Anda di halaman 1dari 10

PEMBUATAN TEH HERBAL DAUN KELOR DENGAN CAMPURAN MADU DAN

BIJI SELASIH
Clalorina Selma Marsela1), Fitri Rahmadanty2), Indah Wulandari3), Novidah Fitria
Antika4), Niken Tiara Jati5), Nadya Via Saputri6), Putri Patrisia Sitanggang7),
Ramadiansyah8), Rangga9), Selvi Safitri10).

Fakultas Kehutanan, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Kec.
Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78121.

ABSTRAK
Kelor adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang, berbunga sepanjang
tahun,dan tahan dengan kondisi panas ekstrim. Tanaman ini berasal dari daerah tropis dan
subtropis di Asia Selatan. Tanaman kelor juga dikenal sebagai tanaman obat berkhasiat yang
dapat dimanfaatkan seluruh bagian dari tanamannya mulai dari daun, kulit batang, biji,
hingga akarnya. Penggunaan kelor sebagai obat herbal alami yang sudah diklaim oleh banyak
budaya mulai perlahan dikonfirmasi oleh sains. Kelor memiliki senyawa antioksidan seperti
flavonoid, asam askorbat, karotenoid dan fenolat. Pada masa pandemi seperti sekarang,
mengonsumsi sayuran dan buah yang memiliki banyak zat antioksidan yang tinggi dapat
menambah imunitas tubuh sehingga dapat menangkal virus dan penyakit. Penyuluhan
pembuatan teh dari daun kelor (Moringa oleifera Lam) dengan pemberian cairan
madu,garam sebagai minuman tambahan bagi keluarga. Teh daun kelor berupa herbal
biasanya menggunakan bahan alami dari daun, ranting bahkan kulit batang yang di jemur
beberapa waktu kemudian diseduh dengan air panas. Boleh juga tehkelor ini dapat dikemas
berupa bungkusan dengan kertas saring. Cara pembuatan the kelor herbal yaitu dengan
dilakukan penyiangan daun dan ranting daun kelor, pengeringan dengan menggunakan sinar
matahari secara tidak langsung hingga kering, bahan bakunya dapat di haluskan atau
ditumbuk menjadi tepung baru dibungkus atau dikemas seperti teh celup umumnya. Daun
kelor ini juga sering dikonsumsi oleh masyarakat Aceh sebagai sayuran yang di campuran
dengan wortel atau labu dalam menu masakan masyarakat desa. Banyak zat penting yang
terkandung di dalam tanaman kelor seperti serat, Vit. B, Fosfor, tembaga, kalium, selenium,
vitamin C, vitamin A, kalsium, asam folat, tembaga, magnesium, protein, lemak, kalsium,
dan zat besi. Tanin daun kelor juga berguna sebagai antioksidan, antimikroba, antifungi, dan
juga anti inflamasi yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, fungsi utama dari
antioksidan yang terkandung dalam daun kelor, yaitu membantu menangkal radikal bebas
pada tubuh. Daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan
nutrisi dalam tubuh. Kelor dapat dijadikan salah satu komoditi andalan untuk dapat
dikembangkan secara lebih baik. Peluang untuk berinvestasi dalam bidang ini juga cukup
terbuka lebar karena sektor ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut menjadi
tantangan bagi masyarakat sebagai peran utama dalam proses kewirausahaan. Untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengintegrasikan
teknologi pada pembelajaran merupakan upaya yang mutlak dilakukan.
MAKING HERBAL TEA FROM MORINGA LEAVES WITH A MIXTURE OF HONEY
AND ASILI SEEDS

ABSTRACT
Moringa is a plant that can grow quickly, has a long life, flowers all year round, and is
resistant to extreme hot conditions. This plant comes from tropical and subtropical areas in
South Asia. The Moringa plant is also known as an efficacious medicinal plant that can be
used in all parts of the plant, from the leaves, bark, seeds, to the roots. The use of moringa as
a natural herbal medicine that has been claimed by many cultures is slowly being confirmed
by science. Moringa has antioxidant compounds such as flavonoids, ascorbic acid,
carotenoids and phenolics. During a pandemic like now, consuming vegetables and fruit
which are high in antioxidants can increase the body's immunity so that it can ward off
viruses and diseases. Counseling on making tea from Moringa oleifera Lam leaves by adding
liquid honey and salt as an additional drink for families. Herbal Moringa leaf tea is usually
used as natural ingredients from leaves, twigs and even bark which are dried in the sun for
some time and then brewed with hot water. This tea can also be packaged in packets with
filter paper. The way to make herbal Moringa tea is by weeding the Moringa leaves and
twigs, drying them using direct sunlight until dry, the raw materials can be pureed or ground
into flour and then wrapped or packaged like tea bags in general. Moringa leaves are also
often consumed by the people of Aceh as a vegetable mixed with carrots or pumpkin in the
village community's cooking menu. There are many important substances contained in the
Moringa plant such as fiber, Vit. B, Phosphorus, copper, potassium, selenium, vitamin C,
vitamin A, calcium, folic acid, copper, magnesium, protein, fat, calcium and iron. Moringa
leaf tannin is also useful as an antioxidant, antimicrobial, antifungal and also anti-
inflammatory which can inhibit the growth of cancer cells. The main function of the
antioxidants contained in Moringa leaves is to help ward off free radicals in the body.
Moringa leaves have excellent potential to complement the body's nutritional needs. Moringa
can be used as a mainstay commodity to be developed better. The opportunity to invest in this
field is also quite wide open because this sector has not been utilized optimally. This is a
challenge for society as the main role in the entrepreneurial process. To develop and improve
society's ability to integrate technology into learning is an absolute effort to make

PENDAHULUAN
Hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun
hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari hutan.
Pengertian lainnya dari hasil hutan bukan kayu yaitu segala sesuatu yang bersifat material
(bukan kayu) yang diambil dari hutan untuk dimanfaatkan bagi kegiatan ekonomi dan
peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil hutan bukan kayu pada umumnya merupakan
hasil sampingan dari sebuah pohon, misalnya getah, daun, kulit, buah atau berupa tumbuhan-
tumbuhan yang memiliki sifat khusus seperti rotan, bambu dan lain-lain. Pemungutan hasil
hutan bukan kayu pada umumnya merupakan kegiatan tradisionil dari masyarakat yang
berada di sekitar hutan, bahkan di beberapa tempat, kegiatan pemungutan hasil hutan bukan
kayu merupakan kegiatan utama sebagai sumber kehidupan masyarakat sehari-hari
Kelor atau dalam bahasa latin dikenal dengan nama Moringa oleifera merupakan jenis
tanaman tropis yang sangat mudah dikenali dari ukuran daunnya yang kecil. Tidak hanya itu,
pohon kelor juga sangat mudah bertumbuh pada tanah yang bisa dikatakan tidak terlalu subur.
Sejak dahulu kelor sudah digunakan baik untuk pengobatan tradisional, jamu maupun dalam
ritual yang berbau mistis. Faktanya daun kelor memang banyak mengandung zat yang sangat
baik untuk tubuh.Berdasarkan uji fitokimia pada daun kelor adalah positif mengandung
flavonoid (Rahim, p- Herlianti, H., & Rostiati, R. 2020).Daun kelor (Moringa oleifera-Lam),
banyak mengan dungi mineral,vitamin dan fitokimia lainnya. Ekstrak daun moringa
digunakan secara meluas dalam banyak eksperimen dalam bidang kekurangan zat
makanan,memudahkan dan memperbanyak air susu ibu. Ia juga berpotensi sebagai
antioksidan, anti-kanser,anti-radang,anti-dlabetes dan anti-mikroba.Daun kelor atau memiliki
nama lain Moringa oleifera, termasuk dalam jenis tanaman tropis yang banyak digunakan
sebagai obat herbal atau obat tradisional (Purnanto, N. T., Himawati,L., & Ajizah, N. 2020).
Penggunaan kelor sebagai obat herbal alami yang sudah diklaim oleh banyak budaya
dan komunitas berdasarkan pengalaman kehidupan nyata sekarang mulai perlahan
dikonfirmasi oleh para peneliti. Zat yang terkandung dalam daun kelor bekerja sebagai
sumber antioksidan alami yang efektif. Karena adanya beberapa macam senyawa antioksidan
seperti flavonoid, asam askorbat, karotenoid dan fenolat. Kelor mengandung banyak nutrisi
penting terlebih lagi dalam jumlah yang tinggi. Dilaporkan memiliki kandungan nutrisi yang
berbeda lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan secara individual di beberapa jenis
makanan dan sayuran. Ekstrak air daun kelor memiliki kandungan senyawa aktif alkaloid,
saponin, tannin, fenol, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan glikosida (Pradana, 2019). Daun
kelor dapat dikonsumsi sebagai sayuran, dikonsumsi dalam bentuk sediaan teh daun kelor,
tepung, serbuk maupun kapsul daun kelor. Teh daun kelor merupakan teh herbal yang bebas
kafein yang sangat bagus untuk kesehatan dan memiliki rasa yang cukup enak.Teh daun kelor
memiliki banyak kandungan nutrisi yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh.(Menurut
Folid).
Antioksidan dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas atau Reactive
Oxygen Species (ROS) yang terbentuk sebagai hasil dari metabolisme oksidatif yaitu hasil
dari reaksi-reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi dalam tubuh. Dilansir dari WHO,
mengonsumsi daun kelor membantu perkembangan tubuh dan menjadi bahan obat tradisional
untuk mengobati berbagai penyakit.Pada masa pandemi seperti sekarang, mengonsumsi
sayuran dan buah yang memiliki banyak zat antioksidan yang tinggi dapat menambah
imunitas tubuh sehingga dapat menangkal virus dan penyakit.Kelor juga bisa diawetkan
dalam waktu lama tanpa kehilangan nutrisi. Pengeringan atau pembekuan bisa dilakukan
untuk menyimpan daun. Hal ini dikatakan oleh Yang et al, bahwa daun kelor yang di oven
pada suhu rendah guna untuk mengeringkan daun menyimpan lebih banyak nutrisi (kecuali
vitamin C) daripada daun kering beku. Oleh karena itu, pengeringan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat rumah tangga yang ekonomis seperti kompor untuk menjaga suplai nutrisi
daun secara terus menerus. Pengawetan dengan dehidrasi meningkatkan umur simpan kelor
tanpa mengubah beberapa nilai gizi. Selain itu, Yang et al juga mengatakan bahwa perebusan
melaporkan bahwa perebusan dapat meningkatkan ketersediaan zat besi dan kandungan
antioksidan.
Mengonsumsi daun kelor dalam dosis yang besar dapat menyebabkan akumulasi zat
besi yang tinggi. Zat besi yang tinggi dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaandan
hemokromatosis (kadar besi dalam tubuh berlebihan). Dosis harian yang disarankan adalah
sekitar 70 g agar mencegah penumpukan nutrisi yang berlebihan.Teh merupakan salah satu
jenis minuman yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yang menjadikan minuman
teh sebagai minuman penyegar sekaligus memiliki khasiat bagi tubuh. Manfaat yang
dihasilkan dari minuman teh adalah memberi rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan
dan terbukti tidak menimbulkan dampak negatif apabila dikonsumsi dalam dosis wajar. Teh
dapat terbuat dari daun lainnya seperti daun kelor yang akan dibuat pada kegiatan kali
ini.Proses Pengeringan merupakan suatu cara menghilangkan atau mengeluarkan sebagian
kadar air yang terdapat pada suatu bahan dengan energi panas agar bahan tersebut tidak
mudah rusak saat disimpan. Oven dried adalah cara pengeringan daun teh menggunakan oven
(Somantri dan Tantri, 2011

METODE PENELITIAN
Kegiatan KKM bertemakan pemberdayaan masyarakat melalui pembangunan ekonomi
kreatif ini dilakukan dengan melakukan pelatihan kewirausahaan yang disampaikan oleh
praktisi atau pemateri yang memahami tentang khasiat dan kegunaan daun kelor menjadi
bubuk minuman teh yang bermanfaat dan dengan harapan peserta KKM yang diharapkan
mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan pengalaman dalam menjalan kegiatan pelatihan.
Metode yang digunakan adalah pemberian materi dan praktikum pelatihan yang diikuti 25
peserta, seperti Ibu Rumah tangga, Ketua RW, Ketua RT dan warga. Metode pemberian
materi ini merupakan metode pelatihan dalam bidang kewirausahaan. Pelatihan
kewirausahaan adalah kunci pengembangan usaha untuk mampu merencanakan, menciptakan
dan melaksanakan satu program kegiatan usaha. Sementara pembelajaran praktikum
merupakan suatu proses untuk meningkatkan keterampilan peserta dengan menggunakan
berbagai metode yang sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralatan yang
digunakan. Selain itu, pembelajaran praktikum merupakan suatu proses pendidikan yang
berfungsi membimbing peserta didik secara sistematis dan terarah untuk dapat melakukan
suatu ketrampilan.
Langkah pembuatan bubuk teh pada saat kegiatan pelatihan:
1. Pertama-tama ambil daun kelor yang masih muda, lalu cuci hingga bersih.
2. Pisahkan daun dari rantingnya, dan pisahkan juga dari daun yang kuning. Yang diambil
daun-daun yang hijau.
3. Diangin-anginkan selama 3 hari (dengan cuaca bagus), tanpa terkena sinar matahari. Lalu
dioven dengan suhu 130ºC dengan waktu kurang lebih 10 menit, untuk menghilangkan
kadar air yang tersisa.
4. Setelah selesai dioven, hancurkan daun teh sampai halus, lalu masukkan bubuk teh ke
dalam kemasan celup yang sudah disiapkan, dengan berat 2.5gr per bubuk teh celup.
5. Masukkan ke dalam kemasan kotak dengan masing-masing berisikan 10 bubuk teh celup.
6.Kelemahan dari teh daun kelor ini adalah memiliki rasa langu (Kholis, 2010). Untuk
itu,untuk mengurangi rasa langu dari daun kelor ini dapat ditambahkan madu sebagai
pemanis sekaligus menyamarkan rasa langu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan KKM yang dilakukan mahasiswa Universitas Serang Raya (UNSERA)
merupakan program kegiatan akademik dalam rangka pengabdian masyarakat. Kegiatan ini
dilakukan untuk mencapai Tridharma Perguruan Tinggi yakni memajukan masyarakat desa
dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tabel 1. Alat dan bahan pembuatan bubuk teh daun kelor
No Nama alat dan bahan Banyaknya
1. Daun Kelor 500 gram
2. Oven 1 buah
3. Nampan 2 buah
4. Stiker 60 pcs
5. Kotak Kemasan 60 pcs
6. Kantong Saring Celup 600 pcs

Tabel 2. Daftar harga bahan baku


No Nama bahan baku Banyaknya Harga satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1. Daun kelor 500 gram 0 0
2. Stiker 60 pcs 2.000 120.000
3. Kotak 60 pcs 3.000 180.000
4. Kantong Saring Teh Celup 600 pcs 120 72.000
Total biaya bahan baku 372.000

Perkiraan Pendapatan
Total Biaya Bahan Baku = Rp. 372.000
Total Penjualan Teh = Total Kotak x Harga
Celup Daun Kelor Penjualan
= 60 kotak x 10.000
= Rp. 600.00
Keuntungan yang = Penjualan – Harga
didapatkan Bahan Baku
= Rp. 600.000 – Rp. 372.000
= Rp. 228.000
Terjun ke masyarakat bagi mahasiswa merupakan tingkat pembelajaran yang sangat
berharga untuk mengimplementasikan apa yang telah dibekalkan di perguruan tinggi.
Sehingga diharapkan dapat memahami potensi masyarakat serta mampu memecahkan
masalah yang ada di desa.
Teh daun kelor adalah minuman herbal yang terbuat dari daun kelor yang telah
dikeringkan dan diolah menjadi teh. Daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang tinggi,
seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi, sehingga teh daun kelor dianggap sebagai
minuman yang sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Teh daun kelor juga dapat di sajikan
dengan menambahkan madu dan biji selasi agar rasa nya tambah enak.Teh daun kelor
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti membantu menurunkan kadar gula darah,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi teh daun kelor jika
Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu
Target yang dicapai Setelah melakukan pelatihan kewirausahaan pembuatan teh
bubuk dari daun kelor oleh KKM kelompok 9, harapan yang diinginkan oleh peserta KKM
adalah pelatihan berjalan lancar dan peserta pelatihan dapat menerima inti dari pelatihan
tersebut. Materi yang disampaikan oleh praktisi sudah dapat diterima dengan baik oleh
peserta dan peserta dapat memahami dan peserta berminat menjalankan usaha pembuatan teh
bubuk untuk penambahan penghasilan mereka. media penjualan setelah praktikum, produk
yang dihasilkan sebanyak 60 kotak ukuran sedang. Kelompok KKM menjual dengan harga
Rp. 10.000/kotak,1 kotak berisi 10 biji teh celup, yang dipasarkan secara langsung ke
masyarakat di tempat umum seperti alun-alun kota Serang, sekitar masjid agung Banten dan
tempat umum lainnya. b. Kegiatan pemasaran Kegiatan pemasaran yang diilakukan oleh
kelompok KKM adalah dengan cara terjun langsung ke masyarakat, mempromosikan produk
ke masyarakat secara tatap muka, gunanya supaya masyarakat mengetahui jika ada kelompok
KKM dari UNSERA yang sedang melakukan pelatihan pembuatan teh bubuk dari daun kelor
yang dilakukan di kampung Tonjong, dan berharap masyarakat bisa menerima dan membeli
produk yang kelompok KKM tawarkan tersebut. Sasaran pemasarannya yaitu ibu-ibu rumah
tangga dan warung-warung rumah makan yang pastinya sangat memerlukan minuman teh
alami untuk menjaga kesehatan selama pandemi.
Kegiatan pemasaran dilakukan di dua tempat dan anggota KKM dibagi menjadi dua
kelompok 1. Hari pertama, 01 Juli 2021 Hari pertama penjualan dilakukan oleh kelompok
pertama, peserta KKM memasarkan di Masjid Agung Banten mulai pukul 15.30 – 17.00
dengan target 25 kotak terjual dan pendapatan Rp. 250.000. 2. Hari kedua, 02 Juli 2021 Hari
kedua penjualan dilakukan oleh kelompok kedua, peserta KKM memasarkan di Alun-alun
Serang mulai pukul 15.30 – 17.30 dengan target 35 sacet terjual dan pendapatan Rp.
350.000.Upaya penelitian tentang tumbuhan obat alami terus-menerus dilakukan oleifera
ditemukan memiliki anti-fibrotik untuk mengobati fibrosis hati/ maag. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Verma et al., 2012), efek ekstrak etanol 50% Moringa
oleifera pada pylorus ligation-induced, ethanol-induced, cold-restraint stress- induced
dan aspirin-induced pada tukak lambung telah diselidiki. Hasilnya menunjukkan bahwa
efek ulserogenik total berkurang, dengan menunjukkan aktivitas anti-ulserogenik yang
bergantung pada dosis ekstrak daun etanol 50%. Ekstrak ditemukan untuk mengurangi
sekresi asam-pepsin serta menunjukkan sifat pelindung ulkus.
Moringa telah digunakan secara praktis dalam bidang pengobatan, selama
beberapa dekade untuk menyembuhkan sejumlah besar kondisi akut dan kronis. Menurut
(Mbikay, 2012), pada studi in vitro dan in vivo dengan tanaman kelor, telah
merekomendasikan efektivitasnya dalam mengobati peradangan, hiperlipidemia, dan
hiperglikemia. Kelor memiliki Sifat fitokimia, seperti flavonoid dan asam fenolik
terkait dengan aktivitas inflamasi, anti-oksidan dan anti-bakteri.
Berbagai macam bagian morfologi kelor seperti kotiledon biji, kulit biji, kulit
batang, daun, kulit akar dilaporkan memiliki potensi antimikroba. (Onsare JG, Kaur H and
Arora DS, 2013) meloporkan bahwa adanya aktifitas antimikroba pada ekstrak air
sekam polong terhadap bakteri patogen Gram positif, Gram negatif dan strain ragi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Singh and Sharma, 2012) menunjukkan
bahwa ekstrak etanolik 50% berhasil menunjukkan aktivitas antibakteri namun hanya
sedikit. Bahkan pada konsentrasi yang lebih tinggi, ekstrak menunjukkan aktivitas
penghambatan ringan dan tidak ada aktivitas sama sekali terhadap pseudomonas.
Moringa oleifera terkenal karena tindakan farmakologisnya dan digunakan untuk
pengobatan tradisional diabetes mellitus. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan
metabolisme kronis. Pada pasien diabetes menunjukkan tahap hiperglikemia kronis dan
gangguan toleransi glukosa (Tiwari and Rao, 2002). Efek anti-diabetes dari beberapa
tanaman obat diperkuat oleh data ilmiah sebagai obat herbal untuk diabetes diakui di
masyarakat yang berbeda (Grover, Yadav and Vats, 2002). Ekstrak metanol dari bubuk buah
keringnya telah menghasilkan N-Benzil tiokarbamat, N-benzil karbamat, benzil nitril dan
benzil; yang terbukti memicu pelepasan insulin secara signifikan dari sel beta pankreas
hewan pengerat, dan memiliki aktivitas penghambatan enzim siklooksigenase dan peroksidasi
lipid (Francis et al., 2004).
Daun pohon Moringa oleifera telah dilaporkan menunjukkan aktivitas
antioksidan karena tingginya jumlah polifenol. Ekstrak Moringa oleifera dari daun yang tua
dan muda menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat melawan radikal bebas, mencegah
kerusakan oksidatif pada biomolekul utama dan memberikan perlindungan yang
signifikan terhadap kerusakan oksidatif. Sebuah studi perbandingan menunjukkan bahwa
ekstrak daun Moringa oleifera menunjukkan nilai antioksidan enzimatik dan non-enzimatik
yang lebih baik. Pada uji aktivitas penangkal radikal bebas DPPH (2,2-Diphenyl-1-
Picrylhydrazyl), ekstrak daun menunjukkan penurunan radikal DPPH yang signifikan.
Analisis TLC (kromatografi lapis tipis) lebih lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi sifat
kimia senyawa aktif yang mungkin memberikan sifat perlindungan antioksidan ini.
Antioksidan alami, khususnya polifenol, adalah senyawa utama tanaman yang mampu
mengurangi kerusakan oksidatif pada jaringan dengan peningkatan sel secara tidak
langsung atau dengan menangkap radikal bebas (Sreelatha dan Padma, 2009).
Sebuah studi untuk mengisolasi beberapa senyawa bioaktif dari tumbuhan
Moringa oleifera, untuk menguji aktivitas anti-genotoksik dan anti-inflamasi, juga
melaporkan efek beberapa isolat sebagai promotor anti-tumor. Hasil dari skrining in vitro
menunjukkan bahwa beberapa senyawa uji, terutama 4-(a-L-rhamnosyloxy) benzil
isothiocyanate, niazimicin dan -sitosterol-3-O-ß-D-glucopyranoside adalah promotor anti
tumor yang kuat. Sementara dalam uji karsinogenesis dua tahap in vivo pada kulit tikus,
niazimicin menunjukkan keterlambatan 50% dalam mempromosikan tumor dan
menurunkan kejadian tikus yang mengandung papiloma sebesar 80% pada 10 minggu dan
17% pada 20 minggu. Studi ini menyimpulkan bahwa niazimicin adalah promotor anti tumor
yang poten dalam karsinogenesis kimia.
Moringa memiliki efek terapi potensial untuk melawan kanker, rheumatoid
arthritis,diabetes, dan beberapa penyakit lainnya. Buah kelor dapat menjadi agen
kemopreventif yang potensial. Pemberian Moringa oleifera (bMO) rebus yang tergantung
dosis menyebabkan insiden dan multiplisitas tumor menurun terutama pada dosis tertinggi
(6,0%) bMO. Lebih lanjut dilaporkan bahwa bila dibandingkan dengan dosis bMO yang
lebih rendah, jumlah adenokarsinoma tubular berkurang sesuai dengan jumlah
adenokarsinoma superfisial.
Menurut (Budda et al., 2011) menyatakan bahwa keberadaan asam lemak dapat
dikaitkan dengan efek kemopreventif bMO yang memodulasi apoptosis pada karsinogenesis
usus besar. Selain itu, adanya niazimicin dan glucomoringin yang telah dilaporkan
menghambat proliferasi sel tumor, juga disebutkan sebagai senyawa yang mungkin
berkontribusi terhadap efek karsinogenik anti-kolon dari bMO. Untuk efek bMO pada
beberapa ekspresi protein, dilaporkan bahwa dengan cara yang bergantung pada dosis, ketiga
ekspresi gen PCNA, iNOS dan COX-2 diatur ke bawah yang menyimpulkan efek
kemopreventif bMO.
Moringa oleifera menunjukkan sifat penangkal radikal bebas yang secara
langsung
menunjukkan efek anti-klastogenik yang ditemukan karena kandungan vitamin C-nya yang
kaya. Uji anti-klastogenitas dalam penelitian ini menunjukkan aktivitas terhadap mitomisin C
(MMC) langsung dan klastogen DMBA yang bekerja tidak langsung. Dari hasil penelitian
(Promkum et al., 2010) menunjukkan bahwa bMO tidak memiliki aktivitas clastogenic pada
tikus setelah mengkonsumsi diet yang terdiri dari 1,5%, 3,0% dan 6,0% bMO. Akhirnya
disimpulkan bahwa bMO pada dosis 2. 1, 4. 3 dan 8. 5g/kg BB tidak menunjukkan
efek klastogenik sedangkan potensi anti-klastogeniknya dimodulasi oleh proses
karsinogenesis kerja langsung. Daun kelor (Moringa oleifera) ialah daun yang banyak di
tanam di perkarangan rumah. Proses pembuatan teh daun kelor dimulai dari pemilihan daun
kelor yang segar dan hijau lalu dipisahkan dari batangnya kemudian di cuci dengan air
mengalir dan ditiriskan. Daun kelor yang sudah ditiriskan kemudian Diangin-anginkan
selama 3 hari ( dengan cuca yang bagus), tanpa terkena sinar matahari. Lalu di oven dengan
suhu 130°C dengan waktu kurang dari 10 menit, untuk menghilangkan kadar air yang tersisa.
Setelah selesai di oven, hancurkan daun kelor sampai halus, lalu masukkan kedalam kemasan
celup yang sudah disiapkan dengan berat 2.5 gr per bubuk teh celup.

Teh daun kelor adalah minuman herbal yang terbuat dari daun kelor yang telah
dikeringkan dan diolah menjadi teh. Daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang tinggi,
seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi, sehingga teh daun kelor dianggap sebagai
minuman yang sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Teh daun kelor juga dapat di sajikan
dengan menambahkan madu dan biji selasi agar rasa nya tambah enak.Teh daun kelor
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti membantu menurunkan kadar gula darah,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi teh daun kelor jika
Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

KESIMPULAN
Teh daun kelor merupakan salah satu obat herbal alternatif untuk meningkatkan
imunitas tubuh selama masa pandemi seperti sekarang ini. Mengonsumsi daun kelor ini
merupakan upaya preventif agar terhindar dari virus dan penyakit.Selain itu, sosialisasi
tentang pembuatan teh dari daun kelor ini dinilai kurang efektif ketika dilakukan secara
daring karena tidak dapat melihat secara langsung proses dan hasil akhir dari pembuatan teh
dari daun kelor tersebut. Selebihnya, video yang sudah diunggah mendapat respon positif
dari pengguna akun YouTube dan warga komplek tempat pelaksanaan tutorial tersebut
Pemanfaatan bahan pangan lokal yang relatif mudah didapat, dan bernilai gizi seperti daun
kelor (Moringa oleifera) dapat dimanfaatkan sebagai produk pangan fungsional dan sumber
antioksidan. Kandungan nutrisi yang kompleksmenjadikan tanaman kelor memiliki banyak
fungsi dan telah dimanfaatkan pada berbagai bidang.

DAFTAR PUSTAKA
AwariSusanti1,MuhammadNurman2https://www.researchgate.net/publication/
365587037_MANFAAT_KELOR_MORINGA_OLEIFERA_BAGI_KESEHATAN.
Heru Winarno1,RifkiHaryadi2
https://jurnal.pknstan.ac.id/index.php/KUAT/article/download/1502/824/6979.
Haryadi,rifki.(2022).23 febuari 2024. Pelatihan Pembuatan Daun Kelor Menjadi Bubuk Minuman Teh
(researchgate.net).

Ibrahim,Marwan,Almukarrahmah,Firmansyah juli, Jalaludin,Ridwan.(2023)23 febuari 2024.


bing.com/ck/a?!
&&p=35cd231643a89e88JmltdHM9MTcwODczMjgwMCZpZ3VpZD0zZjk3MTY2ZC1iNDVhLTZhMDAtM
GJmMC0wNWEwYjUxZjZiOTMmaW5zaWQ9NTE4NQ&ptn=3&ver=2&hsh=3&fclid=3f97166d-b45a-
6a00-0bf0-
05a0b51f6b93&psq=bimbingan+cara+pembatan+teh+daun+elor+oleh+ibuibu+di+gampong+santan+
kabupaten+aceh+besar&u=a1aHR0cDovL2p1cm5hbC51bS10YXBzZWwuYWMuaWQvaW5kZXgucGhw
L21hcnRhYmUvYXJ0aWNsZS92aWV3LzY2OTM&ntb=1.

Marhaeni sutji luluk.(2021).23 febuari 2024. DAUN KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI SUMBER
PANGAN FUNGSIONAL DAN ANTIOKSIDAN | AGRISIA - Jurnal Ilmu-Il

https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat/article/download/7966/4753

Nadyanaryam,Sumarnililik.(2019).23febuari2024.http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnasat

Primadana isna fiqlyanur pradita,Masudah lailatul,Usma nuradila.(2023).23 febuari


2024.https://bimfi.e-journal.id/bimfi/article/download/94/48/

Silalahi,marina.(2020).23febuari2024.https://www.researchgate.net/publication/
350142840_Pemanfaatan_Daun_Kelor_Moringa_oleifera_Lam_sebagai_Bahan_Obat_Tradisional_da
n_Bahan_Pangan.
Susanti awari, Nurman muhamad.(2022).23 febuari
2024.https://www.researchgate.net/publication/365587037_MANFAAT_KELOR_MORINGA_OLEIFER
A_BAGI_KESEHATAN

Trisnawati .(2021).23 febuari


2024.https://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/13866/12. leot booklet
kelor.pdf?sequence=1.

Verawati besti.(2022).23 febuari 2024. staff.universitaspahlawan.ac.id/upload/riset/311-


lampiran.pdf.

Wahyuni yuyun,Bolly yasinta yovita.(2021).23 febuari 2024. 365667-none-009a1b29.pdf (neliti.com).

Windari Anita.(2021).23 febuari2024. https://cookpad.com/id/resep/14015337-teh-daun-kelor.

Anda mungkin juga menyukai