Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan :

 Masalah : kurangnya cakupan K4


 Penyebab :
1. Kecemasan ibu untuk datang kefasilitas kesehatan 
2. Banyak ibu hamil yang mengalami komplikasi seperti abortus,
3. Ibu hamil pulang kampung saat maraknya kasus covid 19. 
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ANC
5. Edaran pemerintah untuk membatasi kunjungan selama masa pandemi covid
19.
 Tujuan artikel, Memotivasi masyarakat untuk rajin kontrol kehamilan.
Isi : 
 Apa itu K4 : definisi
 Faktor- faktor yang mempengaruhi ibu untuk melakukan kontrol kehamilan
 Manfaat yang diperoleh apabila rutin cek kehamilan.
 Dampak yang mungkin terjadi bila tidak rutin kontol kehamilan.
 Tips agar ibu hamil rajin datang ke fasilitas kesehatan untuk kontrol Kehamilan.

Penutup :
 Manfaat Kontrol Kehamilan.
 Ajakan untuk rutin melakukan kontrol kehamilan.

Ibu Hamil Sehat dengan tetap kontrol kehamilan di Musim Pandemi Covid 19.

Ibu hamil merupakan seseorang yang juga memiliki resiko dan rentan terhadap paparan
virus Covid 19 dan dapat menimbulkan komplikasi yang serius selama kehamilan, oleh
karena itu ibu hamil harus tetap menjaga kesehatan selama kehamilan dimasa pandemi ini.
Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2020 menetapkan bencana non alam penyebaran Covid 19 sebagai Bencana nasional
dikarenakan bencana ini berdampak meningkatnya korban jiwa, ekonomi dan meluasnya
wilayah yang terdampak bencana ini (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).

Alasan kurangnya kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan

Dalam masa pandemi ini tidak sedikit ibu hamil yang merasa cemas untuk datang ke
fasilitas kesehatan hal ini di karenakan banyaknya isu yang beredar dalam masyarakat
bahwa fasilitas kesehatan merupakan tempat yang jika dikunjungi akan dengan mudah
terpapar Covid 19. Banyak pula masyarakat yang memutuskan pulang kampung saat
maraknya wabah karena kurangnya pengahasilan diperantauan. Adapun Edaran pemerintah
tentang pembatasan kunjungan antenatal care pada masa pandemi yaitu 2 kali selama
kehamilan, satu kali pada awal kehamilan dan satu kali menjelang persalinan. Namun hal ini
tidak dibekali dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan
pentingnya pemeriksaan antenatal care. Hal ini langsung berpengaruh pada jumlah
kunjungan ibu hamil di fasilitas kesehatan terkhusus jumlah kunjungan K4 sehingga
membuat kami untuk mengakaji hal tersebut.
Kunjungan K4 Antenatal Care

Adalah Kunjungan keempat ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya di fasilitas


kesehatan dengan perhitungan satu kali pada trimester pertama (1-12 minggu), satu kali
pada trismester kedua (13-24 minggu) dan dua kali pada trimester kedua ( 25-40 minggu).

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan kontrol kehamilan

Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
antara lain:

1. Faktor Predisposisi
 Usia, ibu dengan usia produktif memiliki pemikiran yang lebih rasional
sehingga memungkinan lebih termotivasi untuk melakukan pemeriksaan
daripada ibu yang terlalu muda ata tua.
 Paritas ibu hamil, ibu dengan kehamilan berulang tidak terlalu khawatir
dibandingkan dengan ibu dengan kehamilan pertama.
 Jarak kehamilan, semakin dekat jarak kehamilan dapat meningkatkan resiko
komplikasi, yang akan mempengaruhi sikap ibu terhadap kepatuhan dalam
kunjungan kehamilan.
 Pengetahuan ibu hamil, tingginya pengetahuan terhadap pentingnya
pemeriksaan kehamilan dapat memotivasi ibu bahwa pemeriksaan kehamilan
adalah sebuah kebutuhan.
2. Faktor Pemungkin
 Jarak tempat tinggal, jarak yang jauh akan membuat ibu hamil berfikir dua
kali untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
 Meda informasi, media informasi dapat menjadi edukasi bagi masyarakat
untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan
kehamilan.
 Penghasilan keluarga, pendapatan keluarga secara tidak lansung
mempengaruhi kepesertaan jaminan kesehatan nasional, JKN ibu yang tidak
aktif dapat mempengaruhi keinginan ibu untuk pemeriksaan kehamilan.
3. Faktor Penguat
 Dukungan suami dan keluarga, semakin baik respon suami dan keluarga
terhadap kehamilan ibu dan memepengaruhi psikologi dan motivasi ibu untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan.
 Petugas Kesehatan, Semakin baik sikap dan kualitas pemeriksaan tenaga
kesehatan dapan meningkatkan frekuensi kunjungan ibu hamil kefasilitas
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai