Anda di halaman 1dari 3

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KASUS


ASFIKSIA DI PUSKESMAS TOPOYO
TANGGAL 07 JUNI 2021

TEMPAT PENGKAJIAN : PUSKESMAS TOPOYO


NAMA MAHASISWA : KASMA
NIM : BP. 20.05.199

Identifikasi Data Dasar


Identifikasi /biodata
Nama bayi : By.N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 0 Hari
Anak ke : 1 (satu)
Tempat Tanggal lahir : Pekkabta,13-10-2020
Alamat : Pekkabata

A. Data Subjektif (S)


1. Ibu mengatakan ini adalah anaknya yang pertama dan tidak pernh keguguran
2. HPHT tgl 06-01-2020
3. Ibu mengatakan selama hamil ia memeriksakan kehamilannya sebanyak 9 kali
4. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut Hebat selama hamil
5. Ibu tidak memiliki Riwayat penykit keturunan
6. Ibu tidak ada riwayat kedukun ,merokok, atu minum jamu

B. Data Objektif (O)


1. Keadaan umum : bayi tampak pucat dan belum bisa bernafas dengan spontan
2. Tampak ekspresi wajah bayi Merintih
3. Kulit bayi tampak synosis
4. Tonus otot bayi lemah
5. Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,2oc
Frekuensi jantung : >100 x/m
Pernapasan : 40 x/m
6. Berat bayi : 2500 gr
Panjang Bayi : 47 cm
C. Analisa (A)
BCB,SMK,Bayi lahir dengan Asfiksia

Analisis dan interpretasi data


Pada persalinan,dengan ketuban pecah dini dapat mengakibatkan asfiksia,Baik akibat
kelahiran kurang bulan,syndrome gawat nafas gangguan placenta maupun infeksi.Terjadinya
asfiksia sering kali diawali infeksi yang terjdi pada bayi baik pada bayi yang cukup bulan
terlebih lagi pada bayi yang kurang bulan Pada bayi dengan asfiksia ditandai dengan bayi
tidak segera menangis,tidak bernafas atau megap – megap,tonus otot lemah dan ekstremitas
terkulai .

D. Penatalaksanaan (P)
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya
Rasional : dengan menyampaikan hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga dapat mengerti
tentang kondisi bayinya saat ini
Hasil : ibu dan keluarga memahami dan mengerti dengan keadaan bayinya
2. Nilai usaha nafas, warna kulit dan frekuensi jantung
Rasional : untuk mengetahui kondisi bayi dan menentukan apakah Tindakan resusitasi
diperlukn
Hasil :kondisi bayi lemah dan memerlukan resusitasi
3. Mencegah kehilangan nafas dan menyiapkan tempat yang kering untuk Melakukan
pertolongan
Rasional : suhu intrauterine dan ekstrauterine sangat berbeda dimana pada saat bayi lahir
penyesuaian suhu diluar kandungan sangat memerlukan pengawasan agar tidak terjadi
kehilangan panas
Hasil : pencegahan serta tempat untuk resusitasi siap
4. Memposisikan bayi dengan baik ( kepala bayi setengah tengadah /sedikit ekstensi atau
mengganjal bahu bayi dengan kain )
Rasional : dengan posisi tersebut memudahkan untuk dilakukan resusitasi
Hasil : bayi sudah dalam posisi yang baik
5. Bersihkan jalan nafas dengan alat penghisap seperti deelie
Rasional : untuk membersihkan jalan nafas bayi agar bayi dapat bernafas secara spontan
tanpa gangguan
Hasil : jalan nafas sudah dibersihkan menggunakan deele
6. Keringkan tubuh bayi dengan kain yang kering dan hangat,setelah itu gunakan kain
tersebut untuk melakukan rangsangan taktil
Rasional : dengan rangsangan taktil bayi dapat dengan segera menangis karena dapat
merangsang dan pernafasan dan meningkatkan aspirasi 02
Hasil : rangsangan taktil sudah dilakukan
7. Letakkan Kembali bayi pada posisi yang benar kemudian nilai usaha nafas,frekuensi
denyut jantung dan warna kulit
Rasional : umtuk mengetahui kondisi bayi dan menentukan apakah resusitasi masih
diperlukan
Hasil : kondisi bayi belum stabil

8. Melakukan ventilasi dengan tekanan positif (VTV) dengan ambubag sebanyak 20 kali
dalam 30 detik samapai bayi dapat bernafas dengan spontan dan frekuensi jantung > 100
kali /menit
Rasional :Tindakan memasukkan sejumlah udara kedalam paru dengan tekanan positif
membuka alveoli untuk bernafas secara spontan dan teratur
Hasil : VTV sudah dilakukan
9. Apabila bayi sudah bernafas dengan spontan dan prekuensi jantung sudah normal tetapi
masih biru maka dilakukan pemberian oksigen 1 liter / menitlewat nasal kanul
Rasional : oksigen diberikan untuk mengetahui keadaan umum bayi dan mencegah asidosis
yang berkelanjutan
Hasil : kondisi bayi stabil

Anda mungkin juga menyukai