Anda di halaman 1dari 37

PELARUT

EKSTRAKSI
PELARUT EKSTRAKSI
PELARUT EKSTRAKSI
Pelarut Ekstraksi Pelarut Ekstraksi
Zat yg berada pada larutan dlm Pelarut yg digunakan pada proses
jumlah yg besar, sedangkan zat ekstraksi hrslah mrp pelarut terbaik
lainnya dianggap sbg zat terlarut utk zat aktif yg terdapat dlm
sampel/simplisia, shg zat aktif dpt
dipisahkan dr simplisia & senyawa
lainnya yg ada dlm simplisia tsbt.

Hasil Ekstraksi
Hasil akhir dr ekstraksi ini adalah
didapatkannya ekstrak yg hanya
mengandung sebagian besar dari
zat aktif yg diinginkan
SIFAT-SIFAT
PELARUT EKSTRAKSI
SIFAT-SIFAT PELARUT EKSTRAKSI
Pelarut yg digunakan dlm proses ekstraksi memiliki bbrp sifat penting.
Diantara sifat-sifat penting tsbt antara lain :

Kemampuan melarutkan (solubility)


Trayek didih
Flashpoint
(titik nyala)
05 03 01

04
02
Berat Jenis (spesific gravity)
Kecepatan menguap
MACAM-MACAM
PELARUT EKSTRAKSI
MACAM-MACAM PELARUT

AIR HEKSANA

ETANOL ACETON

GLISERIN CHLOROFOAM

ETER
MACAM-MACAM PELARUT

AIR

-Air mrp salah satu pelarut yg mudah, murah & dipakai secara luas

-Pada suhu kamar, air mrp pelarut yg baik utk melarutkan berbagai
macam zat seperti : garam-garam alkaloid, glikosida, asam tumbuh-
tumbuhan, zat warna dan garam-garam mineral lainnya

-Peningkatan suhu air, dpt meningkatkan kelarutan suatu zat kec. Zat-zat
tertentu seperti Condurangin, Ca hidrat, garam glauder
MACAM-MACAM PELARUT

AIR

Kekurangan dari air sbg pelarut yi :

-air merupakan media yg baik untuk pertumbuhan jamur dan bakteri,


sehingga zat yang diekstrak dgn air tidak dapat bertahan lama

-air dapat mengembangkan simplisia sedemikian rupa, sehingga akan


menyulitkan dalam ekstraksi terutama dengan metode perkolasi
MACAM-MACAM PELARUT

ETANOL

Berbeda dgn air yang dapat melarutkan berbagai macam zat aktif, etanol
hanya dapat melarutkan zat-zat tertentu saja seperti alkaloid, glikosida,
damar-damar dan minyak atsiri.

Etanol tidak bisa digunakan untuk mengekstraksi bahan dari jenis-jenis


gom, gula dan albumin.

Etanol juga dapat menghambat kerja dari enzim, menghalangi


pertumbuhan jamur dan kebanyakan bakteri.
MACAM-MACAM PELARUT

ETANOL

Keuntungan dari penggunaan etanol sbg pelarut yi :

-ekstrak yg dihasilkan lbh spesifik, dapat bertahan lama karena di


samping sebagai pelarut, etanol juga berfungsi sebagai pengawet
MACAM-MACAM PELARUT
GLISERIN

Gliserin digunakan sebagai pelarut terutama untuk menarik zat aktif dari
simplisia yang mengandung zat samak.

Gliserin juga merupakan pelarut yang baik untuk golongan tanin dan
hasil-hasil oksidannya, berbagai jenis gom dan albumin

ETER

Eter merupakan pelarut yang sangat mudah menguap sehingga tidak


dianjurkan untuk pembuatan sediaan obat yang akan disimpan dalam
jangka waktu yang lama
MACAM-MACAM PELARUT

HEKSANA

Heksana adalah pelarut yang berasal dari hasil penyulingan minyak bumi.

Heksana merupakan pelarut yang baik untuk lemak dan minyak.

Pelarut ini biasanya dipergunakan untuk menghilangkan lemak pengotor


dari simplisia sebelum simplisia tersebut dibuat sediaan galenik
MACAM-MACAM PELARUT

ACETON

Aceton memiliki kemampuan hampir sama dengan heksana dimana


aceton mampu melarutkan dengan baik berbagai macam lemak, minyak
atsiri dan damar.

Aceton tidak dipergunakan untuk sediaan galenik untuk pemakaian dalam.

Bau aceton kurang enak dan sukar hilang dari sediaan


MACAM-MACAM PELARUT

CHLOROFORM

Chloroform tidak dipergunakan utk sediaan dalam, karena secara


farmakologi, chloroform mempunyai efek toksik.

Chloroform biasanya digunakan untuk menarik bahan-bahan yang


mengandung basa alkaloid, damar, minyak lemak dan minyak atsiri
PENGELOMPOKAN
PELARUT EKSTRAKSI
PENGELOMPOKAN PELARUT
YG DIGUNAKAN DALAM EKSTRAKSI
Pengelompokan berdasarkan fungsinya :
a. True solvent b. Diluent
Adalah pelarut yg berfungsi Adalah pelarut yang berfungsi
untuk melarutkan zat aktif sebagai pengencer. Misalnya pd
dalam proses ekstraksi, industri cat
pemurnian, pembuatan
emulsi dan suspensi PELARUT
EKSTRAKSI d. Media reaksi
c. Latent solvent
Merupakan pelarut yang berf Merupakan pelarut yang
ungsi untuk meningkatkan da berfungsi sebagai media reaksi,
ya larut aktif pelarut karena reaksi akan berlangsung
e. Paint remover lebih cepat dalam fase cair

Adalah jenis pelarut yang ber


fungsi sebagai pembersih
atau penghilang cat
PENGELOMPOKAN PELARUT
YG DIGUNAKAN DALAM EKSTRAKSI
Pengelompokan berdasarkan kepolaran :

b. Pelarut c. Pelarut
a. Pelarut Polar
Semipolar Nonpolar

Adalah senyawa yg Adalah pelarut yang Adalah senyawa yang


memiliki rumus umum memiliki molekul yang memiliki konstanta
ROH dan tidak mengandung dielektrik yang rendah
menunjukkan adanya ikatan O-H dan tidak larut dalam
atom hidrogen yang air
menyerang atom
elektronegatif
(Oksigen)
PELARUT POLAR

Pelarut polar adalah senyawa yg memiliki rumus umum ROH dan


menunjukkan adanya atom hidrogen yang menyerang atom elektronegatif
(Oksigen)

Pelarut dengan tingkat kepolaran yang tinggi merupakan pelarut yang


cocok baik untuk semua jenis zat aktif (universal) karena di samping
menarik senyawa yang bersifat polar, pelarut polar juga tetap dapat
menarik senyawa-senyawa dengan tingkat kepolaran lebih rendah

Contoh pelarut polar : Air, metanol, etanol dan asam asetat


TABEL PELARUT POLAR
Rumus Titik Konst. Bobot
Pelarut
Kimia Didih Dielektrik Jenis
As. Asetat CH3COOH 118ºC 6,2 1,049 g / mL

Etanol CH3-CH2-OH 79ºC 30 0,789 g / mL

Metanol CH3-OH 65ºC 33 0,791 g / mL

Air H-O-H 100ºC 80 1,000 g / mL


PELARUT SEMIPOLAR
Pelarut semipolar adalah pelarut yang memiliki molekul yang tidak
mengandung ikatan O-H

Pelarut dalam kategori ini, semuanya memiliki ikatan dipol yang besar.

Ikatan dipol ini biasanya merupakan ikatan rangkap antara karbon dengan
oksigen atau nitrogen.

Pelarut semipolar memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah


dibandingkan dengan pelarut polar.

Pelarut ini baik digunakan untuk melarutkan senyawa-senyawa yang juga


bersifat semipolar dari tumbuhan.

Contoh pelarut semipolar : Aseton, etil asetat, DMSO dan dikloro metan
TABEL PELARUT SEMIPOLAR
Rumus Titik Konst. Bobot
Pelarut
Kimia Didih Dielektrik Jenis
Aseton CH3-C(=O)-CH3 56ºC 21 0,786 g / mL

DMSO CH3-S(=O)-CH3 189ºC 47 1,092 g / mL

Diklorometan CH2-Cl2 40ºC 9,1 1,326 g / mL


PELARUT NONPOLAR

Pelarut nonpolar merupakan senyawa yg memiliki konstanta dielektrik yg


rendah dan tidak larut dlm air.

Pelarut ini baik digunakan untuk menarik senyawa-senyawa yg sama


sekali tidak larut dalam pelarut polar seperti minyak.

Contoh pelarut non polar : Heksana, kloroform dan eter


TABEL PELARUT NONPOLAR
Rumus Titik Konst. Bobot
Pelarut
Kimia Didih Dielektrik Jenis
Heksana C6H14 69ºC 2,0 0,655 g / mL

Kloroform CHCl3 61ºC 4,8 1,498 g / mL

Toluena C6H5-CH3 111ºC 2,4 0,867 g / mL


PENGELOMPOKAN PELARUT
YG DIGUNAKAN DALAM EKSTRAKSI
Pengelompokan berdasarkan densitas :
a. Pelarut yg b. Pelarut yg
memiliki memiliki
densitas lbh densitas lbh
rendah dr air tinggi dr air

Sebagian besar Merupakan pelarut yg


pelarut senyawa mengandung senyawa
organik termasuk dlm klorin seperti
pelarut gol ini diklorometan.
diantaranya dietil eter, Pelarut ini memiliki
etil asetat dan toksisitas yg rendah
hidrokarbon (light tetapi mudah
petroleum, heksan membentuk emulsi
dan toluen)
SYARAT PELARUT
EKSTRAKSI
PERSYARATAN PELARUT YG IDEAL
UNTUK EKSTRAKSI
Memp. titik didih yg rendah & Stabil secara fisik &
seragam kimia

Bersifat inert & tdk


Tidak toksik & ramah mudah terbakar
lingkungan

Mampu mengekstrak
semua senyawa dlm
PELARUT Mudah untuk
simplisia EKSTRAKSI dihilangkan dr
ekstrak
Tdk bereaksi dgn
senyawa2 dlm simplisia Selektif
yg diekstrak Artinya pelarut dpt melarutkan semua zat dgn
cepat, sempurna, dan sedikit mungkin
Murah/ekonomis melarutkan bahan lain yg tdk dibutuhkan
PEMILIHAN PELARUT DALAM
PROSES EKSTRAKSI
PEMILIHAN PELARUT
DALAM PROSES EKSTRAKSI
Dalam menentukan dan memilih pelarut yg baik dlm proses ekstraksi, biasa
nya didasarkan pd interaksi antara zat terlarut dgn pelarut yg digunakan.

Pemilihan pelarut untuk ekstraksi dpt dilakukan dgn cara sebagai berikut :

1. Mengg Tabel 2. Parameter 3. Pertimbangan


Robin (Robin Kelarutan Kriteria Pelarut
Chart) Hildebrand
ROBIN CHART
-Sistem pemilihan pelarut bagi suatu zat berdasarkan pada komposisi
kimianya.

-Menampilkan deviasi dari interaksi zat terlarut terhadap larutan ideal.

-Deviasi yg ditunjukkan meliputi Deviasi negati, deviasi positif atau netral.

-Deviasi negatif dan netral mengindikasikan adanya interaksi yg baik


diantara kelompok zat terlarut dan pelarut, shg kelarutan zat terlarut dlm
pelarut menjadi lbh tinggi
PARAMETER KELARUTAN HILDEBRAND

-Aturan kimia “like dissolved like” mrp parameter dasar dalam memilih
pelarut yg akan digunakan dlm suatu proses ekstraksi.

Gaya antar molekul antara molekul pelarut dan zat terlarut memiliki
kemiripan, maka pelarut tersebut merupakan pelarut yang baik bagi zat
terlarut tersebut
TABEL PARAMETER KELARUTAN
HILDEBRAND BEBERAPA JENIS PELARUT
Parameter Kelarutan Parameter Kelarutan
Komponen Hildebrand Komponen Hildebrand
(cal/cm³)¹/2 (Mpa)¹/2 (cal/cm³)¹/2 (Mpa)¹/2
Air 23,4 47,9 Isopropanol 11,5 23,5
Gliserol 21,1 43,2 As. akrilik 12,0 24,5
Etilen Glikol 16,3 33,3 Poly metil
9,7 19,8
Propilen akrilat
14,8 30,3
glikol Poly metil
9,4 19,2
Metanol 14,5 29,7 metakrilat

Etanol 12,7 26,0


PERTIMBANGAN KRITERIA PELARUT

Selain mengg 2 jenis parameter di atas, pemilihan pelarut untuk ekstraksi dpt juga
dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa kriteria berikut ::

a. Pertimbangan b. Recoveri
selektivitas pelarut
PERTIMBANGAN SELEKTIVITAS
-Pelarut yg digunakan hanya melarutkan zat aktif yg diinginkan dan tidak
melarutkan komponen lain dari bahan.

-Dalam melakukan ekstraksi bahan-bahan terutama yg berasal dr alam,


seringkali lemak dan resin juga ikut terekstrak bersama zat aktif yg
diinginkan.

-Untuk mengatasi hal seperti ini, biasanya ekstrak yg diperoleh


dibersihkan dengan cara mengekstrak kembali dengan pelarut kedua.

-Pemilihan pelarut yang selektif sesuai polaritas senyawa yang akan


ekstrak dimaksudkan untuk mendapatkan ekstrak yang lebih murni
RECOVERI PELARUT
-Recoveri pelarut dimaksudkan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari
proses ekstraksi.

-Pelarut yang sudah digunakan, dapat di recovery sehingga dapat


digunakan kembali.

-Pelarut dengan titik didih rendah, lebih ekonomis untuk di recovery dan
digunakan kembali dibanding dgn pelarut dgn titik didih tinggi.
PERTIMBANGAN LAIN YG PERLU
DIPERHATIKAN DIANTARANYA :
Kestabilan kimia dan panas

Kemudahan dlm
Kecocokan dgn zat memperoleh pelarut
terlarut

Viskositas PELARUT Harga pelarut


EKSTRAKSI

Tdk mudah terbakar


Pertimbangan Kriteria Pelarut
Tidak beracun
Thank you

Anda mungkin juga menyukai