BAHAN TANAM
KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis
jacq.)
ANGGOTA KELOMPOK 3:
1. NUR DARA UTAMI (2005101050010)
2. TARISA SYAHRANI (2005101050016)
3. SITI KHADIJAH (2005101050021)
4. AISYAH FITRI (2005101050022)
5. UNY SARI SINAGA (2005101050046)
6. RINA DARA MELISA (2005101050096)
7. RADA ELFIZA (2005101050031)
8. FITRI HASANAH (2005101050083)
TOPIK PEMBAHASAN :
1. Lokasi Pembibitan
2. Sistem Irigasi
3. Sumber Benih
4. Kebutuhan Kecambah
5. Kriteria Kecambah
6. Perlakuan Kecambah
7. Pre-Nursery
8. Main-Nursery
RADA ELFIZA
2/11/20XX 7
2. System irigasi sprinkler
RADA ELFIZA
2/11/20XX 8
SUMBER BENIH
Varietas unggul kelapa sawit diperoleh dari hasil persilangan tetua Dura dan Pisifera yang
akan menghasilkan varietas D x P hibrida atau yang dikenal dengan Tenera. Karena jenis Tenera
ini memiliki produksi dan rendeman tinggi, serta pengolahannya tidak merusak mesin.
Sebaliknya untuk jenis Dura atau Psifera, produktivitas rendah, rendemen 16%, PKO tidak dapat
dimanfaatkan karena cangkang tidak dapat dipecahkan dan dapat merusak mesin pabrik.
Tenera yang unggul tersebut hanya dihasilkan oleh sumber benih yang telah memiliki koleksi
induk Dura dan Psifera terpilih. Sedangkan sawit asalan yang berjenis Dura atau Psifera
umumnya dikumpulkan langsung dari kebun-kebun produksi.
SITI KHADIJAH
2/11/20XX 9
SUMBER BENIH
SITI KHADIJAH
2/11/20XX 10
SUMBER BENIH
Karakter unggul varietas kelapa sawit dapat dilihat dari mutu genetis (potensi hasil tinggi),
mutu fisiologis (daya tumbuh), dan mutu morfologis (keseragaman dan higienitas benih). Proses
mendapatkan varietas unggul kelapa sawit membutuhkan waktu yang cukup lama melalui proses
yang sangat panjang untuk menjamin kualitas benih yang dihasilkan.
SITI KHADIJAH
2/11/20XX 11
Ini yang akan terjadi ketika anda mendapatkan benih dari perkebunan
a. Unsur genetik dari induk betina bisa jadi bercangkang tebal atau tak bercangkang;
b. Unsur genetik dari induk jantan bisa jadi bercangkang tebal atau tak bercangkang;
c. Sawit yang tumbuh dari benih yang didapatkan dari induk ini bisa jadi bercangkang tebal, bercangkang
Oleh sebab itu, benih kelapa sawit unggul tidak bisa didapatkan dari benih asalan melainkan harus berasal
dari sumber benih kelapa sawit resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
.
SITI KHADIJAH
Ada 19 produsen benih sawit di Indonesia yang sudah bekerjasama dan bergabung dengan Forum
Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia (FKPBSI). Sebagian dari anggota FKPBSI ini sudah mengekspor
benih ke berbagai negara. Berikut daftar perusahaan benih yang tergabung dalam FKPBSI ini adalah sebagai
berikut :
1. PPKS Medan,, 11. PT. PP London Sumatra Indonesia, Tbk.,
2. PT. Bina Sawit Makmur, 12. PT. Tunggal Yunus Estate,
3. PT.Dami Mas Sejahtera, 13. PT. Bakti Tani Nusantara,
4. PT. Tania Selatan, 14. PT. Sarana Inti Pratama,
5. PT. Sasaran Ehsan Mekarsari, 15. PT. ASD-Bakrie Sumatera Plantation,
6. PTPN IV, 16. PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi,
7. PT. Aneka Sawit Lestari, 17. PT. Palma Inti Lestari,
8. Applied Agricultural Resources Indonesia (AARI), 18. PT. Panca Surya Garden,
9. PT. Mitra Agro Servindo 19. PT. Socfin Indonesia
10. PT. Timbang Deli Indonesia
.
SITI KHADIJAH
KEBUTUHAN KECAMBAH
Untuk Menentukan jumlah kebutuhan kecambah kelapa sawit (KKS) per hektarnya adalah dengan mempertimbangkan hal-
hal seperti kerusakan selama transportasi, kematian selama pembibitan, seleksi dan persentase kematian bibit setelah ditanam di
lapangan.Atas dasar hal tersebut dapat ditaksasikan jumlah kebutuhan kecambah kelapa sawit dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Kecambah di Pre Nursery = 100 %
• Kerusakan selama trasportasi =4%
• Kematian dan lain-lain selama di PN =4%
• Seleksi di PN =4%
Maka bibit yang siap dipindahkan ke Main Nursery adalah sebanyak 88 % (100% – 12%)
2. Bibit ditanam di Main Nursery = 88 %
• Kematian dan lain-lain di main nursery = 3 %
• Seleksi pertama (umur 6 bulan) =5%
• Seleksi kedua (umur 9 bulan) =3%
• Seleksi ketiga (umur 12 bulan) =2%
Maka bibit yang siap ditanam kelapangan adalah sebanyak 75 % (88% – 13%)
FITRI HASANAH
2/11/20XX 14
3.Taksasi persentase kamatian bibit setelah ditanam di lapangan adalah ± 10 % dengan asumsi yaitu
apabila tidak ada terjadi force majeure di lapangan.
Kecambah untuk per satu hektarnya dengan kerapatan tanam 135 pokok / hektar adalah sebagai
berikut :
Kebutuhan Kecambah = (135 + 10 %) x (100 / 75)
= (135 + 13,5) x (100/75)
= (148,5) x (100/75)
= 198
● Maka, kebutuhan kecambah kelapa sawit dengan kerapatan tanaman 135 pohon adalah 200 butir
FITRI HASANAH
KRITERIA KECAMBAH
TARISA SYAHRANI
2/11/20XX 16
Kriteria kecambah abnormal kelapa sawit yaitu :
1. Kecambah bantat/terhambat
2. Kecambah garpu tala
3. Kecambah geraham
4. Kecambah terpuntir
5. Kecambah layu dan berjamur
TARISA SYAHRANI
PERLAKUAN PADA KECAMBAH KECAMBAH
Kecambah harus dalam keadaan sejuk lembab dan terhindar dari matahari langsung sampai saat penanaman.
Kecambah harus ditanam sesegera mungkin setelah sesampainya kecambah dan tidak disimpan lebih dari 5 hari.
Kecambah hendaknya disimpan dalam ruangan dengan suhu 22 - 24° C. Periksa jumlah dan jenis persilangan
yang terdapat pada Daftar Persilangan (D.Persil)
Penyiraman :
Rotasi 2 kali sehari.
Pengendalian gulma
Penyiangan manual untuk rumput atau gulma lain (2 minggu sekali)
AISYAH FITRI
2/11/20XX 20
Pengendalian penyakit
PEMINDAHAN BIBIT KE MN
Sehari sebelum dipindah, tanah pada polybag MN harus diseram sampai jenuh.
Tanah pada perakaran harus lembab dan tidak terganggu selama pemindahan.
Bibit harus segera disiram setelah pemindahan selesai.
Lubang tanam MN dibuat sesuai ukuran polybag kecil dan diberi NPKMg 15-15-6-4 sebanyak 4 gr.