Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Analisa Pemikiran Insan Cendikia (APIC) p-ISSN : 2654-7201

Volume IV, No. 2 (2021) 44 - 53 e-ISSN : 2808-6902

ANALISIS KOMPETENSI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM


PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA
PEMBELAJARAN (STUDI KASUS PADA MIN 4 LANGKAT)

Marinasari Fithry Hasibuan

Balai Diklat Keagamaan Medan ABSTRAK


Jl. TB. Simatupang No. 122 Medan Telp.
(061)8456256 Penelitian ini memnbahas tentang kompetensi guru Madrasah Ibtidaiyah
E-mail: marinasari.hasibuan@gmail.com
Naskah diterima: 12 Nopember 2021 dalam pemanfaatan teknologi dan Informasi pada pembelajaran dengan
Naskah Direvisi: 12-20 Oktober 2021 indikator kompetensi adalah kurikulum pelatihan TIK bagi guru madrasah
Naskah disetujui: 3 Desember 2021
Website Jurnal:
yang disusun Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Jakarta.
http://apicbdkmedan.kemenag.go.id. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi dan permasalahan
guru madrasah Ibtidaiyah dalam pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi pada pembelajaran daring di masa covid 19 ini. Penelitian ini
menggunakan studi kasus dengan responden seluruh guru pada MIN 4
Langkat. Metode penelitian yang digunakan dalam peenlitian ini adalah
metode survey dengan menggunakan angket yang di share melalui google
form. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang
menggambarkan kualifikasi kompetensi guru dalamn pemanfaatan TIK
menjadi empat tingkatan yaitu sangat rendah, rendah, sedang dan tinggi.
Dari hasil data yang telah di analisis di temukan bahwa kompetensi guru
dalam TIK sangat rendah pada kemampuan penggunaan dan pemanfaatan
aplikasi yaitu sebesar 52 %. Selanjutnya indikator sangat rendah terdapat
pada aspek pengalaman mengikuti pelatihan sebesar 57 %. Hal ini
menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan adalah faktor yang paling dominan
menjadi penyebab rendahnya kompetensi guru dalam pemanfaatan TIK
pada pembelajaran dan oleh karena itu menjadi solusi yang paling efektif
untuk mengatasi.

Kata kunci: Kemampuan, Pendidik, Pembelajaran Daring

ABSTRACT
This study discusses the competence of Madrasah Ibtidaiyah teachers in the
use of technology and information in learning with competency indicators
being the ICT training curriculum for madrasa teachers compiled by the
Jakarta Education and Religious Technical Training Center. This study aims to
determine the competence and problems of Islamic boarding school
teachers in the use of information and communication technology in online
learning during this covid 19 period. This study uses a case study with all
teachers as respondents at MIN 4 Langkat. The research method used in this
research is a survey method using a questionnaire that is shared via a
google form. Analysis of the data used is a descriptive analysis that describes
the qualifications of teacher competence in the use of ICT into four levels,
namely very low, low, medium, and high. From the results of the data that
has been analyzed, it was found that the competence of teachers in ICT is
very low in the ability to use and utilize applications, which is 52%.
Furthermore, a very low indicator is found in the experience aspect of
participating in training at 57%. This shows that training activities are the
most dominant factor causing the low competence of teachers in the use of
ICT in learning and therefore the most effective solution to overcome them.
Keywords: Ability, Educator, Online Learning

PENDAHULUAN guru terhadap media pembelajaran berbasis


Penelitian ini membahas tentang teknologi informasi dan komunikasi maka
kompetensi guru dalam pemanfaatan diperlukan pelatihan -pelatihan terkait
teknologi informasi dan komunikasi pada dengan teknologi informasi dan komunikasi.
pembelajaran sebagai salah satu dari (Yunitasari, 2016). Pendapat tersebut juga
kompetensi paedagogik yang wajib dimiliki dikuatkan oleh Idris yang mengatakan
oleh seorang pendidik dan tenaga bahwa untuk meningkatkan keterampilan
kependidikan lainnya. (Permendiknas, 2021) guru dalam TIK, maka guru perlu diberikan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelatihan khusus tentang penggunaan TIK.
kompetensi guru madrasah khususnya guru (Idris , Fauzan, 2018 (2007, 2007) (2007,
Madrasah Ibtidiayah. Penelitian ini sangat 2007)).
penting dilakukan karena sesuai dengan Namun sebagai media pembelajaran,
tuntutan pembelajaran abad 21 yang TIK memiliki beberapa kekurangan yang
berbasis 4C yaitu Critical Thinking, Creatifity, harus diantisipasi dalam dunia pendidikan
Collaboration dan Comunication. yaitu sensor terhadap informasi yang tidak
(Kebudayaan, 2013) Selain itu, munculnya bermanfaat dan dapat merusak moral
wabah Covid-19, semakin menuntut para peserta didik serta akses jaringan internet
guru terampil menerapkan TIK karena yang tidak merata yang memunculkan
proses pembelajaran sudah berbasis online kesenjangan digital antar siswa atau
atau isitlah yang digunakan saat ini disebut sekolah. (Suryadi, 2015).
dengan pembelajaran daring. (Isradini, dkk, Adapun faktor lain yang dapat
2020). menghambat pemanfaatan TIK dalam
Penelitian tentang kompetensi guru pembelajaran adalah kurangnya inisiatif
dalam pemanfaatan teknologi informasi dan guru untuk mengembangkan potensi dirinya
komunikasi pada pembelajaran sudah secara mandiri serta kurangnya fasilitas
banyak dilakukan. Penelitian terkait dengan yang disedikan oleh satuan pendidikan
kompetensi guru dalam pemanfaatan tempat guru bertugas. (Siahaan, 2015).
teknologi informasi dan komunikasi telah Namun di masa pandemi Covid-19 ini
dilakukan oleh Karjani yang mengatakan pemanfaatan teknologi informasi dan
bahwa sebelum kegiatan in house training di komunikasi dalam pembelajaran sudah
laksanakan, guru guru di SD Negeri 1 tidak dapat dihindari lagi karena
Giriwoyo belum mampu mengoprasionalkan pembelajaran sudah dilakukan secara
komputer. Tetapi setelah dilakukan daring / online. ( Anugrahana, 2020).
penerapan In Hause Traning dengan dua Banyak jenis media pembelajaran
siklus maka terdapat peningkatan yang dapat di manfaatkan oleh guru terkait
kompetensi guru SD Negeri I Giriwoyo dengan pembelajaran daring diantaranya
dalam melaksanakan pembelajaran adalah Google Classroom, Study Room,
Berbasis Multi Media Interaktif. (Karjani, Zoom, Video Fusion, dan lain-lain. (Puspita,
2019). Selanjutnya Yunitasari mengatakan 2019)
bahwa untuk meningkatkan penguasaan
Hal ini sangat sejalan dengan Penelitian terkait dengan rendahhya
Kurikulum pelatihan Teknologi Informasi kompetensi guru madrasah dalam
Komunkasi bagi guru madrasah yang pemanfaatan teknologi informasi dan
disusun oleh Pusdiklat Teknis Pendidikan komunikasi juga telah dilakukan oleh Rupiah
Keagamaan Jakarta Tahun 2021. Untuk itu yang menyatakan bahwa WhatsApp masih
penelitian ini sangat penting dilakukan dominan digunakan oleh guru dalam
sebagai gambaran umum kesiapan menyampaikan materi pembelajaran
kompetensi guru madrasah khususnya guru maupun dalam mengumpulkan tugas siswa
pada Madrasah Ibtidaiyah dalam karena sangat mudah
pembelajaran daring, mengingat karena mengoprasionalkannya. (Rupiah, 2021).
berdasarkan data yang diperoleh dari Penelitian yang sama juga dilakukan oleh
Website resmi Kementerian Agama Propinsi menyatakan bahwa WhatsApp menjadi
Suimatera Utara Tahun 2020, jumlah guru pilihan favorit guru dalam menyampaikan
Madrasah Ibtidaiyah baik Negeri Maupun materi pelajaran di masa pandemi Covid 19.
Swasta berjumlah 9.642 orang. (Propinsi (Rahmawati, 2020). Maka penelitian terkait
Sumatera Utara, 2020) dengan kompetensi guru madrasah dalam
Sementara pelatihan TIK bagi guru pemanfaatan TIK pada pembelajaran telah
madrasah yang dilaksanakan oleh Balai dilakukan oleh Mulyana. Hasil penelitiannya
Diklat Keagamaan Medan Tahun 2021 hanya menjelaskan bahwa kompetensi guru
berjumlah tujuh Angkatan dan setiap Madrasah Aliyah Negeri I Bandung Barat
Angkatan hanya terdiri dari 30 orang dalam pemanfaatan TIK pada pembelajaran
peserta. Berarti hanya 210 orang peserta khususnya guru mata pelajaran agama
yang dapat di akomodir oleh Balai Diklat masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan
Keagamaan Medan dalam pelatihan karena guru mata pelajaran umum lebih
teknologi inrofmasi dan komunikasi. Jika sering mengikuti pelatihan TIK daripada
dibuat dalam bentuk persentasi, maka guru mata pelajaran agama. (Mulyana,
perbandingan jumlah alumni pelatihan TIK 2019).
tahun 2021 pada Balai Diklat Keagamaan Penelitian lainnya juga dilakukan oleh
Medan dengan jumlah seluruh guru Imam Makruf. .Hasil penelitiannya
madrasah di Propinsi Sumatera utara menyatakan bahwa penggunaan media dan
adalah sebesar 2,17 %. sumber belajar berbasis TIK guru mata
Situasi ini tentu sangat pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah
memprihantinkan sebagaimana hasil Kabupaten Sukoharjo pada umumnya
penelitian yang telah dilakukan oleh merupakan media yang dibuat oleh guru
beberapa peneliti terdahulu yang sendiri tetapi masih dalam bentuk power
menyatakan bahwa salah satu factor point. (Makruf, 2020)
penyebab rendahnya kompetensi guru Penelitian selanjutnya diteliti oleh
dalam pemanfaatan TIK pada pembelajaran Rahmadayani dkk. Hasil penelitian itu
adalah karena kurangnya pelatihan- menyatakan bahwa guru MIN 2 Banda Aceh
pelatihan yang di adakan baik oleh lembaga belum memanfaatkan teknologi dalam
pelatihan resmi yang telah ditunjuk oleh pembelajaran. (Rahmadani, dkk, 2021). Di
pemerintah maupun pelatihan-pelatihan dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan
yang diselenggarakan oleh Lembaga permasalahan kompetensi guru Madrasah
pendidikan tempat guru-guru tersebut Ibtidaiyah terkait dengan kompetensi dalam
bertugas. pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi pada pembelajaran adalah option jarang kompetensi guru dalam TIK
kompetensi pemanfaatan teknologi dikualifikasikan sedang dan untuk option
komunikasi dan informasi yang sesuai selalu maka kompetensi guru dalam TIK
dengan tuntutan kurikulum Pusdiklat Teknis dikualifikasikan tinggi. Adapun materi survey
Keagamaan tentang pelatihan TIK bagi guru yang dijadikan sebagai instrumen adalah
seluruh lingkup materi yang ada pada
tahun 2021 yang terdiri dari pembuatan
kurikulum pelatihan TIK bagi guru madrasah
konten video interaktif dalam pembelajaran,
yang terdiri dari kompetensi guru
pembuatan presentasi menarik
mengoprasionalkan video pembelajaran,
menggunakan aplikasi popular, pembuatan kompetensi guru dalam mengoprasionalkan
kelas online menggunakan aplikasi populer aplikasi prezzy, kompetensi guru dalam
dan pembuatan blog sebagai portofolio mengoprasionalkan google classroom dan
menggunakan aplikasi popular. kompetensi guru dalam mengoprasionalkan
(Keagamaan, 2021) blog. Adapun indikator dari masing-masing
Temuan penelitian terkait dengan aspek kompetensi terdiri dari pengenalan
kompetensi TIK guru sebagaimana yang terhadap aplikasi, kemampuan
telah dikemukakan di atas pada umum menggunakan aplikasi, kemampuan
menyatakan bahwa upaya untuk memanfaatkan aplikasi dan pengalaman
meningkatkan kompetensi TIK bagi guru dalam pelatihan terhadap aplikasi. Dari hasil
survey, dapat di diskripsikan aspek
adalah dengan memperbanyak jumlah
kompetensi yang paling dominan sudah
pelatihan-pelatihan terkait teknologi-
dikuasai guru dan aspek kompetensi yang
teknologi informasi baik yang
dominan belum atau kurang dikuasai guru
diselenggarakan oleh lembaga pemerintah terkait dengan empat kompetensi tersebut.
maupun oleh lembaga-lembaga pendidikan Penyebaran instrumen survey ini
pada satuan pendidikan. dilakukan dengan menggunakan media
Namun, penelitian terdahulu belum google form. Adapun yang menjadi
ada yang membahas tentang kompetensi responden di dalam penelitian ini adalah
guru madrasah khususnya Madrasah seluruh guru pada MIN 4 Langkat yang
Ibtidaiyah yang ada di Kabupaten Langkat berjumlah 24 orang.
dan belum membahas tentang kompetensi Hasil analisis deskriptif dalam
guru terkait dengan kurikulum pelatihan TIK penelitian ini masih sangat sederhana
karena hanya menggunakan satu jenis
yang disusun oleh Pusdiklat Teknis
instrumen angket. (tidak melakuan
Pendidikan Keagamaan Jakarta.
triangulasi dengan jenis instrument
peneltian lainnya seperti quisioner,
METODOLOGI PENELITIAN observasi, wawancara dan dokumentasi).
Penelitian ini menggunakan metode Hal ini disebabkan karena keterbatasan
survey dengan instrumen skala likert. waktu dan biaya sehingga untuk
Option yang digunakan dalam skala likert penyempurnaan hasil peneletian ini di
terdiri dari empat option yaitu tidak pernah, rencanakan akan dilakukan penelitian
pernah, jarang dan selalu. Pilihan Option lanjutan (resaearch and development).
Skala likert ini nantinya akan
mendeskripsikan tingkat kompetensi guru HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam TIK yaitu untuk pilihan option tidak Penyebaran survey yang dilakukan
pernah, maka kompetensi TIK guru di dalam penelitian ini dilakukan melalui media
kualifikasikan sangat rendah. Untuk option google form dengan jumlah responden
pernah dikualifikasikan rendah, untuk sebanyak 24 orang. Namun data yang
terkumpul hanya berjumlah 22 orang. Dari informasi dan komunikasi pada
hasil olah data yang telah dilakukan, maka pembelajaran dapat dilihat pada tabel di
dapat di paparkan kompetensi guru MIN 4 bawah ini
Langkat dalam pemanfaatan teknologi

Tabel I. Data kompetensi guru dilihat dari keseluruhan butir pertanyaan


No Option Skor Persentasi Kualifikasi
jawaban

1 Tidak Pernah 394 46 % Sangat Rendah

2 Pernah 229 28 % Rendah

3 Jarang 126 15 % Sedang

4. Selalu 91 11 % Tinggi

Tabel 2. Data kompetensi guru dilihat dari aspek materi pemanfaatan blog dalam pembelajaran
No Option Skor Jawaban Persentasi Kualifikasi

1 Tidak Pernah 118 50 % Sangat Rendah

2 Pernah 66 27 % Rendah

3 Jarang 28 13 % Sedang

4. Selalu 23 10 % Tinggi

Tabel 3. Data kompetensi guru dilihat dari aspek materi pemanfaatan Google Classroom dalam
pembelajaran
No Option Skor jawaban Persentasi Kualifikasi

1 Tidak Pernah 62 28 % Sangat Rendah

2 Pernah 88 40 % Rendah

3 Jarang 49 22 % Sedang

4. Selalu 23 10 % Tinggi

Tabel 4. Data kompetensi guru dilihat dari aspek materi pemanfaatan video dalam pembelajaran
No Option Skor Jawaban Persentasi Kualifikasi

1 Tidak Pernah 124 47 % Sangat Rendah

2 Pernah 71 27 % Rendah

3 Jarang 31 12 % Sedang

4. Selalu 38 14 % Tinggi
Tabel 5. Data kompetensi guru dilihat dari aspek materi pemanfaatan aplikasi prezzy sebagai bahan
presentasi menarik dalam pembelajaran
No Option Skor Jawaban Persentasi Kualifikasi

1 Tidak Pernah 90 68 % Sangat Rendah

2 Pernah 13 10 % Rendah

3 Jarang 22 17 % Sedang

4. Selalu 7 5% Tinggi

Kemudian, berdasarkan indikator instrumen teknologi informasi dan komunikasi dapat


sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, dilihat pada tabel di bawah ini:
maka kompetensi guru dalam pemanfaatan

Tabel 6. Kompetensi guru terkait dengan pemahaman guru terhadap aplikasi


No Option Skor jawaban Persentasi Kualifikasi

1 Tidak Pernah 26 25 % Sangat Rendah

2 Pernah 39 46 % Rendah

3 Jarang 8 11 % Sedang

4. Selalu 15 18 % Tinggi

Tabel 7. Kompetensi guru dilihat dari kemampuan menggunakan aplikasi


No Option Skor Jawaban Persentasi Kualifikasi

1 Tidak Pernah 69 52 % Sangat Rendah

2 Pernah 30 23 % Rendah

3 Jarang 25 19 % Sedang

4. Selalu 8 6% Tinggi

Tabel 8. Kompetensi guru dilihat dari kemampuan memanfaatkan aplikasi


No Option Skor Jawaban Persentasi Kualifikasi

1 Tidak Pernah 126 52 % Sangat Rendah

2 Pernah 59 24 % Rendah

3 Jarang 41 17 % Sedang

4. Selalu 16 7% Tinggi
Tabel 9. Kompetensi guru dilihat dari pengalaman pelatihan
No Option Skor Persentasi Kualifikasi

1 Tidak Pernah 125 57 % Sangat Rendah

2 Pernah 46 21 % Rendah

3 Jarang 35 16 % Sedang

4. Selalu 14 6% Tinggi

Tabel 10. Keinginan mengikuti pelatihan


No Jenis Option Skor Jawaban Persentasi Kualifikasi

1 Tidak Pernah 41 28 % Sangatn Rendah

2 Pernah 37 26 % Rendah

3 Jarang 22 17 % Sedang

4. Selalu 44 29 % Tinggi

Berdasarkan aspek materi TIK sesuai mengikuti pelatihan yang terkait dengan
Kurikulum Pelatihan yang disusun oeh teknologi informasi dan komunikasi yaitu
Pusdiklat Teknis jakarta, dapat dilihat bahwa sebesar 57%.
kompetensi guru dalam pemanfaatan TIK
pada pembelajaran sangat rendah pada SIMPULAN
materi pada aspek kompetensi Dari tabel hasil pengolahan data
pemanfaatan prezzy sebagai aplikasi angket yang telah dipaparkan di atas, maka
menarik dalam pembelajaran dengan nilai dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru
68 %. Level kompetensi terendah berikutnya MIN 4 Kabupaten Langkat dalam
adalah kompetensi guru dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan
pemanfaatan blog sebagai portofolio guru Komunikasi berdasarkan ukuran kurikulum
dalam pembelajaran dengan nilai 50 %. pelatihan TIK yang di susun oleh Pusdiklat
Berikutnya adalah aspek kompetensi Teknis Keagamaan, secara umum masih
pemanfaatan video dalam pembelajaran dapat dikategorikan pada posisi sangat
dengan nilai 47 % dan yang terakhir adalah rendah.
aspek kompetensi pemanfaatan Google Selanjutnya, dari data yang telah
Classroom dalam pembelajaran daring dipaparkan pada bab pembahasan, dapat
dengan nilai 28 %. disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Berdasarkan indikator yang telah yang sangat signifikan antara rendahnya
dijabarkan ke dalam instrumen penelitian, kompetensi guru MIN 4 Langkat dalam
maka indikator yang sangat rendah terdapat pemanfaatan TIK pada pembelajaran
pada kemampuan guru menggunakan dan dengan pengalaman guru dalam mengikuti
memanfaatkan aplikasi sebesar 52 %. pelatihan dengan besaran presentasi yang
Persentasi yang sangat seimbang juga sama-sama sebesar 50 %. Hal ini
terdapat pada indikator pengalaman guru menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan
sangat dibutuhkan guru dalam rangka Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi
meningkatkan kompetensinya dalam dan Harapan : Pembelajaran Daring
memanfaatkan TIK pada pembelajaran. Selama Masa Pandemi-Covid-19 Oleh
(Warsihna, 2014). Pelatihan pemanfaatan Guru Sekolah Dasar. Scholaria, Jurnal
TIK sangat penting bagi para guru agar Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 10
tercipta pembelajaran yang menarik No. 3, 283.
sehingga siswa dapat berperan aktif di
Anugrahana, A. (2020). HAmbatan, Solusi,
dalam pembelajaran. (Waldopo, 2015).
dan Harapan : Pembelajaran Daring
Selama Pandemi Covid-19 Oleh Guru
SARAN
Sekolah Dasar. Scholaria, Jurnal
Namun demikian, paparan hasil
Pendidikan dan Kebudayaan Vol.10 No.
analisis data dalam penelitian ini masih
3, 283.
memerlukan penelusuran lebih mendalam
karena paparan analisis data ini masih di Idris , Fauzan. (2018). Penggunaan Teknologi
telaah secara kuantitatif. Belum diketahui Informasi dan Komunikasi dalam
secara kualitatif kompetensi dan Pembelajaran oleh Guru Pendidikan
permasalahan -permasahan guru MIN 4 Agama Islam. Jurnal Riset dan Kajian
Langkat terkait dengan teknologi informasi Pendidikan Agama Islam, 98.
dan komunikasi, sejauh mana tingkat
Indonesia, K. B. (2021, Oktober Jumat).
pemahaman dan faktor-faktor yang
kbbi.web.id. Retrieved from
menyebabkan rendahnya kompetensi
https://kbbi.kemdikbud.go.id/:
tersebut. Oleh sebab itu perlu penelitian
https://www.kbbi.web.id/kompetensi
lebih lanjut terkait dengan kompetensi guru
khususnya guru MIN 4 Langkat dalam Isradini, dkk. (2020). Peran Teknologi
pemanfaatan teknologi informasi dan Informasi dan Komunikasi Pada
komunikasi pada pembelajaran. Pembelajaran Daring Di Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Perseda
Volume 3, Nomor 3, 177.
DAFTAR PUSTAKA
Ita Rahmadani, dkk. (2021). Kreativitas Guru
Andina, E. (2018). Efektivitas Pengukuran Berprestasi Dalam Pemanfaatan
Kompetensi Guru. Aspirasi, 208. Media Pembelajaran di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 2 Banda Aceh.
Annisa Zikri Rabbia, Husnul Fuadi. (2020).
Jurnal Ilmiah Didaktika, 8.
Pengembangan Keterampilan Multi
Media Interaktif Pembelajaran IPA Ita Rahmadani, Lailatussaadah, Cut Nya
untuk Meningkatkan Literasi Sains Dhin, Salma Hayati. (2021).
Peserta Didik di Abad 21. Jurnal Ilmiah Kreativitas Guru Bersertifikasi Dalam
Profesi Pendidikan, 119. Pemanfaatan Media Pembelajaran di
Madrasah Aliyah Negeri 2 ( MIN
Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi
Banda Aceh) . Jurnal Ilmiah Didaktika
dan Harapan : Pembelajaran Daring
Vol.21 No.2, 8.
selama masa pandemi Covid -19
Guru Sekolah Dasar . Scholaria : Karjani. (2019). Peningkatan Kompetensi
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Guru Dalam Pembelajaran Berbasis
Vol.10 No.3, 283. Multi Media Interaktif Melaui In
Hause Training di SD Negeri 1 Among Guru:
Giriwoyo. Elementary School, 115. https://www.amongguru.com

Keagamaan, P. T. (2021). Kurikulum dan Propinsi Sumatera Utara, K. K. (2020).


Silabus Pelatihan Teknis Pendidikan Statistik. Medan: Kantor Wilayah
dan Keagamaan. In Struktur Program Kementerian Agama Propinsi
Pelatihan TIK MTS (p. S.P.G.15). Sumatera Utara.
Jakarta: Pusdiklat Teknis Keagamaan.
Puspita, S. L. (2019). Konsep Pembelajaran
Kebudayaan, K. P. (2013). Paparan Daring Ditengah Pandemi Covid 19 .
Pengembangan Kurikulum 2013. Equivalent: Jurnal Ilmiah Sosial Teknik
Jakarta: Kemendikbud. Vol.1 No 2.

Kemendiknas. (2007). Standar Kompetensi Rahmadani, dkk. (2021). Kreativitas Guru


Tenaga Pendidik dan Tenaga Berprestasi Dalam Pemanfaatan
Kependidikan. Jakarta: Kemendiknas. Media Pembelajaran di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 2 Banda Aceh.
Kemendiknas. (2007). Standar Kualifikasi
Jurnal Ilmiah Didaktika, 8.
Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
Jakarta: Kemendiknas. Rahmawati, d. (2020). Analisis Pembelajaran
Daring Saar Pandemi di Madrasah
Kemendiknas. (2016). Standar Kompetensi
Ibtidaiyah . Sittah: Journal of Primary
Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
Education Vol.1 No.2, 141.
Jakarta: Kemendiknas.
Rivalina, R. (2014). Kompetensi Teknologi
Makruf, I. (2020). Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komuinikasi Guru
Informasi dan Komunikasi Dalam
dalam Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Bahasa Arab di
Pembelajaran. jurnal Teknodik Vol.18-
Madrasah Aliyah Kabupaten
nomor 2, 167.
Sukoharjo. Journal of Arabic Studies 5
(1) , 83. Rupiah. (2021). Evaluasi Pelaksanaan
Pembelajaran Daring dalam masa
Mulyana. (2019). Pemanfaatan TIK Dalam
Pandemi COVID 19 Pada Tingkat
Pembelajaran ( Studi Kasus Di
Madrasah di Kabupaten Bengkulu
Madrasah Aliyah Negeri I Bandung
Tengah. Sang Pencerah : Jurnal Ilmiah
Barat. Penamas Volume 32 Nomor 1
Unversitas Muhammadiyah Buton
Januari-Juni, 550.
Volume 7 No. 2, 182.
Nadya isradini, dkk. (2020). Peran Teknologi
Sari, L. P. (2019). Konsep Pembelajaran
Informasi dan Komunikasi Pada
Daring di Tengah Pandemi Covid 19.
Pembelajaran Daring Di Masa
Jurnal Ilmiah Sosial Teknik.
Pandemi Covid-19. Jurnal Perseda
Volume 3, Nomor 3, 177. Siahaan, S. (2015). Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Dalam
Permendiknas. (2021, Nopember Jumat).
Pembelajaran : Peluang, Tantangan,
Permendiknas No 16 Tahun 2007
dan Harapan. Jurnal Teknodik Vol.19-
Tentang Standar Kualifikasi Akademik
Nomor 3, Desember, 328.
dan Kompetensi guru . Retrieved from
Suryadi, S. (2015). Peranan Perkembangan Warsihna, J. (2014). Peranan TIK Dalam
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembelajaran di Sekolah Dasar Sesua
Dalam Kegiatan Pembelajaran dan Kurikulum 2013. Jurnal Teknodik,
Perkembangan Dunia Pendidikan . Vol.18, Nomor 2 Agustus, 164.
Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu Vol 3,
Yunitasari, d. (2016). Studi analisis
Nomor 3, 17.
Kompetensi Paedagogik Guru Pendidikan
Waldopo. (2015). Dampak Pelatihan Kewarganegaraan Dalam Penguasaan Media
Pemanfaatan TIK (PeTIK) Untuk Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
Pembelajaran Bagi Guru di Sekolah dan Komunikasi pada SMP Negeri di
Indonesia di Luar Negeri (Studi Guru- Kecamatan Selogiri. PKn Progresif , 449.
Guru Indonesia di Bangkok-Thailand).
Jurnal Teknodik Vol.19-Nomor 1, April,
32.

Anda mungkin juga menyukai