Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia

ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)


DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB GOOGLE SITES


PADA TEMA 9 SUBTEMA PEMANFAATAN KEKAYAAN ALAM
DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

K.A. Nalasari1, N.K. Suarni2, I.M.C. Wibawa3


123
Program Studi Pendidikan Dasar
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: anggi.nalasari@undiksha.ac.id1, niketut.suarni@undiksha.ac.id2,


imadecitra.wibawa@undiksha.ac.id3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas expert, validitas empirik, dan kepraktisan dari
Bahan Ajar Berbasis Web Google Sites Pada Tema 9 Subtema Pemanfaatan Kekayaan Alam di
Indonesia untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D). Desain pengembangan yang digunakan pada
penelitian ini adalah model ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation. Namun pada penelitian ini tahap implementation dan evaluation tidak
dapat dilaksanakan dikarenakan keterbatasan waktu. Subjek pada penelitian ini adalah 2 ahli materi
pembelajaran, 2 ahli desain pembelajaran, 2 ahli media pembelajaran, 2 ahli kepraktisan, 10 guru kelas
IV dan 66 siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen yang digunakan adalah angket validasi produk ahli,
angket respon guru, dan angket respon siswa. Penelitian ini melaksanakan uji validitas expert dengan
menggunakan teknik analisis mengacu pada formula Robert Gregory, uji validitas empirik dan uji
kepraktisan dengan menggunakan nilai mean observasi yang dibandingkan dalam tabel kategori PAIT.
Berdasarkan analisis data tersebut, penelitian ini memperoleh hasil uji validitas expert produk berupa
bahan ajar berbasis web dengan seluruh instrumen mendapatkan nilai 1,0 pada kategori sangat tinggi,
penilaian produk ahli materi mendapatkan rerata persentase 96,57%, penilaian produk ahli desain
mendapatkan rerata persentase 94%, dan penilaian produk ahli media mendapatkan rerata persentase
98% serta semua memenuhi kategori sangat baik, sehingga dapat dikatakan valid. Kemudian, hasil uji
validitas empirik berupa bahan ajar berbasis web diperoleh dari seluruh pernyataan pada angket respon
guru memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel serta mean observasi memperoleh nilai 308,8 pada kategori
memenuhi kategori sangat baik, sehingga dapat dikatakan valid. Lebih lanjut, terdapat hasil uji
kepraktisan diperoleh dari perhitungan mean observasi dari hasil angket respon siswa memperoleh nilai
sebesar 170,95 dengan nilai berada pada kategori sangat baik dan tergolong praktis. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, terdapat simpulan bahwa bahan ajar berbasis Web Google Sites pada Tema 9
Subtema Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar berada pada
kategori sangat baik, sehingga tergolong valid dan praktis untuk diintergrasikan dalam pembelajaran oleh
guru maupun siswa serta dapat digunakan sebagai suplemen pembelajaran.

Kata kunci: ADDIE; Bahan Ajar Berbasis Web; Google Sites

Abstract
This study aims to understand the validity expert, validity empiric, and practicality of web based
google sites teaching materials on the theme 9 subtheme utilization of natural resources in Indonesia to
the fourth grade students of primary schools. This type of study was research and development (R&D).
The development design in this study was the ADDIE model which consists of five stages, such as
Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. However, in this study the
Implementation and Evaluation stages can not be executed because of the time limitation. The subject of
this research are 2 learning material experts, 2 learning design experts, 2 learning media experts, 2

135
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

practicality experts, 10 fourth grade teachers, and 66 students in fourth grade of primary school. An
instrument used is the survey validation expert of product, teachers and the student survey. This
research carried out by using the validity of expert analysis techniques referring to formula Robert
Gregory, the validity of empirical and practicality test using its mean value the observation compared on
PAIT category table. Based on the data analysis, this research obtain test results on the validity of expert
product in the form of web based teaching materials that all instruments was 1,0 which was considered
as very high category, the average result of assessment of learning material experts products was
96,57%, the average of assessment of learning design expert products was of 94%, and the product
assessments learning media experts resulting 98% and all fulfill excellent category, so it can be said
valid. Then, test results on the validity of empirical in the form of web based teaching materials obtained
from the assessment of the teacher's responses showed that all statement items in the assessment r hitung
more than rtabel and mean of observation was 308,8 in the excellent category, so it can be said valid.
Furthermore, there are practicality test results obtained from the calculation that the mean of observation
from the results of the student response questionnaire assessment obtained 170,95 with the value
included as excellent category and can be used practically. Based on these results, it was concluded that
web based google sites teaching materials on the theme 9 subtheme utilization of natural resources in
Indonesia to the fourth grade students of primary schools is in the excellent category, so that, this web
based teaching materials is valid and can be used practically to the integration in learning by teachers
and students as well as can be used as a supplement of learning.

Keywords: ADDIE; Web Based Teaching Materials; Google Sites

PENDAHULUAN perubahan tersebut tidak dapat langsung


Peran sekolah pada abad ke-21, diikuti arusnya begitu saja. Teknologi dan
menjadi bagian penting dalam sistem internet belum sepenuhnya dimanfaatkan.
pendidikan maupun masyarakat. Salah Hal ini dapat terlihat dari beberapa guru
satu komponen sekolah yang memiliki yang masih belum fasih dalam
peran sebagai ujung tombak pendidikan, mengoperasikan laptop atau komputer,
yaitu guru. Guru pada abad ke-21 perlu serta awam menggunakan smartphone dan
dipersiapkan untuk meningkatkan kualitas internet sesuai hasil pengamatan pada
kompetensi dirinya yang didukung penelitian (Tridiana & Rizal, 2020).
teknologi, sehingga terjadi peningkatan Solusi yang diperlukan dalam
mutu pendidikan. Hal tersebut dikarenakan menghadapi permasalahan tersebut, guru
pada awal abad ke-21 terjadi perubahan dapat memanfaatkan teknologi dengan
revolusi industri menjadi revolusi industri penggunaan e-learning dalam
4.0. Yaniawati (Simanihuruk et al., 2019) pembelajaran. Konsep layanan belajar
menjelaskan perkembangan teknologi yang yang mendapat sentuhan teknologi
pesat memberikan pengaruh terhadap informasi dan komunikasi tersebut
pendidikan karena ada kebutuhan kemudian dikenal dengan sebutan
pendidikan untuk senantiasa meningkatkan pembelajaran berbasis web atau web-
efisiensi maupun efektivitas pembelajaran based learning. Selain itu, dinyatakan web-
dan pengelolaan sistem pendidikan. Pada based learning atau belajar berbasis
abad ke-21 ini terdapat tuntutan yang jaringan (BBD) merupakan proses belajar
dihadapi guru menjadi semakin besar dan yang menggunakan potensi jaringan global
kuat, maka tidak ada solusi lain kecuali atau internet untuk kemudahan akses
institusi pendidikan harus menyiapkan dan belajar (Prawiradilaga, 2019).
menyediakan sumber daya manusia, yaitu Pembuatan konten website e-
guru yang handal. learning memiliki fitur yang dapat
Pada kenyataannya, walaupun terjadi mengelola berbagai materi pembelajaran,
perubahan yang sangat pesat, tetap saja sehingga materi pembelajaran dapat

136
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

diakses dari kapan saja dengan perangkat daya manusia lebih dititikberatkan pada
yang terhubung ke internet. Konten kompetensi berpikir dan komunikasi yang
tersebut dapat berupa laman web, media dikenal dengan istilah kompetensi abad ke-
audio, video, gambar, multimedia interaktif, 21. Dengan berbagai perkembangan dalam
file, dan lain sebagainya. Selain itu, web e- pendidikan, tentunya di Indonesia juga
learning dapat dijadikan sebagai Learning selalu berinovasi dengan mengembangkan
Management System (LMS). Hal tersebut dan mewujudkan kurikulum yang sesuai
pula disampaikan bahwa bahan ajar dan diharapkan pada kompetensi abad ke-
ditempatkan pada program Sistem 21.
Manajemen Pembelajaran dapat dibuat Kurikulum yang saat ini berjalan di
dengan program berbasis web untuk Indonesia, yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum
menciptakan lingkungan belajar jarak jauh 2013 pada tingkat sekolah dasar
(Parumbuan, 2016). Web dapat dirancang melaksanakan pembelajaran tematik, yaitu
untuk membuat bahan ajar. Bahan ajar menggunakan tema yang berkaitan dengan
merupakan seperangkat bahan/ alat sesuatu hal atau kondisi di lingkungan
pembelajaran yang digunakan guru dan sekitar siswa, yang mengaitkan beberapa
disusun secara sistematis dalam kegiatan muatan pelajaran menjadi satu dalam tema
belajar mengajar. Prastowo (Fajarini, 2018) dan diperolehnya pembelajaran yang
menyampaikan bahwa bahan ajar memiliki bermakna oleh siswa.
komponen yang terkait dengan unsur yang Salah satu subtema yang terdapat
harus ada, komponen tersebut adalah pada Kurikulum 2013 adalah Pemanfaatan
petunjuk belajar, kompetensi yang akan Kekayaan Alam di Indonesia di tingkat
dicapai, informasi pendukung, latihan- kelas IV SD. Tentunya, subtema ini terdiri
latihan (lembar kerja siswa), petunjuk dari beberapa muatan pelajaran sesuai
lembar kerja dan evaluasi. dengan makna dari pembelajaran tematik.
Pelaksanaan penelitian ini Muatan pelajaran tersebut secara garis
menggunakan bahan ajar non cetak besar mengandung materi pokok yang
sebagai realisasi penggunaan teknologi disajikan adalah mengenal bentuk energi
dalam pembelajaran. Bahan ajar yang dan sumber energi alternatif sebagai
dimaksud adalah bahan ajar berbasis web sumber daya alam yang perlu
menggunakan salah satu platform, yaitu diseimbangkan pula dengan memahami
google sites. Platform google sites dapat hak dan kewajiban dalam penggunaan
digunakan untuk membuat atau mendesain sumber daya alam yang tersedia di
bahan ajar berbasis web yang tentunya lingkungan sekitar serta berbagai aktivitas
dapat membuat pembelajaran menjadi yang dilakukan sebagai cara mengelola
menarik dan dapat dimanfaatkan oleh sumber daya alam yang baik.
siswa melalui smartphone atau perangkat Berkaitan dengan hal tersebut,
lainnya kapan saja dan dimana saja. Hal terdapat kendala yang ditemukan dalam
tersebut sejalan dengan yang disampaikan memberikan pemahaman materi
bahwa dengan perkembangan di bidang pembelajaran, yaitu memperkenalkan
TIK ini adalah peluang bagi dunia suatu sumber daya alam yang tidak
pendidikan, yaitu menyediakan bahan ajar terdapat di lingkungan sekitar siswa. Hal
online yang dapat diakses di mana saja tersebut dikarenakan wilayah Indonesia
dan kapan saja . yang sangat luas ini memiliki sumber daya
Perkembangan paradigma dunia alam yang melimpah di berbagai daerah.
tentang proses pendidikan yang sudah Terlebih dahulu, perlu dipahami pula siswa
berjalan saat ini, yaitu pendidikan di jenjang sekolah dasar masih pada tahap
dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kognitif operasional konkret dan perlu
semakin berat, karena diharapkan sumber mempelajari hal secara kontekstual, agar

137
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

siswa lebih mudah menerima pengetahuan dan terbatas pada pemberian video
yang diberikan dan pembelajaran menjadi pembelajaran yang terpisah dari bahan ajar
bermakna bagi dirinya. Hal tersebut sesuai buku cetak sehingga menampilkan
dengan yang disampaikan oleh Jean pembelajaran yang kurang sistematis dan
Piaget bahwa pada tahap operasional menarik bagi siswa dan hasil belajar siswa
konkret tersebut, cara belajar anak adalah pada pembelajaran masih rendah.
dengan mengelompokkan objek untuk Kemudian, belum adanya penggunaan
mengetahui persamaan-persamaan dan bahan ajar berbasis web selama ini,
perbedaannya, untuk memahami penyebab padahal di sekolah tersedia laboratorium
terjadinya perubahan dalam objek dan komputer dan di rumah siswa masing-
perisiwa dan untuk membentuk perkiraan masing sudah mampu memiliki komputer,
tentang objek dan peristiwa tersebut laptop ataupun perangkat lainnya secara
(Juwantara, 2019). Selain itu, disampaikan pribadi dan adanya koneksi internet yang
pula mengenai guru dituntut untuk dapat mendukung terjadinya proses
menyajikan materi pembelajaran yang pembelajaran dalam jaringan. Namun
terdapat pada bahan ajar sesuai konteks secara umum, hal tersebut tidak hanya
kehidupan sekitar siswa (Haryadi et al., terjadi di SD Negeri Tulangampiang saja,
2017). tetapi juga masih terjadi di beberapa
Oleh karena itu, diperlukan inovasi sekolah lainnya. Temuan penelitian lainnya
pengembangan bahan ajar dengan yang berjudul Pengembangan Modul Fisika
subtema Pemanfaatan Kekayaan Alam di Online Berbasis Web pada Materi Usaha
Indonesia. Bahan ajar tersebut tentunya dan Energi terdapat pada SMA Negeri 2
dapat menyajikan gambar, suara, dan Metro yang terkadang menggunakan
video yang dapat menggambarkan platform online dan blog karena fasilitas
berbagai kekayaan alam yang ada di sekolah sudah baik (Sari et al., 2019).
Indonesia dan berbagai aktivitas Saat ini hampir segala aktivitas
pemanfaatannya. beralih melalui tatap muka virtual di dunia
Saat ini, guru harus memiliki maya, maka kegiatan pembelajaran perlu
kemampuan menghasilkan bahan ajar dirancang dengan terknologi dan informasi
yang berkualitas dengan dibantu yang bersifat aplikatif dan menyenangkan
penggunaan teknologi berupa bahan ajar serta diharapkan siswa cenderung tertarik
berbasis web Google Sites untuk dan menunjukkan minat yang lebih tinggi
menunjang proses pembelajaran. Lebih terhadap pembelajaran. Hal ini diperkuat
lanjut, pada kenyataannya juga peneliti dengan bukti empiris dari hasil penelitian
telah menemukan permasalahan setelah yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar
melakukan pengamatan terhadap Kimia Bahan Makanan Berbasis Web, yaitu
keterampilan guru dan menerima informasi bahan ajar kimia bahan makanan berbasis
dari guru mengenai proses pembelajaran web berupa website pembelajaran layak
dan ketercapaian hasil belajar siswa pada (Asi, 2017).
kelas IV di SD Negeri Tulangampiang. Berdasarkan uraian tersebut,
Banyak faktor yang menyebabkan terdapat solusi yang mampu
pembelajaran masih kurang menarik menyelaraskan antara teori, prinsip, dan
sehingga belum tercapainya hasil belajar konsep dengan aplikasi dalam kehidupan
yang diharapkan, seperti masih perlunya sehingga dapat memfasilitasi siswa dalam
pengalaman guru dalam mengintegrasikan pembelajaran dengan mengembangkan
teknologi informasi dalam pembuatan bahan ajar berbasis web Google Sites
bahan ajar, penggunaan bahan ajar yang yang layak digunakan sebagai suplemen
masih dan hanya terfokus pada pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu
penggunaan bahan ajar berupa buku cetak dilakukan penelitian yang berjudul

138
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

“Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web adalah 66 orang siswa kelas IV SD Negeri
Google Sites Pada Tema 9 Subtema Tulangampiang pada Tahun Pelajaran
Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia 2020/2021.
Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Model pengembangan ADDIE
Adapun tujuan umum dari penelitian diawali dengan langkah analyze (analisis).
ini adalah menghasilkan bahan ajar Pada tahap ini diawali dengan analisis
berbasis Web Google Sites pada Tema 9 kebutuhan, yaitu kegiatan melaksanakan
Subtema Pemanfaatan Kekayaan Alam di kegiatan observasi kepada guru dan siswa
Indonesia. Sedangkan tujuan spesifik dari SD Negeri Tulangampiang untuk
penelitian ini, yaitu untuk mengetahui dan mengetahui permasalahan yang dihadapi
mendeskripsikan validitas bahan ajar dalam pembelajaran pada kelas IV di SD
berbasis Web Google Sites pada Tema 9 Negeri Tulangampiang. Selain itu,
Subtema Pemanfaatan Kekayaan Alam di dilakukan pula analisis terhadap
Indonesia untuk Siswa Kelas IV SD serta Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
untuk mengetahui dan mendeskripsikan (KD), dan materi pembelajaran yang akan
kepraktisan bahan ajar berbasis Web dikaji, sehingga dapat ditemukan
Google Sites pada Tema 9 Subtema kesenjangan yang terjadi antara
Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia kemampuan siswa dengan kebutuhan
untuk Siswa Kelas IV SD. dalam pembelajaran.
Langkah design (perancangan)
METODE adalah suatu proses yang berkaitan
Model penelitian dan dengan desain dalam merumuskan tujuan,
pengembangan yang digunakan pada analisis materi, perencanaan, dan
penelitian ini adalah model pengembangan pemilihan produk pembelajaran. Penelitian
model ADDIE (Analyze, Design, ini menampilkan flowchart atau diagram alir
Development, Implementation, Evaluation). bahan ajar berbasis web. Selanjutnya,
Model ADDIE merupakan salah satu model dirancang desain bahan ajar berbasis web
pengembangan yang didasari dan menggunakan aplikasi online yang
dikembangkan secara sistematis dan diluncurkan google, yaitu Google Sites.
berpijak pada landasan teoritis desain Kemudian, langkah pengembangan
pembelajaran (Tung, 2017). Namun pada adalah suatu proses mewujudkan blueprint
penelitian ini tahap implementation dan atau desain pembelajaran yang telah
evaluation tidak dapat dilaksanakan direncanakan sebelumnya menjadi nyata.
dikarenakan keterbatasan waktu. Pada tahap ini, terdapat komponen yang
Penelitian ini menggunakan dikembangkan melalui produk bahan ajar
beberapa subjek penelitian, yaitu subjek berbasis Web Google Sites pada Tema 9
penelitian berdasarkan validasi expert, Subtema Pemanfaatan Kekayaan Alam di
yaitu sebanyak 3 orang dosen Indonesia untuk Siswa Kelas IV SD ini,
Pascasarjana S2, yaitu 1 orang dosen yaitu homepage, zona belajar, rangkuman,
sebagai ahli materi pembelajaran, desain penilaian diri, dan profil guruku. Tentunya,
pembelajaran dan kepraktisan, 1 orang setelah pengembangan seluruh komponen
dosen sebagai ahli media pembelajaran, tersebut, bahan ajar berbasis web
desain pembelajaran dan kepraktisan, dipublikasikan dengan link berikut ini.
serta 1 orang dosen sebagai sebagai ahli https://sites.google.com/view/zonabelajar
materi dan media pembelajaran. maka nantinya pengguna dapat
Kemudian, subjek penelitian berdasarkan mengakses link dengan mudah dan cepat
validasi empirik, yaitu 10 orang guru kelas dalam pembelajaran.
IV SD yang berkompeten di wilayah Berdasarkan pengembangan
Kecamatan Denpasar Utara dan subjek produk tersebut, hasil awal dari langkah ini
penelitian dalam mengukur kepraktisan

139
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

akan divalidasi oleh validator (ahli/ expert). Para ahli atau judgement diminta
Para ahli ini melakukan penilaian kisi-kisi untuk memeriksa dan memberikan skor di
instrumen lembar validasi ahli, instrumen setiap pernyataan pada instrumen bahan
lembar validasi ahli, dan produk berupa ajar. Dari penilaian dua orang ahli (Expert
bahan ajar berbasis web. Para ahli tersebut Judges) tersebut, dapat ditentukan validitas
terlibat untuk memberikan saran dan isi instrumen dengan menghitung koefisien
informasi terkait data yang agar validitas. Koefisien validitas dihitung
memperoleh hasil produk pengembangan menggunakan rumus Gregory. Untuk
yang sesuai dengan kebutuhan. mengetahui besaran validitas isi instrumen
Lebih lanjut, pada validasi empirik pasca uji oleh dua orang ahli (Expert
dilaksanakan oleh 10 orang guru kelas IV Judges), maka proses perhitungan
SD yang berkompeten di wilayah dilanjutkan menggunakan tabulasi silang
Kecamatan Denpasar Utara. Validasi 2x2 atau formula Gregory.
empirik ini mengisi angket respon guru Setelah dilaksanakannya validasi
untuk mengukur validitas empirik produk instrumen, diperoleh hasil validasi
berupa bahan ajar berbasis web. Selain itu, instrumen yang selanjutnya dilaksanakan
dalam mengukur kepraktisan dilaksanakan validasi terhadap produk berupa bahan ajar
oleh 66 orang siswa kelas IV SD Negeri berbasis web. Validasi produk ini dilakukan
Tulangampiang pada Tahun Pelajaran oleh para ahli, yaitu ahli materi
2020/2021 dengan mengisi angket respon pembelajaran, ahli desain pembelajaran,
siswa untuk mengukur kepraktisan produk dan ahli media pembelajaran
berupa bahan ajar berbasis web. menggunakan angket dengan skala Likert.
Penilaian bahan ajar berbasis web Berdasarkan pelaksanaan validasi produk
ini memperhatikan beberapa aspek yang dilakukan oleh para ahli ini,
meliputi aspek kelayakan isi, komponen selanjutnya diperoleh hasil validasi produk
kebahasaan, komponen penyajian, dan yang dianalisis untuk persentase masing-
kegrafikan. Aspek tersebut diadaptasi dari masing ahli. Menurut Riduwan dan Akdon
aspek penilaian buku teks pelajaran (Apsari & Rizki, 2018) terdapat rumus yang
(BSNP, 2014). Lebih lanjut, terkait indikator digunakan untuk memperoleh persentase
pada aspek kegrafikan diadaptasi dari pada angket validasi, yaitu sebagai berikut
kriteria website yang baik (Djabumir et al., yaitu sebagai berikut.
2019). Selanjutnya, penilaian tersebut
menggunakan intrumen berupa lembar
validasi ahli, angket respon guru, dan
angket respon siswa terhadap bahan ajar
berbasis Web Google Sites. Adapun aspek
penilaian bahan ajar ini, yaitu kelayakan isi,
komponen kebahasaan, komponen Setelah diperoleh hasil dari
penyajian, dan kegrafikan. Oleh karena itu, persentase masing-masing ahli, maka
metode yang tepat digunakan untuk selanjutnya dihitung rerata persentase
mengumpulkan data pada bahan ajar keseluruhan dengan rumus sebagai
berbasis web, yaitu metode non tes. berikut.
Pelaksanaan metode analisis data ∑
pada penelitian ini, yaitu hasil validasi dari
ahli sebagai expert terhadap kisi-kisi Keterangan:
instrumen lembar validasi ahli, instrumen Jumlah persentase
∑ =
lembar validasi ahli, dan produk berupa keseluruhan subjek
bahan ajar berbasis web diolah dengan N = Banyak subjek
menggunakan rumus Gregory. Selanjutnya dihitung rerata
persentase keseluruhan. Kemudian hasil

140
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

rerata persentase validasi bahan ajar dengan teknik analisis data tersebut
berbasis web dikonversi dengan Pedoman menggunakan rumus rata-rata atau mean
Penilaian Acuan Patokan (PAP) (Dantes, observasi adalah sebagai berikut.
2017). ∑
Pada pelaksanaan analisis data
validitas empirik, ditetapkan berdasarkan (Ananda & Fadhli, 2018)
apabila instrumen yang dibuat sudah Keterangan :
memenuhi kriteria validitas, maka M = nilai rata-rata atau mean
instrumen tersebut dikatakan layak observasi
digunakan untuk menguji produk yang ∑ = jumlah skor seluruh responden
dikembangkan. Dalam penelitian ini, data = banyaknya responden
validitas empirik diperoleh dari hasil angket Selanjutnya, jumlah skor yang
respon guru sebagai pengguna produk diperoleh dari masing-masing guru sebagai
bahan ajar berbasis web. Setelah data pengguna produk dijumlahkan dan dirata-
tersebut diperoleh, maka dilakukan analisis ratakan untuk memperoleh rata-rata
data. validitas empirik. Kemudian untuk
Namun pada penelitian ini, menentukan hasil validitas empirik dari
sebelumnya dilakukan perhitungan bahan ajar berbasis web dilakukan dengan
Pearson’s Product Moment untuk membandingkan nilai rata-rata ke tabel
mengetahui validitas angket respon guru pengkonfersian kategori PAIT (Penilaian
terhadap bahan ajar berbasis web dengan Acuan Ideal Teoritik) (Dantes,2017).
rumus sebagai berikut. Pada pelaksanaan analisis data
∑ ∑ ∑ kepraktisan, data kepraktisan diperoleh
√ ∑ ∑ ∑ ∑ dari hasil angket respon siswa sebagai
(Sugiyono, 2015) pengguna produk. Setelah data tersebut
Keterangan: diperoleh, maka dilakukan analisis data.
= korelasi antara skor butir dengan Teknik analisis data tersebut menggunakan
rumus rata-rata atau mean observasi
skor total adalah sebagai berikut.
X = skor dari variable X (skor butir)
Y = skor dari variable Y (skor total) ∑
N = banyaknya responden.
Skor butir untuk masing-masing butir (Ananda & Fadhli, 2018)
dibandingkan dengan nilai =  koefisien Keterangan :
korelasi yang ada pada tabel-r dengan  = M = nilai rata-rata atau mean
0,05. Jika koefisien korelasi skor butir observasi
dengan skor total lebih besar dari koefisien ∑ = jumlah skor seluruh responden
korelasi pada tabel-r, maka koefisien = banyaknya responden
korelasi butir signifikan dan butir tersebut Selanjutnya, jumlah skor yang
valid secara empiris. Maka, jika diperoleh diperoleh dari masing-masing guru sebagai
nilai rhitung > rtabel maka data yang dihasilkan pengguna produk dijumlahkan dan dirata-
dari pernyataan tersebut valid. ratakan untuk memperoleh rata-rata
Valid tidaknya suatu item instrumen validitas empirik. Kemudian untuk
diketahui dengan membandingkan nilai menentukan hasil validitas empirik dari
koefisien korelasi product moment (rxy) bahan ajar berbasis web dilakukan dengan
hasil perhitungan dengan nilai koefisien membandingkan nilai rata-rata ke tabel
korelasi yang terdapat pada rtabel dengan pengkonfersian kategori PAIT (Penilaian
taraf signifikansi 5%. Setelah diperoleh Acuan Ideal Teoritik) (Dantes, 2017).
hasil perhitungan tersebut, dilanjutkan

141
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

HASIL DAN PEMBAHASAN instrumen ahli desain pembelajaran, dan


Penelitian ini bertujuan untuk hasil validasi instrumen ahli media
menghasilkan bahan ajar berbasis Web pembelajaran, yaitu dengan nilai sebesar
Google Sites pada Tema 9 Subtema 1,0 pada kategori sangat tinggi. Hasil uji
Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia validasi expert tersebut diperoleh
untuk Siswa Kelas IV SD. Penelitian ini berdasarkan penilaian judges terhadap
dilaksanakan sejak Maret 2021 sampai Juli instrumen sudah sesuai dengan kriteria
2021. Pada penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity). Secara
model ADDIE yang memiliki 5 prosedur keseluruhan, penilaian dari para ahli bahwa
atau langkah-langkah terdiri dari, yaitu instrumen angket validasi produk sudah
analyze (analisis), design (perancangan), mencerminkan seluruh pokok bahasan
development (pengembangan), seperti pada penelitian ini terdapat aspek
implementation (implementasi), dan kelayakan isi, komponen kebahasaan,
evaluation (evaluasi). Namun, pada komponen penyajian, dan kegrafikan yang
langkah implementation (implementasi), akan diukur, sehingga instrumen yang
dan evaluation (evaluasi) tidak dapat dibuat sudah layak untuk digunakan.
dilaksanakan dikarenakan keterbatasan Setelah dilaksanakan pengujian
waktu. instrumen, maka dilanjutkan dengan
Bahan ajar berbasis Web Google pengujian produk berupa bahan ajar
Sites pada Tema 9 Subtema Pemanfaatan berbasis web terhadap para ahli dengan
Kekayaan Alam di Indonesia ini menggunakan angket validasi produk. Data
dikembangkan berdasarkan hasil analisis dari hasil uji validitas tersebut dianalisis
kebutuhan yang dilakukan di SD Negeri untuk mengetahui validitas dari produk
Tulangampiang pada Tahun Pelajaran yang dikembangkan. Adapun penjabaran
2020/2021. Oleh karena itu, bahan ajar mengenai hasil validasi, yaitu hasil validasi
berbasis web Google Sites menjadi pilihan ahli materi pembelajaran tersebut diperoleh
yang tepat untuk diintegrasikan oleh guru persentase 96,57%, maka produk berupa
dan digunakan oleh siswa dalam kegiatan bahan ajar berbasis web memenuhi
pembelajaran karena menarik untuk kategori sangat baik, sehingga dapat
digunakan oleh siswa sebagai pengguna dikatakan valid. Berdasarkan aspek dan
dan mudah dibuat oleh guru. indikator tersebut disampaikan bahwa
Pelaksanaan uji validitas penelitian uraian materi bahan ajar yang disajikan
ini dilaksanakan dengan uji validitas expert mencakup peta konsep, materi
dan uji validitas empirik. Pemerolehan hasil Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia
uji validitas expert dilaksanakan dengan disertai Lembar Kerja Siswa (LKPD) yang
dengan menyusun instrumen. Sebelum sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD),
instrumen digunakan, perlu dilakukan indikator dan tujuan pembelajaran.
pengujian untuk mengetahui tingkat Pernyataan tersebut sejalan dengan yang
validitasnya, sehingga nantinya dapat disampaikan bahwa bahan ajar yang
digunakan sebagai angket validasi produk disusun dengan memperhatikan standar
para ahli, angket respon guru, dan angket kompetensi serta indikator pencapaian
respon siswa untuk menguji produk berupa kompetensi (Febrina et al., 2020).
bahan ajar berbasis web. Berdasarkan Hasil validasi ahli desain
teknik analisis mengacu pada formula yang pembelajaran tersebut diperoleh
dikembangkan oleh Robert Gregory dan persentase 94%, maka produk berupa
setelah ditabulasi input dari judges, maka bahan ajar berbasis web memenuhi
diperoleh hasil validasi instrumen secara kategori sangat baik, sehingga dapat
keseluruhan dari hasil validasi instrumen dikatakan valid. Berdasarkan aspek dan
ahli materi pembelajaran, hasil validasi indikator tersebut disampaikan bahwa

142
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

produk sudah menyajikan tulisan, gambar, maka nilai tersebut berada pada kategori
dan video pembelajaran sehingga tidak sangat baik. Hal tersebut dapat diartikan
memunculkan rasa kebosanan siswa saat bahwa bahan ajar berbasis web tergolong
belajar. Pernyataan tersebut sejalan valid yang disebabkan adanya unsur materi
dengan yang disampaikan menjelaskan yang disajikan sudah sesuai, bahasa yang
penggunaan gambar dan animasi digunakan sudah sesuai dengan
tambahan diperlukan, namun dengan tidak perkembangan siswa, penyajian materi
mengganggu pembaca dan bersifat interaktif dan partisipatif yang
memperhatikan keserasian pada penyajian memotivasi siswa. Selain itu, kemudahan
keseluruhan ilustrasi (Sari et al., 2019). membaca dan menonton materi, download
Hasil validasi ahli media LKPD, serta mengerjakan penilaian harian.
pembelajaran tersebut diperoleh Pernyataan tersebut sejalan dengan yang
persentase 98%, maka produk berupa disampaikan menguraikan kelebihan yang
bahan ajar berbasis web memenuhi sebaiknya terdapat pada pembelajaran
kategori sangat baik, sehingga dapat yang menggunakan media akses web,
dikatakan valid. Berdasarkan aspek dan yaitu pengguna atau dalam hal ini siswa
indikator tersebut disampaikan bahwa tentunya dapat mudah mengunduh
desain tampilan bahan ajar sederhana atau (download) dan atau mencetak file secara
mudah dipahami serta kualitas gambar dan mandiri (Febrina et al., 2020).
video pada bahan ajar web sudah baik. Hasil uji kepraktisan diperoleh dari
Pernyataan tersebut sejalan dengan yang menghitung nilai mean observasi dengan
disampaikan bahwa pembelajaran subjek penelitian, yaitu 66 siswa yang
berbantuan web memiliki kekayaan sumber terdiri dari kelas IVA sebanyak 33 siswa
belajar dengan memanfaatkan teknologi dan kelas IVB sebanyak 33 siswa di SD
multimedia yang mampu mengakomodasi Negeri Tulangampiang Tahun Pelajaran
gaya belajar siswa yang beraneka ragam 2020/2021. Setelah diperoleh hasil
dan menjangkau siswa dalam keterbatasan perhitungan tersebut dan diperoleh hasil
waktu dan tempat untuk belajar (Yusuf et perhitungan bahwa nilai mean observasi
al., 2019). sebesar 170,95. Jika nilai mean observasi
Hasil validasi empirik diperoleh dari tersebut dibandingkan dalam tabel kategori
perhitungan Pearson’s Product Moment PAIT, maka nilai tersebut berada pada
dengan subjek penelitian, yaitu 10 orang kategori sangat baik. Hal tersebut dapat
guru kelas IV SD yang berkompeten di diartikan bahwa bahan ajar berbasis web
wilayah Kecamatan Denpasar Utara. Hasil tergolong praktis yang disebabkan adanya
analisis validitas empiris untuk instrumen unsur materi yang disajikan pada bahan
angket respon guru terhadap produk ajar berbasis web jelas dan adanya uraian
berupa bahan ajar berbasis web atau arahan perintah dalam melaksanakan
menunjukan bahwa 70 item butir kegiatan pembelajaran, sehingga siswa
pernyataan memiliki nilai rhitung lebih besar mudah membaca dan memahami informasi
dari rtabel, yaitu 0,631 (rhitung > rtabel = 0,631), yang disajikan pada bahan ajar berbasis
maka dapat disimpulkan bahwa 70 item web. Pernyataan tersebut sejalan dengan
butir pernyataan tersebut valid untuk yang disampaikan menyampaikan suatu
menilai validitas empirik dari segi kevalidan bahan ajar web harus menyediakan semua
produk berupa bahan ajar berbasis web. informasi, contoh, dan aktivitas yang
Setelah diperoleh hasil perhitungan dibutuhkan pebelajar sebagai petunjuk
tersebut dan diperoleh hasil perhitungan dalam pembelajaran (Parumbuan, 2016).
bahwa nilai mean observasi sebesar 308,8. Penelitian ini memiliki keunggulan
Jika nilai mean observasi tersebut yang menjadi perbedaan dan kebaruan
dibandingkan dalam tabel kategori PAIT, dari penelitian yang pernah dan telah

143
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

dilakukan orang lain atau peneliti bahan ajar berbasis Web Google Sites
sebelumnya. Kebaruan berupa inovasi pada Tema 9 Subtema Pemanfaatan
pengembangan bahan ajar berbasis web Kekayaan Alam di Indonesia untuk Siswa
Google Sites dengan subtema Kelas IV SD memenuhi kategori sangat
Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia. baik, sehingga dapat dikatakan valid.
Bahan ajar berbasis web Google Sites Selanjutnya, hasil validasi ahli desain
tersebut tentunya dapat menyajikan pembelajaran tersebut diperoleh
gambar, suara, dan video yang dapat persentase 94%, maka produk berupa
menggambarkan berbagai kekayaan alam bahan ajar berbasis Web Google Sites
yang ada di Indonesia dan berbagai pada Tema 9 Subtema Pemanfaatan
aktivitas pemanfaatannya, tanpa perlu Kekayaan Alam di Indonesia untuk Siswa
siswa keluar dari rumah dan berkunjung Kelas IV SD memenuhi kategori sangat
jauh ke daerah lain untuk melihat sumber baik, sehingga dapat dikatakan valid.
daya alam yang ada ataupun tidak ada di Setelah itu, terdapat hasil validasi ahli
daerah tempat tinggalnya. Pada akhirnya, media pembelajaran tersebut diperoleh
pembelajaran menjadi mudah diterima oleh persentase 98%, maka produk berupa
siswa atau dapat dikatakan pengiriman bahan ajar berbasis Web Google Sites
suatu informasi kepada siswa menjadi pada Tema 9 Subtema Pemanfaatan
praktis. Selain itu, meningkatkan Kekayaan Alam di Indonesia untuk Siswa
kebermaknaan dari suatu pembelajaran Kelas IV SD memenuhi kategori sangat
bagi dirinya sendiri. baik, sehingga dapat dikatakan valid.
Bahan ajar berbasis Web Google Selanjutnya, hasil uji validitas empirik
Sites pada Tema 9 Subtema Pemanfaatan diperoleh dari hasil perhitungan bahwa nilai
Kekayaan Alam di Indonesia untuk Siswa mean observasi sebesar 308,8. Jika nilai
Kelas IV SD ini telah dikembangkan dan mean observasi tersebut dibandingkan
memiliki beberapa implikasi, yaitu dalam tabel kategori PAIT, maka nilai
memungkinkan setiap orang di mana pun, tersebut berada pada kategori sangat baik.
kapan pun, untuk mempelajari apapun, Hal tersebut dapat diartikan bahwa bahan
sehingga siswa dapat mengakes informasi ajar berbasis Web Google Sites pada
dari berbagai sumber dan dapat mendorong Tema 9 Subtema Pemanfaatan Kekayaan
siswa untuk lebih aktif dan mandiri belajar. Alam di Indonesia untuk Siswa Kelas IV SD
Di samping itu pula, guru dapat dengan tergolong valid.
mudah mengisi ataupun memperbarui (2) Hasil uji kepraktisan diperoleh dari
materi serta mempublikasikan dari bahan perhitungan bahwa nilai mean observasi
ajar berbasis web. Oleh karena itu, bahan sebesar 170,95. Jika nilai mean observasi
ajar berbasis web Google Sites menjadi tersebut dibandingkan dalam tabel kategori
pilihan yang tepat untuk diintegrasikan oleh PAIT, maka nilai tersebut berada pada
guru dalam pembelajaran. kategori sangat baik. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa bahan ajar berbasis Web
PENUTUP Google Sites pada Tema 9 Subtema
Berdasarkan pada rumusan masalah, Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia
hasil analisis data dan pembahasan pada untuk Siswa Kelas IV SD tergolong praktis.
penelitian ini, maka terdapat simpulan, Berdasarkan pada hasil penelitian
yaitu sebagai berikut. tersebut, terdapat simpulan bahwa bahan
(1) Hasil analisis data pada penelitian ini ajar berbasis Web Google Sites pada
diperoleh berupa hasil uji validitas expert, Tema 9 Subtema Pemanfaatan Kekayaan
hasil uji validitas empirik. Adapun hasil uji Alam di Indonesia untuk Siswa Kelas IV SD
validitas expert, yaitu hasil validasi ahli berada pada kategori sangat baik,
materi pembelajaran tersebut diperoleh sehingga tergolong valid dan praktis untuk
persentase 96,57%, maka produk berupa

144
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

diintergrasikan dalam pembelajaran oleh Tingang, 8(9), 163–170.


guru maupun siswa serta dapat digunakan BSNP. (2014). Instrumen Penilaian Buku
sebagai suplemen pembelajaran. Teks Pelajaran Tahun 2014. Badan
Berdasarkan simpulan dan implikasi Standar Nasional Pendidikan.
yang telah dijabarkan, maka dapat terdapat Dantes, N. (2017). Asesmen dan Evaluasi
saran yang diajukan, yaitu sebagai berikut. Pembelajaran. Undiksha Press.
(1) Peningkatan kemampuan menghasilkan Djabumir, M. V., Adib, A., Wijayanti, A.,
bahan ajar berkualitas oleh guru dengan Visual, D. K., Seni, F., & Petra, U. K.
penggunaan teknologi dalam menunjang (2019). Perancangan Website dan
proses pembelajaran, dikarenakan hal Media Pendukung Sebagai Promosi
tersebut dapat membantu siswa belajar Suzanna Baby Shop. DKV Adiwarna,
lebih baik dengan disusunnya Universitas Kristen Petra, 1(14), 1–9.
pembelajaran yang semenarik mungkin Fajarini, A. (2018). Membongkar Rahasia
oleh guru. Pengembangan Bahan Ajar IPS. Gema
(2) Adanya keterbatasan waktu dan materi Press.
yang digunakan, maka disarankan bagi Febrina, T., Leonard, L., & Astriani, M. M.
peneliti lain, yaitu pada penelitian ini (2020). Pengembangan Modul
menggunakan model ADDIE dengan hanya Elektronik Matematika Berbasis Web.
melaksanakan langkah analyze (analisis), JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan
langkah design (perancangan) dan langkah Matematika), 6(1), 27.
development (pengembangan). Penelitian https://doi.org/10.30998/jkpm.v6i1.8141
selanjutnya diharapkan dapat Haryadi, S., Djatmika, E. T., & Setyosari, P.
melaksanakan prosedur, yaitu langkah (2017). Suplemen Buku Ajar Tematik
implementation (implementasi), dan Materi Energi Alternatif & Sumber Daya
evaluation (evaluasi). Alam Berbasis. Jurnal Pendidikan:
(3) Penelitian ini menghasilkan produk Teori, Penelitian, Dan Pengembangan,
berupa bahan ajar berbasis web Google Volume: 2, 1330–1337.
Sites yang dapat digunakan dalam Juwantara, R. A. (2019). Analisis Teori
pembelajaran secara online, maka Perkembangan Kognitif Piaget pada
disarankan bagi peneliti lain untuk Tahap Anak Usia Operasional Konkret
melakukan penelitian lanjutan dengan 7-12 Tahun dalam Pembelajaran
pengembangan yang dapat melakukan Matematika. Al-Adzka: Jurnal Ilmiah
perpanjangan domain dan hostting pada Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
bahan ajar berbasis web Google Sites, 9(1), 27.
sehingga dapat digunakan seterusnya. https://doi.org/10.18592/aladzkapgmi.v
9i1.3011
DAFTAR PUSTAKA Parumbuan, M. D. (2016). Pengembangan
Ananda, R., & Fadhli, M. (2018). Statistik Bahan Ajar Berbasis Web Untuk
(Teori dan Praktik dalam Pendidikan). Matakuliah Desain Pesan Development
CV. Widya Puspita. of Teaching Materials for Web-Based
Apsari, P. N., & Rizki, S. (2018). Media Design Course Book. Jurnal Inovasi
Pembelajaran Matematika Berbasis Dan Teknologi Pembelajaran, 1(4),
Android pada Materi Program Linear. 323–329.
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Prawiradilaga, D. S. (2019). Mozaik
Univ. Muhammadiyah Metro, 7(1). Teknologi Pendidikan: E-Learning.
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php Kencana.
/matematika/article/view/1357 Sari, F. A., Suseno, N., & Riswanto, R.
Asi, N. B. (2017). Pengembangan Bahan (2019). Pengembangan Modul Fisika
Ajar Kimia Bahan Makanan Berbasis Online Berbasis Web pada Materi
Web. Jurnal Ilmiah Kanderang

145
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia
ISSN: 2615-2797 (Print) | ISSN:2614-2015 (Online)
DOI : 10.23887/jurnal_tp.v11i2.658 Volume 11 Nomor 2 Tahun 2021
Diterima : 29-09-2021 | Disetujui : 13-10-2021 | Diterbitkan : 18-10-2021

Usaha dan Energi. JIPFRI (Jurnal


Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset
Ilmiah), 3(2), 129–135.
https://doi.org/10.30599/jipfri.v3i2.476
Simanihuruk, L., Simarmata, J., Sudirman,
A., Meilani, H., Abidin, S., Rahmi, S.,
Syafrida, R., & Hafni, S. S. (2019). E-
Learning: Implementasi, Strategi dan
Inovasinya. Yayasan Kita Menulis.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). CV. Alfabeta.
Tridiana, R., & Rizal, F. (2020).
Keterampilan Guru Abad 21 Di Sekolah
Menengah Kejuruan ( SMK ). Jurnal
Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran,
4(2), 221–231.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/JIPP/article/viewFile/25268/15440
Tung. (2017). Desain Instruksional;
Perbandingan Model &
Implementasinya. CV. Andi Offset.
Yusuf, M., Sihkabuden, S., & Praherdhiono,
H. (2019). Pembelajaran Model
Project-Based Teaching Practices
Berbantuan Web Pada Materi
Perencanaan Dan Pemutakhiran
Jaringan. JINOTEP (Jurnal Inovasi Dan
Teknologi Pembelajaran) Kajian Dan
Riset Dalam Teknologi Pembelajaran,
5(1), 8–14.
https://doi.org/10.17977/um031v5i1201
8p008

146

Anda mungkin juga menyukai