Anda di halaman 1dari 3

Analisis Titrasi Bebas Air

ACIDIMETRI

Pelarut yang digunakan dalam titrasi basa lemah (Asidimetri)

• pelarut Netral : alkohol, kloroform, benzene, klorobenzena

• pelarut asam : asam format, asam asetat glasial, asam propionat

Titran yang digunakan : asam perklorat

Indikator yang digunakan : oracat biru, kristal violet ,1-naphtholbenzein (basa lemah) metil
merah, metil oranye & timol biru (basa kuat)

Percobaan : Titrasi Bebas Air

Sampel : Teobromin (basa lemah)

a. Sifat fisika-kimia

Nama kimia teobromin adalah (3,7 dimetil ksantin), senyawa ini merupakan golongan
alkaloid ksantin. Senyawa ini mempunyai rumus empiris C7H8N4O2 dengan berat molekul
180,2. Dalam bentuk murni merupakan serbuk putih dengan rasa agak pahit

Kelarutan teobromin dalam air adalah 1:150 (pada suhu 1000 C) atau sukar larut, tidak larut
dalam etanol dan pelarut organik (aseton, eter, kloroform)
b. Khasiat

Theobromine memiliki efek diuretik, stimulan dan relaksasi. Theobromine dapat


menurunkan tekanan darah karena bisa melebarkan pembuluh darah. Theobromine memiliki
sifat stimulan, mirip dengan kafein. Tidak seperti kafein theobromine yang tidak
mempengaruhi sistem saraf pusat. Theobromine juga bisa merelaksasi otot bronki di paru-
paru. Theobromine bisa digunakan sebagai obat batuk. Studi menunjukkan bahwa
theobromine bekerja pada saraf vagus, yang membentang dari paru-paru ke otak.

c. Metode titrasi bebas air

Basa dan asam yang bersifat lemah seperti alkaloid atau zat seperti alkaloid dan asam-asam organik
yang sulit larut dalam air dan tidak begitu reaktif, dapat ditentukan dengan jalan titrasi dalam
lingkungan yang bebas air atau pelarut bukan air.

Kesederhanaan, kecepatan, ketepatan dan ketelitian metode titrasi bebas air setara dengan metode
titrasi klasik (metode titrasi dalam lingkungan air), demikian peralatannya yang digunakan, tetapi
dalam titrasi bebas air ini perlu diperhatikan adanya kelembaban dan karbondioksida

Adanya air harus dihindari pada titrasi bebas air, karena adanya air yang merupakan basa lemah
akan berkompetisi dengan basa lemah untuk bereaksi dengan asam perklorat (HClO4) yang
digunakan sebagai titran menurut reaksi:

H2O + HClO4 H3O+ + ClO4-


RNH2 + HClO4 RNH2 + + ClO4 -
Disamping itu dengan adanya air, maka ketajaman titik akhir juga akan berkurang. Secara
eksperimen, adanya air tidak boleh lebih dari 0,05% sehingga tidak mengakibatkan pengaruh
yang nyata pada pengamatan titrasi.

Titran : Asam perklorat

Asam Perklorat merupakan golongan pelarut : Protogenic Solvent , yaitu pelarut yang
menghasilkan proton.
Berdasarkan akan bereaksinya atau tidak pelarut Asam Perklorat merupakan golongan
Differentiating Solvent , yaitu pelarut yang tidak dapat bereaksi sempurna dengan solute. Dalam
pelarut ini kekuatan asam atau basa dapat di lihat dari harga K-nya (urutan penurunan kekuatan
asam)

Asam perklorat adalah asam yang terkuat diantara asam-asam lain sehingga paling tepat
digunakan sebagai titran terhadap basa lemah dalam titrasi bebas air. Asam-asam dibawah ini
dalam pelarut air memiliki kekuatan yang sama, akan tetapi dalam lingkungan bebas air, makin
kekanan makin berkurang keasamannya. HClO4>HBr>H2SO4>HCl>HNO3

Indikator : Kristal violet

Titik akhir dapat ditetapkan dengan menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan
untuk titrasi basa lemah dan garamnya adalah larutan kristal violet, metilrosanilinaklorida,
kinaldin merah, alfa naftol benzein dan malachit hijau. Kristal violet paling banyak digunakan,
karena mampu menunjukkan perubahan warna yang jelas pada titik akhir, dengan kelebihan
titran kurang dari 0,1 ml002E

Anda mungkin juga menyukai