Anda di halaman 1dari 25

Pelarut

Untuk
Ekstraksi
Apt. Rani Rubiyanti, M.Farm
1. DEFINISI
Adalah zat yang berada pada
larutan dalam jumlah yang besar,
sedangkan zat lainnya dianggap
sebagai zat terlarut.

Pelarut yang digunakan dalam


proses ekstraksi harusnya merupakan
pelarut terbaik untuk zat aktif yang
terdapat pada sampel atau simplisia,
sehingga zat aktif dapat dipisahkan
dari simplisia dan senyawa lainnya
yang ada dalam simplisia tersebut
Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi memiliki
beberapa sifat penting. Diantara sifat-sifat penting tersebut
antara lain :
1. Kemampuan melarutkan
2. Kecepatan menguap
3. Trayek didih
4. Berat jenis
5. Flashpoint
2. MACAM-MACAM
PELARUT
Beberapa klasifikasi pelarut telah diusulkan,
mengusulkan empat jenis pelarut :
• Mempunyai baik sifat asam maupun basa seperti halnya
Pelarut Amfiprotik air.

• Seperti metanol dan etanol, memiliki sifat asam-basa


Pelarut Netral yang mirip dengan air dan bersama dengan air.

• Seperti asam asetat, asam format , asam sulfat, dan


Pelarut asam asam klorida adalah asam –asam yang jauh lebih kuat
dan basa –basa yang jauh lebih lemah daripada air.

• Seperti amonia cair dan etilendiamina mempunyai


Pelarut basa kebasaan yang lebih besar dan keasaman yang lebih
kecil daripada air.
• Pelarut organik berdasarkan konstanta elektrikum dapat
dibedakan menjadi dua yaitu pelarut polar dan pelarut non-
polar.
• Konstanta dielektrikum dinyatakan sebagai gaya tolak
menolak antara dua pertikel yang bermuatan listrik dalam
suatu molekul. Semakin tinggi konstanta dielektrikumnya
maka pelarut bersifat semakin polar.
Air Etanol Gliserin

Eter Heksana Aseton

Kloroform
A. Air
Air merupakan pelarut yang mudah , murah dan
dipakai secara luas oleh masyarakat. Pada suhu
kamar air merupakan pelarut yang baik untuk
melarutkan berbagai macam zat seperti ;
- Garam alkaloida
- Glikosida
- Asam tumbuh-tumbuhan
- Zat warna dan garam garam lainnya

Kekurangan pelarut air ;


- Media pertumbuhan bakteri dan jamur
- Air dapat mengembangkan simplisia, tidak
cocok untuk perkolasi
B. Etanol
Etanol dapat melarutkan berbagai macam zat
aktif, seperti;
- Alkaloida
- Glikosida
- Damar-damar dan minyak atsiri

Keuntungan pelarut etanol;


- Ekstrak yang dihasilkan lebih spesifik
- Disamping sebagai pelarut,
juga sebagai pengawet
- Menghambat kerja enzim

Kerugian pelarut etanol ;


Tidak bisa digunakan untuk mengekstraksi
bahan dari jenis-jenis gom, gula dan albumin
C. GLISERIN
Digunakan untuk menarik zat aktif dari simplisia
yang mengandung zat samak, tanin dan
oksidannya, berbagai jenis gom dan albumin

D. ETER
Pelarut yang sangat mudah menguap.

E. HEKSANA
Pelarut yang baik untuk lemak dan minyak atsiri

F. ACETON
Pelarut yang baik untuk macam-macam lemak,
minyak atsiri dan damar.

G. KLOROFORM
Digunakan untuk menarik basa alkaloida, damar,
minyak lemak dan minyak atsiri
Ekstraksi dapat menggunakan pelarut tunggal dan pelarut
campuran. Pelarut campuran yang biasa digunakan yaitu
campuran air dan etanol, campuran air dan metanol, campuran
air dan eter.

Menurut Guenther (1987), syarat pelarut yang digunakan


pertama harus bersifat bersifat selektif artinya pelarut harus
dapat melarutkan semua senyawa dengan cepat. Syarat kedua
harus mempunyai titik didih yang cukup rendah. Hal ini supaya
pelarut mudah dapat diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi,
namun titik didih pelarut tidak boleh terlalu rendah karena akan
mengakibatkan kehillangan akibat penguapan.
3. PENGELOMPOKKAN
PELARUT
Pengelompokkan
Pelarut

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan


Fungsinya Kepolaran Densitas
A. Berdasarkan Fungsinya
1. True Solvent
Adalah pelarut yang berfungsi untuk melarutkan zat aktif dalam
proses ekstraksi, pemurnian, pembuatan emulsi dan suspensi

2. Diluent
Adalah pelarut yang berfungsi sebagai pengencer

3. Latent Solvent
Merupakan pelarut yang berfungsi untuk meningkatkan daya
larut, pada pelarut

4. Media Reaksi
Pelarut yang digunakan untuk mempercepat reaksi

5. Paint Remover
Pelarut yang berfungsi sebagai pembersih
b. Berdasarkan Kepolaran
1. Pelarut Polar
Pelarut polar adalah senyawa yang memiliki rumus umum R-OH dan
menunjukan adanya atom hidrogen yang menarik atom elektronegatif
(Oksigen).
Pelarut yang cocok untuk semua zat aktif (universal). Contohnya; air, etanol,
metanol dan asam asetat.
Pelarut Rumus Kimia Titik Didih Konstanta Bobot Jenis
Dielektrik
As. Asetat CH3COOH 118OC 6,2 1,049 g/mL

Etanol CH3-CH2-OH 79OC 30 0,786 g/mL

Metanol CH3-OH 65OC 33 0,791 g/mL

Air H-OH 100OC 90 1,000 g/Ml


b. Berdasarkan Kepolaran
2. Pelarut Semipolar
Pelarut yang memiliki molekul yang
tidak mengandung ikatan O-H. Pelarut
dalam kategori ini, semua memiliki
ikatan dipol yang besar. Ikatan dipol
ini biasanya merupakan ikatan
rangkap. Contoh; aseton, etil asetat,
DMSO, dan diklorometan.
Pelarut Rumus Kimia Titik Didih Konstanta Bobot Jenis
Dielektrik
Aseton CH3-C(=O)-CH 56OC 21 0,786 g/mL

DMSO CH3-S(=O)-CH3 189OC 47 1,092 g/mL

diklorometan CH2-Cl2 40OC 9,1 1,326 g/mL


b. Berdasarkan Kepolaran
3. Pelarut Nonpolar
Pelarut nonpolar merupakan
senyawa yang memiliki konstanta
dielektrik yang rendah dan tidak
larut dalam air. Contoh pelarut
nonpolar; heksana, kloroform dan
eter
Pelarut Rumus Kimia Titik Didih Konstanta Bobot Jenis
Dielektrik
Heksan CH6-H14 69OC 2,0 0,655 g/Ml

Kloroform CHCl3 61OC 4,8 1,498 g/mL

Toluena CH6H6-CH3 111OC 2,4 0,867 g/mL


1. Pelarut yang mempunyai densitas lebih rendah daripada air
Sebagian besar pelarut senyawa organik termasuk dalam pelarut golongan ini,
c. Berdasarkan diantaranya dietil eter, etil asetat dan hidrokarbon (light petroleum, heksan dan
toluen).
densitas 2. Pelarut yang memiliki densitas lebih tinggi dapada air
Merupakan pelarut yang mengandung senyawa klorin seperti dikklorometan. Pelarut
ini memiliki toksisitas yang lebih rendah tetapi mudah membentuk emulsi
4. PERSYARATAN
PELARUT IDEAL
2. Mempunyai titik
3. Tidak toksik dan
1. Selektif didih yang rendah dan
ramah lingkungan
seragam

4. Mampu mengekstrak
5. Stabil secara fisik dan 6. Bersifat inert dan
semua senyawa dalam
kimia tidak mudah terbakar
simplisia

8. Tidak bereaksi
7. Mudah untuk dengan senyawa-
9. Murah/ekonomis
dihilangkan dari ekstrak senyawa dalam
simplisia yang diekstrak
5. EKSTRAKSI BERTINGKAT
MENGGUNAKAN BEBERAPA
PELARUT

Anda mungkin juga menyukai