Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Sejarah perkebunan sawit di Indonesia merupakan sejarah yang panjang.

Tanaman yang awalnya didatangkan Gubernur Jenderal Inggris Sir Thomas

Stanford Raffles itu kini menjadi komoditas andalan Indonesia khususnya wilayah

Sumatera. Pohon palma itu kemudian dikenal luas dengan nama Kelapa Sawit

(Elaeis guineensis Jacq). Dari biji buah tanaman sawit itu kemudian pada tahun

1991 di Pantai Timur Sumatera Utara dikembangakan kebun sawit pertama di

Sumatera. Pada tahun 1915 pengusaha asal inggris telah mengusahakan

perkebunan – perkebunan sawit bersekala kecil di kawasan tersebut, mereka

membuka sebuah perkebunan sawit pertama kali seluas 2.715 hektar. Perkebunan

ini kemudian makin berkembang menjadi lebih dari 100.000 hektar pada tahun

1939. Pada era tahun tersebut, kehebatan sawit Sumatera Utara telah mulai

terdengar ke Sumatera dan tertarik untuk membudidayakan sawit. Pada tahun

1968 luasan kebun Kelapa Sawit semankin bertambah besar 119.600 hektar. Pada

tahun 1978 luasan itu berkembang menjadi 250.116 hektar. Kemudian, sejak

tahun 1976 hingga tahun 1997 laju pertumbuhan areal Kelapa Sawit mencapai rata

– rata 150.000 hektar pertahun. Saat ini, total luas areal sawit di Indonesia telah

jauh berkembang hingga lebih dari empat juta hektar.

PT. Sawit Sukses Sejati merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

dibidang Perkebunan Kelapa Sawit serta Pengolahan Hasil Minyak Kelapa Sawit,

PT. Sawit Sukses Sejati berada di Kecamatan Muara Batang Gadis dan terletak di
1
antara dua Desa yaitu Desa Tabuyung dan Desa Singkuang, selain itu PT. Sawit

Sukses Sejati selain memiliki kebun inti juga memiliki kebun plasma.

SMK Negeri 1 Muara Batang Gadis merupakan sebagai salah satu Sekolah

Kejuruan yang ada di Kabupaten Mandailing Natal yang mempunyai dua jurusan

keahlian yaitu Agribisnis Tanaman Perkebunan dan Otomatisasi Tata Kelola

Perkantoran. Terkait hal itu SMK Negeri 1 Muara Batang Gadis berusaha

meghasilkan lulusan yang mempunyai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

serta keterampilan yang mampu memenuhi kebutuhan pengembangan dan

lapangan kerja khususnya dalam bidang pertanian.

Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), siswa dibimbing oleh

Guru pembimbing dan pembimbing lapangan guna memberikan masukan dan

mencari alterntif pemecahan masalah yang di hadapi selama kegiatan ini

berlangsung. Diharapkan melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini siswa dapat

memperoleh pengalaman yang berguna dalam perwujudan pola kerja yang akan

dihadapi nantinya setelah siswa menyelesaikan studi maupun melanjutkan studi

kejenjang yang lebih tinggi.

Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Adapun Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah :

1. Memperluas wawasan, menumbuhkan kembangkan pengetahuan dan

memantapkan keterampilan, sehingga terbentuk suatu pola pikir yang

komprehensif untuk bekal memasuki dunia kerja.

2. Siswa dapat membandingkan ilmu yang di proleh selama di bangku sekolah

dengan keadaan yang ada di lapangan/ dunia kerja.


2
3. Memberikan kesempatan kepada Siswa terjun langsung kelapangan untuk

menjalani pengalaman bersosialisasi dalam suatu lingkungan kerja yang

sesungguhnya, baik peranya sebagai pekerja (employed) maupun sebagai

manager dalam penyelenggaraan suatu usaha bisnis perkebunan.

4. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program studi SMK

Negeri 1 Muara Batang Gadis.

5. Menjalin hubungan yang baik antara Sekolah dengan Perusahaan.

Adapun manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah :

1. Membuka cakrawala berfikir dan wawasan yang luas bagi siswa.

2. Mendekatkan Siswa dengan dunia kerja.

3. Melatih disiplin dan tanggung jawab Siswa dalam melaksanakan tugas.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemupukan Kelapa Sawit

Pemupukan kelapa sawit bertujuan untuk menunjang pertumbuhan akar,

batang , dan daun memacu pertumbuhan, mengganti unsur hara yang terpakai atau

yang hilang karena tercuci atau terangkut bersama – sama produksi di areal

Tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM).

B. Bahan dan Alat Pemupukan

1. Sarung Tangan

2. Ember

3. Sepatu AP

4. Takaran yang berbeda untuk setiap dosis

5. Kayu Pemukul

6. Pupuk dalam kemasan Zak (50kg)

7. Helm/Topi

8. Masker

C. Perencanan Pemupukan

1. Rencana pemupukan untuk setiap aplikasi pemupukan dibuat oleh asisten

afdeling yang bersangkutan, kemudian diteruskan kepada Mandor

Pemupukan.

2. Mandor pemupukan kemudian mengambil pupuk dibagian gudang.

4
3. Permintaan pengangkutan dan kebutuhan pupuk harian minimum 24 jam

sebelum pelaksanaan, agar disampaikan kepada bagian transport dan

gudang sehingga pupuk dapat sampai di blok area pemupukan lebih awal.

4. Rencana pemupukan juga harus memperhatikan curah hujan, jika curah

hujan tinggi maka pemupukan ditunda terlebih dahulu.

D. Hal – Hal yang harus diperhatikan sebelum pemupukan

1. Mengetahui curah hujan minimal 60 mm/tahun

2. Piringan pohon pohon harus bebas dari gulma

3. Takaran pupuk agar dibuat sesuai dengan dosis atau jenis pupuk sehingga

pupuk yang diaplikasikan cocok dengan dosis pupuk yang telah

ditentukan.

E. Pelaksanaan Pemupukan

1. Jam 07.00 pupuk sudah sampai kelapangan/blok yang akan dipupuk ,

supaya pemupukan dapat dilaksanakan sepagi mungkin sehingga

pemupukan dapat diselesaikan jam 12.00 wib atau jam 13.00 Wib.

Pemupukan merupakan pekerjaan yang sangat penting, maka tenaga yang

digunakan harus terlatih dan disiplin tinggi.

2. Setiap permulaan pemupukan agar selalu diadakan peragaan pemupukan

untuk menyegarkan pemahaman dalam pelaksanaan pemupukan.

3. Pelaksanaan pemupukan agar mempedomani 5 (lima) T, yaitu :

a. Tepat Jenis (unsur)

b. Tepat Dosis

5
c. Tepat Waktu

d. Tepat Letak

e. Tepat Urutan

F. Penaburan Pupuk

Penaburan pupuk dilaksanakan dengan cara kipas, yaitu dengan cara menabur

pupuk seperti gerakan kipas kearah piringan kelapa sawit.

G. Pengutilan pupuk

Yaitu kegiatan pengemasan ulang pupuk berdasarkan rekomendasi pupuk ( dosis/

pokok) yang di sesuaikan dengan jumlah pokok sebagai dasar penguntilan.

Manfaat penguntilan :

1. Memudahkan aplikasi pupuk di lapangan

2. Memastikan tepat dosis dan semua pokok teraplikasi di lapangan

3. Mencegah terjadinya pencurian pupuk di lapangan.

Selama dilapangan kami melakukan pemupukan menggunakan pupuk :

6
1. ZA (Zwavelzure Amonium)

Pupuk Zwavelzure Amonium mempunyai rumus kimia (NH4)2SO4 yang

mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Biasanya diterapkan

sebagai pupuk dasar oleh petani, sebab reaksi kerja yang agak lambat.

Manfaat lain dari pupuk ZA, mampu menambah unsur hara pada tanaman.

Kemudian memperbaiki kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi pada hasil

panen. Kelebihan lainnya, ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari

hama.

Sifat dan Ciri Pupuk ZA

1. Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Terutamapada

kelembapan 80 persen atau lebih, jadi mudah diserap tanaman.

2. Hampir sama dengan urea, reaksinya asam. Kurang baik diberikan pada

tanah muda yang masih asama atau tanah yang kurang kandungan kalsium

(alkali).

3. Cocok sebagai pupuk dasar.

4. Bentuk seperti kristal dengan beragam warna, seperti putih, merah muda,

biru, abu-abu, dan kuning.

2. Pupuk MOP

MOP merupakan salah satu varian pupuk tunggal dengan konsentrasi tinggi,

terutama mengandung Kalium Klorida atau K2O sebanyak 60%. Fisik pupuk

7
umumnya berwarna merah muda atau merah tua, kadang-kadang disertai butiran

kristal putih. Pupuk ini dapat diterapkan pada berbagai jenis tanah, khususnya

yang memiliki kadar klorida rendah.

1. Membantu Perkembangan Akar dan Memperkuat Batang Tanaman. Pupuk

2. Meningkatkan Hasil dan Kualitas Panen. petani.

3. Memperkuat Tanaman dari Serangan Hama, Penyakit, Stress, dan

Kekeringan.

4. Mengaktifkan Enzim Pertumbuhan dan Mempercepat Proses Reaksi ZPT..

5. Meningkatkan Pertumbuhan Akar pada Fase Akhir Vegetatif.

3. Pupuk Dolomit

Kapur dolomit mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga

magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi hal ini dapat

menetralkan pH tanah, ini sangat baik untuk tanah karena jika tanah kekurangan

kalsium dan magnesium, maka tanaman otomatis akan menjadi kurang maksimal

berproduksi.

8
Manfaat dolomit bagi tanaman :

1. Memberikan nutrisi yang berharga bagi tanaman

2. Membantu mengubah pH tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman

3. Dapat menetralisir kejenuhan zat-zat yang berlebihan dan bisa meracuni

tanah dan tanaman, seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu

(Tembaga) jika berlebihan tentu akan menimbulkan efek buruk bagi tanah

dan tanaman

4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tanah terhadap zat-zat hara di

dalamnya

5. Menjaga ketersediaan unsur hara dalam tanah

6. Mengaktifkan berbagai jenis enzim dalam tanaman

7. Merangsang pembentukan zat lemak, karbohidrat, dan berbagai nutrisi lain

H. Pengumpulan Karung Untilan

Karung untilan yang kosong kemudian di kumpulkan dan di angkut ke

gudang untuk di pergunakan lagi dalam penguntilan berikutnya. Pekerjaan

pemupukan kemudian di lanjutkan ke blok berikutnya, sehingga blok yang di

rencanakan selesai di kerjakan pada hari itu juga. Karung untilan harus di hitung

dan jumlahnya harus sama dengan jumlah untilan yang di ecer pada hari tersebut.

Hal ini berguna sebagai kontrol terhadap kekurangan karung untilan saat kegiatan

penguntilan berikutnya. Karung untilan yang sudah kosong segera mungkin di

kembalikan ke gudang until agar dapat di gunakan kembali dan mencegah

kekurangan karung untilan yang jumlahnya terbatas.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan pemupukan merupakan kegaiatan yang penting dalam perusahaan

pemupukan bertujuan untuk menunjang pertumbuhan akar, batang , dan daun

memacu pertumbuhan, mengganti unsur hara yang terpakai atau yang hilang

karena tercuci atau terangkut bersama – sama produksi di areal Tanaman belum

menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Pemupukan juga harus

memperhatikan 5 T agar pemupukan dapat terlaksana dengan baik.

B. SARAN

Saran yang termuat dalam melakukan prakerin ini adalah siswa prakerin

menyarankan agar kegiatan prakerin ini di jalankan sebagaimana mestinya agar

menambah pengalaman bagi siswa yang melaksanakan prakerin.

10

Anda mungkin juga menyukai