‘’TUGAS INDIVIDU’’
FITRI LAILA
F202101078
KENDARI
TAHUN 2022
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan
yang lainnya pelarut organik.
Proses ekstraksi dapat berlangsung pada:
Ekstraksi Pelarut
Ekstraksi pelarut menghasilkan sebuah larutan melalui sebuah proses pemisahan suatu
zat berdasarkan perbedaan kelarutannya.
Hukum Distribusi atau partis
Dengan Hukum Distribusi dapat diketahui bahwa zat tertentu lebih mudah larut dalam
pelarut-pelarut tertentu. Contohnya bila banyaknya iod diubah-ubah, angka banding
konsentrasi-konsentrasi itu selalu konstan dengana syarat temperaturnya konstan.
konsentrasi Iod dalam Karbon disulfida / konsentrasi iod dalam air = C2/C1 = Kd
Kd= dikenal dengan koefisien distribusi atau partisi. Hukum distribusi atau partisi dapat
dirumuskan: bila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat
campur, maka suatu temperatur yang konstan untuk tiap spesi molekul terdapat angka
banding berubah dengan sifat dasar kedua pelarut itu. angaka banding distribusi ini
tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada. Harga angka
banding berubah dengan sifat dasar kedua pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan
temperatur.
Penerapan ekstraksi pelarut dalam analisis kualitas
1. Mengeluarkan brom dari iod dari dalam larutan air, bila larutan iod dalam
air dikocok dengan karbon disulfida yang terjadi kira-kira 400 kali
konsentrasi dalam air.
2. Berbagai uji dalam analisis kualitatif (i) kromium pentoksida lebih dapat
larut dalam amil alkohol(eter) daripada dalam air, dengan mengocok
larutan encer dalam air dengan amil alkohol(eter). Diperoleh suatau
larutan pekat dengan amil alkohol dan adanya kromat atau hidrogen
peoksida yang dinyatakan oleh warna biru.
3. Studi hidrolisis, terdapat kesetimbangan antara garam, hidrolisis dapar
ditulis sebagai garam + air ←→ asam + basa. konsentrasi dapat
ditentukan dengan cara distribusi antara air dan pelarut lain, seperti
benzena atau klorofrom.
4. Penentuan susunan ion Halida yang kompleks, iod jauh lebih dapat larut
dalam Kallium iodida dalam air. hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion
tri iodida
Pengukuran distribusi juga telah dilakukan untuk membuktikan adanya ion
tetraaminokuprat (II), dalam suatu larutan air beramoniak dari tembaga sulfida, dengan
diperiksannya perisi amonia bebas antara klorofrom dan air.
apapun yang mungkin ada. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar kedua
pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan temperatur.
Penerapan ekstraksi pelarut dalam analisis kualitatif.
1. Mengeluarkan brom dari iod dari dalam larutan air, bila larutan iod dalam
air dikocok dengan karbon disulfida yang terjadi kira-kira 400 kali
konsentrasi dalam air.
2. Berbagai uji dalam analisis kualitatif (i) kromium pentoksida lebih dapat
larut dalam amil alkohol(eter) daripada dalam air, dengan mengocok
larutan encer dalam air dengan amil alkohol(eter). Diperoleh suatau
larutan pekat dengan amil alkohol dan adanya kromat atau hidrogen
peoksida yang dinyatakan oleh warna biru.
3. Studi hidrolisis, terdapat kesetimbangan antara garam, hidrolisis dapar
ditulis sebagai garam + air ←→ asam + basa. konsentrasi dapat
ditentukan dengan cara distribusi antara air dan pelarut lain, seperti
benzena atau klorofrom.
4. Penentuan susunan ion Halida yang kompleks, iod jauh lebih dapat larut
dalam Kallium iodida dalam air. hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion
tri iodida
Pengukuran distribusi juga telah dilakukan untuk membuktikan adanya ion
tetraaminokuprat (II), dalam suatu larutan air beramoniak dari tembaga sulfida, dengan
diperiksannya perisi amonia bebas antara klorofrom dan air.