I. PENDAHULUAN
Kondisi kesehatan ibu dan anak di Indonesia saat ini masih sangat
penting untuk ditingkatkan Serta mendapat perhatian khusus.Menurut data
terakhir Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
diperkirakan sekitar 1 orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan,
bersalin dan nifas. Hal ini secara keseluruhan disebabkan latar belakang dan
penyebab kematian ibu dan anak yang kompleks, menyangkut aspek medis
yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan.
Upaya penurunan kematian ibu, dapat dilakukan dengan peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu.
Bencana non alam yang disebabkan oleh Corona Virus atau COVID-19
telah berdampak meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda,
meluasnya cakupan wilayah yang terkena bencana, serta menimbulkan
implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia. Pemerintah telah
menetapkan bencana non alam ini sebagai bencana nasional melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) sebagai Bencana Nasional.
Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia
masih menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini,
Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam COVID-19
sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu
layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas.
Dikhawatirkan, hal ini menyebabkan adanya peningkatan morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir ke
semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
Seperti ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan
kesehatan lainnya karena takut tertular, adanya anjuran menunda
pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil, serta adanya ketidaksiapan
layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat Pelindung Diri.
Pedoman ini merupakan acuan bagi ibu dan keluarga serta tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan ANC, persalinan dan PNC di
masa pandemi COVID-19. Diharapkan ibu dan bayi tetap mendapatkan
pelayanan esensial, faktor risiko dapat dikenali secara dini, serta
mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan dan tenaga kesehatan
mendapatkan perlindungan dari tertular COVID-19.
III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal,
bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Tujuan Khusus :
- Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan prilaku ibu agar
memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perwatan nifas dan KB
pasca persalinan.
- Adanya rencana persalinan aman yang disepakati antara ibu hamil,
suami dan keluarga dengan bidan.
- Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, dukun
bayi, dll dlam perencanaan persalinan dan KB setelah melahirkan,
sesuai peran masing-masing.
VI. SASARAN
1. Penjaringan KI dan Pemantauan Stiker P4K
Ibu-Ibu hamil Baru di semua jorong wilayah kerja Puskesmas Taram
2. Penjaringan K4
Ibu-ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 32 minggu
3. Kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi
Ibu-ibu hamil yang mempunyai faktor resiko tinggi seperti: 4 T ( Terlalu
Tua,Terlalu Muda,Terlalu Banyak,Terlalu Sering ), dengan riwayat
penyakit : Hipertensi,DM,riwayat peny Jantung,Anemia,Bumil KEK.
4. Kunjungan rumah ibu nifas ( KF 3 )
Ibu melahirkan dalam masa nifas usia 8-28 hari pasca melahirkan
5. Kelas ibu hamil
Semua ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Taram dan dilaksanakan di
jorong
6. Sosialisasi calon pengantin
Pasangan calon pengantin wanita dan laki-laki yang telah terdaftar di
KUA
7. Otopsi kematian ibu
Keluarga ibu hamil,ibu bersalin,ibu nifas yang meninggal dunia
VIII. EVALUASI
Evaluasi pelaksaan dilakukan setiap bulan yang dilakukan oleh
pemegang program ibu. Hasil pencatatan ini dianalisis untuk digunakan dalam
pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi terkait secara berjenjang. Hasil
pencatatan dan pelaporan program ibu merupakan sumber data yang penting
untuk pemantauan dan penilaian perkembangan Program ibu.
Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,
I. PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Hal ini merupakan peristiwa
yang sangan membahagiakan bagi ibu hamil yang merencanakan dan menantikan
kehamilannya (manuaba, 2010).
Kehamilan juga dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila
mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwa (Yulianti, 2006). Angka
Kematian Ibu (AKI) relatif masih tinggi, menurut SDKI Tahun 2012 kematian ibu di
Indonesia mencapai 359 orang per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab
langsung seperti pendarahan (30%),Penyebab lainnya seperti penyakit
ginjal,jantung,kanker dan TBC juga penyumbang terbesar kematian ibu.
III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya
Tujuan Khusus :
1) Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap rumah ibu
hamil yang memuat informasi tentang
a) Lokasi tempat tinggal ibu hamil
b) Identitas ibu hamil
c) Taksiran persalinan
d) Penolong persalinan , pendamping persalinan dan fasilitas tempat persalinan
e) Calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan
2) Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian KB pasca salin yang sesuai
dengan keepakatan ibu hamil, suami keluarga dan bidan
3) Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi
komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas
4) Meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal,
dukun/ pendamping persalinan dan kelompok masyarakat dalam perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker dan KB pasca salin sesuai
dengan perannya masing-masing
VI. SASARAN
Ibu-Ibu hamil Baru di semua jorong wilayah kerja Puskesmas Taram
Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,
I. PENDAHULUAN
Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia masih
menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini, Indonesia sedang
menghadapi bencana nasional non alam COVID-19 sehingga pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara
akses maupun kualitas. Dikhawatirkan, hal ini menyebabkan adanya peningkatan
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
menular.
Setiap ibu hamil diwajibkan memiliki buku KIA, karena di buku ini terdapat beberapa
informasi tentang kehamilan. Akan tetapi, tidak semua informasi penting termuat di
buku KIA. Untuk itu, dibentuklah program Kelas Ibu Hamil.
. III. TUJUAN
1). Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
Pada Era New Normal kegiatan kelas ibu hamil diadakan di ruangan yang cukup
memadai atau di mushalla dan masjid sehingga bisa memenuhi protokol kesehatan,
diantaranya yaitu :
1. Menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun di halaman gedungn pelaksanaan
kegiatan, serta menganjurkan semua peserta cuci tangan pakai sabun sebalum
masuk kedalam ruangan.
2. Petugas memakai masker
3. Peserta wajib pakai masker.
4. Menjaga jarak aman minimal satu meter / Phisical Distancing. Hindari
menyentuh area wajah khususnya mata, hidung dan mulut dalam kondisi tangan
kurang bersih.
5. Menerapkan etika batuk dan bersin.
VI. SASARAN
Sewmua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Taram
Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,
I. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama
pada kelompok yang paling rentan salah satu kelompok tersebut adalah ibu hamil.
Ibu hamil perlu dipersiapkankan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama
dalam masa kehamilan, bersalin, nifas dan menyusui sehingga didapatkan ibu dan
bayi yang sehat.
Masa nifas merupakan masa setelah bayi lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (6 minggu atau 42 hari pasca
salin). Kunjungan masa nifas paling sedikit dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan
ulang yaitu untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah,
mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
III. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Menurunkan angka kematian Ibu
Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya
Tujuan Khusus :
- Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan prilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perwatan nifas dan KB pasca persalinan.
- Adanya rencana persalinan aman yang disepakati antara ibu hamil, suami dan
keluarga dengan bidan.
- Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, dukun bayi, dll
dlam perencanaan persalinan dan KB setelah melahirkan, sesuai peran masing-
masing.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kunjungan rumah ibu nifas hari ke 8-28.
VI. SASARAN
Ibu nifas hari ke 8-28.
Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,
I. PENDAHULUAN
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan
keluarga dengan bantuan bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam memberikan pelayanan kebidanan
dasar juga perlu diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan adalah ibu dan janin
serta bayi baru lahir. Pelaksanaan pelayanan KIA mempunyai tugas untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dan konseling terhadap ibu hamil serta keluarga agar ibu hamil
dapat melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat
III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan mengurangi angka kematian bayi
(AKB)
Tujuan Khusus :
- Mengetahui identitas pasien dan keluarga serta perilaku kehidupan
sehari-hari
- Mengetahui secara dini riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
- Mengetahui umur kehamilan, supaya dapat mengetahui perkiraan
persalinan
- Mengenali sejak dini faktor resiko dan resiko tinggi
- Memberikan konseling kepada ibu serta keluarga tentang keadaan kehamilannya
- Memotivasi ibu supaya merencanakan pertolongan persalinannya dengan tenaga
kesehatan
VI. SASARAN
Ibu hamil yang mempunyai faktor resiko
I. PENDAHULUAN
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan keberhasilan program pelayanan
kesehatan ibu adalah cakupan pemeriksaan ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan
yang diukur dengan K1 dan K4. Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil
yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan
yang ke-empat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang
ditetapkan, dengan ketentuan : satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan
kedua,dan dua kali pada triwulan ketiga (Depkes RI, 2004)
III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
Tujuan Khusus :
1. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber yang tersedia dan
yang dapat digali.
2. Membangkitkan peran penolong setempat dalam menggerakkan sasaran dan
mobilisasi sumber daya.
3. Memperoleh gambaran tentang masalah-masalah yang menghambat pelaporan
data
4. Memantau cakupan KIA yang dipilih sebagai indikator, secara terus menerus
(bulanan)
5. Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dan pencapaian sebenarnya
untuk setiap kabupaten/kota.
6.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Penjaringan K4 ibu hamil
VI. SASARAN
Ibu hamil dengan usia kehamilan >32 minggu
Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,
I. PENDAHULUAN
Sebelum terjadinya suatu pernikahan itu terlebih dahulu kedua belah pihak yang
akan melangsungkan pernikahan mempersiapkan diri secara mental dan spiritual,
disamping itu juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan agar kedua pasangan betul-
betul dalam keadaan yang sehat agar dikemudian hari tidak terjadipenyesalan setelah
terjadi ikatan perkawinan.
Pemeriksaan kesehatan ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan kesehatan,
apakah calon pasangan suami istri ini mengalami penyakit kronis atau penyakit infeksi
menular seksual atau penyakit yang lain. Oleh karena itu pemeriksaan kesehatan
sebelum melakukan pernikahan sangat diperlukan.
III. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang kesehatan reproduksi
2. Mempersiapkan wanita usia subur untuk menjadi wanita yang sehat
3. Mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual
4. Merencanakan keturunan yang lebih sehat
VI. SASARAN
Semua calon pengantin yang terdaftar di KUA pada pelaksanaan kegiatan
Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,
I. PENDAHULUAN
Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia masih
menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini, Indonesia sedang
menghadapi bencana nasional non alam COVID-19 sehingga pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara
akses maupun kualitas. Dikhawatirkan, hal ini menyebabkan adanya peningkatan
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
III. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Mengetahui kronologis kematian ibu hamil,ibu bersalin atau ibu nifas
TUJUAN KHUSUS
1. Untuk mengetahui penyebab kematian ibu
2. Untuk mencegah terjadinya kasus yang sam
3. Mempercepat poenurunan angka kematian ibu
VI. SASARAN
Semua kasus kematian Ibu hamil,ibu bersalin dan ibu nifas
Diketahui oleh :
Kepala Puskesmas Taram Petugas Pelaksana,