Riri Halimatusakdiah
2248201141
TITRASI BEBAS AIR
DEFINISI
Titrasi yang menggunakan pelarut organik sebagai
pengganti pelarut air untuk mempertajam titik akhir
titrasi asam atau basa lemah.
TITRASI BEBAS AIR
SYARAT - SYARAT
•Senyawa yang sukar / tidak larut dalam air
H+ + B- ↔ HB
Proton basa asam konjugasi
PELARUT
• Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh
kemampuan pelarut untuk menerima dan
melepaskan proton.
• Digolongkan berdasarkan kemampuan
memberi atau menerima proton dan bereaksi
atau tidaknya dengan sampel (solute)
PELARUT
1.Protogenic solvent
2.Protophilic solvent
3.Amphriprotic solvent
4.Aprotict solvent
Protogenic solvent
1.Leveling Solvent
2.Differentiating Solvent
Leveling Solvent
Contoh : air
Differentiating Solvent
HClO4 > HBr > H2SO4 > HCl > HNO3 > CH3COOH
PELARUT
Dalam memilih pelarut, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1.Sifat asam-basa dari pelarut. Untuk menitrasi basa lemah,
maka dipilih pelarut yang lebih bersifat asam,dan demikian pula
sebaliknya. Misalnya, pada titrasi basa lemah, asam asetat lebih
baik daripada air.
2.Tetapan autoprotolisis dan Tetapan dielektrik
3.Melarutkan zat yang dititrasi dan tidak bereaksi baik dengan
zat yang dititrasi maupun dengan titran.
4.Murah dan mudah pemurniannya jika perlu dan tidak kompleks
5.Hasil titrasi berupa larutan atau kristal
SIFAT ASAM-BASA
1. Indikator
Asam : Kristal Violet, α-naftolbenzen, Metil merah, Alfazurin 2-G,
Melachite green
2. Metode Potensiometri
3. Metode Konduktometri
4. Metode Amperometri
KEGUNAAN
• Penetapan asam-asam atau basa-basa lemah
yang tidak dapat ditetapkan dengan pelarut air
• Penetapan campuran asam-asam atau basa-
basa dengan kekuatan yang berbeda-beda
• Penetapan sampel yang sukar larut dalam air
• Sedian farmasi seperti tablet, kapsul, salep, dsb
dapat langsung ditetapkan tanpa melalui proses
ekstraksi apabila bahan-bahan pembawanya
tidak mengganggu
KEUNTUNGAN