Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN PROGRAM

PROGRAM KESEHATAN IBU TAHUN 2022


DI ERA NEW NORMAL PANDEMI COVID

I. PENDAHULUAN
Kondisi kesehatan ibu dan anak di Indonesia saat ini masih sangat
penting untuk ditingkatkan Serta mendapat perhatian khusus.Menurut data
terakhir Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
diperkirakan sekitar 1 orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan,
bersalin dan nifas. Hal ini secara keseluruhan disebabkan latar belakang dan
penyebab kematian ibu dan anak yang kompleks, menyangkut aspek medis
yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan.
Upaya penurunan kematian ibu, dapat dilakukan dengan peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu.
Bencana non alam yang disebabkan oleh Corona Virus atau COVID-19
telah berdampak meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda,
meluasnya cakupan wilayah yang terkena bencana, serta menimbulkan
implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia. Pemerintah telah
menetapkan bencana non alam ini sebagai bencana nasional melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) sebagai Bencana Nasional.
Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia
masih menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini,
Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam COVID-19
sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu
layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas.
Dikhawatirkan, hal ini menyebabkan adanya peningkatan morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir ke
semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
Seperti ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan
kesehatan lainnya karena takut tertular, adanya anjuran menunda
pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil, serta adanya ketidaksiapan
layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat Pelindung Diri.

Pedoman ini merupakan acuan bagi ibu dan keluarga serta tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan ANC, persalinan dan PNC di
masa pandemi COVID-19. Diharapkan ibu dan bayi tetap mendapatkan
pelayanan esensial, faktor risiko dapat dikenali secara dini, serta
mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan dan tenaga kesehatan
mendapatkan perlindungan dari tertular COVID-19.

II. LATAR BELAKANG


Penyebab kematian ibu terbesar ibu terbesar secara berurutan
disebabkan terjadinya perdarahan,eklamsi,infeksi,persalinan lama dan masa
nifas.Upaya penurunan kematian ibu dapat dilakukan dengan peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu.Salah satu upaya yang
dilakukan adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kepada masyarakat.

III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal,
bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Tujuan Khusus :
- Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan prilaku ibu agar
memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perwatan nifas dan KB
pasca persalinan.
- Adanya rencana persalinan aman yang disepakati antara ibu hamil,
suami dan keluarga dengan bidan.
- Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, dukun
bayi, dll dlam perencanaan persalinan dan KB setelah melahirkan,
sesuai peran masing-masing.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO Kegiatan Rincian Kegiatan


1 Penjaringan K1 dan Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil
pemantauan stiker P4K baru,memberikan penjelasan ttg: tanda awal
kehamilan dan tanda bahaya kehamilan,Asupan
gizi ibu hamil,Pelayanan yang harus didapatkan
ibu pada saat hamil (10 T)
Menjelaskan dan memantau pemasangan stiker
P4K
2 Penjaringan K4 Ibu hamil Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil
Trimester III serta menjelaskan ttg : Tanda-
tanda persalinan ,Anjuran pemeriksaan labor ke
2,
3 Kunjungan Ibu hamil Melakukan kunjungan rumah kepada ibu yang
Resiko Tinggi mempunyai resiko tinggi terhadap kehamilan
nya ( Ibu yang mempunyai penyakit seperti
hipertensi,DM,penyakit jantung,anemia,bumil
KEK,bumil 4 T terlalu tua,terlalu muda,terlalu
banyak,terlalu dekat)
4 Kunjungan rumah ibu Melakukan kunjungan rumah kepada ibu nifas
nifas (KF 3) hari ke 8-28
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital,involusi uterus,Pemberian ASI ekslusif,KB
pasca salin
5 Kelas Ibu Hamil Penyelenggaraan kelas ibu hamil di jorong
Kegiatan dilakukan 4 x pertemuan
6 Sosialisasi calon Melakukan sosialisasi kepada calon pengantin di
Pengantin KUA menjelaskan ttg :
7 Otopsi verbal kematian ibu Melakukan otopsi verbal tentang penyebab
kematian ibu hamil,ibu bersalin,ibu nifas
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Penjaringan KI dan Pemantauan Siker P4K
Kegiatan bersifat kunjungan rumah ibu hamil baru ( KI ) dengan
memperhatikan ibu hamil sudah mendapatkan pelayanan 10 T Stiker P4K
nya sudah tertempel dan berisi lengkap.
2. Penjaringan K4 Ibu Hamil
Kegiatan bersifat kunjungan rumah ibu hamil yang sudah memasuki usia
kehamilan 32-40 mg, dengan memperhatikan apakah ibu hamil tersebut
sudah memeriksakan dirinya dengan standar pemeriksaan Laboratorium
( HB, Protein, Gula,HbsAg,HIV dan Sifilis) yang kedua kali dan
pemberian Tablet Fe 3
3. Kunjungan Rumah Ibu Hamil Resiko Tinggi
Kegiatan bersifat kunjungan rumah ibu hamil yang berisiko tinggi, dengan
melakukan pemeriksaan kehamilan, Buku KIA, dan memotifasi ibu untuk
rajin kontrol kehamilannya.
4. Kunjungan Rumah Ibu Nifas (KF3)
Kegiatan bersifat kunjungan rumah kepada Ibu Post Partum hari ke 8-28
hari
5. Kelas Ibu Hamil
Kegiatan dengan cara membuat kelas ibu-ibu hamil di jorong- jorong
6. Sosialisasi Calon Pengantin
Kegiatan yang bersifat sosialisasi kepada pasangan calon pengantin di
Kantor Urusan Agama di Kecamatan Harau
7. Otopsi verbal kematian ibu
Kegiatan bersifat kunjungan rumah untuk mengetahui penyebab kematian
ibu hamil,ibu bersalin,ibu nifas

VI. SASARAN
1. Penjaringan KI dan Pemantauan Stiker P4K
Ibu-Ibu hamil Baru di semua jorong wilayah kerja Puskesmas Taram
2. Penjaringan K4
Ibu-ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 32 minggu
3. Kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi
Ibu-ibu hamil yang mempunyai faktor resiko tinggi seperti: 4 T ( Terlalu
Tua,Terlalu Muda,Terlalu Banyak,Terlalu Sering ), dengan riwayat
penyakit : Hipertensi,DM,riwayat peny Jantung,Anemia,Bumil KEK.
4. Kunjungan rumah ibu nifas ( KF 3 )
Ibu melahirkan dalam masa nifas usia 8-28 hari pasca melahirkan
5. Kelas ibu hamil
Semua ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Taram dan dilaksanakan di
jorong
6. Sosialisasi calon pengantin
Pasangan calon pengantin wanita dan laki-laki yang telah terdaftar di
KUA
7. Otopsi kematian ibu
Keluarga ibu hamil,ibu bersalin,ibu nifas yang meninggal dunia

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Penjaringan KI dan pemantauan stiker P4K
Dilakukan Setiap bulan
2. Penjaringan K4
Dilakukan Setiap bulan
3. Kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi
Dilakukan setiap bulan
4. Kunjungan rumah ibu nifas
Dilakukan setiap bulan
5. Kelas ibu hamil
Dilakukan setiap bulan
6. Sosialisasi calon pengantin
Dilakukan setiap bulan
7. Otopsi verbal kematian ibu
Dilakukan apabila ada kasus kematian diwilayah kerja Puskesmas Taram

VIII. EVALUASI
Evaluasi pelaksaan dilakukan setiap bulan yang dilakukan oleh
pemegang program ibu. Hasil pencatatan ini dianalisis untuk digunakan dalam
pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi terkait secara berjenjang. Hasil
pencatatan dan pelaporan program ibu merupakan sumber data yang penting
untuk pemantauan dan penilaian perkembangan Program ibu.

IX. CATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Pencatatan dan pelaporan hasil program ibu dilakukan secara manual.
Petugas Puskesmas mengambil data hasil pencatatan ibu atau menerima hasil
laporan dari petugas pembina wilayah. Laporan dibuat setiap bulan dengan
menggunakan form laporan ibu, laporan dikirim kepada pengelola program KIA
Kabupaten Lima Puluh Kota.

Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,

Hj.Tri Mujiati,S.ST Nuraisyah


NIP :196604211990032005 NIP: 196911081989122001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERJARINGAN K1
DAN PEMANTAUAN STIKER P4K

I. PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Hal ini merupakan peristiwa
yang sangan membahagiakan bagi ibu hamil yang merencanakan dan menantikan
kehamilannya (manuaba, 2010).
Kehamilan juga dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila
mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwa (Yulianti, 2006). Angka
Kematian Ibu (AKI) relatif masih tinggi, menurut SDKI Tahun 2012 kematian ibu di
Indonesia mencapai 359 orang per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab
langsung seperti pendarahan (30%),Penyebab lainnya seperti penyakit
ginjal,jantung,kanker dan TBC juga penyumbang terbesar kematian ibu.

II. LATAR BELAKANG


Penyebab kematian ibu secara berurutan disebabkan terjadinya perdarahan,
eklamsi, infeksi, persalinan lama dan keguguran. Kematian bayi sebagian besar
disebabkankarena Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kesulitan bernafas saat lahir dan
infeksi. Lebih dari separuh (56%) kematian bayi terjadi pada masa bayi baru lahir (0-
28 hari). Sedangkan kematian bayi usia 1-12 bulan sebagaian besar disebabkan
karena diare dan pneumonia.
Upaya penurunan kematian ibu dan bayi, dapat dilakukan dengan peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
melalui program, perencanaan, persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).

III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya

Tujuan Khusus :
1) Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap rumah ibu
hamil yang memuat informasi tentang
a) Lokasi tempat tinggal ibu hamil
b) Identitas ibu hamil
c) Taksiran persalinan
d) Penolong persalinan , pendamping persalinan dan fasilitas tempat persalinan
e) Calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan
2) Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian KB pasca salin yang sesuai
dengan keepakatan ibu hamil, suami keluarga dan bidan
3) Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi
komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas
4) Meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal,
dukun/ pendamping persalinan dan kelompok masyarakat dalam perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker dan KB pasca salin sesuai
dengan perannya masing-masing

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penjaringan KI dan Pemantauan Siker P4K
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan bersifat kunjungan rumah ibu hamil baru ( KI ) dengan memperhatikan
Stiker P4K nya sudah tertempel dan berisi lengkap.

VI. SASARAN
Ibu-Ibu hamil Baru di semua jorong wilayah kerja Puskesmas Taram

VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali.

IX. CATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,

Hj.Tri Mujiati,S.ST Nuraisyah


NIP : 196604211990032005 NIP: 196911081989122001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KELAS IBU HAMIL

I. PENDAHULUAN
Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia masih
menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini, Indonesia sedang
menghadapi bencana nasional non alam COVID-19 sehingga pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara
akses maupun kualitas. Dikhawatirkan, hal ini menyebabkan adanya peningkatan
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir.

Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir ke semua


layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Seperti ibu hamil
menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan kesehatan lainnya karena takut
tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan serta adanya ketidaksiapan
layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat Pelindung Diri.

Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
menular.
Setiap ibu hamil diwajibkan memiliki buku KIA, karena di buku ini terdapat beberapa
informasi tentang kehamilan. Akan tetapi, tidak semua informasi penting termuat di
buku KIA. Untuk itu, dibentuklah program Kelas Ibu Hamil.

. II. LATAR BELAKANG


.
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan nasional Menurut Survey
Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) 2012, angka kematian ibu (AKI) di
Indonesia adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi
(AKB) 36 per 1000 kelahiran hidup.
Penyelenggaraan kelas ibu hamil merupakan salah satu strategi menurunkan AKI
dan AKB. Kelas ibu hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos serta
penyakit menular.

. III. TUJUAN 
1). Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan, merubah  sikap dan perilaku ibu agar   
memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.

2). Tujuan Khusus : 


a) Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antara peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan.
b) Meningkatnya pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang Kehamilan,
perubahan tubuh selama kehamilan.
c) Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,
hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dikonsumsi ibu
hamil.
d) Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses
persalinan).

. IV.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Dalam pelaksanaan Kelas Ibu Hamil fasilitator bisa minta bantuan narasumber
untuk menyampaikan materi bidang tertentu, seperti Gizi, Gigi, Penyakit-penyakit pada
masa kehamilan, dsb.
Fasilitator mempunyai tugas dan tanggung-jawab sebagai berikut :
1. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan menyajikan materi.
2. Menata situasi proses belajar dengan mengupayakan terjadinya interaksi proses
belajar mengajar.
3. Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan rencana
kegiatan.
4. Mengadakan bimbingan pada diskusi / kerja kelompok.
5. Merumuskan kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil kegiatan peserta.
6. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses kegiatan.

V.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan Kelas Ibu Hamil dilaksanakan dengan metode :
1. Ceramah dengan menggunakan lembar balik kelas ibu hamil dan Buku KIA.
2. Diskusi interaktif, dengan menggali pengalaman dan pengetahuan peserta.

Pada Era New Normal kegiatan kelas ibu hamil diadakan di ruangan yang cukup
memadai atau di mushalla dan masjid sehingga bisa memenuhi protokol kesehatan,
diantaranya yaitu :
1. Menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun di halaman gedungn pelaksanaan
kegiatan, serta menganjurkan semua peserta cuci tangan pakai sabun sebalum
masuk kedalam ruangan.
2. Petugas memakai masker
3. Peserta wajib pakai masker.
4. Menjaga jarak aman minimal satu meter / Phisical Distancing. Hindari
menyentuh area wajah khususnya mata, hidung dan mulut dalam kondisi tangan
kurang bersih.
5. Menerapkan etika batuk dan bersin.

VI. SASARAN
Sewmua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Taram

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,

Hj.Tri Mujiati,S.ST Nuraisyah


NIP : 196604211990032005 NIP: 196911081989122001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KUNJUNGAN RUMAH IBU NIFAS (KF3)

I. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama
pada kelompok yang paling rentan salah satu kelompok tersebut adalah ibu hamil.
Ibu hamil perlu dipersiapkankan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama
dalam masa kehamilan, bersalin, nifas dan menyusui sehingga didapatkan ibu dan
bayi yang sehat.
Masa nifas merupakan masa setelah bayi lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (6 minggu atau 42 hari pasca
salin). Kunjungan masa nifas paling sedikit dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan
ulang yaitu untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah,
mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

II. LATAR BELAKANG


Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau
Millenium Development Goals (MDG’s), indonesia berupaya untuk menurunkan
angka kematian ibu dan anak. Anak-anak terutama neonatal sangat rentan terhadap
penyakit yang berujung pada kematian. Angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian neonatal (AKN) merupakan indikator status kesehatan masyarat.
Dibandingkan negara-negara tetangga di Asia tenggara, Indonesia memiliki
angka kematian ibu dan anak yang cukup tinggi. Menurut data Survey Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 AKI di Indonesia 359 per 100.000 kelahiran
hidup.
Berdasarkan data diatas, maka Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan
masyarakat perlu memberikan pelayanan ecara menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerjanya. Untuk itu diperlukan program upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang
sesuai kebutuhan dan harapan serta langsung menyentuh masyarakat, yakni program
KIA dan KB yang langsung mengunjungi masyarakat.

III. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Menurunkan angka kematian Ibu
Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya

Tujuan Khusus :
- Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan prilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perwatan nifas dan KB pasca persalinan.
- Adanya rencana persalinan aman yang disepakati antara ibu hamil, suami dan
keluarga dengan bidan.
- Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, dukun bayi, dll
dlam perencanaan persalinan dan KB setelah melahirkan, sesuai peran masing-
masing.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kunjungan rumah ibu nifas hari ke 8-28.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang dilakukan dengan cara mengunjungi rumah ibu nifas untuk
melakukan pemeriksaan terhadap ibu nifas dan bayi baru lahir konseling KB yang
dilakukan di wilayah kerja puskesmas Taram.

VI. SASARAN
Ibu nifas hari ke 8-28.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,

Hj.Tri Mujiati,S.ST Nuraisyah


NIP : 196604211990032005 NIP: 196911081989122001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KUNJUNGAN RUMAH IBU HAMIL RESTI

I. PENDAHULUAN
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan
keluarga dengan bantuan bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam memberikan pelayanan kebidanan
dasar juga perlu diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan adalah ibu dan janin
serta bayi baru lahir. Pelaksanaan pelayanan KIA mempunyai tugas untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dan konseling terhadap ibu hamil serta keluarga agar ibu hamil
dapat melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat

II. LATAR BELAKANG


Sebagian ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilan karena beberapa
alasan. Maka perlu dilakukan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan agar ibu hamil
resiko tinggi dapat terdeteksi oleh tenaga kesehatan sejak awal kehamilan nya.

III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan mengurangi angka kematian bayi
(AKB)
Tujuan Khusus :
- Mengetahui identitas pasien dan keluarga serta perilaku kehidupan
sehari-hari
- Mengetahui secara dini riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
- Mengetahui umur kehamilan, supaya dapat mengetahui perkiraan
persalinan
- Mengenali sejak dini faktor resiko dan resiko tinggi
- Memberikan konseling kepada ibu serta keluarga tentang keadaan kehamilannya
- Memotivasi ibu supaya merencanakan pertolongan persalinannya dengan tenaga
kesehatan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Labor

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat kunjungan rumah ibu hamil yang berisiko tinggi, dengan
melakukan pemeriksaan kehamilan, Buku KIA, dan memotifasi ibu untuk rajin
kontrol kehamilannya.

VI. SASARAN
Ibu hamil yang mempunyai faktor resiko

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,

Hj.Tri Mujiati,S.ST Nuraisyah


NIP : 196604211990032005 NIP: 196911081989122001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENJARINGAN K4 IBU HAMIL

I. PENDAHULUAN
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan keberhasilan program pelayanan
kesehatan ibu adalah cakupan pemeriksaan ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan
yang diukur dengan K1 dan K4. Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil
yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan
yang ke-empat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang
ditetapkan, dengan ketentuan : satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan
kedua,dan dua kali pada triwulan ketiga (Depkes RI, 2004)

II. LATAR BELAKANG


PWS-KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan
KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat
dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah kerja yang cakupan
pelayanan KIA-nya masih rendah ataupun wilayah yang membutuhkan penanganan atau
tindak lanjut secara khusus.

III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)

Tujuan Khusus :
1. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber yang tersedia dan
yang dapat digali.
2. Membangkitkan peran penolong setempat dalam menggerakkan sasaran dan
mobilisasi sumber daya.
3. Memperoleh gambaran tentang masalah-masalah yang menghambat pelaporan
data
4. Memantau cakupan KIA yang dipilih sebagai indikator, secara terus menerus
(bulanan)
5. Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dan pencapaian sebenarnya
untuk setiap kabupaten/kota.
6.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Penjaringan K4 ibu hamil

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat kunjungan rumah ibu hamil yang sudah memasuki usia
kehamilan 32-40 mg, dengan memperhatikan apakah ibu hamil tersebut sudah
memeriksakan dirinya dengan standar pemeriksaan Laboratorium.

VI. SASARAN
Ibu hamil dengan usia kehamilan >32 minggu

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pelaksanaan dan pemantauan
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,

Hj.Tri Mujiati,S.ST Nuraisyah


NIP : 196604211990032005 NIP: 196911081989122001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SOSIALISASI CALON PENGANTIN

I. PENDAHULUAN
Sebelum terjadinya suatu pernikahan itu terlebih dahulu kedua belah pihak yang
akan melangsungkan pernikahan mempersiapkan diri secara mental dan spiritual,
disamping itu juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan agar kedua pasangan betul-
betul dalam keadaan yang sehat agar dikemudian hari tidak terjadipenyesalan setelah
terjadi ikatan perkawinan.
Pemeriksaan kesehatan ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan kesehatan,
apakah calon pasangan suami istri ini mengalami penyakit kronis atau penyakit infeksi
menular seksual atau penyakit yang lain. Oleh karena itu pemeriksaan kesehatan
sebelum melakukan pernikahan sangat diperlukan.

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan definisi depertemen kesehatan, kesehatan reproduksi adalah
keadaan sehat menyeluruh serta fungsi reproduksi yang normal. Jadi seseorang dengan
reproduksi yang sehat, bukan hanya kondisi bebas penyakit, tetapi juga kehidupan
seksual yang menyenangkan. Jika dilihat dari persiapan pernikahan, maka pemeriksaan
kesehatan reproduksi hanya sebagian dari yang dibutuhkan untuk mempersiapkan suatu
pernikahan yang sehat.

III. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)

TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang kesehatan reproduksi
2. Mempersiapkan wanita usia subur untuk menjadi wanita yang sehat
3. Mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual
4. Merencanakan keturunan yang lebih sehat

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan sosialisasi kepada calon pengantin yang terdaftar di KUA
Kecamatan Harau

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Memberikan penyuluhan kepada calon pengantin di kantor Urusan Agama
Kecamatan Harau

VI. SASARAN
Semua calon pengantin yang terdaftar di KUA pada pelaksanaan kegiatan

VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2x Sebulan (hari kamis minggu I & III)

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,

Hj.Tri Mujiati, S.ST Nuraisyah


NIP : 196604211990032005 NIP: 196911081989122001

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


OTOPSI VERBAL KEMATIAN IBU

I. PENDAHULUAN
Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia masih
menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini, Indonesia sedang
menghadapi bencana nasional non alam COVID-19 sehingga pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara
akses maupun kualitas. Dikhawatirkan, hal ini menyebabkan adanya peningkatan
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir.

II. LATAR BELAKANG


Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium
Development Goals (MDG’s), indonesia berupaya untuk menurunkan angka
kematian ibu dan anak. Anak-anak terutama neonatal sangat rentan terhadap
penyakit yang berujung pada kematian. Angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian neonatal (AKN) merupakan indikator status kesehatan masyarat.
Dibandingkan negara-negara tetangga di Asia tenggara, Indonesia memiliki angka
kematian ibu dan anak yang cukup tinggi. Menurut data Survey Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 AKI di Indonesia 359 per 100.000 kelahiran
hidup.
Berdasarkan data diatas, maka Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan
masyarakat perlu memberikan pelayanan ecara menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerjanya. Untuk itu diperlukan program upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang
sesuai kebutuhan dan harapan serta langsung menyentuh masyarakat, yakni program
KIA dan KB yang langsung mengunjungi masyarakat.

III. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Mengetahui kronologis kematian ibu hamil,ibu bersalin atau ibu nifas

TUJUAN KHUSUS
1. Untuk mengetahui penyebab kematian ibu
2. Untuk mencegah terjadinya kasus yang sam
3. Mempercepat poenurunan angka kematian ibu

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan kunjungan rumah kepada keluarga ibu hamil,ibu bersalin,ibu nifas
yamg meninggal dunia

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Melakukan kunjungan rumah dan wawancara kepada keluarga

VI. SASARAN
Semua kasus kematian Ibu hamil,ibu bersalin dan ibu nifas

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1 minggu setelah ada kasus kematian ibu hamil,ibu bersalin dan ibu nifas

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,

Hj. Tri Mujiati,S.ST Nuraisyah


NIP : 196604211990032005 NIP: 196911081989122001

Anda mungkin juga menyukai