E-ISSN: 2579-4523
JURNAL TEKNOLOGI DAN
INDUSTRI PANGAN UNISRI
http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/jtpr/index
Terakreditasi sinta 4 sesuai dengan SK No.
200/M/KPT/2020 tanggal 23 Desember 2020
https://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail?id=7556
Abstract
Keywords:
antioxidant Snack bars are known to meet consumers' needs for nutrition, taste and practicality. The raw material for
activity, moringa, snack bars is usually wheat flour, in this study talango corn flour was used. The use of corn flour to reduce
snack bars dependence on gandunm imports. In this study, Moringa leaf flour was also added to improve nutrition so
that the resulting product is beneficial to the body and also provides health effects. Moringa is known to
contain more than 90 types of nutrients, namely in the form of essential vitamins, minerals, amino acids, anti-
aging and anti-inflammatory. Our body needs antioxidants that can help protect the body from free radical
attacks, considering that very many free radicals come from outside the body, namely in the form of foods
that contain preservatives, dyes, fats, pesticides, pollution, dust and ultraviolet radicals. The process of
making snack bars, roasting temperature and the proportion of flour are among those that can affect the
characteristics and maturity levels of the resulting product. This study was conducted to determine the effect
of temperature and flour formulations on sensory, texture profiles and antioxidants. The study used RALf
(complete random design of factorial) 2 factors. The results of this study obtained the results of roasting
temperature affecting the profile value of the texture parameters hardness, gumminess , chewiness but has no
effect on the results of antioxidant activity and hedonic sensory. The formulation of cornstarch and moringa
flour on the results of the texture profile affects the parameters of resilience snack bars. Formulation of corn
flour snack bars and Moringa flour has a real effect on the antioxidant activity value of corn flour snack bars
and moringa flour. Where the addition of moringa as much as 10% with a temperature of 120oC has a value
of %ibhibisi as much as 87.66 and flour formulations does not affect on all hedonic sensory parameters,
namely aroma, colour, taste and overall.
100
JITIPARI Vol. 7 No. 2, Agustus 2022: 100 – 108
101
JITIPARI Vol. 7 No. 2, Agustus 2022: 100 – 108
102
JITIPARI Vol. 7 No. 2, Agustus 2022: 100 – 108
103
JITIPARI Vol. 7 No. 2, Agustus 2022: 100 – 108
cohesiveness dapat dilihat pada lampiran nilai gumminess dan sebaliknya jika nilai
Tabel 3. hardness lebih tinggi daripada nilai
cohesiveness maka nilai gumminess
Tabel 3. rata rata nilai cohessiveness snack semakin tinggi.
bar tinggi antioksidan yang diperkaya
dengan tepung daun kelor Tabel 4. rata rata nilai gumminess
Formulasi Cohesiveness snack bar tinggi antioksidan yang diperkaya
Suhu°C
(gram) (gf) dengan tepung daun kelor
120 100 : 0 0.536 d Formulasi Gumminess
90 :10 Suhu°C
120 0.393bc (gram) (gf)
120 80 :20 0,260a 120 100 : 0 432.87 c
140 100 : 0 0,586e 120 90 :10 414.94 b
140 90 :10 0.433c 120 80 :20 376.27 a
140 80 :20 0,418b 140 100 : 0 876.37 d
140 90 :10 988.86 e
Hasil dari suhu 120 memiliki nilai 140 80 :20 2237.71 f
0,433 dan suhu 140 didapat nilai 0,488. Dari
hasil ini dapat diketahui bahwa kenaikan Hasil analisis juga menunjukkan
suhu pemanggangan diikuti dengan naiknya bahwa nilai gumminess mengalami
nilai parameter cohesiveness. kenaikan seiring ditambahnya konsentrasi
Penambahan konsesntrasi daun kelor tepung kelor yang digunakanakan. Hal
menyebabkan nilai cohesiveness menurun. tersebut dipengaruhi oleh nilai hardness dan
Nilai cohesiveness berbanding lurus dengan cohesiveness.
nilai hardness dan gumminess.
5. Nilai Chewiness
4. Nilai Gumminess
Chewiness adalah parameter yang
Gumminess adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui bearnya energi
digunakan untuk mengetahui besarnya yang dipakai untuk mengunyah makanan
energi yang dipakai untuk memperkecil dan terutama pada makanan semi padat.
ukuran bahan makanan sehingga dapat Secara sederhana chewiness berarti daya
ditelan. Hasil anova nilai gummieness dapat kunyah . Hasil anova nilai chewiness
dilihat pada Tabel 4. Hasil anova disajikan pada Tabel 5. Berdasarkan hasil
menunjukan bahwa suhu pemanggangan analisa suhu pemanggangan memiliki
berpengaruh significan terhadap nilai pengaruh yang significan terhadap nilai
gumminess. chewiness.
Pada tabel 4, hasil analisis Hasil analisa memperlihatkan
menunjukkan bahwa kenaikan suhu bahwasanya suhu pemanggangan
pemanggangan diikuti dengan naiknya nilai berpengaruh signifikan pada parameter
gumminess produk snack bars. Kenaikan chewieness/daya kunyah. Semakin tinggi
nilai gumminess Menurut Indiarto et. al suhu pemanggangan maka semakin tinggi
(2012) nilai gumminess ini dipengaruhi oleh nilai chewieness produk. Semakin tinggi
nilai hardness dan cohesiveness. Semakin suhu pemanggangan kandungan air pada
rendah nilai hardness dan semakin tinggi produk semakin sedikit dan membuat
nilai cohesiveness maka semakin rendah produk semakin keras, hal ini berarti suhu
104
JITIPARI Vol. 7 No. 2, Agustus 2022: 100 – 108
105
JITIPARI Vol. 7 No. 2, Agustus 2022: 100 – 108
106
JITIPARI Vol. 7 No. 2, Agustus 2022: 100 – 108
sedap bagi konsumen. Hasil anova suhu dihasilkan. Dimana penambahan kelor
pemanggangan tidak berpengaruh signifikan sebanyak 10% dengan suhu 120 memiliki
terhadap rasa, sedangkan formulasi nilai antioksidan tertinggi sebanyak 87,66
berpengaruh significan terhadap rasa. dan formulasi tepung juga berpengaruh
Hasil analisis sensoris rasa disajikan nyata terhadap semua parameter sensoris
pada Tabel 8. Semakin banyak penggunaan hedonik yakni aroma, warna, tekstur, rasa
tepung kelor maka nilai sensoris rasa dan keseluruhan.
semakin kecil atau semakin kurang disukai
panelis. Hasil tersebut sesuai dengan DAFTAR PUSTAKA
penelitian Ardianti et al, (2016) bahwa
Asnani, A., Yulistia, E.V., Diastuti, H.
terdapat perbedaan nyata terhadap atribut
(2019). Transfer teknologi produksi
rasa antara produk makanan yang tidak natural soap-base untuk kreasi sabun
ditambahkan kelor dengan yang suvenir, Indonesian Journal of
ditambahkan kelor dengan rasa kelor yang Community Engagemen.
dihasilkan berupa rasa agak pahit. Ardianti, D.Y., Sukardi, Anggriani, R.
Hasil analisis sensoris pada aroma (2018). Pembuatan Cookies substitusi
tepung talas (Colocasia Esculenta (L)
disajikan pada Tabel 8. Suhu
Schot) dan tepung daun kelor
pemanggangan tidak berpengaruh signifikan (Moringa Oleifera L), E-jurnal UMM,
nilai keseluruhan, sedangkan formulasi 85-96
memiliki nilai signifikan nilai keseluruhan. Arifin, Z., Nurul. I, & Fatmawati. (2010).
Kenaikan suhu pemanggangan Pengembangan jagung varietas lokal
mengakibatkan nilai keseluruhan turun sumenep. Prosding pekan serealia
tetapi penurunan terjadi tidak signifikan. nasional. 98-108.
Astawan, M. (2008). Tetap sehat dengan
Dari hasil rata rata ini dapat diketahui bahwa
produk makanan olahan. PT. Tiga
suhu pemanggangan tidak berbeda nyata serangkai mandiri pustaka :SOLO
secara statistik terhadap parameter Badan Standardisasi Nasional. (1995).
keseluruhan. Semakin banyak daun kelor Standar Nasional Indonesia. SNI 01-
yang ditambahkan maka parameter 3727 1995. Tepung Jagung.
keseluruhan yang dihasilkan semakin tidak Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
disukai panelis. Buana, Hasri, A. (2019). Aktivitas
antioksidan, karakteristik fisikokimia
KESIMPULAN dan sensoris cheesecake ubi jalar
kuning (Ipomoea Batatas L.). Skripsi
Engelen, A. (2018). Analisis kekerasan,
Suhu pemanggangan berpengaruh
kadar air, warna dan sifat sensoripada
terhadap nilai profile tekstur parameter pembuatan keripik daun kelor. Journal
hardness, gumminess, chewiness tetapi tidak of Agritech Science, 2(2), 10-15
berpengaruh terhadap hasil dari antioksidan Fajriah, A.D., Andini,S., Artanti,N. (2007).
dan sensoris hedonik. Formulasi tepung Isolasi senyawa antioksidan dari
jagung dan tepung kelor pada hasil dari ekstrak etil asetat daun benalu
profile tekstur berpengaruh terhadap (dendropghtone pentandra) yang
tumbuh pada inong lobi lobi. Pusat
parameter resielience snack bar. Formulasi
penelitian kimia-lembaga ilmu
snack bar tepung jagung dan tepung kelor pengetahuan Indonesia Kawasan
mempunyai pengaruh yang signifikan pada pusitek. Serpong.
aktivitas antioksidan snack bar yang Indiarto, R., Bambang, N. & Edy, S. (2012).
107
JITIPARI Vol. 7 No. 2, Agustus 2022: 100 – 108
108