belgia, menghabiskan nyaris separuh waktunya di belakang garis depan. Ia
terlibat dalam Pertempuran Ypres Pertama, Pertempuran Somme, Pertempuran Arras, dan
Pertempuran Passchendaele, dan sempat terluka di Somme.

Ia diberi penghargaan Salib Besi kelas Kedua pada tahun 1914 atas keberaniannya. Karena
disarankan Hugo Gutmann, Hitler menerima Salib Besi kelas Pertama, pada tanggal 4 Agustus
1918, sebuah penghargaan yang jarang disematkan pada seseorang berpangkat seperti Hitler
(Gefreiter). Pekerjaan Hitler di kantor pusat resimen, yaitu berinteraksi penuh dengan perwira
senior, mungkin membantu dirinya mendapatkan penghargaan ini. Meski aksinya dianggap
berani, namun tetap tidak dapat disebut sangat terpuji. Hitler juga menerima Black Wound Badge
pada 18 Mei 1918.

Selama berdinas di kantor pusat, Hitler mengembangkan bakat seninya dengan menggambar
kartun dan instruksi untuk surat kabar angkatan darat. Pada Pertempuran Somme bulan Oktober
1916, ia terluka di bagian paha atau betis kiri oleh granat yang meledak di parit pengirim berita.
Hitler menghabiskan hampir dua bulan di rumah sakit Palang Merah di Beelitz, lalu kembali ke
resimennya pada 5 Maret 1917. Pada 15 Oktober 1918, Hitler buta sementara akibat serangan
gas mustar dan terpaksa diinapkan di rumah sakit Pasewalk. Di sana, Hitler mengetahui
kekalahan Jerman, dan setelah mendapatkan berita tersebut, ia mengaku buta kembali.

Hitler menjadi jengkel karena upaya perang Jerman gagal dan karena itu pula perkembangan
ideologinya perlahan terbentuk. Ia menyebut Perang Dunia I sebagai "pengalaman terhebat
seumur hidup" dan ia dipuji oleh para komandannya atas keberaniannya. Pengalaman ini
memperkuat patriotismenya terhadap Jerman dan ia terkejut oleh penyerahan diri Jerman pada
bulan November 1918. Seperti para nasionalis Jerman lainnya, ia percaya terhadap
Dolchstoßlegende (legenda pengkhianatan) yang mengklaim bahwa Angkatan Darat Jerman
yang "tak terkalahkan di lapangan" telah "ditusuk dari belakang" di front dalam negeri oleh para
pemimpin warga sipil dan kaum Marxis, yang kemudian dijuluki "para kriminal November".

Perjanjian Versailles menekankan bahwa Jerman harus mengembalikan sejumlah wilayah yang
diduduki dan mendemiliterisasi Rhineland. Perjanjian ini memberlakukan sanksi ekonomi dan
reparasi berat terhadap Jerman. Banyak warga Jerman memandang perjanjian ini—khususnya
Pasal 231 yang menyebut Jerman bertanggung jawab atas semua akibat perang—sebagai
suatu upaya mempermalukan Jerman. Perjanjian Versailles dan kondisi ekonomi, sosial, dan
politik di Jerman pascaperang kemudian dieksploitasi oleh Hitler untuk kepentingan politiknya

2.Benito Amilcare Andrea Mussolini 

Mussolini lahir di Predappio, Forlì (Emilia-Romagna). Ayahnya Alessandro seorang pandai besi
dan ibunya Rosa seorang guru sekolah. Seperti ayahnya, ia menjadi seorang sosialis berat.
Tahun 1902 ia beremigrasi ke Swiss. Karena sulit mencari pekerjaan tetap, akhirnya ia pindah ke
Italia. Pada 1908 ia bergabung dengan surat kabar Austria di kota Trento.

Keluar dari situ, ia jadi editor sebuah koran sosialis la Lotta di Class (Pertentangan Kelas). Di sini
antusiasmenya pada Karl Heinrich Marx makin besar. Tahun 1910, ia menjabat sekretaris partai
sosialis tingkat daerah di Forlì dan kepribadiannya berkembang menjadi antipatriot. Ketika Italia
menyatakan perang dengan Kerajaan Ottoman tahun 1911, ia dipenjara karena propaganda
perdamaiannya. Ini bertentangan dengan kinerjanya kemudian.

Setelah ditunjuk jadi editor koran sosialis Avanti, ia pindah ke Milan, tempatnya membangun
dirinya sebagai kekuatan berpangaruh atas para pemimpin buruh sosialis Italia. Ia percaya, para
proletar bisa dibuhul dalam gerakan fascio. Agaknya inilah cikal bakal gerakan fasis, yang lahir di
saat perekonomian Italia memburuk akibat perang, dan pengangguran merebak di mana-mana.

Pada Maret 1919, fasisme menjadi suatu gerakan politik ketika ia membentuk Kelompok untuk
Bertempur yang dikenal sebagai baju hitam, yakni kumpulan penjahat, kriminal, dan preman
yang bertindak sebagai tukang pukul para cukong. Penampilan mereka seram dan tiap hari
terlibat perkelahian di jalan-jalan.

Setelah gagal pada Pemilu 1919, ia mengembangkan paham kelompoknya, sehingga mulai
mendapat pengaruh. Mereka, kaum fasis, menolak parlemen dan mengedepankan kekerasan
fisik. Anarki pecah di mana-mana. Pemerintah liberal tak berdaya menghadapinya. Ia membawa
"geng"nya, sejumlah besar kaum fasis yang bertampang sangar, untuk melakukan Berbaris ke
Roma.

Melihat rombongan preman berwajah angker memasuki Roma, Raja Vittorio Emanuele III
menciut jeri. Mussolini diundang ke istana lalu diberi posisi sang Pemimpin. Pada Oktober 1922,
Raja memintanya membentuk pemerintahan baru. Jadilah Italia dikelola pemerintahan fasis.

Gebrakan pertamanya setelah memegang kekuasaan, adalah menyerang Ethiopia dengan


merujuk pada pandangan rasis Charles Robert Darwin, "Ethiopia bangsa kelas rendah, karena
termasuk kulit hitam. Jika diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah merupakan akibat
alamiah dari evolusi." Bahkan ia bersikeras bahwa bangsa-bangsa berevolusi melalui
peperangan. Sehingga jadilah Italia waktu itu salah satu bangsa yang ditakuti sepak terjangnya.

Yang meresahkan, ketika ia menduduki Abbesinia tahun 1937, kontan dunia tersentak. Teman
akrabnya di Eropa adalah Adolf Hitler, dan mereka membuat aliansi, yang menyeret Italia ke
dalam Perang Dunia II di pihak Jerman pada 1940. Namun, pasukannya akhirnya kalah di
Yunani, Afrika, dan Uni Soviet (Rusia), dan Italia sendiri akhirnya diserbu oleh pasukan Britania
Raya dan Amerika Serikat pada 1943. Pada saat itu Mussolini telah diturunkan dari jabatannya
oleh raja Victor Emmanuel III dan ditahan di Campo Imperatore, sebuah resor pegunungan
terpencil di Abruzzo.

Tak lama kemudian, pasukan khusus Jerman berhasil membebaskan dan mengembalikannya
berkuasa di Italia Utara. Tetapi, pada praktiknya jabatannya pada waktu itu hanya sebagai
pemimpin boneka. Sedangkan mereka yang sebenarnya berkuasa adalah orang-orang Nazi
Jerman. Akhir hidupnya tiba tak lama kemudian ketika akhirnya Fasis Italia dikalahkan pada
tahun 1945. Ia, bersama dengan istri sirinya, dan tiga orang pendukung setianya ditangkap dan
kemudian ditembak mati oleh kelompok perlawanan Italia (tepatnya kelompok komunis) di
sebuah desa bernama Giulino di Mezzegra dan mayat mereka digantung terbalik kemudian
dipertontonkan kepada publik di pompa bensin di Piazza Loreto, Milan. Sebelum digantung,
mayat mereka diletakkan di jalanan kemudian ditembaki berkali-kali, diludahi, dilempari batu, dan
ditendangi oleh rakyat yang marah terhadap sepak terjang Mussolini dan Partai Fasis-nya. Hal
ini bertujuan untuk meruntuhkan semangat juang orang-orang fasis dan sebagai pembalasan
atas penggantungan beberapa partisan di tempat yang sama oleh otoritas Poros. Beberapa saat
kemudian, kaum partisan menangkap seorang loyalis dan salah satu pimpinan kaum fasis,
Achille Starace dan ia diperlihatkan mayat Mussolini. Ia memberi penghormatan kepada
pemimpinnya tersebut sesaat sebelum ditembak mati dan ia sendiri turut digantung bersama
mayat Mussolini. Mayat Mussolini kemudian dikuburkan di makam tak bertanda di Mussoco.
Setahun kemudian, pada hari Paskah, sisa-sisa pendukungnya menggali kuburnya kembali dan
kemudian disembunyikan di suatu tempat bernama Certosa de Pavia, dekat Milan. Masalah
mayat Mussolini sempat menjadi kontroversi di Italia saat itu dan akhirnya, mayat Mussolini
ditemukan dan "disimpan" selama 10 tahun sebelum dikuburkan di Predappio, Emilia-Romagna,
tempat kelahirannya.

3.Mohandas Karamchand Gandhi

Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota
keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk
mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni
Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian
memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang
diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.
Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal
ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan
kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk
Persemakmuran.

Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu
dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara
mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai
negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari
agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama
harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara.

Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini
tidak disetujui Gandhi.

Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju
kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme
seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai
ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran
(satya), dan non-kekerasan (ahimsa).

Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi karena
ia diduga terlalu memihak kepada Muslim.

4. Barack Hussein Obama 

Barack Hussein Obama II (lahir 4 Agustus 1961; umur 58 tahun) adalah seorang politisi Amerika yang
menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44. Ia merupakan orang Afrika Amerika pertama yang
menempati jabatan tersebut.

Lahir di Honolulu, Hawaii, Obama merupakan lulusan Universitas Columbia dan Harvard Law School,
tempat ia menjadi presiden Harvard Law Review. Ia dulunya seorang penggerak masyarakat di
Chicago sebelum mendapat gelar hukumnya. Ia bekerja sebagai jaksa hak-hak sipil di Chicago dan
mengajar hukum konstitusi di University of Chicago Law School sejak 1992 sampai 2004. Ia tiga kali
mewakili Distrik ke-13 di Senat Illinois mulai tahun 1997 hingga 2004, namun tidak lolos ke tahap
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat tahun 2000.

Pada tahun 2004, Obama mendapat perhatian nasional saat berkampanye mewakili Illionis di Senat
Amerika Serikat melalui kemenangannya pada pemilu pendahuluan Partai Demokrat bulan Maret,
pidatonya di Konvensi Nasional Demokrat bulan Juli, dan pemilihannya sebagai Senat pada bulan
November. Ia memulai kampanye presidennya tahun 2007, dan pada tahun 2008, setelah kampanye
pendahuluan melawan Hillary Rodham Clinton, Obama memenangkan mayoritas suara delegasi
dalam pemilu pendahuluan partai Demokrat untuk dijadikan calon presiden. Ia kemudian
mengalahkan calon dari Partai Republik John McCain dalam pemilihan umum presiden tahun 2008,
dan dilantik sebagai presiden pada tanggal 20 Januari 2009. Sembilan bulan kemudian, Obama
dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2009. Ia terpilih lagi sebagai presiden pada
November 2012, mengalahkan Mitt Romney dari Partai Republik, dan dilantik untuk kedua kalinya
pada tanggal 20 Januari 2013.
Pada masa jabatan pertamanya, Obama mengesahkan undang-undang stimulus ekonomi sebagai
tanggapan terhadap resesi 2007–2009 di Amerika Serikat dalam bentuk American Recovery and
Reinvestment Act of 2009 dan Tax Relief, Unemployment Insurance Reauthorization, and Job
Creation Act of 2010. Inisiatif besar dalam negeri lainnya pada masa pemerintahannya adalah
Patient Protection and Affordable Care Act; Dodd–Frank Wall Street Reform and Consumer
Protection Act; Don't Ask, Don't Tell Repeal Act of 2010; Budget Control Act of 2011; dan American
Taxpayer Relief Act of 2012. Di bidang kebijakan luar negeri, Obama mengakhiri keterlibatan militer
A.S. dalam Perang Irak, menambah jumlah tentara di Afganistan, menandatangani perjanjian
pengendalian senjata New START bersama Rusia, memerintahkan intervensi militer A.S. di Libya, dan
melaksanakan operasi militer yang berujung pada kematian Osama bin Laden. Pada bulan mei 2012,
ia menjadi presiden A.S. pertama yang mendukung pengesahan pernikahan sesama jenis secara
terbuka.

5. John Fitzgerald Kennedy 

John Fitzgerald Kennedy (lahir di Brookline, Massachusetts, AS, 29 Mei 1917 – meninggal di
Dallas, Texas, AS, 22 November 1963 pada umur 46 tahun), dikenal dengan panggilan "Jack"
atau inisial JFK, adalah Presiden Amerika Serikat ke-35 yang menjabat sejak Januari 1961
sampai dibunuh bulan November 1963.

Setelah menjalani dinas militer sebagai komandan Kapal Torpedo Motor PT-109 dan PT-59 saat
Perang Dunia II di Pasifik Selatan, Kennedy menjadi perwakilan distrik kongres ke-11
Massachusetts di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat sejak 1947 sampai 1953 dari Partai
Demokrat. Setelah itu, ia menjabat di Senat Amerika Serikat sejak 1953 sampai 1960. Kennedy
mengalahkan Wakil Presiden dan kandidat Republik Richard Nixon dalam pemilu presiden AS
1960. Pada usia 43 tahun, ia menjadi presiden termuda yang pernah menjabat,[2][a] presiden
termuda kedua (setelah Theodore Roosevelt), dan presiden pertama yang lahir pada abad ke-
20.[3] Sampai sekarang, Kennedy, seorang Katolik, adalah satu-satunya presiden non-Protestan
dan satu-satunya presiden pemenang Hadiah Pulitzer.

Peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahannya adalah Invasi Teluk Babi, Krisis Rudal Kuba,
Perlombaan Antariksa—dengan memulai Proyek Apollo (yang berpuncak pada pendaratan di
Bulan) pembangunan Tembok Berlin, Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika, dan tahap-tahap
awal Perang Vietnam. Waktu itu, Kennedy menambah jumlah penasihat militer, pasukan operasi
khusus, dan helikopter untuk menghambat penyebaran komunisme di Asia
Tenggara.Pemerintahan Kennedy mengadopsi kebijakan Strategic Hamlet Program yang
diterapkan oleh pemerintah Vietnam Selatan. Kebijakan ini melibatkan relokasi paksa,
pengurungan desa, dan pemisahan pedesaan Vietnam Selatan dari milisi komunis utara dan
selatan.

Kennedy dibunuh tanggal 22 November 1963 di Dallas, Texas. Lee Harvey Oswald dituding
sebagai pelakunya dan ditahan malam itu juga, namun Jack Ruby menembaknya sampai mati
dua hari kemudian, sebelum pengadilan Oswald diselenggarakan. FBI dan Komisi Warren
secara resmi menyimpulkan Oswald sebagai pembunuh tunggal. Akan tetapi, Komite
Pembunuhan Istimewa DPR Amerika Serikat (HSCA) berpendapat bahwa investigasi tersebut
tidak sepenuhnya benar dan Kennedy mungkin dibunuh akibat persekongkolan.[7] Program
kontroversial Kennedy berupa pengebom tempur TFX Departemen Pertahanan memaksa
Kongres melakukan investigasi yang berlangsung sejak 1963 sampai 1970.[8] Sejak 1960-an,
informasi seputar kehidupan pribadi Kennedy perlahan terungkap. Rincian masalah kesehatan
Kennedy semakin jelas, terutama sejak 1990-an. Walaupun awalnya dirahasiakan dari
masyarakat, laporan bahwa Kennedy sering main wanita sudah mendapat sorotan pers.
Kennedy menempati peringkat tinggi dalam penilaian opini publik.

Anda mungkin juga menyukai