Anda di halaman 1dari 27

PERSIAPAN

BAHAN TANAM
KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis
jacq.)

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Pengelolaan Tanaman Perkebunan :
Nanda Mayani, SP., MP
Insert photo here

ANGGOTA KELOMPOK 3:
1. NUR DARA UTAMI (2005101050010)
2. TARISA SYAHRANI (2005101050016)
3. SITI KHADIJAH (2005101050021)
4. AISYAH FITRI (2005101050022)
5. UNY SARI SINAGA (2005101050046)
6. RINA DARA MELISA (2005101050096)
7. RADA ELFIZA (2005101050031)
8. FITRI HASANAH (2005101050083)

PRESENTATION TITLE 2/02/2023


Insert photo here

TOPIK PEMBAHASAN :
1. Lokasi Pembibitan
2. Sistem Irigasi
3. Sumber Benih
4. Kebutuhan Kecambah
5. Kriteria Kecambah
6. Perlakuan Kecambah
7. Pre-Nursery
8. Main-Nursery

PRESENTATION TITLE 2/02/2023


LOKASI PEMBIBITAN

1. Tempat dan Lokasi Pembibitan

Pemilihan Lokasi atau tempat untuk pembibitan harus memenuhi syarat :


a) Dekat sumber air dan air tesedia cukup banyak dengan kualitas yang sesuai (volume air harus tersedia dalam jumlah cukup pada
musim kemarau, yaitu minimal 40.000 liter/Ha/hari).
b) Topografi datar dan diusahakan terletak di dekat areal tanam.
c) Tidak tergenang dan bebas dari banjir pada musim hujan.
d) Tersedia top soil dalam jumlah cukup untuk pengisian polybag.
e) Lokasi harus mudah dijangkau dan akses jalan ke pembibitan harus baik.
f) Dekat dengan perumahan sehingga pengawasan dapat lebih intensif.
g) Areal harus bebas dari sumber hama dan penyakit,
h) Intensitas sinar baik dan terbuka, tidak terhalang oleh pohon besar atau bangunan.
i) Aman dari pencuriaan.

UNY SARI SINAGA


Luas kebun pembibitan juga harus disesuaikan dengan jumlah bibit yang akan diproduksi (ukuran polybag
di main nursery minimal 30 cm x 40 cm), jarak tanam yang diberikan untuk ruang pertumbuhan bibit, dan jalan
untuk pengawasan/pemeliharaan.

Lokasi pembibitan main-nursery


Lokasi pembibitan pre-nursery

UNY SARI SINAGA


2/11/20XX
2. Pertimbangan pemilihan lokasi pembibitan
a) Dekat dengan sumber air, Ketersedian air yang bermutu baik dan bersih (pH minimum 4, volume
air minimal untuk 120.000 liter/ha/jam), tetapi Tidak tergenang air.
b) Areal harus rata, kering, berdarinase baik.
c) Relative dekat dengan areal penanaman.
d) Jauh dari sumber hama dan penyakit tanaman.
3. Perhitungan Luas Bibit
a) Jarak tanam antar polybag harus 90 cm dengan bentuk sama sisi.
b) 1 ha lahan dapat menampung 12.000 bibit.
c) Umur bibit siap tanam yanga optimum : 11 – 13 bulan

UNY SARI SINAGA


SISTEM IRIGASI

1. System irigasi drip (tetes)

System ini pada umumnya dioperasikan secara


harian dengan jumlah air untuk irigasi
didasarkan pada evaporasi potensial. Sitem
drip ini dapat dipadukan dengan pemupukan.

Sistem irigasi drip

RADA ELFIZA
2/11/20XX 7
2. System irigasi sprinkler

System ini sangatt efektif namun memerlukan


biaya yang besar. System sprinkler membutuhkan
tekanan air yang tinggi, hal ini yang membutuhkan
biaya yang besar dalam hal pipa serta pemompaan.

Sistem irigasi sprinkler

RADA ELFIZA
2/11/20XX 8
SUMBER BENIH

Varietas unggul kelapa sawit diperoleh dari hasil persilangan tetua Dura dan Pisifera yang
akan menghasilkan varietas D x P hibrida atau yang dikenal dengan Tenera. Karena jenis Tenera
ini memiliki produksi dan rendeman tinggi, serta pengolahannya tidak merusak mesin.
Sebaliknya untuk jenis Dura atau Psifera, produktivitas rendah, rendemen 16%, PKO tidak dapat
dimanfaatkan karena cangkang tidak dapat dipecahkan dan dapat merusak mesin pabrik.
Tenera yang unggul tersebut hanya dihasilkan oleh sumber benih yang telah memiliki koleksi
induk Dura dan Psifera terpilih. Sedangkan sawit asalan yang berjenis Dura atau Psifera
umumnya dikumpulkan langsung dari kebun-kebun produksi.

SITI KHADIJAH
2/11/20XX 9
SUMBER BENIH

SITI KHADIJAH
2/11/20XX 10
SUMBER BENIH

Karakter unggul varietas kelapa sawit dapat dilihat dari mutu genetis (potensi hasil tinggi),
mutu fisiologis (daya tumbuh), dan mutu morfologis (keseragaman dan higienitas benih). Proses
mendapatkan varietas unggul kelapa sawit membutuhkan waktu yang cukup lama melalui proses
yang sangat panjang untuk menjamin kualitas benih yang dihasilkan.

SITI KHADIJAH
2/11/20XX 11
Ini yang akan terjadi ketika anda mendapatkan benih dari perkebunan

a. Unsur genetik dari induk betina bisa jadi bercangkang tebal atau tak bercangkang;

b. Unsur genetik dari induk jantan bisa jadi bercangkang tebal atau tak bercangkang;

c. Sawit yang tumbuh dari benih yang didapatkan dari induk ini bisa jadi bercangkang tebal, bercangkang

tipis, atau malah tidak bercangkang sama sekali.

Oleh sebab itu, benih kelapa sawit unggul tidak bisa didapatkan dari benih asalan melainkan harus berasal

dari sumber benih kelapa sawit resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

SITI KHADIJAH
Ada 19 produsen benih sawit di Indonesia yang sudah bekerjasama dan bergabung dengan Forum
Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia (FKPBSI). Sebagian dari anggota FKPBSI ini sudah mengekspor
benih ke berbagai negara. Berikut daftar perusahaan benih yang tergabung dalam FKPBSI ini adalah sebagai
berikut :
1. PPKS Medan,, 11. PT. PP London Sumatra Indonesia, Tbk.,
2. PT. Bina Sawit Makmur, 12. PT. Tunggal Yunus Estate,
3. PT.Dami Mas Sejahtera, 13. PT. Bakti Tani Nusantara,
4. PT. Tania Selatan, 14. PT. Sarana Inti Pratama,
5. PT. Sasaran Ehsan Mekarsari, 15. PT. ASD-Bakrie Sumatera Plantation,
6. PTPN IV, 16. PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi,  
7. PT. Aneka Sawit Lestari, 17. PT. Palma Inti Lestari,
8. Applied Agricultural Resources Indonesia (AARI), 18. PT. Panca Surya Garden,
9. PT. Mitra Agro Servindo 19. PT. Socfin Indonesia
10. PT. Timbang Deli Indonesia

SITI KHADIJAH
KEBUTUHAN KECAMBAH
Untuk Menentukan jumlah kebutuhan kecambah kelapa sawit (KKS) per hektarnya adalah dengan mempertimbangkan hal-
hal seperti kerusakan selama transportasi, kematian selama pembibitan, seleksi dan persentase kematian bibit setelah ditanam di
lapangan.Atas dasar hal tersebut dapat ditaksasikan jumlah kebutuhan kecambah kelapa sawit dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Kecambah di Pre Nursery = 100 %
• Kerusakan selama trasportasi =4%
• Kematian dan lain-lain selama di PN =4%
• Seleksi di PN =4%
Maka bibit yang siap dipindahkan ke Main Nursery adalah sebanyak 88 % (100% – 12%)
2. Bibit ditanam di Main Nursery = 88 %
• Kematian dan lain-lain di main nursery = 3 %
• Seleksi pertama (umur 6 bulan) =5%
• Seleksi kedua (umur 9 bulan) =3%
• Seleksi ketiga (umur 12 bulan) =2%
Maka bibit yang siap ditanam kelapangan adalah sebanyak 75 % (88% – 13%)

FITRI HASANAH
2/11/20XX 14
3.Taksasi persentase kamatian bibit setelah ditanam di lapangan adalah ± 10 % dengan asumsi yaitu
apabila tidak ada terjadi force majeure di lapangan.
Kecambah untuk per satu hektarnya dengan kerapatan tanam 135 pokok / hektar adalah sebagai
berikut :
Kebutuhan Kecambah = (135 + 10 %) x (100 / 75)
= (135 + 13,5) x (100/75)
= (148,5) x (100/75)
= 198
● Maka, kebutuhan kecambah kelapa sawit dengan kerapatan tanaman 135 pohon adalah 200 butir

FITRI HASANAH
KRITERIA KECAMBAH

Kriteria kecambah normal kelapa sawit :


1. Plumula dan radikula dapat dibedakan dengan jelas
2. Pucuk berwarna kuning keputihan dan bentuknya
runcing
3. Radikula berwarna putih yang mengarah ke warna
cokelat dan terksturnya kasar
4. Plumula dan radikula tampak segar
5. Kecambah tidak berjamur
6. Panjang plumula dan radikula masing masing
maksimum 2 cm.

TARISA SYAHRANI
2/11/20XX 16
Kriteria kecambah abnormal kelapa sawit yaitu :

1. Kecambah bantat/terhambat
2. Kecambah garpu tala
3. Kecambah geraham
4. Kecambah terpuntir
5. Kecambah layu dan berjamur

TARISA SYAHRANI
PERLAKUAN PADA KECAMBAH KECAMBAH
Kecambah harus dalam keadaan sejuk lembab dan terhindar dari matahari langsung sampai saat penanaman.
Kecambah harus ditanam sesegera mungkin setelah sesampainya kecambah dan tidak disimpan lebih dari 5 hari.
Kecambah hendaknya disimpan dalam ruangan dengan suhu 22 - 24° C. Periksa jumlah dan jenis persilangan
yang terdapat pada Daftar Persilangan (D.Persil)

Kecambah kelapa sawit

RINA DARA MELISA


2/11/20XX 18
Penanaman Kecambah
 Kantong kecambah dikeluarkan dari kotak secara hati- hati dan ditempatkan dalam baki dangkal berisi air
agar kecambah tetap dingin (kecambah dalam kantong harus tidak terkena air)
 Kantong dibuka dan dipercikan dengan air untuk memberi kelembaban pada setiap kali penanaman bila
cuaca panas
 Polibag dibuat lubang tanam dengan kedalaman 2 cm
 Kecambah harus ditanam dalam polibag dengan akar (radikula) menghadap ke bawah pada kedalaman
sekitar 2 cm sehingga daun (plumula) berada 1 cm dibawah permukaan setelah ditutup dengan tanah
 Kecambah abnormal, patah, busuk atau berpenyakit jangan ditanam
 Menutup dan meratakan tanah sekeliling kecambah (jangan menekan tanah terlalu kuat)
 Kecambah harus segera disiram setelah ditanam selanjutnya lakukan pemetaan pembibitan

RINA DARA MELISA


PRE-NURSERY

 Pre - nursery: 3 bulan di polibag kecil,

 Kecambah dipelihara di dalam bedengan yang dinaungi dan dipagar

 Penyiraman :
 Rotasi 2 kali sehari.

 Setiap penyiraman bibit memerlukan 0,1-0,25 liter air.

 Pengendalian gulma
 Penyiangan manual untuk rumput atau gulma lain (2 minggu sekali)

 Herbisida jangan digunakan di PN

AISYAH FITRI
2/11/20XX 20
 Pengendalian penyakit

Helminthosporium Anthracnose blast, Corticum, busuk


pucuk
Penyemprotan preventif menggunakan fungisida
dimulai pada stadia 6 daun
Penyemprotan curative menggunakan fungisida
dilakukan ketika gejala penyakit sudah muncul pada
bibit, diikuti dengan identifikasi penyakit. AISYAH FITRI
 Pemupukan

Pupuk urea 2 gram/liter air untuk 100 bibit. Frekuensi


seminggu sekali
Pupuk manjemuk 2.5 gram/polibag
Jangan mengaplikasi pupuk daun pada saat kondisi
udara panas atau kering, dan pada bibit yang mengalami
stres air.
 Seleksi bibit 5-10%
AISYAH FITRI
Menghindari terangkutnya bibit abnormal ke tahap
MAIN-NURSERY
 Persiapan areal
- Areal yang telah dibuka dibersihkan dan diratakan kemudian dipagar.
- Pembuatan drainase mengikuti pipa sekunder dari jaringan penyiraman.
 Pemancangan
- Pemancangan dilakukan bila instalasi penyiraman telah selesai dibuat.
- Jarak tanam 90 x 90 cm.
- Setiap petak disusun 5 baris, 40 atau 50 pokok, baris keenam dikosongkan.

PEMINDAHAN BIBIT KE MN

 Sehari sebelum dipindah, tanah pada polybag MN harus diseram sampai jenuh.
 Tanah pada perakaran harus lembab dan tidak terganggu selama pemindahan.
 Bibit harus segera disiram setelah pemindahan selesai.
 Lubang tanam MN dibuat sesuai ukuran polybag kecil dan diberi NPKMg 15-15-6-4 sebanyak 4 gr.

NUR DARA UTAMI


2/11/20XX 23
PEMELIHARAAN
 Main nursery : 4-12 bulan sampai bibit siap tanam
 Penyiraman
- 2 kali sehari = 2 liter/hari/polybag
 Pengendalian gulma
- Penyiangan dalam polybag dan membersihkan lapisan kedap air
- Pengendalian disekitar polybag dapat menggunakan herbisida dengan ekstrak hati-hati
- Nozzle harus diatur sehingga tidak mengenai bibit, jika ada bahaya tetesan karena angin,
penyemprotan harus segera dihentikan.

NUR DARA UTAMI


 Pengendalian hama dan penyakit

- Dapat mengaplikasikan fungisida dan pestisida di PN


- Gunakan fungisida dan pestisida secara betanggung
jawab dan sasarannya hanya untuk pengendalian hama
dan penyakit
 Pemupukan

- Pupuk ditaburkan merata dalam lingkaran sekeliling


bibit kira-kira 5 cm dari pangkal batang bibit.
- Pupuk tidak boleh mengenai bibit.
- Pemupukan seharusnya dihentikan 1 bulan sebelum
penanaman lapangan. NUR DARA UTAMI
KESIMPULAN

Lokasi pembibitan kelapa sawit yaitu : permukaan


tanahnya datar, kebun berdekatan dengan sumber air,
system irigasi kebun lancar, kebun mudah dijangkau,
kebun mudah diawasi, dan tempat pembibitan benar-
benar aman.
System irigasi pada perkebunan sawit ada dua yaitu : drip
(tetes) dan sprinkler.
Beberapa sumber benih kelapa sawit yaitu : PPKS Medan,
PTPN IV, PT.PP London Sumatera, Tbk, PT. Aneka
Sawit Lestari, PT. Socfin Indonesia dan lain sebaginya.
Hal yang diperhatikan dalam menentukan kebutuhan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai